Anda di halaman 1dari 5

Nama : Riyanto Tangke

NIM : 19101106006
Prodi : Sistem Informasi

Artikel Sistem Informasi

Sistem informasi menjadi salah satu istilah populer di tengah


perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK). Istilah ini identik
dengan pendekatan berbasis TIK. Meski demikian, sistem informasi sudah
tidak semata membicarakan teknologi apa adanya (as is). Sistem informasi
jauh melampaui teknologi semata. Teknologi ditempatkan sebagai perangkat
atau bagian dari kinerja manusia.
Sistem informasi merupakan pertemuan antara ilmu komunikasi,
management dan teknologi informasi. Meletakkan sistem informasi semata
sebagai teknologi informasi tidaklah sepenuhnya tepat. Aspek manusia
berupa komunikasi, manajemen dan pengambilan keputusan menjadi
bagian utama pada konteks pengembangan dan pengelolaan sistem
informasi.

Pengertian Sistem Informasi


Definisi sistem informasi, secara umum, tidaklah tunggal.  Meski
demikian, beberapa prinsip dasar dapat dipetakan guna memahami istilah
praktis ini. Memahami kata kunci sistem informasi perlu didekati dengan
menggunakan perspektif komunikasi, manajemen dan teknologi itu sendiri.
Sistem informasi adalah sekumpulan proses pengumpulan, pengolahan
data, penyimpanan dan penyampaian informasi, pengetahuan dan produk
digital.

Tata Sutabri (2005) mendefinisikan sistem informasi sebagai bagian


sistem dari sebuag organisasi. Sistem ini mempertemukan kebutuhan
pengelolaan pengambilan keputusan (transaksi) harian yang mendukung
fungsi-fungsi dan kinerja organisasi pada tataran manajerial. Sistem ini
pada tataran strategi dapat menyediakan jenis-jenis laporan yang
dibutuhkan kepada pihak-pihak yang terkait, internal maupun eksternal.

Pengertian sistem informasi juga dapat dilihat dari sudut pandang


yang lebih teknis: teknologi Informasi. Gordon B. Davis (1991: 91),
mendefinisikan sistem informasi sebagai  sistem yang menampung pelbagai
masukan informasi, instruksi dan data. Sistem tersebut mengolah data
sesuai dengan instruksi dan logika yang ditentukan dan menghasilkan
laporan yang dibutuhkan.

Ruang Lingkup Sistem Informasi (SI)

Diskusi penting dalam pengembangan, pemanfaatan dan studi


tentang sistem informasi perlu didudukkan secara komprehensif dengan
mempertimbangkan ilmu komunikasi, manajemen dan teknologi informasi
itu sendiri. Sebagai sebuah sistem, sistem informasi pada sebuah organisasi
atau perusahaan menjadi bagian dari sistem pengambilan keputusan
(decision support system/DCS). Dengan meletakkan sistem informasi
sebagai bagian dari manajemen, dipahami bahwa SI bertujuan untuk
memfasilitasi proses pengelolaan organisasi secara harian, tercatat dan
memiliki kemampuan penyajian informasi secara tepat sesuai dengan mode
bisnis yang berlaku pada sebuah organisasi. Mempertimbangkan hal
tersebut, maka sangatlah laik jika dikatakan bahwa setiap SI belum tentu
dapat digunakan atau kompatibel jika diberlakukan secara generik untuk
organisasi yang berbeda.
Organisasi, dibandingkan dengan yang lain, memiliki model bisnis
yang berbeda. Hal ini menyebabkan sebuah sistem informasi tidak bisa
secara serta merta diterapkan pada beberapa organisasi yang berbeda.
Beberapa Organisasi yang berbeda dapat menggunakan sistem informasi
yang sama apabila memiliki kesamaan alur proses bisnis.

Sistem Informasi Mitra Desa

Sebagai ilustrasi, kami akan menggunakan contoh salah satu sistem


informasi, yaitu sistem informasi desa (SID).  Diperkirakan terdapat 72.000
desa di Indonesia yang bertugas untuk melayani administrasi
kependudukan. Administrasi kependudukan berlaku generik dan diatur
melalui aturan yang spesifik. Adanya kesamaan bisnis model tersebut ini
memungkinkan adanya satu sistem informasi yang dapat digunakan untuk
beberapa desa secara sekaligus. Sistem informasi Mitra Desa menjadi salah
satu prototipe penting pada konteks ini. Mitra Desa adalah sistem informasi
yang bekerja untuk mengolah data administrasi dan pelayanan di tingkat
desa.
Lingkup sistem informasi akan menunjukkan sejauh mana hubungan
antara sistem informasi dengan manajemen sebuah organsiasi. Mengacu
pada lingkup tersebut, peta relasi antara sistem informasi dan kebutuhan
dalam pengelolaan keseharian organisasi akan dapat dipetakan. Sistem
informasi tidak akan berfungsi jika tidak dapat merepresentasikan model
bisnis. Mengapa? Bagaimana pun sistem informasi bukan semata teknologi
informasi, melainkan turut menjadikan manusia atau pelaku sebagai bagian
dari sistem ini.

Diagram: Lingkup Sistem Informasi


Sistem Pendukung Manajemen
Sistem informasi pada lingkup pertama berfungsi sebagai sistem yang
mendukung kerja dan kinerja manajemen secara keseluruhan. Sistem
informasi menjembatani kebutuhan manajemen akan adanya informasi
menyeluruh terkait dengan pengelolaan organisasi. Kemudahan akses pada
level manajemen untuk mendapatkan informasi menyeluruh tentang proses
pengelolaan organisasi akan mempermudah proses pengambilan keputusan.
Pada konteks ini, sistem informasi kemudian bernilai sebagai sistem
dukungan pengambilan keputusan. Tidak sebatas itu, sistem informasi
mempermudah proses dan kebutuhan untuk menyampaikan laporan secara
cepat, terperinci dan menyeluruh dari proses pengelolaan organisasi.

Sistem Pengelolaan Pengetahuan dan Informasi 


Organisasi beroperasi dengan serangkaian informasi dan
pengetahuan. Mempertimbangkan hal tersebut, organisasi hanya dapat
berkembang apabila rantai suplai informasi dan pengetahuan antar pegiat
atau pengelola dapat berjalan dengan lancar. Tanpa mekanisme ini,
organsiasi akan mengalami hambatan untuk berkembang hingga pada
tataran yang lebih teknis dan harian: manajemen dan koordinasi.
Sistem informasi menjadi salah satu bagian dari pengelolaan
pengetahuan dan informasi dari sebuah organisasi. Tidak semata
mengalirkan data, sistem ini idealnya dapat menjadi penghubung antar
aktor dalam organsiasi dalam transfer pengetahuan dan informasi.

Sistem Pendukung Operasional


Pada tataran yang lebih praktis dan harian, sistem informasi
diharapkan dapat menjalankan fungsi-fungsi operasional pada level
pelaksana langsung. Beberapa aspek penting pada tataran ini mencakup:
pelayanan pelanggan atau pengguna jasa, pencatatan harian atas aktivitas
yang dilakukan. Dengan masuknya bagian ini sebagai bagian dari lingkup
sistem informasi, maka pimpinan organisasi dapat melakukan kontrol
langsung atas kinerja di dalam organisi. Sistem Informasi menjadi fasilitas
pencatatan, pelayanan dan pelaporan secara sekaligus.

Anda mungkin juga menyukai