Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ LAPORAN LABA RUGI”

Disusun oleh :

Nama : Ade Irma

NIM : AK1702001

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE YAPIS DOMPU


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat serta
karunia-nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Laba Rugi Dan Informasi Yang Berhubungan” yang merupakan tugas kelompok dari Akuntansi
Keuangan Menengah ini tepat pada waktunya.

Kami berharap makalah ini bisa di mengerti dan bermanfaat untuk kita semua. Meskipun
kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu kami harapkan demi
untuk kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami buat, bila ada kata yang salah kami mohon maaf.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................................

I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................

II. PEMBAHASAN .....................................................................................................................

2.1 Laporan laba-rugi ...................................................................................................................

2.2 Format laporan laba rugi ........................................................................................................

2.3 Laporan pos-pos tidak biasa ...................................................................................................

2.4 Masalah pelaporan khusus......................................................................................................

2.5 Contoh laporan laba-rugi........................................................................................................

III. PENUTUP ..............................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................

3.2 Saran .......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunitas bisnis dan investasi memanfaatkan laporan laba rugi dalam


penentuan baik profitabilitas, nilai investasi, maupun kelayakan kredit. Laporan ini
merupakan penyedia informasi yang kemudian diperlukan para investor muapun oleh
kreditor dalam membantu menentukan prediksi baik jumlah, penetapan waktu, maupun
ketidakpastian arus kas di masa yang akan datang.

Metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dapat memengaruhi jumlah labanya
Metode akuntansi yang digunakan perusahaan jelas akan mempengaruhi laba yang
dihasilkan. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan Di dalam akuntansi, banyak
terdapat estimasi sehingga laba yang ada lebih bersifat relatif.

SEC telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa motivasi untuk memenuhi target laba
bisa membuat perusahaan mengabaikan praktek bisnis yang baik. Akibatnya, kualitas
laba dan kualitas pelaporan keuangan menjadi menurun. Karenanya SEC mulai mengambil
tindakan tegas untuk mencegah adanya praktek pengelolaan laba. Pengelolaan laba yaitu
perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungn, dan kerugian untuk mengurangi gejolak
laba.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud laporan laba/rugi ?


2. Bagaimana format laporan laba-rugi?
3. Apa saja pelaporan pos-pos yang tidak biasa?
4. Apa saja masalah pelaporan khusunya?
5. Bagiamana contoh laporan laba-rugi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. untuk mengetahui apa yang dimaksud laporan dengan laba/rugi;


2. untuk mengetahui bagaimana format laporan laba-rugi;
3. untuk mengetahui apa saja pelaporan pos-pos yang tidak biasa;
4. untuk mengetahui apa saja masalah pelaporan khususnya.
5. untuk mengetahui bagaimana contoh laporan laba-rugi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 LAPORAN LABA-RUGI

Laporan laba-rugi (statement of income) adalah laporan yang mengukur keberhasilan


operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.

2.1.1 Kegunaan laporan laba-Rugi

a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan Dengan melakukan kajian terhadap


pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka pengguna informasi
dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan dapat membandingkannya
dengan perusahaan pesaingnya.
b. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan Informasi
keuangan perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan prediksi
kinerja dari perusahaan tersebut di masa depan. Meskipun prediksi tersebut bisa
juga mengalami kesalahan.
c. Membantu menilai resiko atau ketidakpastiaan pencapaian arus kas masa depan.
Informasi mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban,
dan kerugian memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut
dan dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap risiko gagalnya
perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di masa yang akan datang.

2.1.2 Keterbatasan Laporan Laba-Rugi

a. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan
laba-rugi
b. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi
c. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan

2.1.3 Kualitas Laba


Perusahaan memiliki dorongan mengelola laba untuk memenuhi atau
mengungguli Wall Street agar harga pasar saham meningkat,dan nilai opsi
meningkat. Dengan kata lain, perusahaan memiliki dorongan untuk mengelola
laba guna memiliki target laba atau membuat laba terlihat kurang beresiko.

Pengelolaan laba adalah (earnings management) adalah perencanaan


waktu dan pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian untuk mengurangi
gejolak laba. Dalam sebagian besar kasus, pengelolaan laba digunakan untuk
menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkan laba tahun-tahun berikutnya.
Pengelolaan laba seperti itu dapat membawa dampak negatif tehadap kualita laba
(quality of earnings). Jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat dalam
laporan laba-rugi sedemikian rupa sehingga mengurangi manfaatnya untuk tujuan
peramalan laba dan arus kas masa depan.

