BAB II Seminar Ok
BAB II Seminar Ok
TINJAUAN PUSTAKA
pada waktu itu di mulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan
kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu, sehingga berawal dari
wabah kolera tersebut maka pemerintah belanda pada waktu itu melakukan
diperkenalkannya konsep Bandung pada tahun 1951 oleh Dr. Y. Leimena dan
dr. Patah. Dalam konsep ini mulai diperkenalkan bahwa dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan. Hal
kedua aspek ini tidak boleh dipisahkan, baik di rumah sakit maupun di
puskesmas.
komunitas baru muncul pada masa sekarang. Namun, kita dapat melihat
dengan masa sekarang. Pada masa lalu dima paradigma yang digunakan
adalah paradigma sakit, yaitu tindakan yang berperan adalah upaya kuratif.
Kita sadari dulu banyaknya dokter kecil dan mantri keliling yang
10
melaksanakan upaya kuratif. Tenaga perawat sangatlah banyak dan hampir
dari sebagian dari tenaga perawat tersebut adalah perawat komunitas. (Ilmi,
2012)
penyakit dan perawatann keluarga yang sakit dirumah. Meskipun kita ketahui
sebagaimana Allah telah berfirman dalam QS. Ar-Rum ayat 41 yang berbunyi
Artinya :Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar).
hal pokok yang menjadi dasar pandangan Islam dalam issu pencemaran
lingkungan. Pertama, Islam menyadari bahwa telah dan akan terjadi kerusakan
lingkungan baik di daratan dan lautan yang berakibat pada turunnya kualitas
11
lingkungan tersebut dalam mendukung hajat hidup manusia. Kedua, Islam
debu, zat beracun diudara dan air maupun tanah dampak dari proses
karena ia akan selalu merespon perubahan yang terjadi pada masyarakat. Oleh
keputusan.
12
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
ingin tahu termasuk rasa ingin tahu terhadap lingkungan sekitarnya, bahkan
ingin mengetahui apa yang terjadi di dalam dirinya. Rasa ingin tahu inilah
seseorang dapat meminta bantuan dan membantu orang lain, sehingga tercipta
2012)
13
kesehatan yang merupakan hasil pendidikan, pelatihan dan pendidikan.
dari tiga kata yaitu keperawatan, kesehatan dan komunitas dimana setiap kata
sebagai berikut:
setiap unit yang terdapat dalam system hayati tubuh manusia, baik
fungsi setiap unit dalam system hayati tubuh manusia, mulai dari
14
Menurut WHO (1959) keperawatan komunitas adalah bidang
lebih besar. Semua itu ditujukan kepada individu dan keluarga, yang
keseluruhan.
15
kesehatan berupa pencegahan penyakit ini bisa melalui pelayanan
atas kesehatan diri keluarga dan masyarakat serta menjadi perilaku atau
pikiranm atau pengetahuan, sarana serta dana yang dimilikinya untuk upaya
kesehatan.
tersebut bervariasi pada setiap situasi, tetapi prosesnya memiliki proses yang
16
elemen-elemen tersebut akan tampak pada rangkaian kegiatan dalam proses
komunitas adalah kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan kesehatan
2006).
dikembangkan oleh para ahli, salah satunya adalah konsep model dari Betty
17
Neuman (1972), yang menekankan pada pendekatan sistem untuk mengatasi
Model teori Neuman didasari oleh teori sistem dimana terdiri dari
yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk
tersier.
1. Pencegahan Primer
memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam
18
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
melindungi infra struktur atau sumber energi dari stressor yang dapat
mempengaruhi komunitas.
19
Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah semua orang yang
1. Tingkat Individu
dalam merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal dan sebab, maka akan
sosial.
tertentu (misal : TBC, ibu hamil, dan lain-lain) dengan sasaran dan pusat
2. Tingkat Keluarga
20
5. Memanfaatkan sumber daya dalam keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
3. Tingkat Komunitas
dilihat dari sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan
makhluk biopsiko-sosial dan spiritual tang utuh serta unik, dalam arti
merupakan satu kesatuan yang utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik
21
lingklungan sekitarnya dan selalu berusaha beradaptasi terhadap pengaruh
lingkungan.
1. Manusia
masyarakat.
pasien/klien.
erat secara terus – menerus dan terjadi interaksi satu sama lain,
22
Berikut beberapa alasan yang menyebabkan keluarga
masyarakat.
keluarganya.
23
Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menuntut suat
2. Kesehatan
dan keturunan.
a. Lingkungan
24
b. Perilaku manusia
bahwa jika balita diberi makan telur akan berakibat bisulan dan
d. Keturunan
25
yang lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu,
3. Keperawatan
26
sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang
4. Lingkungan
yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperwatan yang ditujukan pada
resiko tinggi, daerah tertinggal, miskin dan tidak terjangkau) dalam upaya
keperawatan.
27
kesehatan, teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan
pemerintah.
intervensi keperwatan.
sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu, komunitas yang
T. dkk (2006)
1. Pengkajian
28
pengamatan langsung, penggunaan data statistik, angket, wawancara
2. Diagnosa keperawatan
2. Karakteristik populasi
3. Perencanaan
29
masyarakat berdasarkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki,
sendiri.
5. Pelaksanaan
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki
30
optimal, intervensi atau tindakan yang dilakukan untuk pencapaian
(POKJAKES).
6. Evaluasi
masyarakat puas.
intervensi.
31
Laporan kegiatan praktik mahasiswa akan dilaporkan secara rinci pada bab
berikut.
32