Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MINI RISET
TERMODINAMIKA
“Menganalisis PLTU pada Bagian Boiler”

DOSEN PEMBIMBING
(Arwadi Sinuraya, S.T, M.T)

OLEH:
Kelompok 1
Rizky Falmi Setiawan Tarigan 5171230008
Arifin Masruri 5171230002
Ridho Wahyudi 5173230013
Arianto Nixon T.Tambunan 5173230004

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan
penyusunan makalah Termodinamika yang berjudul Mini Riset “Menganalisa PLTU pada
Bagian Boiler”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arwadi Sinuraya, S.T, M.T yang
telah membimbing penulis dan pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Makalah ini penulis yakini bahwa jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “aka da gading yang tak retak”, baik
isi maupun penyusunnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 30 April 2018

Rizky Falmi Setiawan Tarigan


5171230008
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................... 2

Bab 2 Tinjauan Teoritis.............................................................................. 3


2.1 Siklus Rankine ........................................................................................................................... 3
2.2 Bagian Utama pada PLTU...................................................................................................... 5
2.3 Peralatan Bantu pada PLTU................................................................................................. 5

Bab 3 Metode Penelitian............................................................................. 8


3.1 Metode Penelitian..................................................................................................................... 8

Bab 4 Pembahasan........................................................................................ 9
4.1 Pengertian Boiler...................................................................................................................... 9
4.2 Fungsi Boiler............................................................................................................................... 9
4.3 Klasifikasi Boiler....................................................................................................................... 9
4.3 Proses kerja Boiler................................................................................................................... 17

Bab 5 Penutup................................................................................................ 19
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................. 19
5.2 Saran.............................................................................................................................................. 19

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Uap air merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase air menjadi uap
dengan cara  pendidihan (boiling). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan
energi panas yang diperoleh dari sumber panas, misalnya dari pembakaran bahan
bakar (padat, cair, gas), tenaga listrik dan gas panas sebagai sisa proses kimia serta
tenaga nuklir. Sudah beribu-ribu tahun manusia melakukan proses perebusan (boiling)
air menjadi uap air, tetapi baru dua abad ini ditemukan bagaimana cara
mempergunakan uap untuk kebutuhan yaitu dengan diciptakannya boiler. Boiler
menghasilkan uap dan uap yang dihasilkan ini dapat dugunakan untuk
membangkitmenjadi uakn listrik, menggerkkan turbin dan sebagianya. Pada dasarnya
boiler adalah suatu wadah yang berfungsi sebagai pemanas air dalam suatu industri
proses. Panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam.
Steam  pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar
1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,
sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dengan baik. Bahan bakar
yang digunakan untuk memanaskan boiler bisa berupa gas, minyak dan batu bara. Di
Indonesia bahan bakar yang umum digunakan adalah solar. Pemahaman lebih lanjut
mengenai boiler akan dibahas pada makalah ini. Energi kalor yang dibangkitkan dalam
sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan
pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler
mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-
temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang
keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan
dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan
energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar
generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang
menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur
tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan
keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri
dengan bantuan heat recovery boiler.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pengertian dari Boiler yang terdapat pada PLTU ?
 Apa fungsi Boiler terserbut terhadap PLTU?
 Bagaimana cara kerja Boiler tersebut?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui dan mendalami pembahasan tentang apa itu sebenarnya
Boiler.
 Untuk mengetahui juga apa saja fungsi Boiler tersebut.
 Untuk mengetahui cara kerja pada Boiler tersebut.
 Dan juga untuk menyelesaikan tugas perkuliahan pada matakuliah
Termodinamika dan Penggerak Mula.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Siklus Rankine
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya tinggi sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis.  PLTU
merupakan mesin konversi energi yang mengubah energi kimia dalam bahan bakar
menjadi energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
 Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
 Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
 Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus
tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan
sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :
 Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
 Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
 Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi listrik  sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan,
sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output
generator.
 Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai
air pengisi boiler.
 Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

Siklus fluida kerja sederhana pada PLTU


Bagian Utama PLTU
Bagian utama dari PLTU pada umumnya adalah :

Boiler
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut
(superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.

