Anda di halaman 1dari 4

BAB V

ANALISIS KEKAR

V.1 Tujuan
Adapun tujuan dari kita melakukan analisis kekar tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui defenisi dari kekar dan mekanisme pembentukannya,
2. Untuk mengetahui arah umumnya kekar,
3. Untuk mengetahuinya unsur – unsur kekar.

V.2 Alat dan Bahan


Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan struktur
garis antara lain :
1. Alat
a. Penggaris 1 set.
b. Busur.
c. Spidol OHP.
d. Alat tulis lengkap.
e. Pensil warna.
2. Bahan.
a. Stereonet.
b. Papan clipboard.
c. Paku pines.
d. Kertas Kalkir
e. Kertas HVS

V.3 Langkah Kerja


V.3.1 Langkah Kerja Analisis Kekar dengan Diagram Kipas
Analisis dengan Diagram Kipas, digunakan untuk kekar-kekar vertikal
(kemiringan/dip 80°-90°), jadi data kekar yang dianalisa adalah jurus kekar
saja.
Data jurus dari 25 kekar :

25
26

Tabel 5.1 Contoh data jurus kekar


(Sumber: Buku panduan geologi struktur UPN 2012)
336 007 008 015 327
338 008 014 017 327
337 007 012 018 326
004 007 013 326 328
005 006 014 327 022

1. Memasukkan data ke dalam tabel.


Tabel 5.2 Contoh data jurus kekar
(sumber : buku panduan struktur UPN 2012)

2. Membuat diagram kipas, yaitu berupa setengah lingkaran dengan


pembagian jari-jarinya, sesuai dengan prosentase data terbanyak. seperti
contoh tabel diatas data terbanyak 6, maka jari-jarinya disesuaikan dengan
angka maksimum tersebut.
3. Memasukkan data dalam tabel ke dalam diagram kipas yang telah dilakukan
pembagian skala sebesar 5°, kemudian di arsir. Selanjutnya menentukan
kedudukan umum shear joint dan kedudukan tegasan-tegasan
pembentuknya (σ1, σ2, dan σ 3).
4. Jadi arah umumnya dari data diatas jika dilihat dengan diagram kipas adalah
dengan nilai kedudukan umumnya N 328° E dan N 07° E.
27

Gambar 5.1 Contoh diagram kipas


(Sumber: Buku panduan geologi struktur UPN 2012)

VI.4.2 Langkah Kerja Analisis Kekar dengan proyeksi stereografis


Digunakan untuk menganalisa kekar – kekar dengan kedudukan yang
bervariasi (baik strike maupun dip). Langkah – langkah yang dilakukan adalah :
1. Mencari kedudukan umum kekar (shear joint) dengan diagram kontur.
2. Memplotkan kedudukan umumtersebut kedalam Wulft net atau Smith net
3. Perpotongan kedua shear joint adalah σ2
4. σ2 diletakkan pada garis East – West (garis EW) kemudian membuat
bidang bantu yaitu 90º dari σ2 melewati pusat hitung pada pembagian
skala yang terdapat di garis EW (bidang bantu tetap pada posis NS).
5. Perpotongan antara bidang bantu dengan kedua shear joint :
a. Apabila membentuk sudut lancip maka sudut baginya adalah σ1, dan
σ3 dibuat 90º dari σ1 pada bidang bantu (dimana bidang bantu tetap
pada kedudukan NS).
b. Apabila membentuk sudut tumpul maka sudut baginya adalah σ3 dan
σ1 dibuat 90º dari σ3 pada bidang bantu (dimana bidang bantu tetap
pada kedudukan NS).
6. Membuat kedudukan dari extension joint yaitu melalui σ1 dan σ2
7. Membuat kedudukan dari release joint yaitu melalui σ3 dan σ2.
28

Gambar 5.2 Analisa kekar secara stereografis


(Sumber: Buku panduan geologi struktur UPN 2012)

V.4 Kesimpulan
Kesimpulan analisis kekar dengan diagram kipas dan stereografis :
1. Bentuk analisa data, digunakan metode statistik, yang dilakukan dengan
menggunakan diagram kipas / roset, histogram dan digunakan kontur
(menggunakan stereonet).
2. Analisa Kekar Dengan Diagram Kipas hanya digunakan untuk kekar –
kekar yang mempunyai kemiringan relatif tegak, jadi diukur hanya jurus /
arahnya saja.
3. Analisa Kekar Dengan Diagram Kontur, Digunakan untuk menganalisa
kekar dengan kedudukan yang bervariasi (baik strike maupun dip).

Anda mungkin juga menyukai