Unsur Unsur Laporan Laba-Rugi

a.Pendapatan

Aliran masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan
kewajibannya, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan
jasa, yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan.

b. Beban

Aliran keluar aktiva atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau
penambahan kewajibannya, yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang.

c.Keuntungan

Kenaikan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali


pendapatan dan investasi pemilik.

d. Kerugian

Penurunan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau isidentil kecuali


beban dan distribusi kepada pemilik.
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung

Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung hanya ada dua pengelompokan:yaitu pendapatan


dan beban. Perusahaan menggunakan laporan laba-rugi bentuk langsung dalam pelaporan
keuangan karena bentuknya yang sederhana. Keuntungan utama format langsung terletak pada
kesederhanaan penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban
lebih diprioritaskan dari yang lainnya.dengan demikian, format langsung menghilangkan
masalah klasifikasi yang muncul.

Laporan Laba-Rugi Bentuk Bertahap

Beberapa pihak berpendapat bahwa pencantuman data pendapatan dan beban penting
lainnya membuat laporan laba-rugi menjadi lebih bermanfaat. Klasifikasi Lanjutannya meliputi:

a) Pemisahan aktifitas operasi dan non operasi perusahaan

b) Klasifikasi beban menurut fungsi,seperti barang dagang atau manufactur,penjualaan dan


administrasi.

Laporan Pos-Pos Tidak Biasa

Pos-pos tidak biasa terbagi dalam enam kategori:

Operasi yang dihentikan

Salah satu jenis paling umum dari pos-pos tidak biasa adalah operasi yang dihentikan.
Operasi yanf dihentikan terjadi apabila :

a) Perusahaan menghilangkan : hasil usaha, dan aliran kas dari komponen.

b) Tidak ada keterlibatan berkelanjutan yang signifikan dalam komponen tersebut.

2.3.2. Pos-pos luar biasa

Pos-pos luar biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul,
yang secara signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utama perusahaan. Kriteria untuk
pos-pos luar biasa adalah bersifat tidak biasa dan kejarangan tejadinya.

2.3.3 Keuntungan dan kerugian yang tidak biasa


Pos-pos laporan keuangan yang jumlahnya material yang tidak biasa atau jarang
terjadi, tetapi tidak keduanya, harus diungkapkan secara terpisah, tetapi disajikan
diatas “ laba (rugi) sebelum pos luar biasa”.

2.3.4 Perubahan perinsip akuntansi

Kriteria dari perubahan prinsip akuntansi yaitu perubahan dari satu prinsip
akuntansi yang umum ke lainnya. Contohnya adalah perubahan dasar penetapan harga
persediaan dari FIFO ke biaya rata-rata.

2.3.5 Perubahan estimasi

Kriteria dari perubahan estimasi yaitu koreksi dan penyesuaian yang berulang
serta normal. Contohnya adalah perubahan kemampuan realisasi piutang dan
persediaan, perubahan estimasi umur manfaat peralatan, aktiva tak berwujud,
perubahan estimasi kewajiban biaya garansi masa depan, pajak penghasilan, dan
pembayaran gaji.

2.3.6 Koreksi kesalahan

Kriteria dan koreksi kesalahan yaitu kesalahan, salah menggunakan fakta-fakta.


Contohnya adalah kesalahan dalam pelaporan pendapatan.

2.4 MASALAH PELAPORAN KHUSUS

2.4.1 Alokasi pajak Intraperiode

Adalah alokasi dalam suatu periode .alokasi ini mengaitkan beban pajak
penghasilan dari periode fiskal dengan pos-pos khusus yang meningkatkan jumlah provisi
pajak.

2.4.2 Keuntungan Luar Biasa

Dalam menerapkan konsep alokasi pajak intraperiode, asumsikan bahwa


schindler Co. memilki laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa
sebesar $250.000 serta keuntungan luar biasa dari pengaprikan properti
$100.000 jika tarif pajak penghasilan sebesar 30%, maka informasi berikut disajikan dalam
laporan laba- rugi:

Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000

pajak penghasilan 75.000

Laba sebelum pos luar biasa 175.000

Keuntungan luar biasa-pengaprikan propeti $100.000

Dikurangi:pajak penghasilan yang berlaku 30.000

70.000

Laba berih $ 245.000

Pajak penghasilan sebesar $75.000 ($250.000 x 30%)” yang berasal dari laba sebelum
pajak penghasilan dan pos luar biasa” ditetukan dari transaksi pendapatan dan beban yang
berhubungan dengan laba ini.

2.4.3 Kerugian Luar Biasa

Asumsikan bahwa schindler Co. memiliki laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa
sebesar $250.000 serta kerugian luar bias akibat bencana sebesar $100.000 dengan
mengasumsikan tarif pajak sebesar 30%,dalam kasus ini,kerugian menimbulkan manfaat pajak
yang positif sebesar $30.000,dan dengan demikian, dikurangkan dari kerugian awal sebesar
$100.000.

Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000

Pajak penghasilan 75.000

Laba sebelum pos luar biasa 175.000

Pos luar biasa_kerugian akibat bencana alam $100.000

Dikurangi:pengurangan pajak penghasilan yang berlaku 30.000

70.000
Laba bersih $105.000

2.4.4 Laba persaham

Perhitungan laba persaham adalah laba laba bersih dikurangi dividen


saham preferen (laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa) di bagi
dengan rata2 tertimbang saham biasa yang beredar.

Laba Bersih - Dividen SahamPreferen = laba persaham

Rata-rata tertimbang Saham Biasa yang beredar

2.4.5 Laporan laba Ditahan

Laba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi bersih akan
menurunkan laba di tahan. Sementara itu, baik dividen tunai maupun
dividen saham akan menurunkan laba ditahan.

Informasi yang berhubungan dengan laba ditahan bisa ditujukan dengan beberapa
cara;

Syafira Co.

Laporan Laba ditahan

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008

Laba ditahan,1 januari,seperti yang dilaporkan $1.050.000

Koreksi atas penetapan yang terlalu rendah laba bersih pada

periode sebelumnya(kesalahan persediaan $ 50.000

Laba ditahan,1 januari,setelah disesuaikan $1.100.000

Ditambah :laba bersih $ 360.000

$1.460.000
Dikurangi:Dividen tunai $100.000

Dividen saham $200.000

$ 300.000

Laba ditahan,31 Desember $1.160.000

2.4.6 Pembatasan Laba ditahan

Perusahaan seringkali membatasi laba ditahan sesuai dengan persyaratan


kontraktual, kebijakan dewan direksi, atau kebutuhan saat ini. Dalam
beberapa kasus, perusahaan memindahkan jumlah laba ditahan yang dibatasi
ke akun yang berjudul Laba ditahan yang Diapropriasi (approated retained
Earning).

2.4.7 Laba komprehensif

Perusahaan biasanya memasukkan semua pendaptan,beban,serta


keuntungan dan kerugian dalam laba yang diakui selama periode
berjalan.pos-pos ini akna diklasifikasikan dalam laporan laba-rugi sehingga para
pembaca laporan keuangnan dapat memahami dengan lebih baik signifikansi
dari berbagai komponen laba bersih.

Laba komprehensip meliputi semua perubahan ekuitas selama suatu periode


kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada
pemilik.

2.4.8 Laba Gabungan Laba Komprehensif

Pendekatan kedua untuk melaporkan laba komprhensif (combined


Statement of comprehensive income) dalam pendekatan ini, laba bersih
tradisional adalah subtotal, sementara total laba komprehensif
ditujukan sebagai total akhir. laporan gabungan ini memiliki keunggulan
karena tidak perlu membuat laporan keuangan baru. akan tetapi,
menyembunyikan laba bersih sebagai subtotal dalam laporan merupakan
salah satu kelemahan.

2.4.9 Laporan Ekuitas pemegang Saham

Pendekatan yang ketiga adlah melaporkan pos-pos laba komprehensif


lainnya dalam laporan ekuitas pemegang saham.laporan ini melaporkan
perubahan dalam setiap akun ekuitas pemegang saham.

Untuk mengilustrasikan penyajiannya, asumsikan informasi yang sama


untuk v Gill Inc.dan bahwa perusahaan ini memiliki saldo akun ekuitas
pemegang saham berikut pada awal tahun 2007: saham biasa, $300.000, Laba
Ditahan, $50.000, dan akumulasi laba Komprehensif lainnya $60.000 tidak ada
perubahan yang terjadi dalam akun saham biasa selama tahun berjalan.

Sebagian perusahaan menggunakan pendekatan laporan ekuitas pemegang


saham untuk menyajikan informasi yang berhubungan dengan komponen laba
komprehensif lainnya.banyak perusahaan yang membuat laporan ekuitas
pemegang saham; mereka menambahkan kolom-kolom baru untuk
menampilkan informasi yang berkaitan dengan laba komprehensif tanpa biaya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi atau yang biasa dikenal dengan (income statements) dalam
Bahasa Inggris, merupakan suatu laporan yang dapat mengukur tingkat keberhasilan operasi
perusahaan dalam periode kurun waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi memanfaatkan
laporan laba rugi dalam penentuan baik profitabilitas, nilai investasi, maupun kelayakan kredit.
Laporan ini merupakan penyedia informasi yang kemudian diperlukan para investor muapun
oleh kreditor dalam membantu menentukan prediksi baik jumlah, penetapan waktu, maupun
ketidakpastian arus kas di masa yang akan datang. Investor maupun kreditor dapat
memanfaatkan informasi yang terdapat di dalam laporan laba rugi untuk:

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan melakukan kajian terhadap


pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka pengguna informasi dapat
mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan dapat membandingkannya dengan perusahaan
pesaingnya.

2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan. Informasi keuangan


perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan prediksi kinerja dari perusahaan
tersebut di masa depan. Meskipun prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan.

3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Informasi
mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban, dan kerugian
memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk
melakukan penilaian terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

http://akuntanmaniak.blogspot.co.id/2011/01/laporan-laba-rugi-dan-informasi-yang.html

https://www.academia.edu/20096372/LAPORAN_LABA_RUGI_DAN_INFORMASI_YANG_
BERHUBUNGAN

Anda mungkin juga menyukai