Nama Kelompok 7:
SURABAYA
2019
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dan salam sejahtera yang telah
memberikan nikmat iman dan kesehatan, sehingga pada pada kali ini di berikan
kesempatan untuk menulis makalah tentang “Sistem & Perlengkapan Kapal
(Lapisan Geladak Dan Peralatan Tambat Kapal)”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah menyempurnakan akhlaq dan memberi petunjuk
dari Allah SWT yang merupan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh
alam.
Sekaligus kami ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pak Erifive Pranatal. S.T, M.T. selaku dosen mata kuliah Sistem dan
Perlengkapan Kapal ITATS karena telah mempercayakan kepada kami untuk
membuat laporan tentang Geladak kapal.
Kami berharap dengan adanya laporan yang kami susun ini dapat
memberikan manfaat serta tambahan pengetahuan tentang pentingnya mengenal
dan mendalami Sistem dan Perlengkapan kapal, khususnya pada bagian geladak
kapal. Di akhir kami berharap laporan sederhana kami ini dapat dimengerti dan
dipahami oleh setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf apabila
dalam makalah yang kami susun terdapat kata atau kalimat yang kurang berkenan
di hati.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan….....................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan .....................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan ...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geladak ……………………………….…...……………… 2
2.2 Perlengkapan Tambat …………………………..……...……………… 4
2.3 Peralatan Bongkar Muat ...……………….…………………….……… 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA …………………….……………………………………. 14
LAMPIRAN …………………………………………………………………... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Keterangan gambar:
1. Bangunan atas belakang 8. Ruang muat
2. Bangunan atas 9. Geladak utama
3. Bangunan atas 10. Geladak kimbul
4. Rumah geladak 11. Geladak jembatan
5. rumah geladak 12. Geladak
2
6. Ceruk buritan 13. Geladak navigasi
7. Kamar mesin
Sedangkan bangunan atas yang terletak di bagian depan disebut akil. Peletakan
akil diperlihatkan pada gambar berikut:
Keterangan gambar:
1. Geladak akil 4. Bak rantai
2. Geladak utama 5. Ceruk haluan
3. Akil 6. Ruang muat
Akil juga merupakan penerusan ke atas dari pelat kulit pada bagian depan
kapal. Dengan adanya bangunan atas tersebut akan mengurangi masuknya air laut
3
pada saat kapal bergerak maju. Ruangan pada akil digunakan untuk pergudangan,
terutama untuk fasilitas peralatan pelayaran seperti tali-temali. Pada bagian depan
dan belakang kapal terdapat peralatan dan perlengkapan tambat seperti tali,
fairlead, mooring pipe, bollard, warping winch, maupun capstan untuk
kebutuhan kapal bersandar di dermaga.
TALI
Tali merupakan alat yang memiliki peranan penting pada kapal. Salah
satunya digunakan untuk menambatkan kapal pada dermaga. Jenis – jenis
tali yang digunakan diatas kapal juga beragam tergantung fungsi dan
bahan yang digunakan seperti berikut :
1. Tali Hewani
Bahan dasar tali jenis ini terbuat dari bagian-bagian binatang
misalnya ; otot, kulit, bulu, dan lain-lainnya. Akan tetapi pada saat
ini penggunaannya sudah sangat terbatas bahkan sudah langka.
2. Tali Nabati
Bahan dasar dari tali jenis ini diambil dari serat tumbuh-tumbuhan,
baik dari daun maupun dari pelepah atau kulit. Tali nabati yang
sering digunakan di kapal yaitu tali manila dan tali sisal.
3. Tali Mineral
4
Tali jenis ini bahan dasarnya terbuat dari benang atau kabel kawat.
Bahan dasar pembuatan kabel kawat ini berasal dari besi,
kuningan, tembaga. Yang banyak digunakan diatas kapal yaitu tali
kawat dan tali kawat baja. Kekurangan dari tali jenis ini adalah
mudah patah serta sukar dikembalikan/diluruskan tapi memiliki
kekuatan yang dapat dipercaya serta tahan lama.
4. Tali Sintetis
Bahan dasarnya dari serat sintetis. Tahan terhadap air/udara
lembab, ringan, kuat, dan tidak mudah terbakar dam daya
regangnya besar. Digunakan untuk keperluan tali-tali besar
maupun yang kecil.
Untuk ukuran dan kekuatan tali bisa kita hitung dari keliling tali
(circumstance = c) atau garis tengah (diameter = d) dari penampangnya
5
Gambar 2.3 Mooring Pipe
BOLLARD
Bollard adalah besi cor yang digunakan untuk menambatkan kapal
agar tidak terombang-ambing oleh ombak atau angin.
6
CAPSTAN ( Mesin Tambat )
Capstan digunakan sebagai mesin tambat dimana fungsinya untuk
menarik tali tambat yang sudah terkait pada bollard dermaga agar tali
mengencang dan kapal tidak terombang-ambing karana ombak laut.
7
Nw = (19,1 x 0,25) / (0,1694 + 0,0242)
= 4,775 / 0,1936
= 24,66 rpm
c. Momen Torsi Penggulung (Mm) :
Mm = Twbx (Dw+dw) / 2xiwx . ηw ,Kgm
8
Gambar 2.7 Mooring system
9
Gambar 2.8 Tiang Derek
10
уаng lebih panjang, derek jenis іnі dараt mengangkat container ѕаmраі ukuran 20
ton panjang 20 ft
11
dipasang jenis Derek untuk beban menengah, nаmun dеmіkіаn pengoperasian
Derek jenis іnі lebih rumit dibanding jenis Derek уаng lain.
DECK CRANE
Deck crane merupakan alat angkat уаng termasuk untuk beban menengah
memiliki konstruksi lebih modern tertumpu pada pedestal уаng diatasnya
dilengkapi mekanisme уаng dараt berputar 360 derajat atau 180 derajat dan
ѕеbаgаі lengan pengangkatnya disebut Jib atau crane boom. Crane јugа
menggunakan mekanisme kabel baja уаng digerakkan dеngаn winch, winch
berada pada bagian turret atau rumah crane уаng digerakkan dеngаn motor listrik,
pada kabel baja pengangkatnya уаng dilengkapi swivel dipasang ѕеbuаh Cargo
hook atau cargo shackle. Crane jenis іnі banyak dipasang pada kapal barang
modern atau kapal muatan curah OCEAN GOING dеngаn bobot mati s/d 200000
ton, bіаѕаnуа Crane jenis іnі memiliki kapasitas SWL ѕаmраі dеngаn 50 ton уаng
dipasang pada ѕеtіар аntаrа dua palkah dan didepan palkah no 1 dі haluan dan
dibelakang palkah terakhir.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Adi, D Bambang Setiono dan Indra Kusna Djaja. 2008. Nautika Kapal
Penangkap Ikan Untuk SMK Jilid 3. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Biro Klasifikasi Indonesia. 2009. Rules For The Classification And Construction
Of Seagoing Steel Ships Volume II – Rules For Hull.
http://teori-bangunan-kapal.blogspot.com/2014/02/bagian-bagian-kapal_9.html
(Diakses pada tanggal 20 November 2019, pukul 13:20 WIB)
http://www.maritimeworld.web.id/2011/03/jenis-jenis-pintu-kedap-air-pada-
kapal.html (Diakses pada tanggal 21 November 2019, pukul 01:20 WIB)
14
LAMPIRAN
15