Bab I2
Bab I2
PENDAHULUAN
I.1 Tujuan
Geologi struktur adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bentuk
arsitektur, struktur kerak bumi beserta gejala-gejala geologi yang menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan bentuk (deformasi) pada batuan. Geologi struktur
pada intinya mempelajari struktur batuan, yaitu struktur primer (misal: perlapisan,
foliasi, laminasi, dan sebagainya) dan struktur sekunder (misal: kekar, sesar,
lipatan). Bagian terbesar terutama mempelajari struktur sekunder.
Geologi struktur nampak seperti cabang ilmu geologi yang
sempit, hanya sebatas mempelajari struktur – struktur geologi.
Tetapi sebenarnya penggunaannya sangat luas, dan memiliki
pengaruh besar terhadap cabang ilmu geologi. Tujuan – tujuan
serta manfaat – manfaat penerapan geologi struktur adalah
antara lain :
1
2
mendapat gaya yang berakibat tubuh batuan dapat mengalami pelengkungan atau
keretakan. Ketika tubuh batuan melengkung atau retak, maka kita menyebutnya
deformasi pada batuan adalah gaya tegasan (gaya/satuan luas). Oleh karena itu
untuk memahami deformasi yang terjadi pada batuan, maka kita harus memahami
Tegasan (stress) dan tegasan tarik (strain stress) adalah gaya gaya yang
bekerja di seluruh tempat dimuka bumi. Salah satu jenis tegasan yang biasa kita
kenal adalah tegasan yang bersifat seragam (uniform-stress) dan dikenal sebagai
tekanan (pressure). Tegasan seragam adalah suatu gaya yang bekerja secara
seimbang kesemua arah. Tekanan yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan
4
beban yang menutupi batuan adalah tegasan yang bersifat seragam. Jika tegasan
kesegala arah tidak sama (tidak seragam) maka tegasan yang demikian dikenal
mengalami penekanan.
c. Tegasan geser adalah tegasan yang dapat berakibat pada tergesernya dan
berpindahnya batuan.
akan merubah bentuk, ukuran, atau volume dari suatu batuan. Tahapan deformasi
terjadi ketika suatu batuan mengalami peningkatan gaya tegasan yang melampaui
c. Retakan / rekahan (Fracture) terjadi apabila sifat gaya tariknya yang tidak
Kita dapat membagi material menjadi 2 (dua) kelas didasarkan atas sifat
a. Material yang bersifat retas (brittle material), yaitu apabila sebagian kecil
atau sebagian besar bersifat elastis tetapi hanya sebagian kecil bersifat
b. Material yang bersifat lentur (ductile material) jika sebagian kecil bersifat
fracture.
bereaksi pada kelenturan dan pada temperatur, material akan bersifat retas.
b. Tekanan bebas – pada material yang terkena tekanan bebas yang besar
material yang tertekan yang rendah akan menjadi bersifat retas dan
akan retak. Pada material yang tertarik secara lambat maka akan cukup
waktu bagi setiap atom dalam material berpindah dan oleh karena itu maka
bersifat sangat retas. Mineral lainnya, seperti mineral lempung, mica, dan
kimianya yang terikat satu dan lainnya. Jadi, komposisi mineral yang ada
dalam batuan akan menjadi suatu faktor dalam menentukan tingkah laku
dari batuan. Aspek lainnya adalah hadir tidaknya air. Air kelihatannya
Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai
produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar (fractures) dan
Ketiga jenis struktur tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur
struktur, yaitu:
1. Kekar (freacture)
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya
yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara
umum dicirikan oleh: a). Pemotongan bidang perlapisan batuan; b). Biasanya
retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang
a. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola
lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.
2. Lipatan (Folds)
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan
a. Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan
dikelompokkan menjadi :
2) Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu
utama.
7) Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar.
Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan, seperti
Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan
suatu sesar.
3. Patahan/Sesar (Faults)
Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun di
f. Gejala-gejala struktur minor seperti cermin sesar, gores garis, lipatan dsb.
Sesar dapat dibagi kedalam beberapa jenis/tipe tergantung pada arah relatif
konsep jurus dan kemiringan juga dapat dipakai, dengan demikian jurus dan
Dip slip faults adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined)
dan pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi
pergeseran pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang sebelah mana
10
yang sebenarnya bergerak atau jika kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita
tentukan melalui pergerakan relatifnya. Untuk setiap bidang patahan yang yang
mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang berada diatas
patahan sebagai “hanging wall block” dan blok yang berada dibawah patahan
2) Normal Faults
Normal faults adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional
horisontal pada batuan yang bersifat retas dimana “hangingwall block” telah
Dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari tegasan
dengan bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang demikian, maka
bagian dari blok-blok yang turun akan membentuk graben sedangkan pasangan
dari blok-blok yang terangkat sebagai horst. Contoh kasus dari pengaruh gaya
tegasan tensional yang bekerja pada kerak bumi pada saat ini adalah “East
African Rift Valley” suatu wilayah dimana terjadi pemekaran benua yang
menghasilkan suatu “Rift”. Contoh lainnya yang saat ini juga terjadi pemekaran
kerak bumi adalah wilayah di bagian barat Amerika Serikat, yaitu di Nevada,
4) Half-Grabens
11
5) Reverse Faults
Reverse faults adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal
pada batuan yang bersifat retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif
6) Thrust Fault
Thrust fault adalah patahan reverse fault yang kemiringan bidang patahannya
lebih kecil dari 150. Pergeseran dari sesar “Thrust fault” dapat mencapai hingga
Strike slip faults adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal
mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja
di dalam kerak bumi. Patahan jenis strike slip fault dapat dibagi menjadi 2(dua)
tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan mengamati pada salah satu sisi
bidang patahan dan dengan melihat kearah bidang patahan yang berlawanan,
maka jika bidang pada salah satu sisi bergerak kearah kiri kita sebut sebagai
patahan “left-lateral strike-slip fault”. Jika bidang patahan pada sisi lainnya
fault”. Contoh patahan jenis “strike slip fault” yang sangat terkenal adalah patahan
“San Andreas” di California dengan panjang mencapai lebih dari 600 km.
12
8) Transform-Faults
pada batas lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya
diantara batas kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas
pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok
tersebut bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona