Anda di halaman 1dari 12

PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN

Fauziah Aulia Ramadhani, Syifa Fatimatuzahra


Akademi Minyak dan Gas Balongan

ABSTRAK
Pengukuran merupakan bagian dari keterampilan Proses Sains yang
merupakan pengumpulan informasi baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif. Suatu pengukuran besaran fisika seperti panjang, suhu, kuat arus, dan
sebagainya selalu diliputi ketidakpastian, hal tersebut sudah menjadi prinsip umum
dalam fisika eksperimental. Sebabnya adalah keterbatasan alat ukur (least count /
nst = nilai skala terkecil, kesalahan pengukuran (human eror) dan kesalahan sistem
(kesalahan kalibrasi kesalahan titik nol dan kesalahan pegas). Kesalahan tersebut
menyebabkan hasil pengukuran kurang tepat, dapat lebih besar atau lebih kecil
inilah yang dimaksud ketidakpastian dalam percobaan. Setiap alat ukur pada
umumnya memiliki keterbatasan daya ukur atau keterbatasan kemampuan dalam
mengukur suatu besaran, keterbatasaaan ini disebut least count atau nilai sekala
kecil. Pada beberapa alat ukur, terdapat alat bantu skala yang disebut nonius.
Beberapa penyebab ketidakpastian tersebut antara lain adanya Nilai Skala
Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan paralaks,
fluktuasi parameter pengukuran, dan lingkungan yang saling mempengaruhi
serta tingkat keterampilan pengamat yang berbeda-beda.
ABSTRACT
Measurement is part of science process skills which is a collection of
information both quantitatively and qualitatively. A measurement of physical
quantities such as length, temperature, strong currents,etc. are always filled with
uncertainty. The reason is the limitations of measuring instruments, measurement
errors, and system errors cause the measurement results to be incorrect, can be larger
or smaller this is the uncertainty is the experiment. Each meansuring instrument
generally has limited meansuring power of limited ability to measure a quantity, this
limitation is called least count. In some meansuring instrument, these is a scale values,
calibration errors, zero point errors, parallax errors, fluctuation in meansurement
parameters, and independent environments and different observer skill levels.
Kata kunci : Skala Utama, Skala Nonius, SDID (Skala Dasar Inside Diameter), SDOD (Skala
Dasar Outside Diameter), SPID (Skala Pembantu Inside Diameter), SPOD (Skala Pembantu
Outside Diameter).

