Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut

derajat keterpakaiannya, dalam proses- proses alam sebenarnya tidak ada

konsep sampah, yang ada hanya produk- produk yang dihasilkan stelah dan

selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam

kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat

dibagi menurut jenis- jenisnya.

Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dbuang oleh

manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk

keperluannya sehari- hari entah perorangan, toko, maupunperusahaan besar.

Misalnya, berbelanja pasti akan membutuhkan plastik untuk membawa

barang belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik itu akan

disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? Membuang dan

membakar itulah yang mereka lakukan.

Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan

mendaurulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan.

Proses daur ulang melalui tahap- tahap pegumpulan, pemisahan (sortir),

pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah

pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahap ini akan lebih mudah dilakukan

jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang

sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah

jenis HDPE dan botol- botol plastik.

1
Berdasarkan uraian diatas mengenai usaha daur ulang samoah plastik

yang selama ini menjadi beban bagi lingkungan hidup apabila di manfaat

secara profesional yaitu melalui daur ulang dapat menjadi salah satu sumber

komoditas yang cukup menguntugkan. Sehingga dengan demikian penulis

merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang pemanfaatan sampah

plastik menjadi bahan komoditas sehingga yang selama ini sampah plastik

menjadi beban bagi alam akhirnya dapat menguntungkan juga. Lebih

jauhnya apa yang telah di peroleh oleh penulis ditularkan kepada

masyarakat sehingga secara tidak sadar masyarakat sudah menyelamatkan

lingkungan dari beban negatif sampah plastik.

“….Latar belakang masalah berisi tentang sejarah dan peristiwa-


peristiwa yang sedang terjadi pada suatu proyek penelitian, tetapi
dalam peristiwa itu Nampak adanya penyimpangan- penyimpangan
dari standar yang ada, baik standar keilmuan maupun aturan-aturan.
Dalam latar belang ini peneliti harus melakukan analisis masalah,
sehingga permasalhan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini,
peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan
menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti….” (Sugiyono,1999:302).

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan yang ada disekitar

yaitu tanggung jawab bagi orang yang ada di sekelilingnya. Hal tersebut

dikarenakan kalau bukan kita mau siapa lagi yang akan menajaga

lingkungan. Jika sampah berserakan dimana- mana, maka akan

menyebabkan pencemaran lingkungan yang bisa menimbulkan banjir,

kurangnya air bersih, selokan tersumbat, dan berbagai macam penyakit.

Masyarakat pada umunya belum tahu bagaimana cara

mengelompokan sampah berdasarkan jenisnya.

2
Kita sebagai generasi muda, bertanggung jawab dalam hal

melestarikan dan menjaga. Tujuannya adalah untuk melindungi dan

meningkatkan kesejahteraan lingkungan, dengan cara pengolahan sampah

ataupun mendaur ulang sampah plastik sebagai bahan komoditas.

“…. Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang


menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian
selesai, sesuatu yang akan dicapai atau di tujudalam sebuah
penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peneliti
untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang
diajukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus relevan dengan
identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan
mencerminkan proses penelitian….” ( Handayani Indri;2017)

C. Manfaat Penelitian

Daur ulang sebagai salah satu cara megurangi sampah khususnya

sampah plastik dengan memberikan manfaat bagi lingkungan maupun

manusia. Daur ulang juga memberikan manfaat bagi kehidupan manusia,

seperti:

1. Pupuk organik

Manfaat pertama dari sampah plastik adalah sebagai pupuk organik.

Plastik yang tidak digunakan lagi dapat di kubur dan dicampur dengan

tanah yang mengandung banyak unsur hara. Pupuk organik dapat di

berikan untuk menyuburkan tanaman – tanaman agar dapat berkembang

biak dengan subur.

2. Pakan ternak

Pakan ternak atau makanan untuk ternak juga setengahnya di dapat

dari sampah plastik yang sebelumnya sudah di daur ulang. Banyaknya

manfaat dari sampah plastik ini menjadikan kita tidak ragu untuk

mengolah bahan ini menjadi lebih baik. Dan penyebaran dari pakan

3
ternak ini memberikan keuntungan jika kita produksi lebih banyak maka

dapat kita jual kepada orang yang membutuhkan pakan ternak.

3. Kerajinan

Pernah anda melihat kerajinan tangan yang indah dan memukau

banyak mata namun berasal dari sampah plastik. Salah satu kerajinan

yang indah itu juga mampu menarik perhatian sebagai produk yang di

ekspor keluar untuk di jual dan laku besar besaran disana. Jika itu terjadi

bisa di bayangkan siapa yang akan memiliki banyak keuntungan yang di

berikan. Tentu pencipta kerajinan yang indah ini yang beruntung.

4. Menghemat Symber Daya untuk Produksi Platik

Produk plastik banyak ragamnya yang memerlukan bisa berupa karet

alami, bisa juga karet sintesis yang juga memanfaatkan bahan baku

minyak bumi dalam proses pembuatannya. Dengan proses daur ulang

produk plastik akan menghemat kebutuhan bahan baku bagi produksi

plasti ini. Memang tidak serta menurunkan kebutuhan akan sumber daya

alam, proses daur ulang akan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan

sumber daya alam yang tidak terbaharui.

5. Mengurangi Dampak Pencemaran Lingkungan

Dengan daur ulang sampah plastik dapat mengurangi pencemaram

lingkungan yang ditimbulkan. Sampah plastik yang membumbung tinggi

ditempat sampah membuat lingkungan menjadi tidak baik.

“….Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian


nanti, baik lagi kepentingan pengembangan program maupun
kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, dalam manfaat
penelitian ini harus diuraikan secara terperinci manfaat atau apa
gunanya hasil penelitian nanti. Dengan kata lain, data (informasi)

4
yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan dimanfaatkan
untuk apa, dalamm rangka pengembangan program kesehatan.
Dari segi ilmu, data atau informasi yang diperoleh dari penelitian
tersebut akan mempunyai kontribusi apa bagi pengembangan
ilmu pengetahuan….” (soekidjo,2010)

D. Rumusan dan Pembatasan Masalah

Sampah plastik jika tidak dimanfaatkan atau tidak di daur ulang akan

banyak menimbulkan permasalahan bagi lingkungan maupun makhluk hidup

atau manusia.

