Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SENI BUDAYA

PAMERAN SENI DI INDONESIA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK 1
ZAHRA JINAN FADILLAH
AZHARIYAH SYARIF
MUH ADRIANTO IBRAHIM
PUTRI AIGHINA CHIKITA
INNANNDAH ANNISA LESTARI
RINI PERMATASARI BACHRUN

XII IPA 2

SMA NEGERI 3 MAKASSAR


T/A 2016-2017
A.    Pengertian Seni Rupa

Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari
pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan
rabaan. Perwujuda ini merupakan hasil pengolahan konsep titik, garis, bidang, bentuk, warna,
tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua, yaitu karya seni rupa dua dimensi yang
mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga ukuran atau
memiliki ruang. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan, gambar, foto, dan lain-lain.

Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa ada yang dibuat dengan pertimbangan utama untuk
memenuhi fungsi praktis atau terapan (applied art), dan ada juga yang dibuat dengan tujuan
untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya.
Karya seni rupa dengan kategori ini disebut karya seni rupa murni. Kain Batik merupakan salah
satu seni kriya.

Gambar, lukisan, dikategorikan sebagai hasil karya seni rupa dua dimensi. Disebut dua dimensi
karena mempunyai ukuran panjang, lebar dan hanya dinikmati dengan satu arah pandangan,
yaitu dari arah depan atau sejajar dengan bidang datar.

Beberapa jenis seni rupa dimensi antara lain sebagai berikut.

1.      Seni lukis, ialah pengembangan yang lebih lengkap dari menggambar.

2.      Seni grafis, ialah cabang seni yang menggunakan alat cetak untuk menggambar. Contoh
hasil karya seni grafis adalah cetak sablon dan poster.

3.      Seni kriya yang termasuk seni dua dimensi adalah batik.

4.      Seni ilustrasi, ialah seni menggambar sebagai hasil visualisasi dari suatu tulisan untuk
menerangka, menghiasi atau memudahkan pembaca memahami suatu cerita, tulisan, atau
informasi tertulis lainnya. Contoh karikatur, komik.

B.     Pengertian Pameran

Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa
kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi
antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan
definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan
penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat
luas.”

Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di
sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan
materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler, dan
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun
ajaran. Adapun konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan
berupa berbagai jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.

Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

·         Pameran umum. Pameran umum adalah pameran yang diselenggarakan oleh masyarakat
luas. Karena pameran ini bersifat umum, maka siapapun bisa menyelenggarakannya, misalnya
seniman atau instansi.
·         Pameran khusus. Pameran khusus adalah pameran yang diselenggarakan oleh kalangan
tertentu, misalnya sekolah mengadakan pameran kelas atau sekolah. Kegiatan pameran kelas
atau sekolah merupakan bagian dari proses pembelajaran siswa dalam bidang pendidikan seni
rupa.

C.    Manfaat Pameran Karya Seni Rupa

Tujuan dari sebuah pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai berikut

1.      Sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.

2.      Memberikan motivasi kepada pengunjung untuk mengambil langkah konkrit yang


bermanfaat dalam berkesenian.

3.      Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.

4.      Wujud dari hasil praktik seni rupa. Bila praktik dari hasil berkarya seni tidak ditunjukan
kedapa orang lain atau masyarakat umum maka karya seni tersebut tidak dapat diapresiasi dan
mendapatkan apresiasi alhasil karya seni tersebut hanya akan menjadi pengisi gudang belaka.

5.      Sebagai media dan sarana untuk menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di
bidang seni) seseorang kepada masyarakat luas, dan hal ini bisa saja membuat seseorang
mendapatkan penghasilan dari bidang seni itu sendiri.

6.      Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Karena bangsa yang maju seringkali
ditandai dengan besarnya apresiasi (penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni dan
budaya.

Sedangkan, tujuan pameran secara spesifik (khusus) antara lain :

1.      Apresiasi, yaitu adanya suatu kesadaran diri terhadap nilai-nilai karya seni berdasarkan
pengertian tentang kedalaman suatu bentuk dan isinya.

2.      Komunikasi, yaitu adanya pengiriman atau penerimaan pesan antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud sampai kepada orang lain (seniman melalui karyanya).

3.      Rekreasi, yaitu suatu arena rekreasi adalah upaya membantu mengadakan dan
menyelenggarakan sarana hiburan bagi masyarakat melaui karya seni,

4.      Pendidikan, yaitu Kegiatan pameran dapat memandu dalam menumbuhkan kesadaran


akan nilai-nilai keindahan dan kesadaran akan kemampuan kreatifnya sehingga orang lain
terpacu untuk berbuat.

