Lapisan bawah :
lapisan organik
(kloroform)
Lapisan bawah :
lapisan air (akuades)
Lapisan bawah :
lapisan organik
(Diklorometil)
Hasil
1. Identifikasi dua lapisan pelarut
No Perlakuan Hasil Gambar
1 Dua pelarut yaitu Lapisan atas : lapisan
kloroform dan akuades air (akuades)
dicampurkan, kemudian Lapisan bawah :
dikocok dan lapisan organik
diidentifikasi antara dua (kloroform)
lapisan cairan tersebut
Pembahasan hasil
Percobaan pada praktikum kali ini membahas tentang distribusi solut diantara dua
pelarut dan identifikasi lapisan organik. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari distribusi
senyawa organik diantara dua pelarut yang tidak bercampur dan mengidentifikasi lapisan
organik diantara dua pelarut yang tidak bercampur. Percobaan ini juga bertujuan untuk
memperoleh koefisien distribusi atau partisi yang dilambangkan dengan K (partisi). Koefisien
distribusi merupakan suatu perbandingan kelarutan suatu zat (sampel) di dalam dua pelarut
yang berbeda dan tidak saling bercampur, serta mempunyai harga tetap pada suhu tertentu
(Yazid,2005).
Percobaan pertama yaitu mengidentifikasi dua lapisan pelarut. Percobaan ini
menggunakan larutan kloroform, diklorometana, heksana, dan etanol. Keempat larutan
tersebut di campurkan dengan air untuk mengetahui dua lapisan pelarut yang tidak tercampur.
Tabung reaksi pertama yaitu diisi dengan kloroform dan air. Hasil yang diperoleh bahwa dua
cairan pelarut kloroform dengan air tidak bercampur, sehingga terdapat dua lapisan yaitu air
berada di lapisan bagian atas dan kloroform berada di lapisan bagian bawah. Hal ini
disebabkan karena air dan kloroform memiliki massa jenis yang berbeda. Air memiliki massa
jenis sebesar 1 gr/cm3 dan massa jenis kloroform sebesar 1,484 gr/cm3. Massa jenis yang
lebih besar yaitu kloroform akan berada di lapisan bagian bawah dan massa jenis yang lebih
kecil yaitu air akan berada di lapisan bagian atas. Selain itu, kedua pelarut tidak tercampur
disebabkan oleh adanya beda kepolaran. Kloroform jika dilihat dari strukturnya menunjukkan
bahwa kloroform merupakan pelarut non-polar dan air merupakan pelarut polar.
Tabung reaksi ke-empat diisi dengan air ditambah dengan etanol. Pencampuran pada
identifikasi larutan etanol tidak membentuk lapisan. Hasil tersebut terjadi karena etanol larut
dalam air. Etanol mempunyai gugus OH, (C2H5OH ) sehingga jika dimasukkan kedalam air
maka akan terlarut. Etanol juga merupakan suatu senyawa polar yang akan larut dalam
senyawa polar yaitu air.
Referensi
Cairns, D. 2004. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Jakarta : EGC
Khopkar. 2012. Basic Concepts of Analytical Chemistry. New Delhi : New Age International
Ltd.
Purwani dan Prayitno. 2013. Ekstraksi konsentrat neodymium memakai trioktilamin.
Jurnal Iptek Nuklir Ganendra. Vol 17(01).
Siswoyo, Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Soebagio. 2002. Kimia Analitik II (JICA). Malang : Universitas Negeri Malang.
Tim penyusun. 2019. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Jember : Universitas Jember.
Vogel. 1986. Buku Teks Analisis secara Makro dan Semimikro. Jakarta : P.T Kalman Media
Pustaka
Yazid, E. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta : Andi.
Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya yaitu agar memahami prosedur kerja dengan baik
agar tidak melakukan kesalahan saat melakukan percobaan. Praktikan saat melakukan
percobaan harus dengan teliti, sehingga tidak terjadi pengulangan. Praktikan agar selalu
berhati-hati dalam menggunakan alat-alat laboratorium.
Nama Praktikan
Reza Apriliana (181810301052)