Di Indonesia dimana hampir setiap tahun masyarakatnya dilaporkan

telah memakai 100 miliar kantong plastik. Kebiasaan ini memang terjadi

mengingat kantong plastik merupakan barang yang mudah didapat di

Indonesia. Sehingga dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa setiap orang

Indonesia menggunakan setidaknya 700 kantong plastik per tahunnya atau

dua kantong plastik dalam sehari. Parahnya lagi, sampah- sampah plastik

tersebut tidak semua sampai ke tempat pembuangan yanh seharusnya agar

bisa didaur ulang.

Alasan lainnya mengapa sampah plastik berdampak buruk bagi

lingkungan karena sifat plastik yang memang susah diuraikan oleh tanah

meskipun sudah tertimbun bertahun- tahu. Ketahuilah bahwa plastik baru bisa

diuraikan oleh tanah setidaknya setelah tertimbun selama 200 hingga 400

tahun. Bahkan ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa sampah

plastik bisa terurai dalam waktu 1000 tahun lamanya. Proses lamanay terurai

inilah yang kemudian mengakibatkan dampak sampah plastik buruk bagi

lingkungan, seperti munculnya zat kimia yang dapat mencemari tanah

sehingga berkurangnya tingkat maanfaat dan kesuburan tanah.

5
Dengan demikian, kami melakukan penulisan makalah ini dengan

pemfokuskan terhadap bahasan “Pengolahan Sampah Plastik sebagai Bahan

Komoditas.” Dan membatasi pembahasan yaitu “Pengolahan Sampah Plastik

sebagai Bahan Komoditas”

E. Metodologi dan Teknik Penelitian

Suatu penelitian tentunya harus menggunakan cara tertentu agar hasil

penelitian yang dilakukan memperoleh hasil yang objektif dan terbukti secara

nyata dan dapat pula menggunakan teknik yang sesuai.

Maka dari itu,dalam penulisan maklah ini pun perlu adanya teknik

penulisan yang sesuai. Dalam melakukan penulisan makalah ini Kami

menggunaka metode deskriptif seperti observasi langsung kelapangan,

pengamatan serta wawancara kepada Narasumber yang telah kami tentukan

serta mengolah datanya.

Selain itu juga kami mempelajari pendapat para ahli dalam berbagai

media baik media cetak maupun elektronik. Dari berbagai sumber di Internet

pun kami jadikan bahan penelitian untuk di olah kembali. Oleh karena itu,

kami menggunakan metode literature atau bacaan. “…. Metode penelitian

merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan

menentukan jawaban atas masalah yang diajukan ….” (Nasir 1988: 51)

6
BAB II

PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN KOMODITAS

A. Landasan Teoritis

1. Sampah

a. Mengenal Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut

derajat keterpakainnya, dalam proses- proses alam sebenarnya tidak ada

konsep sampah, yang ada hanya produk- produk yang dihasilkan setelah

dan selama proses alam tersebut berlangsun. Akan tetapi, karena dalam

kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat

dibagi menurut jenisnya.

b. Macam- macam Sampah

 Berdasarkan Sumbernya

 Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui

proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang

terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat

menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

 Sampah manusia

Sampah manusia (human waste) adalah istilah yang biasa digunakan

terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah

manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat

7
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang

disebabkan virus dan bakteri.

Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah

pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara

hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah

perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat

dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air

 Sampah konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh

(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah

yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum

dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun

masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan

dari proses pertambangan dan industri.

 Sampah nuklir/Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau

terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang

melebihi batas yang diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh

Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Definisi tersebut digunakan di dalam

peraturan perundang-undangan. Pengertian limbah radioaktif yang lain

mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan

lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau

menjadi radioaktif dan sudah tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan.

8
Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif

kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang

memanfaatkan radiasi pengion.

 Sampah industri

Sampah industri merupakan materil sisa atau material yang sudah

tidak terpakai lagi yang berasal dari kegiatan industri. Sampah industri

dapat berupa limbah kegiatan industri yang dapat mencemari

lingkungan.

 Sampah pertambangan

Salah satu dampak negatif pencemaran lingkungan yang

paling ditakutkan dari penambangan emas adalah rembesan limbah

cair yang mengandung logam berat raksa( H g ) . P a d a p r o s e s

penambangan emas, merkury digunakan untuk

meningkatan l a j u  pengendapan emas dari lumpur. Partikel

merkury akan membentuk anglomerasi denganemas sehingga

meningkatkan perolehan emas. Sebenarnya peraturran internasional

sudahtidak lagi memperbolehkan penggunaan merkury untuk

pertambangan pada skala besar.

 Berdasarkan Sifatnya

 Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah atau limbah yang berasal dari

makhluk hidup yang memiliki sifat mudah membusuk atau terurai

dalam waktu yang relatif singkat (degradable)

9
Semua sampah yang berasal dari tumbuhan (flora) dan hewan

(fauna) serta segala macam produk olahannya merupakan jenis sampah

organik. Jenis sampah ini dapat terurai secara alami oleh mikroba tanpa

perlu tambahan bahan kimia apapun.

Walaupun dapat terurai dengan sendirinya secara alamiah sampah

organik bisa juga menimbulkan masalah jika tidak diurus dengan baik.

Sampah organik yang membusuk selain berbau juga berpotensi

menyebarkan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.

Beberapa contoh Sampah Organik, antara lain;  adalah kayu,

daun, kulit telur, bangkai tumbuhan, bangkai hewan, kotoran manusia

dan hewan, sisa manusia, sisa makanan, dan lain-lain yang berasal dari

alam.Untuk penanganan Sampah Organik biasanya dijadikan pupuk

kompos, pakan ternak, dan sumber energi biogas.

 Sampah Anorganik

Sampah Anorganik, merupakan limbah yang berasal dari manusia

yang sulit diurai oleh bakteri sehingga memerlukan waktu yang lama

(bahkan hingga ratusan tahun) untuk dapat menguraikannya secara

alamiah (Undegradable). Sampah anorganik biasanya berasal dari hasil

berbagai macam proses industri

Sampah Anorganikini selalu menjadi masalah besar kelangsungan

kehidupan mahluk hidup dan bumi yang kita pijak ini, karena

jumlahnya yang kian banyak dan tidak tertangani dengan baik.Beberapa

contoh dari sampah anorganik adalah botol minuman mineral, besi,

kaca atau beling, plastik, kain atau baju, ban bekas, pulpen, kaleng, jam

tangan dan lain-lain yang berasal dari limbah pabrik atau industri.

10
 Berdasarkan Bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak

dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat

dibagi sebagai:

- Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran

manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga:

sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.

Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik

dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang

berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti

sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan

rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu

pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka

dapat dibagi lagi menjadi:

 Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara

sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti:

sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

 Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh

proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

 Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali

karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas,

pakaian dan lain-lain.

11
 Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan

tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon

paper, thermo coal dan lain-lain.

- Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan

tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan

sampah.

 Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini

mengandung patogen yang berbahaya.

 Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,

kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung

patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.

Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama

gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan

dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari

aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah),

misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua

produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah

sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

12
c. Mengenal Sampah di Masyarakat

Hampir setiap orang pasti tidak akan terlepas dari yang namanya

bahan plastik dalam aktivitasnya sehari-hari. Ya, memang plastik telah

menjadi komponen penting dalam kehidupan modern saat ini dan

peranannya telah menggantikan kayu dan logam mengingat kelebihan

yang dimilikinya antara lain ringan dan kuat, tahan terhadap korosi,

transparan dan mudah diwarnai, serta sifat insulasinya yang cukup baik.

Sifat-sifat bahan plastik inilah yang membuatnya sulit tergantikan

dengan bahan lainnya untuk berbagai aplikasi khususnya dalam

kehidupan sehari-hari mulai dari kemasan makanan, alat-alat rumah

tangga, mainan anak, elektronik sampai dengan komponen otomotif.

Peningkatan penggunaan bahan plastik ini mengakibatkan peningkatan

produksi sampah plastik dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran

konsumsi plastik di Indonesia mencapai 10 kg perkapita pertahun,

sehingga dapat diprediksikan sebesar itulah sampah plastik yang

dihasilkan.

d. Sumber Sampah

1) Sampah Rumah Tangga

Sampah rumah tanggaialah sampah yang dihasilkan dari kegiatan

dalam rumah tangga, sehari-hari, dan terdiri dari beberapa macam jenis

sampah. Jumlah nya pun tergantung dari banyak atau sedikitnya tingkat

konsumsi dari masing-masing rumah tangga tersebut. Dan semuanya

13
berkaitan dengan gaya ataupun pola hidup dari masing-masing

keluarga.

2) Sampah Pasar

Sampah pasar ialah sampah yang dihasilkan dari kegiatan di pasar,

dan terdiri dari beberapa macam jenis sampah. Jumlahnya pun pasti

lebih banyak dari sampah rumah tangga.

3) Sampah Industri

Sampah yang dihasilkan oleh proses manufaktur atau industri yang

bukan merupakan limbah berbahaya. Sampah industri memiliki banyak

sumber. Yang paling mencemari mereka adalah kotoran kota dan

limbah industri yang dibuang ke sungai. Limbah industri didefinisikan

sebagai limbah yang dihasilkan oleh proses manufaktur atau industri.

Jenis limbah industri yang dihasilkan meliputi sampah kafetaria, tanah

dan kerikil, batu bata dan beton, logam bekas, sampah, minyak, pelarut,

bahan kimia, rumput rumput dan pepohonan, kayu dan kayu bekas dan

limbah serupa.

e. Keberadaan Sampah

Sepuluh tahun belakangan ini penggunaan plastik dan barang-

barang yang berbahan dasar plastik mengalami peningkatan tidak bisa

dipungkiri kemajuan teknologi dan industri pun menjadi tujuan utama

meningkatnya penggunaan plastik. Di Indonesia saat ini penggunaan

dan kebutuhan yang berbahan dasar plastik naik hingga mencapai rata-

rata 200 ton pertahun, pada tahun 2002 tercatat 1,9 juta ton pertahun, di

tahun 2003 naik menjadi 2,1 juta ton, lalu di tahun 2004 naik lagi

menjadi 2,3 juta ton pertahun. Selanjutnya di tahun 2010 kebutuhan

14
plastik menjadi 2,4 juta ton pertahunnya, dan di taun selanjutnya pun

pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi 2,6 juta ton pertahun.

Tidak dapat dipungkiri jika semakin bertambahnya penggunaan plastik

akan mengakibatkan bertambahnya limbah plastik. Sesuai data yang di

dapatkan dari Kemeneterian Lingkungan Hidup (KLH), penduduk

Indonesia pada setiap harinya dapat menghasilkan 0,5 kg sampah per

orang atau jika kita jumlahkan perharinya menghasilkan 189 ribu ton

sampah. Dari total keseluruhan dapat dikatakan bahwa 15% berupa

sampah plastik atau setara dengan 28,4 ribu ton sampah plastik

perharinya yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia. 

Permasalahan sampah plastik semakin hari semakin tak dapat

dikendalikan terutama pembuangan sampah plastik ke lautan

permasalahan inilah yang menjadikan laut di Indonesia menghadapi

persoalan yang sangat serius. Menurut direketur kerjasama ASEAN

Kementerian Luar Negeri RI Jose Tavares, setiap tahunnya kurang lebih

12,7 juta metric ton sampah plastik hasil dari yang diproduksi di

daratan dibuang ke laut. “Sampah plastik ini tidak hanya mencemari

lautan, tapi juga membahayakan kelangsungan mahluk hidup, termasuk

kita.” Ucap Josa Tavares. Jose Tavares menggungkapkan bahwa

sampah plastik hasil kegiatan dari daratan dan yang dibuang ke laut

berjumlah 80% dari total sampah yang sudah ada di laut bisa terjadinya

hal tersebut disebabkan oleh cara masyarakat dalam menglola sampah

plastik yang kurang efektif dan kurangnya kesadaran dari masyarakat

dalam menangani sampah plastik. Akibat dari sampah plastik ini, Jose

mengatakan bahwa yang mendapatkan dampak buruk dari sampah

15
plastik tidak hanya lingkungan tetapi juga merugi kan dari sisi ekonomi

negara dan pendapatan sektor kelautan yang menurun, maka dari itu

perlu adanya solusi yang tegas untuk mengatasi permasalahan sampah

plastik yang ada di laut.

Deputi SDM (Sumber Daya Manusia), Iptek, dan Budaya Maritim

Kementrian Koordinator Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan

bahwa upaya Indonesia sendiri dalam proses penanganan sampah

plastik dengan melakukan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan. Di

harapkan dengan aksi ini bisa mengurangi 70% kontribusi Indonesia

pada pembuangan sampah plastik di laut sebelum tahun 2025. “Saat ini

pemerintah RI juga sedang menggalakan kebijkan mengubah sampah

menjadi sumber energi.” Ucap Safri Burhanuddin. Saat ini 15 kota di

Indonesia sedang melaksanakan pembelajaran untuk dapat

merealisasikan pengelolaan sampah plastik menjadi sumber energi,

kegiatan tersebut merupakan salah satu proyek konstruksi jalan plastik

pertama di Universitas Udayana, Denpasar Bali. “Itu merupakan bagian

dari rencana aksi pemerintah dalam mengelola sampah plastik. Selain

itu, rencana aksi pemerintah yang lain termasuk antara lain

pengembangan bio-plastik dari singkong dan rumput laut, penggolalaan

sampah menjadi energi, serta pemberdayaan sampah.” Jelas Safri

Burhanuddin.

Mengetahui bahaya dari sampah plastik yang sangat besar dalam

Konferensi East Asia Summit (EAS) 2017 yang dilaksankan di Bali,

Indonesia sendiri berusaha untuk berkampanye menyuarakan perang

16
pada sampah plastik yang ada di lautan. Indonesia menyuarakan

langkah yang di laksanakan oleh Indonesi untuk berperang melawan

sampah plastik di laut. “Diantaranya adalah penerbitan Perpres Nomor

16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia dan National

Plan Land of action on Marine Plastic Debris 2017 sampai 2025 (Mei

2017), Kampanye Combating Marine Plastic Debris serta Reduction

Plastic Bag Production and Use.” Menurut Safri.

Forum EAS merupakan forum regional yang berisi dialog dan

kerjasama yang bersifat strategis oleh para pemimpin dari 18 negara

anggota yang mempunyai permasalahan utama di kawasan. Ke 18

anggota dari EAS ini merupakan 10 negara anggota ASEAN, Amerika

Serikat, Korea Selatan, India, RRT, Australia, Rusia, Jepang, dan

Selandia Baru.

f. Permasalahan Sampah

Kata sampah bukanlah hal yang baru bagi kita, Jika kita

mendengar kata ini pasti terlintas dibenak kita sampah adalah semacam

kotoran, setumpuk limbah, sekumpulan berbagai macam benda yang

telah dibuang ataupun sejenisnya yang menimbulkan bau busuk yang

menyengat hidung. Dengan kata lain sampah dapat diartikan sebagai

material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses

yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Sampah merupakan

salah satu dari sekian banyak masalah sosial yang dihadapi masyarakat.

Masyarakat kota ataupun daerah yang padat pendududuknya pasti

menghasilkan sampah yang begitu banyak.

17
Bagi sebagian dari masyarakat sampah bukanlah masalah, hal

inilah yang sangat mengkhwatirkan. Padahal sampah itu merupakan

masalah yang paling besar terhadap lingkungan sekitar kita, coba anda

lihat sekitar lingkungan anda sudah bersihkah dari sampah? coba

bayangkan jika sampah terus menerus dibuang berserakan ditengah

jalan dan dibuang ditempat sungai atau selokoan air rumah anda. Pasti

anda sudah langsung mengetahuinya karena betapa kotor dan

kumuhnya daerah yang dipenuhi sampah selain itu juga sangat

berdampak buruk bagi kita yang berada di sekitar sampah tersebut.

Sampah dapat membawa dampak yang sangat buruk bagi

kesehatan masyarakat apabila tidak dapat ditanggulangi. Jika sampah

tersebut dibuang sembarangan atau ditumpuk tanpa adanya pengelolaan

yang baik, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah

kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Sebagian dari kita

pun tidak menyadari bahwa setiap hari terjadi penumpukan sampah

baik sampah yang organik (sampah yang dapat diuraikan) maupun

anorganik (sampah yang tidak dapat diuraikan).

g. Penanganan Sampah

Sebagian besar sampah kota yang dihasilkan di Indonesia

tergolong sampah hayati. Rata-rata sampah yang tergolong hayati ini

adalah di atas 65 % dari total sampah. Melihat komposisi dari sumber

asalnya maka sebagian besar adalah sisa-sisa makanan dari sampah

dapur, maka jenis sampah ini akan cepat membusuk, atau terdegradasi

oleh mikroorganisme yang berlimpah di alam ini, dan berpotensi pula

sebagai sumberdaya penghasil kompos, metan dan energi.

18
Sampah perkotaan adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari

bahan organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan

harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi

investasi pembangunan, yang timbul di kota.

Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok yang menjadi

tempat berkembangnya organisme patogen yang berbahaya bagi

kesehatan manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar

lainnya. Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber

penyebaran penyakit.

Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan

berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan (lindi) juga dapat

menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air tanah. Sampah

yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase

sehingga dapat menimbulkan bahaya banjir. Pengumpulan sampah

dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh

dari pemukiman.

Berdasarkan uraian tersebut pengelolaan sampah tidak cukup hanya

dilakukan dengan manajemen 3P (Pengumpulan, Pengangkutan dan

Penimbunan di TPA). Sampah dikumpulkan dari sumbernya kemudian

diangkut ke TPS dan terakhir ditimbun di TPA, tetapi reduksi sampah

dengan mengolah sampah untuk dimanfaatlkan menjadi produk yang

berguna perlu dipikirkan.

Banyak sudah literatur yang mengupas masalah konsep

pengelolaan sampah, tidak terhitung sudah banyak ahli lingkungan yang

19
mengerti tentang sampah di Indonesia. Tetapi masalah sampah tidak

pernah teratasi dengan tuntas. Pemerintah belum berhasil menciptakan

sistem pengelolaan sampah yang sesuai standar dan establish dalam

praktek, artinya diterima secara massal dan tidak akan dirusak oleh

suksesi kepemerintahan.

Analisis pengelolaan sampah di atas menunjukkan bahwa

pengelolaan sampah yang dilakukan sekarang hanya sekedar

memindahkan sampah dari area pusat kota ke luar kota dengan cara

yang tidak memenuhi standar. Untuk kondisi pengelolaan sekarang,

terminologi tempat pengolahan akhir belum sesuai digunakan, yang

sesuai adalah tempat pembuangan akhir sampah. Jika memperhatikan

analisis di atas, maka harus dilakukan perbaikan sistem aliran sampah

mulai dari hulu hingga hilir.

