SKILLS (HOTS)
mengembangkan
kemampuan siswa
menggunakan
pemikiran kritis
mendorong siswa
(critical thinking)
mengembangkan
Standards & keterampilan seumur
assessments hidup yang penting
untuk berpikir kreatif
mengembangkan
(creative thinking)
keterampilan
memecahkan masalah
(problem solving) dan
membuat keputusan
HOTS
(Presseisen dalam Costa, 1985)
Keterampilan Menghafal (Recall Thinking),
Berfikir Menuntut siswa untuk menggunakan keterampilan sederhana atau kemampuan
untuk mengingat atau mencari fakta.
Contoh:
Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan,
mungkin termasuk sulit, tetapi itu bukan Higher-Order
Thinking, kecuali turut melibatkan proses penalaran
(seperti mencari arti dari konteks/stimulus).
PROSES-PROSES KOGNITIF
MANA SAJA YANG
KEMUNGKINAN MELIBATKAN
HIGHER-ORDER THINKING?
BLOOM TAXONOMY DIPANDANG SEBAGAI SEBUAH HIERARKI KEGIATAN-
KEGIATAN YANG BERSIFAT LOWER ORDER DAN HIGHER ORDER.
(BERDASARKAN MCCURRY)
EVALUASI
SINTESIS
ANALISIS
APLIKASI
PEMAHAMAN 'higher
order'
PENGETAHUAN
'lower order‘’
DIMENSI PROSES KOGNITIF
(DARI ANDERSON & KRATHWOHL, 2001)
Kategori/ proses kognitif Definisi
Mengingat (Remember) Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang.
Contoh kemampuan:
• membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya,
• membuat suatu benda dari bahan yang tersedia,
• mengembangkan fungsi baru dari suatu benda,
• mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya.
PENGEMBANGAN SOAL HOTS
TEKNIK PENULISAN BUTIR SOAL HOTS
Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan
Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level
pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator dan
tujuan dari pembelajaran berdasarkan anjuran yang tertuang pada
kurikulum
Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat
mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan
Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada
Tingkatan yang paling rendah dapat menjadi pengetahuan dasar untuk
menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya (Bloom)
TEKNIK PENULISAN BUTIR SOAL HOTS
(LANJUTAN)
Setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) berbentuk
sumber/bahan bacaan seperti:
teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus,
gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta,
Data stimulus dibuat dengan situasi yang “autentik”
Data yang disediakan seharusnya memberikan informasi merujuk kepada
pengetahuan atau kemampuan dasar sehingga dapat diolah lebih lanjut
Data dapat dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan
Menunjukkan pemahaman akan informasi dan bernalar bukan sekedar
mengingat kembali/recall informasi
Soal mengukur kemampuan berpikir kritis
FORMAT KISI-KISI SOAL HOTS
No Kompetensi Materi Stimulus Indikator No Soal Bentuk Soal
1
3
KONSTRUKSI SOAL PISA
Bersifat divergen, memungkinkan munculnya beberapa
alternatif respons atau jawaban
Tidak hanya mengukur kompetensi pengetahuan, tetapi juga
keterampilan proses, mengukur sikap dan bagaimana
menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata
Stem soal menggunakan stimulus berupa konteks kehidupan
nyata atau fenomena yang dekat dengan kehidupan siswa
Soal berbentuk pilihan ganda dan atau uraian
CONTEXTUAL ASSESSMENT
Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari;
Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial, dan global, seperti:
kesehatan
Pendidikan
Pekerjaan
sumbar daya alam
lingkungan hidup
bencana alam
pemanfaatan sains dan teknologi
CONTEXTUAL ASSESSMENT
Karakteristik asesmen kontekstual (REACT):
1. Relating: terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
2. Experiencing: ditekankan kepada penggalian (eksplorasi), penemuan
(discovery), dan penciptaan (invention).
3. Applying: menuntut kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-
masalah nyata.
4. Communication: menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu
mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.
5. Transfering: menuntut kemampuan peserta didik untuk mentransformasi
konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.
CONTEXTUAL ASSESSMENT
Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual
Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual
Peserta didik cenderung memilih respons yang Peserta didik mengekspresikan respons
diberikan.
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek ingatan (recalling) Mengukur performansi tugas (berpikir tingkat tinggi)
Pembuktian tidak langsung, cenderung teoretis. Pembuktian langsung melalui penerapan pengetahuan
dan keterampilan dengan konteks nyata.
CONTOH ITEM HOTS
CONTOH SOAL IPA
Fasya memiliki jungkat jungkit dan empat kubus (1, 2, 3, 4). Kubus terbuat dari
bahan yang berbeda.
Dia menempatkan dua kubus pada jungkat jungkit dan mengamati hasil berikut.
Tuliskan arah utara (N) dan selatan (S) potongan magnet ditengah pada
kotak isian yang disediakan.
Gambar di bawah memperlihatkan beberapa
percobaan yang dilakukan oleh Usman dengan
menggunakan mobil2an dengan ukuran roda yang
berbeda dan sejumlah blok kayu dengan massa yang
sama. Dia menggunakan papan yang sama sebagai
jalur mobil2annya dengan menggunakan ketinggian
yang berbeda.
Dia ingin menguji idenya: lebih tinggi papan
diposisikan maka mobil2an akan sampai ke bawah
lebih cepat. Percobaan manakah yang seharusnya dia
bandingkan?
A. G, H, dan I
B. I, W, dan Z
C. I, V, dan X
D. U, W, dan X
E. H, V, dan Y
TERIMAKASIH