5.      Prestasi, yaitu suatu hasil yang dicapai setelah mengerjakan suatu pekerjaan.

Pameran juga memiliki arti yang penting bagi siswa, yaitu sebagai kegiatan penyajian visual
untuk menyampaikan ide kreatifnya kepada khalayak umum. Melalui apresiasi dari khalayak
umum, karya seni yang ditampilkan akan mendapat penilaian, penghargaan, tanggapan,
respon, atau kritikan sehingga dapat meningkatkan kualitas karya berikutnya. Pameran karya
seni rupa tidak hanya dilakukan oleh para seniman besar saja, namun saat ini sudah banyak
seniman cilik yang menampilkan karyanya lewat pameran kelas atau sekolah. Pameran kelas
atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.

Kegiatan pameran kelas atau sekolah sangat penting bagi siswa dan memberikan manfaat
sebagai berikut :

·         Siswa mampu menunjukkan apresiasinya melalui kreativitas di bidang seni, khususnya


seni rupa.
·         Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkarya sekaligus sebagai ajang prestasi dan
kompetisi di bidang seni.

·         Memperbesar rasa percaya diri siswa sehingga dapat memotivasi kreativitasnya untuk
berkarya.

·         Melatih siswa berorganisasi dan bekerjasama, mengambil mufakat dengan


bermusyawarah, dan menghormati pendapat orang lain.

D.    Tahapan Persiapan Pameran Karya Seni Rupa

Untuk menyelenggarakan pameran kelas atau sekolah dibutuhkan persiapan yang matang agar
kegiatan pameran dapat berjalan dengan lancar. Berikut tahapan persiapan pameran kelas atau
sekolah :

1.      Tahap perencanaan (persiapan awal)

Tahap perencanaan (persiapan awal) meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal,


penyusunan jadwal, dan tempat.

a.       Pembentukan panitia

Panitia adalah kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mengurus suatu kegiatan.
Pembentukan panitia hendaknya dilakukan melalui musyawarah di tingkat kelas yang dipimpin
ketua kelas dan di tingkat sekolah yang dipimpin oleh ketua OSIS. Kepanitiaan pameran di
sekolah dapat disusun sebagai berikut.

·         Pelindung dijabat oleh kepala sekolah. Tugasnya sebagai penanggung jawab terlaksananya
kegiatan pameran di kelas atau sekolah, baik yang menyangkut urusan ke dalam maupun ke
luar.

·         Penanggung jawab dijabat oleh guru mata pelajaran Kesenian. Tugasnya memberikan
arahan dan bimbingan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

·         Ketua dijabat oleh ketua kelas atau ketua OSIS. Tugasnya mengoordinasi dan memimpin
semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pameran.

·         Wakil ketua dijabat oleh siswa. Tugasnya membantu ketua untuk kelancaran kegiatan
pameran.

·         Sekretaris dijabat oleh siswa. Tugasnya menangani bidang administrasi.

·         Bendahara dijabat oleh siswa. Tugasnya menangani bidang keuangan.

·         Seksi-seksi dijabat oleh siswa. 

-        Seksi penyeleksi, bertugas menyeleksi karyakarya yang akan dipamerkan.

-        Seksi dekorasi, bertugas mengatur dan membuat ruang pameran menjadi lebih indah dan
menarik.

-        Seksi dokumentasi, bertugas mendokumentasikan semua yang berhubungan dengan


kegiatan pameran.

-        Seksi publikasi, bertugas mempublikasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan


kegiatan pameran.

-        Seksi keamanan, bertugas menjaga keamanan selama pameran berlangsung sampai


berakhirnya pameran.
-        Seksi usaha, bertugas mencari dana yang dibutuhkan, misalnya dengan mencari sponsor
atau donatur.

-        Seksi perlengkapan, bertugas mempersiapkan semua perlengkapan dan alat-alat yang


dibutuhkan selama pameran berlangsung. Tanggung jawab ini dimulai dari pengadaan sampai
pengembalian barang.

-        Seksi konsumsi, bertugas dan bertanggung jawab berbagai hal yang berkaitan dengan
konsumsi.

b.      Pembuatan proposal

Sebelum pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah, perlu dibuatkan proposal untuk
mendapat persetujuan pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi tentang semua hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai dari awal sampai
akhir kegiatan.

c.       Penentuan tema

Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema
harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran. Misalnya, “Dengan Pameran Seni Rupa
Kita Tingkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas”. Isi tema bisa disesuaikan dengan momen hari-
hari tertentu, misalnya hari-hari besar nasional.

d.      Penyusunan jadwal

Jadwal kegiatan pameran perlu disusun dengan baik dan terprogram agar pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan dengan lancar. Pada jadwal tertera hari dan tanggal, waktu, dan jenis kegiatan
yang dilakukan.

e.       Tempat

Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan. Syarat-syarat
tempat pameran yang baik, antara lain strategis, mudah dijangkau, luas, aman, bersih, dan
dekat keramaian.

2.      Tahap pengumpulan karya

Karya-karya seni yang akan dipamerkan dikumpulkan pada panitia, ketua kelas, atau guru
kesenian. Hasil karya yang terkumpul perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis karyanya, baik
karya dua dimensi maupun tiga dimensi.

3.      Tahap seleksi karya

Karya yang terkumpul diseleksi kelayakannya sebelum dipamerkan. Dalam proses penyeleksian,
dapat meminta pertimbangan guru kesenian, siswa yang memiliki kelebihan di bidang seni
rupa, atau bisa juga melibatkan seniman, agar karya yang dipamerkan berkualitas.

4.      Tahap persiapan akhir (gladi bersih)

Sebelum pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk
mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi bersih akan dapat diketahui hal-hal yang perlu
diperbaiki. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan satu hari menjelang pelaksanaan pameran.

5.      Tahap pelaksanaan pameran


Setelah semua persiapan selesai, pameran kelas atau sekolah dapat dilaksanakan sesuai jadwal
yang telah dibuat. Keberhasilan suatu pameran tergantung darikesiapan dan kerjasama panitia.
Jangan sampai jalannya pameran kacau karena kurangnya koordinasi yang baik.

Pada pameran sekolah, bisa disediakan pemandu pameran untuk memandu pengunjung
melihat kegiatan pameran. Pemandu pameran akan memberikan penjelasan tentang karya-
karya yang dipajang serta menunjukkan tempat dan posisi suatu karya. Salah satu tanda
keberhasilan suatu pameran seni rupa dapat dilihat dari jumlah pengunjung. Maka tiap kelas
yang mengadakan pameran dapat berusaha untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin
melalui poster dan selebaran.

E.     Peralatan dan Perlengkapan Pameran

Ketersediaan peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya seni rupa
yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam
pameran kelas atau sekolah adalah sebagai berikut :

1.      Sketsel atau panil, digunakan untuk meletakkan karya seni dua dimensi, seperti lukisan,
gambar, atau karya kerajinan hiasan.

2.      Level, digunakan untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau
kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar lebih
menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.

3.      Meja dan kursi, digunakan untuk buku tamu dan kursi digunakan untuk para undangan
pada saat acara pembukaan pameran.

4.      Tata lampu atau pencahayaan, penataan pencahayaan perlu ditata sedemikian rupa agar
berfungsi sebaikbaiknya demi penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat
pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup. Pencahayaan
terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah
pencahayaanyang tepat juga sangat membantu keindahan karya.

5.      Dekorasi ruangan, dibuat untuk mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk pameran
yang diadakan di dalam gedung (in door).

6.      Katalog, dapat dibuat berbentuk brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi
yang ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenisjenis karya, data
peserta pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto).

7.      Brosur, digunakan untuk sarana informasi dan promosi tentang adanya kegiatan pameran
yang ditulis secara singkat tetapi lengkap. Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya terdiri
atas beberapa halaman dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk
disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah.

8.      Buku tamu atau buku kesan dan pesan, diletakkan di meja dekat pintu masuk pengunjung
dan pintu keluar. Dalam buku tamu berisi kolom catatan yang diisi oleh pengunjung tentang
kesan dan pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.

9.      Sound system, diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama acara
berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada panitia ataupun
pengunjung.

F.     Penataan Karya Seni Rupa

Pada penempatan karya sekaligus ruangannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penataan karya, yaitu sebagai berikut.
1.      Penempatan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi
pengunjung.

2.      Karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel (panil) atau dinding.

3.      Karya tiga dimensi diletakkan di atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh
diletakkan di lantai.

4.      Karya kerajinan tangan dapat ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan.

5.      Penataan lampu diatur agar karya yang dipajang dapat terlihat jelas dan menarik.

Penataan karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh
pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan karya
yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.

Pameran kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran umum dan
pameran khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi tahap perencanaan
(persiapan awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi karya, persiapan akhir (gladi bersih),
dan pelaksanaan pameran. Tahap perencanaan meliputi pembentukan panitia, pembuatan
proposal, penyusunan jadwal, dan tempat. Susunan kepanitiaan terdiri atas pelindung,
pembimbing, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi. Peralatan dan
perlengkapan pameran terdiri atas sketsel (panil), level, tata lampu, dekorasi, katalog, brosur,
buku tamu (buku kesan dan pesan), dan sound system.

Anda mungkin juga menyukai