Berdasarkan permasalahan di atas, berikut adalah cara penanganan

sampah:

- Metode penghindaran dan pengurangan

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah

pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan

“pengurangan sampah”. Metode pencegahan termasuk penggunaan

kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak ,

mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali

(seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak

konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai

20
(contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan

bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan

bobot kaleng minuman).

- Metoda Pembuangan

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk

menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode

paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg

tidak terpakai , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam.

Sebuah lahan penimbunan darat yang dirancang dan dikelola dengan

baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan

murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak

dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan ,

diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan

adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas

methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di Bandung

kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah).

- Daur Ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari

sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang Contoh

kegiatan daur ulang adalah antara lain adalah :

 Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan terutama

untuk keperluan eksternal

21
 Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai bijih plastik

untuk dijadikan berbagai peralatan rumah tangga seperti ember dll

 Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen

pembangunnya (logam, plastik/kabel, baterai dll) dan dilakukan

pemilahan untuk setiap komponen yang dapat digunakan kembali

 Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau

dan gelap) dan dihancurkan.

- Pengolahan biologis

Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan

atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis

untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya

adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana

yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

h. Pengaruh Sampah di Masyarakat

Sampah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

masyarakat. Pemakaian sampah yang makin meningkat memberikan

dampak yang besar. Menumpuknya sampah menjadi salah satu pengaruh

bagi masyakat.

22
2. Daur Ulang Sampah

a. Pengertian Daur Ulang

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas

menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang

sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi

penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,

mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika

dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah

salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan

pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan

produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen

sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R

(Reduce, Reuse, Recycle, and Replace).

Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik,

kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses

pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa

yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur

ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa

didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan.

Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah,

penyortiran, pembersihan, dan pemprosesan material baru untuk proses

produksi.

b. Tujuan Daur Ulang

Tujuannya yaitu mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat

menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang

23
baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan

lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses

pembuatan barang baru.

c. Manfaat Daur Ulang

Banyak manfaat yang diperoleh dari pendaur ulangan bahan bekas

yang ada di sekitar kita, seperti plastik bekas, kertas bekas, kayu bekas,

dan lain–lain. Daur ulang dapat meningkatkan kreativitas, mengurangi

pencemaran dan sebagainya. Berikut beberapa manfaat pengelolaan

sampah daur ulang :

1. Membuka Lapangan Kerja

Manfaat yang paling menonjol adalah masyarakat dapat membuka

lapangan kerja. Bekerja di sektor formal saat ini sempit kesempatannya.

Melamar pekerjaan membutuhkan syarat tertentu. Lowongan pekerjaan

sedikit, sehingga sulit mencari pekerjaan. Usaha daur ulang ini dapat

membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sektor informal. Dengan

bertambahnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, tingkat

pengangguran dapat dikurangi.

2. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

Berkreasi dari bahan bekas menjadi kerajinan-kerajinan tangan lalu

didistribusikan kepada masyarakat dapat meningkatkan pendapatan.

Apalagi bahan baku daur ulang tidak membutuhkan modal yang besar.

Barang daur ulang mempunyai nilai ekonomi yang menghasilkan

pendapatan. Sehingga masyarakat dapat berdaya secara ekonominya.

Pemberdayaan ekonomi rakyat yang dimaksud disini adalah adanya

24
pendapatan atau penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil penjualan

barang olahan dari bahan bekas menjadi barang yang mempunyai nilai

ekonomi. Dengan memperoleh penghasilan tersebut masyarakat dapat

meningkatkan kesejahteraan dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Sampah yang dibakar dan limbah pabrik dapat menyebabkan

pencemaran lingkungan. Mendaur ulang sampah-sampah dan

memanfaatkan limbah, dengan menjadikannya barang kerajinan dan

barang-barang kreasi lainnya, pencemaran lingkungan dapat dikurang

4. Menghemat Sumber Daya Alam

Berkreasi dari bahan bekas dapat menghemat sumber daya alam

sebagai bahan baku kebutuhan hidup manusia.Contohnya, dengan

mendaur ulang kertas kita dapat mengurangi laju pengurangan jumlah

pohon.

5. Mencegah Penyakit

Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan penyakit. Dengan

mendaur ulang sampah-sampah, tumpukan sampah akan berkurang.

Tingkat kebersihan pun akan meningkat jika pengelolaan sampah

berjalan dengan baik.

d. Teknik Daur Ulang

Ada 3 teknik daur ulang sampah, yaitu:

1. Reduce

Dengan cara mengurangi jumlah limbah anorganik sebisa

mungkin. Misalnya dengan membawa tas belanja saat ke pasar agar

25
mengurangi plastik, atau menggunakan daun sebagai pembungkus

makanan menggantikan plastik dan sterefoam.

2. Reuce

Dengan cara menggunakan kembali limbah sebisa mungkin,

misalnya menggunakan koran bekas sebagai pembungkus makanan,

atau menggunakan keresek yang masih dipakai untuk digunakan.

3. Recycle

Dengan cara mendaur ulang limbah anorganik misalnya mendaur

ulang kertas bekas menjadi kertas buram, meendaur ulang plastik,

kaleng, botol untuk digunakan sebagai kerajinan.

3. Daur Ulang Sampah Plastik

a. Mengenal Sampah Plastik

Hampir setiap orang pasti tidak akan terlepas dari yang namanya

bahan plastik dalam aktivitasnya sehari-hari. Ya, memang plastik telah

menjadi komponen penting di dalam kehidupan modern pada saat ini

dan peranannya telah menggantikan kayu dan logam mengingat

kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan kuat, tahan terhadap

korosi, transparan dan mudah diwarnai, serta sifat insulasinya yang

cukup baik.

Beberapa jenis plastik yaitu : · PET atau PETE, atau

polyethylene therephthalate. Ringan, murah, dan mudah membuatnya.

Penggunaannya terutama yaitu pada botol minuman soft drink, tempat

makanan yang tahan microwave dan lain sebagainya. · HDPE (high

density polyethylene) Lebih kuat dan rentan terhadap korosi, sedikit

26
sekali resiko memang penyebaran kimia bila digunakan sebagai

wadah makanan, bisa digunakan untuk wadah shampoo, deterjen,

kantong sampah. Mudah didaur ulang. · PVC (polyvinyl chloride)

Plastik jenis ini memiliki banyak karakteristik fisik yang stabil dan

memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, cuaca, sifat elektrik dan

aliran. Bahan ini paling sulit didaur ulang dan paling sering kita

jumpai penggunaannya di pipa dan konstruksi bangunan. · LDPE (low

density polyethylene) Bisa digunakan untuk wadah makanan dan

botol-botol yang lebih lembek. · PP (polypropylene) Plastik jenis ini

mempunyai sifat yang tahan terhadap kimia kecuali klorin, bahan

bakar dan xylene, mempunyai sifat insulasi listrik yang baik. Bahan

ini juga tahan terhadap air mendidih dan sterilisasi dengan uap panas.

