Anda di halaman 1dari 6

NAMA DOSEN : FATMA JAMA S.Kep., Ns., M.

Kes
MATAKULIAH : 1000 HARI AWAL KEHIDUPAN

PERAWATAN VULVA HYGIENE MASA NIFAS

OLEH :

B1 KEPERAWATAN
YULI SAFIRA
14220160005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
PERAWATAN VULVA HYGIENE MASA NIFAS

A. Pengertian
Perawatan Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada
pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus
istrahat ditempat tidur (misalnya : hipertensi, pemberian infus, section caesarea ) harus
dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah premium yang dilakukan dua kalisehari dan
pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya
masih muda dan sehat, daerah-daerah yang tetekan tetap memerlukan perhatian serta
perawatan protektif.
setelah ibu mampu mandi sendiri ( idealnya dua kalisehari ) biasanya daerah
perenium dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain
yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Penggantian tampon harus
sering dilakukan, sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali
sehabis kebelakang atau habis menggunakan pispot.

Masa nifas merupakan masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil, Masa purperium atau
masa nifas di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira
6 minggu, atau masa nifas adalah masa yang dimulai beberapa jam setelah lahir
plasenta sampai 6 minggu berikutnya. [ CITATION Has17 \l 1057 ]
B. Tujuan
1. Menghilangkan sekresi dan bau perinium normal
2. Mencegah infeksi jalan lahir
3. Meningkatkan rasa nyaman ibu setalah bersalin
C. Indikasi
1. Pasien post partum
2. Pasien post dengan episiotomy
3. Dilakukan prosedur tersebut sehari minal 2 kali/sesudah BAB/ bila perlu
D. Harus diperhatikan
Berikan penjelasan atau informasi yang tepat pada pasien
1. Jelaskan alasan dilakukannya prosedur
2. Jelaskan frekuensi dilakukanya prosedur dan berapa lama
3. Jelaskan tahap-tahap dari prosedur dan rasionalisasinya secara garis besar
dari tiap-tiap bagian
4. Jaga privasi, kenyamanan klien selama prosedur
E. Peralatan
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. kom yang Ditutup berisi savlon 1% steril
b. 1 pasang sarung tangan steril
c. Korentang dalam tempatnya
d. 1 bengkok
e. Bak instrumern steril, isi pinset anatomis chirurgis, ganting runcing atau
gunting jaringan, dan kain gass steril
f. Duk/camelux
g. Air untuk cebok (sebaiknya air bangat) dalam tempatnya
h. Pispot/pasu najis
i. Kapas desinfektan/sublimat dalam tempatnya
j. Plastik rempat sampah
k. Perlak dan penggalasnya
l. Schern/sampiran
2. Persiapan ibu
a. Identifikasi pasien
b. Berikan penjelasan kepada ibu seperlunya.
c. Jaga privasi ibu (rutup pintu, tirai, dan buka seperlunya).
d. kosongkan kandung kemih (jika memungkinkan ibu boleh BAK di kamar
mandi ata pispott dan gunakan kateter hanya jika perlu)
e. Bantu ibu dalam posisi dorsal racumbent.
3. Persiapan Perawat
a. Cuci tangan aseptik.
b. Perawat memperkenalkan diri.
c. Sensitif terhedap rasa malu yang dirasakan ibu.
d. Gunakan masker.
F. Cara
1. Prosedur tindakan
a. Pasang sampiran, dekatkan alat yang sdh di siapkan
b. Cuci tangan (sabun, sikat, cuci, dan keringkan).
c. Buka pakaian bawah ibu, pasang alas bokong, atur posisi ibu.
d. Buka gurita (jike ibu memakai gurita) pasang pispot di bawah bokong
dan tempetkan bengkok pada ujung kaki bu. Tanyakan pada ibu apakah
sudah merasa nyaman dengan posisinya.
e. Ambil duk yang sudah terpasang dengan plastik. masukkan tangar ke
dalam plastik, ambil duk. perhatikan jumlah dan kondisi Lochea, lalu
buang, ke tempat sampah.
f. Cuci buka area vulva (minta ibu meregangkan paha) ambil botol cebok
dengan tangan kanan. siramkan pada vulva dan perenium.
g. Pasang sarung tangan jaga tangan kanan tetap steril (jika prosedur
dilakukan tanpa menggunakan pinset).
h. Anjurkan ibu menarik napas dalam agar rileks dan menjaga agar bokong
tidak diangkat-angkat
i. Masase fundus, usahakan cytosel keluar. Buka vulva dengan tangan kiri,
alasi dengan kasa supaya Sarung tangan tidak mengenai lochea. Ambil
kasa sublimat, bersihkan vulva dan perineum dari arah atas ke bawah,
lalu buang ke bengkok. Jangan lakukan gerakan berulang ulang dengan
satu kapas. Lakukan pada bagian dalam dulu lalu bagian luar sampai
semuanya bersih Gunakan kapas sublimat untuk sekali pakai.
2. Kriteria Hasil
a. Ibu merasa nyaman
b. Kondisi ibu bersih tidak berbau
c. Tidak terjadi infeksi yang ditunjukan oleh adanya tanda tanda infeksi
d. Luka jahitan sembuh dengan baik [ CITATION Rah16 \l 1057 ]
G. Cara ibu melakukan vulva hygiene sendiri
1. Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Langkah pertama ibu
membersihkan daerah sekitar vilva terlebih dahulu dari depan ke belakang
kemudian membersihkan daerah anus. Dan sebaiknya ibu membersihkan
daerah sekitar vulva setiap kali BAK atau BAB
2. Menggati pembalut atau kain pembalut 2 kali sehari, kain dapat digunakan
ulang jika telah dicuci dengan baik dan keringkan di bawah matahari dan
disetrika
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya
4. Jika ibu mepunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh daerah tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, P., Puspitarini, D., & Citra, A. (2017). Perbedaan Pengetahuan tentang
Vulva Hygiene Masa Nifas pada Primipara dan multipara. Jurnal
Keperawatan Malang (JKM), 2(2), 79-80.

Rahayu, A. (2016). Keperawatan Mternitas. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai