(RPP)
A. Kompetensi Dasar
1. Memahami dasar-dasar sensor (KD 3.14.).
2. Menguji sensor (KD 4.14.).
B. Indikator
1. Menjelaskan pengertian sensor
2. Membedakan jenis-jenis sensor
3. Merinci penerapan sensor
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat Menjelaskan pengertian sensor dengan
tepat
2. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat Membedakan jenis-jenis sensor dengan
tepat
3. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat Merinci penerapan sensor dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian sensor
2. Jenis-jenis sensor
3. Penerapan sensor
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik (Scientific)
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Paparan, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan
Peserta didik :
Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang menjadi fokus masalah dalam
pembelajaran.
Pertemuan 25
Langkah Alokasi
Deskripsi kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pembelajaran dilakukan di dalam kelas 30 Menit
Pendahuluan Pengondisian kelas (penertiban kelas, penertiban peserta didik, kebersihan
kelas, berdoa, memberi dan menjawab salam, pengabsenan).
Orientasi
Peserta didik diarahkan untuk selalu menyukuri anugerah Tuhan.
Peserta didik diarahkan untuk menunjukkan perilaku jujur, tanggung
jawab dan disiplin.
Apersepsi, peserta didik mengamati tayangan cuplikan video / gambar
teori materi pokok.
Motivasi, peserta didik mendapat informasi tentang materi pokok.
Pemberian Acuan, peserta didik mendapat informasi tentang
Tujuan yang harus dicapai
Tugas-tugas yang harus dikerjakan
Pembagian kelompok diskusi
Kegiatan Inti 1. Mengidentifikasi masalah (Mengamati; Menanya) 130
Guru : Menit
Meminta peserta didik untuk mengamati video Rangkaian Sensor,
disertai pertanyaan-pertanyaan pengarah kepada peserta didik tentang
Rangkaian Sensor.
Peserta didik :
Mengamati gambar dan video yang ditunjukkan sambil menuliskan
hasil pengamatannya.
Guru :
Membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk memberikan
pertanyaan dan pendapat tentang hasil pengamatannya.
Peserta didik :
Menyampaikan pertanyaan dan pendapat berdasarkan hasil
pengamatan yang menimbulkan persoalan bagi peserta didik.
Materi
DASAR-DASAR SENSOR
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah praktek menggunakan lembar kerja ini maka siswa harus dapat :
B. URAIAN MATERI
1) Pengertian Sensor
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis,
magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering
digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
Sensor merupakan komponen yang digunakan untuk mendeteksi suatu besaran fisik
menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu.
Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya. Pada
saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil. Ukuran yang sangat
kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi. Sensor merupakan
bagian dari transducer yang berfungsi untuk melakukan sensing
atau merasakan dan menangkap adanya perubahan energi eksternal yang akan
masuk ke bagian input dari transducer, sehingga perubahan kapasitas energy yang
ditangkap segera dikirim kepada bagian konvertor dari transducer untuk dirubah
menjadi energi listrik. Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian
elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.
2) Jenis Sensor
1. Sensor Cahaya
a. Fotovoltaic atau sel solar atau surya sell
Fotovoltaic atau sel solar atau surya sell adalah alat sensor sinar yang mengubah
energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada
dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya
pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N,
jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar
matahari penuh. Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar.
b. Fotokonduktif
Sensor jenis foto konduktif bekerja atas dasar perubahan nilai resistansi akibat
intensitas cahaya matahari. Sel-sel fotokonduktif (photoconductive cell), juga disebut
tahanan cahaya (photo resistor) atau tahanan yang bergantung cahaya yang bisa
dikenal dgn LDR (light dependent resistor), dipakai luas dalam industri dan penerapan
pengontrloan di laboratorium. Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan
menyebabkan perubahan tahanan sel. Apabila intensitas cahaya yang mengenai
permukaan alat ini kurang (gelap) maka tahanan/nilai resistansi alat menjadi tinggi.
Ketika permukaan terkena intensitas tinggi (terang) maka nilai tahanan turun pada
tingkat harga yang rendah.
Prinsip kerja dari thermocouple adalah jika salah satu bagian pangkal lilitan
dipanasi, maka pada kedua ujung penghantar yang lain akan muncul beda
potensial (emf). Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan pengukuran. Oleh
karena itu jika untuk mengukur suhu yang tidak diketahui, terlebih dulu harus
diketahui tegangan pada suhu referensi (reference temperature). Bila thermokopel
digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi maka akan muncul tegangan (suhu
pengukuran). Tegangan sesungguhnya adalah selisih antara suhu referensi dan
suhu pengukuran yang disebut net voltage (Vnet).
Thermocouple sangat cocok digunakan dalam sistem deteksi dan sebagai alat ukur yang
bekerja pada suhu yang relative tinggi seperti pada ketel uap, pengecoran logam,dll.
e. Thermostat
Thermostat terbuat dari sebuah jalur bimetal, yaitu 2 buah logam yang berlaian dan
mempunyai koeefisien panas yang berbeda serta diletakkan menjadi satu jalur. Pada
ujung-ujung dari logam tersebut teradapat sebuah kontak dengan fungsi untuk
membuka dan menutup jalannya arus yang mengalir pada rangkaian.
Penggunaan thermostat ini aplikasinya adalah pada setrika. Thermostat akan mengatur
panas pada setrika dengan cara apabila elemen tersebut dihubungkan dengan sumber
tegangan, maka elemen panasnya mulai memanas. Kontak-kontak saklarnya berada
diujung dari lempengan thermostat itu menjadi panas dan logam-logamnya memuai
dengan kecepatan yang berbeda maka salah satu logam akan melengkung sehingga
akan membuka saklar kontak. Akibatnya rangkaian listriknya menjadi terbuka dan
setrikannya mulai dingin. Saaat setrika menjadi dingin lempengan itu kembali ke posisi
yang normal. Logam-logammnya akan kembali ke posisisnya yang normal dengan
demikian akan menutup saklar sehingga rangkaian akan tertutup kembali. Proses
membuka dan menutup ini akan berlangsung secara terus menerus selama setrika ini
dipakai.
3. Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik. Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar
berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada kawat
menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan
mengubah tahanannya.
Pressure Switch atau sensor tekanan berfungsi untuk mendeteksi tekanan pada suatu
bidang atau tekanan dalam pipa atau tabung, Pressure Switch terdapat beberapa
jenis sesuai dengan media yang hendak diukur, ada Pressure switch air, udara,
oli, dan steam atau uap panas, gambar diatas adalah Pressure switch udara. Cara
kerja Pressure switch yaitu ketika lubang masukan mendapat tekanan hingga
melebihi batas pengaturan atau setting maka Pressure switch akan bekerja dan
kontak didalamnya akan bekerja dari on ke off. Salah satu pemakaiannya yang
sering kita jumpai adalah pada mesin pompa air dirumah kita untuk menghidupkan
dan mematikan pompa, atau pada mesin kompresor yang terdapat pada tukang tambal
ban apabila udara dari kompresor sudah penuh maka kompresor akan mati dengan
sendirinya.
a. Tabung Bourdon
Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan
sehingga mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada kumparan. Kumparan
yang digunakan adalah kumparan CT (center tap), dengan demikian apabila inti
mengalami pergeseran maka induktansi pada salah satu kumparan bertambah
sementara induktansi pada kumparan yang lain berkurang. Kemudian pengubah
sinyal berfungsi untuk mengubah induktansi magnetik yang timbul pada kumparan
menjadi tegangan yang sebanding.