Aplikasinya terdapat pada komponen otomotif, tempat makanan,

karpet, dll. · PS (polystyrene) Jenis ini mempunyai kekakuan dan

kestabilan dimensi yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk

wadah makanan sekali pakai, kemasan, mainan, peralatan medis, dll.

b. Penyebab Adanya Sampah Plastik

Mungkin sebagian kita beranggapan bahwa memecahkan

masalah polusi plastik semudah menerapkan daur ulang atau

membersihkan botol kosong. Faktanya adalah bahwa sampah plastik

menyebabkan masalah dari skala besar hingga mikroskopis.

Plastik lebih murah hal itu merupakan salah satu item yang

paling banyak tersedia dan digunakan secara berlebihan. Ketika

dibuang sampah plastik tidak terurai dengan mudah. Perlu puluhan

27
tahun untuk busa terurai. Maka dari situlah penyebab adanya sampah

plastik.

c. Bahaya Sampah Plastik

Plastik merupakan salah satu bahan yang sering digunakan oleh

masyarakat untuk berbagai hal, seperti membawa barang-barang yang

tidak cukup dibawa hanya dengan menggunakan kedua tangan atau

membungkus sesuatu yang hendak dibawa maupun diberikan kepada

seseorang. Bahkan karena seringnya digunakan, plastik seolah-olah

telah menjadi sebuah kebutuhan yang harus tersedia di masyarakat.

Padahal sebenarnya plastik memiliki dampak yang buruk bagi

lingkungan apabila sudah tidak digunakan lagi, di mana istilah plastik

yang sudah tidak digunakan tersebut dikenal dengan sebutan sampah

plastik.

Alasan lainnya mengapa sampah plastik berdampak buruk bagi

lingkungan karena sifat plastik yang memang susah diuraikan oleh

tanah meskipun sudah tertimbun bertahun-tahun. Plastik baru bisa

diuraikan oleh tanah setidaknya setelah tertimbun selama 200 hingga

400 tahun. Bahkan ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa

sampah plastik bisa terurai dalam waktu 1000 tahun lamanya.

Tetapi banyak masyarakat yang tidak menyadari bahaya yang

ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap lingkungan,

dikarenakan banyak sekali plastic yang direkomendasikan hanya

untuk sekali pakai saja. Ini menimbulkan dampak negative bagi

lingkungan. Terlalu sering menggunakan plastik akan mengakibatkan

pencemaran sampah plastik.

28
Satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang

sampai saat ini adalah faktor pembuangan limbah sampah

plastik.Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan

sulit dikelola dan juga dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah

plastik yang sangat besar akibatnya bagi lingkungan.

d. Proses Pengolahan Sampah Plastik

Dalam mengolah sampah plastik yang efektif, perlu sekali upaya

yang menyeluruh. Baik ditingkat pencegahan atau antisipasi sebelum

dibuang, sampai bagaimana pengolahannya ketika sudah ditingkat

daur ulang.

Dan untuk pengolahan sampah plastik, ternyata untuk setiap

jenis plastik memiliki sistem pengolahan sendiri. Untuk plastik jenis

LDPE, HDPE, PET, PVC, PS, dan PP.

Tahapan Cara Mengolah Limbah Plastik

Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam mendaur ulang

plastik, kami kemas dalam 7 langkah mengolah limbah plastik yang

menguntungkan, yaitu:

1. Bersihkan plastik dari kontaminer seperti kertas, ataupun tipe plastik

yang lain (biasanya berasal dari label plastik atau sisa isi yang masih

melekat).

2. Untuk membersihkan bisa menggunakan cutter maupun dicuci sampai

benar-benar bersih dari gudang awal.

29
3. Pipihkan plastik (bila berongga seperti botol) dengan cara

menginjaknya atau menggunakan mesin pres.

4. Masukkan ke dalam mesin penghancur atau pencacah plastik.

5. Pilah kembali serpihan plastik untuk membedakan tiap tipe plastik.

Media yang digunakan adalah air atau minyak goreng. Berikut

identifikasi yang dapat dilakukan untuk membantu membedakan antar

tipe plastik.

6. Plastik yang telah dibedakan tipenya (tenggelam dan mengapung),

dipisahkan untuk diproses sesuai dengan tipenya. Serpihan akan

dimasukkan ke dalam mesin peleleh (melting).

7. Setelah diproses pada mesin melting, hasil yang keluar berupa strand

yang kemudian dipotong dengan menggunakan mesin pellet dan

dihasilkan bijih plastik.

Untuk pengolahan sampah di tingkat masyaraat, biasanya baru

sampe ke pemilahan dan perajangan sampah plastik. Proses melting

biasanya membutuhkan melter, dan mesin melter membutuhkan biaya

yang besar.

Jadi dengan demikian, kita bisa mengukur sejauh mana peran yang

akan kita ambil dalam mengolah limbah plastik.

e. Manfaat Pengolahan Sampah Plastik

Plastik mengandung berbagai bahan kimia yang tidak baik bagi

kesehatan dan juga kebersihan lingkungan. Kandungan yang terdapat

di dalam plastik adalah karsinogen yang mengandung racun yang

30
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti tumor, endokrin

dan genital.

Ada salah satu cara yang dapat meminimalisir dari dampak

negatif yang timbul dari penggunaan plastik yang berlebihan yaitu

dengan daur ulang. Sekarang sudah banyak komunitas komunitas

yang di dirikan yang bertujuan untuk melakukan daur ulang pada

palstik untuk di jadikan nilai yang dapat di jual dari sampah plastik

yang sebelumnya tidak bernilai di masyarakat.

Berikut ini di jelaskan manfaat sampah plastik bagi kehidupan


sehari – hari :

1. Pupuk organik

Manfaat pertama dari sampah plastik adalah sebagai pupuk

organik. Plastik yang tidak digunakan lagi dapat di kubur dan

dicampur dengan tanah yang mengandung banyak unsur hara. Pupuk

organik dapat di berikan untuk menyuburkan tanaman – tanaman agar

dapat berkembang biak dengan subur.

2. Pakan ternak

Pakan ternak atau makanan untuk ternak juga setengahnya di

dapat dari sampah plastik yang sebelumnya sudah di daur ulang.

Banyaknya manfaat dari sampah plastik ini menjadikan kita tidak ragu

untuk mengolah bahan ini menjadi lebih baik. Dan penyebaran dari

pakan ternak ini memberikan keuntungan jika kita produksi lebih

31
banyak maka dapat kita jual kepada orang yang membutuhkan pakan

ternak.

3. Kerajinan

Pernah anda melihat kerajinan tangan yang indah dan memukau

banyak mata namun berasal dari sampah plastik. Salah satu kerajinan

yang indah itu juga mampu menarik perhatian sebagai produk yang di

ekspor keluar untuk di jual dan laku besar besaran disana. Jika itu

terjadi bisa di bayangkan siapa yang akan memiliki banyak

keuntungan yang di berikan. Tentu pencipta kerajinan yang indah ini

yang beruntung.

4. Wadah lain

Manfaat dari sampah plastik yang lain adalah sebagai wadah

lain. Wadah lain disini berarti di manfaatkan sebagai tempat untuk

melukis ataupun mengambar. Jika selama ini banyak yang melukis

diatas kertas dan kanvas maka melukis di atas plastik memberikan

kesan yang bernilai dan unik sehingga menimbulkan keunikan yang

menjadi salah satu daya tariknya sebagai wadah lain yang

dimanfaatkan dalam menambah penghasilan.

f. Harga Jual Hasil Pengolahan Sampah Plastik

Kini usaha pengolahan sampah plastik semakin diminati

masyarakat di Indonesia. Meningkatnya jumlah sampah diberbagai

32
daerah Indonesia membuat usaha pengolahan sampah giat

digencarkan masyarakat dan juga pemerintah. Bisnis pengolahan

sampah semakin banyak diminati masyarakat. Peningkatan sampah

plastik yang tak terkendali menjadi potensi usaha yang semakin

menjanjikan. Bahkan sudah banyak pengusaha sampah plastik yang

mampu menghasilkan omset hingga Rp.150 – 250 jt. Pasar ekspor

produk biji plastik telah mencapai berbagai negara di dunia.

Permintaan bahan baku plastik yang tinggi membuat negara Indonesia

seringkali kewalahan saat memenuhi permintaan.

B. Data dan Pengolahan Data

1. Data

Setelah membuat dan mempersiapkan rancangan penelitiannya,

maka langkah selanjutnya dalam kegiatan penelitian yang sederhana

adalah melakukan kegiatan penelitian sesungguhnya. Terdapat

beberapa hal yang harus dilakukan dalam tahap kegiatan lapangan ini,

yaitu pengumpulan data penelitian serta mengolah hasilnya.

Agar data- data mentah yang masih berserakan dilapangan

lebih mudah untuk dipahami, maka harus segera dikumpulkan melalui

teknik pengumpulan data yang telah dirancang sebelumnya. Terdapat

teknik pengumpulan data yang masing- masing memiliki dasar

keunggulan dan kelemahannya, maka haruslah memilih teknik

pengumpulan data yang sesuai dengan jenis atau tipe penelitian yang

akan dilakukan.

33
Melalui proses observasi, wawancara sampai pada tingkat

penelitian baik dilapangan maupun dari berbagai sumber yang telah

didapat, akhirnya penulis memperoleh hasil .

“Pengertian teknik pengumpulan data adalah upaya menjaring


data hasil penelitian menggunakan alat-alat (instrument) penelitian
tertentu secara ilmiah, atau dengan kata lain proses pengumpulan data
hasil penelitian yang dilakukan menggunakan prosedur yang benar
dan ilmiah, sehingga data-data yang berhasil dijaring atau
dikumpulkannya itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
serta ilmiah”.(Sosiologi Kontekstual, 2009).

a) Pengolahan limbah plastik di Batukarut

Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup

manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-

bagian mobil, dan alat-alat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik

bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang

sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai

materi yang banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100

berita kejadian abad ini.

Untuk mengurangi keberadaan sampah plastik yang setiap hari

semakin menumpuk, banyak cara yang bisa dilakukan untuk dapat

mengurangi sampah plastik. Diantaranya mengolahnya menjadi sesuatu

yang dapat digunakan dan dengan bentuk yang lebih baik.

Di Batukarut, mengolah sampah plastik sudah seperti suatu makanan

sehari-hari yang menguntungkan. Bahkan, digunakan sebagain sumber

mata pecaharian, seperti yang dilakukan oleh bapak Dodi yang mengolah

sampah plastik dengan setengah jadi jadi atau bahan mentah.

34
b) Pemanfaatan pengolahan sampah plastik di Batukarut

Sampah plastik yang berserakan dan menumpuk, jika dikelola dan

diolah dengan baik maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat

baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar.

Pemanfaatan pengolahan sampah plastik di Batukarut dapat dikelola

dengan cara dibersihkan dan dipotong-potong menjadi bahan setengah

jadi. Lalu akan didistribusikan lagi kepada produsen yang lebih bisa

mengolah bahan mentah itu menjadi barang yang mempunyai nilai jual

yang tinggi

c) Dampak dari sampah plastik

Karena kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk membuang

sampah pada tempatnya dan kurangnya kemampuan untuk

mengolah,akibatnya banyak sampah yang berserakan dimana-mana yang

dapat dilihat secara langsung oleh mata. Sehingga menyebabkan

ketidaknyamanan bagi siapapun yang melihatnya dan dapat menimbulkan

penyakit bagi beberapa orang.

Hal ini harus adanya kesadaran antar masyakat untuk selalu menjaga

kelestarian lingkungan . kerja sama ini dibutuhkan agar terciptanya

lingkungan yang bersih dan nyaman.

d) Harapan

Semua manusia memiliki harapan dan tujuan, namun tidak semua

harapan dan tujuan bisa tercapai dengan mudah yang nyata pasti akan

memalui berbagai tahapan dan rintangan.

35
Begitu halnya dengan adanya sampah plastik yang bertumpuk di

lingkungan. Banyak harapan yang diinginkan oleh masyarakat, baik dari

pengelola sampah maupun kita selaku masyarakat. Proses ini

mendapatkan rintangan terutama untuk tempat dan membutuhkan waktu,

tenaga, juga materi yang tidak sedikit. Hal ini perlu diperhitungkan dan

musyawarah dengan pihak-pihak terkait agar segera memecahkan masalah

tentang menumpuknya sampah plastik.

2. Pengolahan Data

Dari data yang kami kumpulkan, kami melakukan perbandingan

terhadap landasan teori yang kami dapatkan dari berbagai sumber. Dari

penghitungan tersebut, data yang sesuai sekitar 40% dari landasan teori

yang ada. Setelah melakukan observasi, kami menemukan permasalahan :

1) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara mengolah sampah

yang ada disekitarnya sehingga sampah plastik tersebut menumpuk dan

dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.

2) Kurangnya pemahaman tentang apa saja yang dapat dilakukan dengan

mengelolah sampah plastik yang sudah tidak digunakan.

3) Minimnya pengetahuan tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari

pemanfaatan sampah plastik yang didaur ulang.

4) Kesadaran masyarakat yang kurang terbina dengan baik.

5) Ketidakmudahan dalam mendaur ulang sampah platik.

Mengolah sampah plastik adalah hal yang cukup tepat agar

mengurangi penumpukan sampah plastik, karena plastim merupakan

sampah yang sulit terurai. Sampah plastik yang diolah akan menghasilkan

keuntungan yang cukup besar.

36
C. Permasalahan

Setiap apa yang dilakukan pasti memiliki kendala dalam prosesnya.

Sama halnya dengan kami yang masih dalam proses pembelajaran.

Permasalahan yang kami temui yaitu :

1. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara mengolah sampah

yang ada disekitarnya sehingga sampah plastik tersebut menumpuk dan

dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.

2. Kurangnya pemahaman tentang apa saja yang dapat dilakukan dengan

mengelolah sampah plastik yang sudah tidak digunakan.

3. Minimnya pengetahuan tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari

pemanfaatan sampah plastik yang didaur ulang.

4. Kesadaran masyarakat yang kurang terbina dengan baik.

5. Ketidakmudahan dalam mendaur ulang sampah plastic.

Demikian permasalahan yang dapat kami simpulkan dari pengolahan data yang

penulis lakukan dengan menggunakan dasar memadukan antara data yang diperoleh

di lapangan.

D. Pemecahan Masalah

Setelah kami mengumpulkan berbagai masalah yang kami hadapi. Tentunya

setiap permasalahan pasti ada pemecahannya. Hal yang kami lakukan untuk

mengatasi permasalahan tersebut yaitu :

1) Masyarakat harus memiliki pengetahuai yang lebih luas lagi tentang

cara pemanfaatan sampah plastik yang tidak digunakan.

2) Masyarahat harus memahami dulu jenis dari sampah yang akan

dikelola.

3) Masyarakat harus memilih hasil pengolahan dari daerah sendiri.

37
4) Dikembangkannya peningkatan kualitas pengolahan sampah yang

lebih baik lagi disertai peran pemerintah sangat diperlukan dalam

mencapai kemakmuran masyarakatnya.

5) Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai daur

ulang sampah plastik.

Demikian pemecahan masalah yang dapat penulis lakukan dengan

menggunakan analisa permasalahan serta membaca referensi atau sumber-

sumber yang ada.

38
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat

keterpakaiannya, dalam proses- proses alam sebenarnya tidak ada konsep

sampah, yang ada hanya produk- produk yang dihasilkan stelah dan selama

proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan

manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut

jenis- jenisnya.

Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dbuang oleh

manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya

sehari- hari entah perorangan, toko, maupunperusahaan besar. Misalnya,

berbelanja pasti akan membutuhkan plastik untuk membawa barang

belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik itu akan

disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? Membuang dan membakar

itulah yang mereka lakukan.

Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan

mendaurulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan.

Proses daur ulang melalui tahap- tahap pegumpulan, pemisahan (sortir),

pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan

dan pemisahan. Kedua tahap ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat

dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik.

39
Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah jenis HDPE dan

botol- botol plastik.

Pada era teknologi sekarang yang canggih pengolahan sampah sudah

menggunakan alat atau mesin.

Mesin pengolahan sampah dibuat dari material pilihan sehingga mesin ini

dapat bertahan lama dalam pengoprasiannya. Asalkan, perawatan terhadap

mesin ini dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagai mana mestinya.

B. Saran

Setelah penulis mengamati dan mengobservasi berdasarkan data yang

ada dari kegiatan pengoolahan sampah plastik yang didaur ulang.

Untuk itu penulis mengharapkan sebagai sumbang saran langkah-langkah

yang dapat dilakukan untuk kedepannya diantaranya :

1) Sebaiknya masyarakat memiliki pengetahuai yang lebih luas lagi

tentang cara pemanfaatan sampah plastik yang tidak digunakan.

2) Masyarahat sebaiknya memahami dulu jenis dari sampah yang akan

dikelola.

3) Alangkah baiknya masyarakat memilih hasil pengolahan dari daerah

sendiri.

4) Dikembangkannya peningkatan kualitas pengolahan sampah yang

lebih baik lagi disertai peran pemerintah sangat diperlukan dalam

mencapai kemakmuran masyarakatnya.

5) Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai daur

ulang sampah plastik.

40
Mudah-mudahan dari kesimpulan dan saran yang penulis sampaikan

bisa menjadi acuan atau dasar untuk kedepannya tentang keberadaan

sampah plastik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat dan solusi

permasalahan dari dampak yang ditimbulkan dari penumpukan sampah

plastik yang sulit untuk terurai. Serta memberikan solusi untuk mejadikan

uasaha yang cukup menguntungkan.

41
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar Agus.2006.“Daur Ulang Sampah”. Jakarta:Penerbit Azka Mulia Media

https://nomadenesia.wordpress.com/2018/03/28/mengenal-sampah-dan-jenisnya/

http://www.ilmusipil.com/sumber-sumber-sampah

https://thegorbalsla.com/daur-ulang/

https://www.kompasiana.com/alexandergobai/552a3d95f17e617170d623b1/bahaya-

sampah-dalam-kehidupan-manusia

https://beritagar.id/artikel/piknik/belajar-teknik-daur-ulang-dari-penjuru-dunia

http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-pengolahan-sampah-plastik-dan-analisa-

usahanya.htm

https://www.vebma.com/news/keberadaan-sampah-plastik-yang-terus-mengancam-

mahluk-hidup/28883

42

Anda mungkin juga menyukai