Turbin uap
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap
menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros generator
sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar. 

Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap yang telah
digunakan untuk memutar turbin). 

Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi listrik.

PERALATAN PENUNJANG/PERALATAN BANTU


Peralatan penunjang pada PLTU pada umumnya adalah :

Desalination Plant (Unit Desal)


Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh water)
dengan metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan kondensasi). Hal ini
dikarenakan sifat air laut yang korosif, sehingga jika air laut tersebut dibiarkan
langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan PLTU.
Reverse Osmosis (RO)
Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun metode yang digunakan
berbeda. Pada peralatan ini digunakan membran semi permeable yang dapat menyaring
garam-garam yang terkandung pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air tawar
seperti pada desalination plant.

Demineralizer Plant (Unit Demin)


Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkadung dalam air tawar.
Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena jika air masih
mengandung mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi sehingga dapat
menyebabkan terjadinya GGL (gaya gerak listrik) induksi pada saat air tersebut
melewati jalur perpipaan di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada
peralatan PLTU.

Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)


Pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.

Chlorination Plant (Unit Chlorin)


Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang digunakan
untuk memabukkan/melemahkan/mematikan sementara mikro organisme laut pada
area water intake. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pengerakkan
(scaling) pada pipa-pipa kondensor maupun unit desal akibat perkembangbiakan mikro
organisme laut tersebut.

Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)


Pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel oil), yang berfungsi
untuk menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler utama start up
maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam). 

Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)


Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar muat
kapal  (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke coal yard sampai penyaluran ke coal
bunker.
Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)
Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash) maupun
abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan SDCC (Submerged Drag
Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke tempat penampungan abu (ash valley/ash
yard)
BAB III
METODE PENELITIAN

Pada makalah ini kami akan menelti tentang PLTU. Tetapi kami hanya meneliti
pada satu bagian saja, yaitu kami meneliti pada bagian Boiler saja. Metode penelitian
yang kami lakukan yaitu dengan cara menganalisa dari sebuah referensi seperti buku
ataupun blogspot. Selain dari blogspot kami juga menganalisa dari sebuah video. Dan
semua hasil analisa, kami telah mencantumkannya pada bagian bab IV pembahasan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pengertian Boiler
Boiler merupakan bagian penting pada suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU). Boiler adalah bejana bertekanan dengan bentuk dan ukuran yang didesain
untuk menghasilkan uap panas (steam). Steam dengan tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses.

Fungsi Boiler
Boiler berfungsi untuk merubah air menjadi uap superheat yang bertemperatur
dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut ‘Steam Raising” (Pembuat
Uap). Unit/alat yang digunakan untuk membuat uap disebut “Boiler” (Boiler) atau lebih
tepat “steam Generator” (Pembangkit Uap).

Klasifikasi Boiler
Secara umum ada dua yaitu : Boiler pipa api dan Boiler pipa air. Jenis Boiler pipa api
banyak digunakan oleh industri yang memerlukan tekanan uap yang relatif rendah,
misalnya pabrik-pabrik gula. Sedangkan jenis pipa air digunakan oleh
industri/pembangkit listrik yang memerlukan tekanan uap yang tinggi, misalnya pada
pusat listrik tenaga uap.

1. Boiler Pipa Api


Pada boiler jenis ini, gas panas hasil pembakaran (flue gas) mengalir melewati
pipa-pipa yang dibagian luarnya diselimuti air sehingga terjadi perpindahan panas dari
gas panas ke air dan air berubah menjadi uap. perhatikan gambar dibawah ini :
Gambar boiler tipe pipa api

Kekurangan dari boiler pipa api adalah tekanan uap tidak dapat dibuat terlampau tinggi
karena ketebalan drum akan sedemikian tebalnya sehingga tidak menguntungkan.
Ruangan untuk pipa pipa pemanasnya pun terbatas. Boiler seperti ini banyak digunakan
dipabrik-pabrik gula karena tidak memerlukan tekanan uap yang tinggi.

2. Boiler Pipa Air


Kebalikan dari boiler pipa api, pada boiler (Boiler) jenis ini, air berada didalam
pipa sedangkan gas panas berada diluar pipa. Boiler pipa air dapat beroperasi dengan
tekanan sangat tinggi sesuai desain (lebih dari 100 Bar).
Gambar boiler pipa air

Gambar tata letak Boiler berbahan bakar minyak

Sistem Boiler pada PLTU


Boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap pada tekanan dan
temperatur tinggi (superheated vapor). Perubahan dari fase cair menjadi uap dilakukan
dengan memanfaatkan energi panas yang didapatkan dari pembakaran bahan bakar.
Boiler pada PLTU Semarang menggunakan minyak residu atau biasa disebut MFO
(Marine Fuel Oil) sebagai bahan bakar utamanya. Sedangkan bahan bakar pendukung
adalah solar atau biasa disebut HSD (High Speed Diesel), dimana solar ini digunakan
hanya sebagai pemantik awal (ignition) untuk membakar MFO. Penyaluran panas dari
bahan bakar ke air demin dapat terjadi secara radiasi, dan konveksi.
Bagian pemindah panas dari boiler terdiri dari pemanas mula (Low Pressure
Heater dan High Pressure Heater) , economizer, pemanas lanjut (Superheater), dan
pemanas ulang (Reheater).
Pemindahan panas dalam boiler terjadi dalam proses :
1. Radiasi di ruang bakar
2. Konveksi di Economizer dan Air Heater
3. Kombinasi radiasi dan konveksi di Superheater dan Reheater

Komponen Utama Boiler


Komponen utama boiler terdiri dari : Wall Tube, Main Drum, Primary
Superheater, Secondary Superheater, Reheater, dan Economizer. Sedangkan komponen
pendukung terdiri dari : Forced Draft Fan, MFO Heater, Air Preheat Coil, Air Heater,
Burner, Gas Recirculating Fan, Soot Blower dan Safety Valve.

1. Wall Tube
Dinding boiler terdiri dari tubes / pipa-pipa yang disatukan oleh membran, oleh
karena itu disebut dengan wall tube. Di dalam wall tube tersebut mengalir air yang akan
dididihkan. Dinding pipa boiler adalah pipa yang memiliki ulir dalam (ribbbed tube),
dengan tujuan agar aliran air di dalam wall tube berpusar (turbulen), sehingga
penyerapan panas menjadi lebih banyak dan merata, serta untuk mencegah terjadinya
overheating karena penguapan awal air pada dinding pipa yang menerima panas radiasi
langsung dari ruang pembakaran.

Wall tube mempunyai dua header pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk
menyalurkan air dari downcomers. Downcomer merupakan pipa yang menghubungkan
steam drum dengan bagian bawah low header. Untuk mencegah penyebaran panas dari
dalam furnace ke luar melalui wall tube, maka disisi luar dari wall tube dipasang
dinding isolasi yang terbuat dari mineral fiber.

2. Steam Drum
Steam Drum adalah bagian dari boiler yang berfungsi untuk :
1. Menampung air yang akan dipanaskan pada pipa-pipa penguap (wall tube),dan
menampung uap air dari pipa-pipa penguap sebelum dialirkan ke superheater.
2. Memisahkan uap dan air yang telah dipisahkan di ruang bakar ( furnace ).
3. Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang kotoran-kotoran terlarut di
dalam boiler melalui continuous blowdown.
4. Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi kekurangan saat boiler
beroperasi yang dapat menyebabkan overheating pada pipa boiler.
Bagian-bagian dari steam drum terdiri dari : feed pipe, chemical feed pipe,
sampling pipe, baffle pipe, sparator, scrubber, dryer, dan dry box.
Level air dari drum harus selalu dijaga agar selalu tetap setengah dari tinggi
drum. Sehingga banyaknya air pengisi yang masuk ke steam drum harus sebanding
dengan banyaknya uap yang meninggalkan drum, supaya level air tetap konstan. Batas
maksimum dan minimum level air dalam steam drum adalah -250 mm s/d 250 mm dari
titik 0 ( setengah tinggi drum ).
Pengaturan level air dilakukan dengan mengatur Flow Control Valve. Jika level
air di dalam drum terlalu rendah, akan menyebabkan terjadinya overheating pada pipa
boiler, sedangkan bila level air dalam drum terlalu tinggi, kemungkinan butir-butir air
terbawa ke turbine dan akan mengakibatkan kerusakan pada turbine.

3. Superheater
Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh menjadi uap
panas lanjut dengan memanfaatkan gas panas hasil pembakaran. Uap yang masuk ke
Superheater berasal dari steam drum. Superheater terbagi dua yaitu Primary
Superheater dan Secondary Superheater.
a. Primary Superheater
Primary Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh yang
berasal dari steam drum menjadi uap panas lanjut dengan memanfaatkan gas panas
hasil pembakaran. Temperatur masuk primary superheater adalah 304oC dan
temparatur keluarnya 414oC.

b. Secondary Superheater
Secondary Superheater terletak pada bagian laluan gas yang sangat panas yaitu
diatas ruang bakar dan menerima panas radiasi langsung dari ruang bakar . Temperatur
uap masuk secondary superheater adalah 414o C dan temperatur keluar sebesar 541oC,
dan tekanan 169 kg / cm2. Uap yang keluar dari secondary superheater kemudian
digunakan untuk memutar HP Turbine.

4. Reheater
Reheater berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dari HP Turbine
dengan memanfaatkan gas hasil pembakaran yang temperaturnya relatif masih tinggi.
Pemanasan ini bertujuan untuk menaikkan efisiensi sistem secara keseluruhan .
Perpindahan panas yang paling dominan pada reheater adalah perpindahan panas
konveksi. Perpindahan panas radiasi pada reheater memberikan efek yang sangat kecil
sehingga proses ini biasanya diabaikan.Temperatur uap masuk reheater adalah 335oC
dengan tekanan sebesar 42,8 kg/cm2, sedangkan temperatur keluarnya adalah 541oC
dengan tekanan 39 kg/cm2. Uap ini kemudian digunakan untuk menggerakkan IP
Turbine, dan setelah uap keluar dari IP Turbine, langsung digunakan untuk memutar LP
Turbine tanpa mengalami pemanasan ulang.

5. Economizer
Economizer menyerap panas dari gas hasil pembakaran setelah melewati
superheater, untuk memanaskan air pengisi sebelum masuk ke main drum. Panas yang
diberikan ke air berupa panas sensibel. Pemanasan air ini dilakukan agar perbedaan
temperatur antara air pengisi dan air yang ada dalam steam drum tidak terlalu tinggi,
sehingga tidak terjadi thermal stress (tegangan yang terjadi karena adanya pemanasan)
di dalam main drum. Selain itu dengan memanfaatkan gas sisa pembakaran, maka akan
meningkatkan efisiensi dari boiler dan proses pembentukan uap lebih cepat.
Economizer berupa pipa-pipa air yang dipasang ditempat laluan gas hasil pembakaran
sebelum air heater.
Perpindahan panas yang terjadi di economizer terjadi dengan arah aliran kedua
fluida berlawanan (counter flow). Air pengisi steam drum mengalir ke atas menuju
steam drum, sedangkan udara pemanas mengalir ke bawah.

Komponen Pendukung Boiler


Komponen pendukung Boiler terdiri dari : Forced Draft Fan, MFO Heater, Air
Preheat Coil, Air Heater, Burner, Gas Recirculating Fan, Soot Blower dan Safety Valve.

1. Forced Draft Fan


Alat yang berupa fan (kipas) ini berfungsi untuk memasukkan udara
pembakaran secara paksa ke dalam furnace, terpasang pada bagian ujung saluran air
intake boiler dan digerakkan oleh motor listrik.
2. MFO Heater
MFO Heater merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan bahan bakar
berupa MFO dengan tujuan menurunkan viskositas dari MFO. Hal ini perlu dilakukan
karena MFO memiliki viskositas yang relatif tinggi (satu tingkat di bawah aspal)
sehingga sulit untuk teratomisasi di burner. Dengan proses pemanasan maka viskositas
MFO dapat diturunkan sehingga dapat teratomisasi dengan baik dan menghasilkan
pembakaran yang baik.

3. Air Preheat Coil


Alat yang berfungsi untuk memanaskan udara sebelum memasuki Air Heater
dengan sumber panas berasal dari air Deaerator. Udara yang akan memasuki Air Heater
harus dipanaskan terlebih dulu agar tidak terjadi thermal stress akibat perbedaan suhu
yang ekstrim.

4. Air Heater
Air Heater merupakan alat pemanas udara, dimana panas diambil dari gas buang
hasil pembakaran sebelum masuk ke cerobong (stack). Dengan pemanfaatan gas buang
ini, maka dapat menghemat biaya bahan bakar sehingga bisa meningkatkan efisiensi
pembakaran.
Air Heater yang digunakan pada PLTU Semarang adalah tipe Ljungstrom. Tipe ini
paling banyak digunakan di dunia karena performa dan ketahanannya yang telah teruji.
Selain itu tipe ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sebelum dilakukan
overhaul. Perbaikan dan perawatan berkala mudah dilakukan pada Air Heater tipe ini
karena desainnya yang sederhana. Air Heater terdiri dari hot end element dan cold end
element.
Air Heater yang digunakan di PLTU Semarang merupakan Air Heater jenis
Regenerative, yaitu gas sisa pembakaran dilalukan pada sebuah selubung tertutup
untuk memanaskan sebagian dari elemen air heater, dan elemen yang dipanaskan ini,
diputar ke selubung yang lain dimana disini dilalukan udara yang akan dipanaskan,
sehingga terjadi perpindahan panas secara konduksi.
5. Burner
Alat yang berfungsi untuk membakar campuran antara bahan bakar (fuel)
dengan udara (air) di dalam ruang bakar (furnace) pada boiler.
Burner pada PLTU Unit 3 Indonesia Power UBP Semarang dapat digunakan
untuk dua jenis bahan bakar, yaitu MFO maupun gas alam. Namun karena sistem
pasokan gas alam belum tersedia maka untuk saat ini bahan bakar yang digunakan
hanya MFO saja.

6. Gas Recirculating Fan


Alat ini berfungsi untuk mengarahkan sebagian flue gas (gas sisa pembakaran)
kembali ke furnace untuk meningkatkan efisiensi boiler

7. Soot Blower
Sootblower merupakan peralatan tambahan boiler yang berfungsi untuk
membersihkan kotoran yang dihasilkan dari proses pembakaran yang menempel pada
pipa-pipa wall tube, superheater, reheater, economizer, dan air heater . Tujuannya
adalah agar perpindahan panas tetap berlangsung secara baik dan efektif . Sebagai
media pembersih digunakan uap. Suplai uap ini diambil dari primary superheater
melalui suatu pengaturan tekanan PVC yang diset pada tekanan 40 kg/cm 2. Setiap
sootblower dilengkapi dengan poppet valve untuk mengatur kebutuhan uap
sootblower. Katup ini membuka pada saat sootblower dioperasikan dan menutup
kembali saat lance tube dari sootblower tersebut mundur menuju stop.
Dilihat dari cara kerja/mekanisme pengoperasiannya sootblower dibagi atas :
1. Short Retractable Sootblower / Furnace Wall Blower , digunakan untuk
membersihkan pipa-pipa penguap (wall tube) pada daerah furnace.
2. Long Retractable Sootblower, digunakan untuk membersihkan pipa-pipa
superheater, dan reheater.
3. Air Heater Sootblower, digunakan untuk membersihkan elemen-elemen air
Heater.

Pada PLTU Unit 3, jumlah soot blower yang terpasang sebanyak 34 buah, 32
buah sootblower terpasang pada furnace dan 2 buah terpasang pada air heater.
Pengoperasian sootblower dilakukan 8 jam sekali/setiap shift kerja.
8. Safety Valve
Safety valve berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi tekanan uap yang
berlebih yang dihasilkan oleh boiler. Tekanan berlebih ini dapat terjadi karena panas
boiler yang berlebihanatau adanya penurunan beban turbine secara drastis.

Urutan Proses Dalam Mesin Boiler

1. Air demineralized (air tanpa kandungan mineral/air murni) dipompakan ke


boiler dari condenser (kita bicara boiler turbin uap yg siklus airnya tertutup)
dengan pompa melalui pipa economiser, di economiser ,air menerima panas tapi
belum menguap/msh fas air.
2. Air tersebut masuk ke boiler drum dan diteruskan ke seluruh water tube
evaporator untuk dirubah fasanya menjadi uap jenuh (uap yg lo liat waktu
ngerebus air)/ (saturated steam) dan kembali lagi ke boiler drum.
3. Uap di boiler drum dialirkan (uap melalui saluran diatas, sedangkan air
dibawah) ke superheater tube yg berada paling dekat dgn sumber panas untuk
merubah uap jenuh menjadi uap panas lanjut (superheated steam).
4. superheated steam kemudian dialirkan ke steam turbin untuk menggerakkan
blade turbin.
5. Setelah melalui turbin temperatur uap menurun/ begitu juga enthalpy nya,
fasanya berubah kembali ke uap jenuh & mengalir ke condenser.
6. Di condenser fasanya dirubah kembali ke fasa cair dan kemudian dipompakan
kembali ke boiler dan siklusnya kembali seperti semula.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pembaharan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Boiler merupakan peralatan yang dipergunakan untuk memproduksi air panas
dengan temperatur tinggi sehingga menghasilkan uap atau steam, yang
dipergunakan untuk proses  produksi, penggerak, dan lain-lain.  
b. Sistem kerja boiler terdiri dari sistem umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar.
c. Boiler terdiri dari berbagai jenis yang dapat diklasifikasikan berdasarkan fluida
yang mengalir,  pemakaian, letak dapur, jumlah boiler tube,poros tutup drum,
bentuk dan letak pipa, sistem  peredaran air, dan sumber panas.
d. Bagian utama penyusun boiler terditi dari economizer, superheater, reheater,
main steam drum, down comer, furnace, dan blow down.
e. Dalam industri pembangkit listrik, Coal fired power plant atau pembangkit
listrik tenaga uap merupakan pembangkit listrik dengan menggunakan uap dari
boiler sebagai tenaga  pembangkitnya

5.2 Saran
Setelah kami menyelesaikan makalah Mini Research pada matakuliah
Termodinamika ini, mungkin di dalam pembuatan makalah ini kami tak luput dari
sebuah kesalahan. Atas kesalahan tersebut kami ingin meminta kritik atau saran dari
pembaca. Sehingga kedepannya kami bisa memperbaiki menjadi lebih baik lagi. Dan
kami mohon maaf atas kesalahan kami tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
https://rakhman.net/power-plants-id/fungsi-dan-prinsip-kerja-pltu/
http://fariz-pembangkitlistrik.blogspot.co.id/2011/12/bagian-bagian-pltu.html
http://www.belonomi.com/2016/08/prinsip-kerja-dan-bagian-bagian-pada.html
http://kqlima.com/pltu-bagian-bagian-cara-kerjanya-1
http://www.info-elektro.com/2017/06/fungsi-dan-klasifikasi-boiler-pada-pltu.html
http://ilmuteknologyindustri.blogspot.com/2017/02/sistem-boiler-pada-pltu.html
http://www.agrobisnisinfo.com/2016/02/cara-kerja-mesin-boiler-dan-bagian.html
http://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-boiler/

Anda mungkin juga menyukai