PENDAHULUAN melakukan pengukuran , dapat


Pengukuran merupakan diperoleh besarnya atau nilai suatu
bagian dari keterampilan Proses Sains besaran atau bukti kualitatif.
yang merupakan pengumpulan
informasi baik secara kuantitatif Suatu pengukuran besaran
maupun secara kualitatif. Dengan fisika seperti panjang, suhu, kuat arus,
dan sebagainya selalu diliputi
ketidakpastian, hal tersebut sudah eksperimental. Sebabnya adlah
menjadi prinsip umum dalam fisika keterbatasan alat ukur (least count /
eksperimental. Sebabnya adlah nst = nilai skala terkecil). Kesalahan
keterbatasan alat ukur (least count / pengukuran (human eror) dan
nst = nilai skala terkecil). Kesalahan kesalahan system (kesalahan kalibrasi
pengukuran (human eror) dan kesalahan titik nol dan kesalahan
kesalahan system (kesalahan kalibrasi pegas). Kesalahan tersebut
kesalahan titik nol dan kesalahan menyebabkan hasil pengukuran
pegas). Kesalahan tersebut kurang tepat, dapat lebih besar atau
menyebabkan hasil pengukuran lebih kecil inilah yang dimaksud
kurang tepat, dapat lebih besar atau ktidakpastian dalam percobaan. [1][3]
lebih kecil inilah yang dimaksud Setiap alat ukur pada
ketidakpastian dalam percobaan. umumnya memiliki keterbatasan daya
ukur atau keterbatasan kemampuan
Suatu pengukuran selalu dalam mengukur suatu besaran,
disertai oleh ketidakpastian. Beberapa keterbatasaaan ini disebut least count
penyebab ketidakpastian tersebut atau nilai sekala kecil. Dalam suatu
antara lain adanya Nilai Skala Terkecil alat ukur jarang sekali terdapat skala
(NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan yang berjarak kurang dari satu
titik nol, kesalahan paralaks, fluktuasi milimeter, hal ini karena mata
parameter pengukuran, dan manusia umumnya sulit melihat jarak
lingkungan yang saling kurang dari satu milimeter. [1][3]
mempengaruhi serta tingkat Pada beberapa alat ukur,
keterampilan pengamat yang terdapat alat bantu skala yang disebut
berbeda-beda. Dengan demikian amat nonius. Nonius membuat seolah – olah
sulit untuk mendapatkan nilai dua garis skala yang terkecil menjadi
sebenarnya suatu besaran melalui besar dan mudah dilihat salah satu
pengukuran sehingga sangat alat ukur yang memiliki skala nonius
diperlukan beberapa panduan dalam yaitu jangka sorong. Jangka sorong
memperoleh hasil pengukuran seteliti adalah alat ukur yang memiliki
mungkin cara melaporkan ketelitiannya dapat mencapai seper
ketidakpastian yang menyertainya. seratus milimeter. [1][3]
Suatu pengukuran selalu
DASAR TEORI
disertai oleh ketidakpastian. Beberapa
Pengukuran merupakan
penyebab ketidakpastian tersebut
bagian dari keterampilan Proses Sains
antara lain adanya Nilai Skala Terkecil
yang merupakan pengumpulan
(NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan
informasi baik secara kuantitatif
titik nol, kesalahan paralaks, fluktuasi
maupun secara kualitatif. Dengan
parameter pengukuran, dan
melakukan pengukuran , dapat
lingkungan yang saling
diperoleh besarnya atau nilai suatu
mempengaruhi serta tingkat
besaran atau bukti kualitatif. [5]
keterampilan pengamat yang
Suatu pengukuran besaran
berbeda-beda. Dengan demikian amat
fisika seperti panjang, suhu, kuat arus,
sulit untuk mendapatkan nilai
dan sebagainya selalu diliputi
sebenarnya suatu besaran melalui
ketidakpastian, hal tersebut sudah
pengukuran sehingga sangat
menjadi prinsip umum dalam fisika
diperlukan beberapa panduan dalam
memperoleh hasil pengukuran seteliti atau pemakai. Jenis kesalahan ini
mungkin cara melaporkan dapat dibagi dua bagian yakni :
ketidakpastian yang menyertainya. [5]  Kesalahan instrumental
Tidak ada pengukuran yang (instrumental error) yaitu jenis
menghasilkan ketelitian yang kesalahan yang tidak dapat
sempurna, tetapi adalah penting dihindarkan dari instrumen
untuk mengetahui ketelitian yang karena akibat struktur
sebenarnya dan bagaimana kesalahan mekanisnya. Misalnya tarikan
yang berbeda digunakan dalam pegas yang tidak teratur,
pengukuran. Langkah pertama yang pembebanan instrumen secara
diperlukan untuk menguranginya berlebihan. Atau kesalahan
adalah mempelajari kesalahan- kalibrasi akibatnya pembacaan
kesalahan tersebut, dimana dari hal yang tidak tepat. [4]
ini juga dapat ditentukan ketelitian  Kesalahan karena lingkungan
hasil akhir. [4] (environmental errors) yakni
Kesalahan-kesalahan dapat jenis kesalahan akibat dari
terjadi karena berbagai sebab dan keadaan luar yang
umumnya dibagi dalam tiga jenis, berpengaruh terhadap
yaitu : instrumen, seperti efek
1. Kesalahan umum (gross-errors) perubahan suhu, kelembaban
Kebanyakan disebabkan udara, tekanan udara luar, atau
oleh kesalahan manusia, medan elektromagnetik. [4]
diantaranya adalah kesalahan Kesalahan sistematis
pembacaan alat ukur, penyetelan dapat pula dibagi atas kesalahan
yang tidak tepat dan pemakaian statis dan kesalahan dinamis. [4]
instrumen yang tidak sesuai, dan 3. Kesalahan yang tak disengaja
kesalahan penaksiran. Selama (random errors)
manusia terlibat dalam Diakibatkan oleh
pengukuran, kesalahan jenis ini penyebab-penyebab yang tidak
tidak dapat dihindari; namun dapat secara langsung diketahui
jenis kesalahan ini tidak mungkin sebab perubahan-perubahan
dihilangkan secara kesuluruhan, parameter atau sistem
usaha untuk mencegah dan pengukuran terjadi secara acak. [4]
memperbaikinya perlu dilakukan. Ketidakpastian berbeda
Beberapa kesalahan umum dapat antara pengukuran tunggal dengan
mudah diketahui tetapi yang pengukuran berulang.
lainnya mungkin sangat 1. Ketidakpastian pengukuran
tersembunyi. [4] tunggal
2. Kesalahan sistematis (systematic Pengukuran tunggal
errors) adalah pengukuran yang hanya
Disebabkan oleh dilakukan satu kali saja.[2]
kekurangan-kekurangan pada Keterbatasan skala alat ukur dan
instrumen sendiri seperti keterbatasan kemampuan
kerusakan atau adanya bagian- mengamati serta banyak sumber
bagian yang aus dan pengaruh kesalahan lain, mengakibatkan
lingkungan terhadap peralatan hasil pengukuran selalu
dihinggapi ketidakpastian. Nilai X
sampai goresan terkhir dapat Berdasarkan analisis
diketahui dengan pasti, namun statistik ternyata nilai terbaik
bacaan selebihnya adalah terkaan sebagai pengganti nili benar x0
atau dugaan belaka sehingga adalah raa-rata ̅ . Ketidakpastian
patut diragukan. Inilah yang Ax dinyatakan oleh simpangan
ketidakpastian yang dimaksud baku nilai rata-rata sampel.
dan diberi lambang ∆X. Lambang
∆X merupakan ketidakpastian ∑ (∑ )
̅ √
mutlak. [5] √

Banyak angka yang


Dimana adalah dilaporkan dalam percobaan
ketidakpastian pengukuran berulang dapat mengikuti aturan
tunggal. Angka 2 pada persamaan berikut, ketidakpastian relatif
di atas menunjukkan satu skala sekitar 10% berhak atas 2 angka,
(nilai antar dua goresan terdekat) ketidakpastian relatif sekitar 1%
masih dapat dibagi 2 bagian berhak atas 3 angka,
secara jelas oleh mata. Nilai ∆X ketidakpastian relatif sekitar
merupakan hasil pengukuran 0,1% berhak atas 4 angka. [2]
dilaporkan dengan cara yang Ketidakpastian relatif
sudah dibakukan sebagai berikut : dihitung dengan persamaan

| | Ketidakpastian relatif

2. Ketidakpastian pengukuran
berulang Penggunaan alat ukur dalam
Pengukuran berulang dunia industry antara lain, gas meters,
merupakan pengukuran yang height gage, sound level meters,
dilakukan lebih dari satu kali, tachymeter, water meters.
akan tetapi dapat dibedakan anta
pengukuran yang dilakukan METODOLOGI
beberapa kali (2 atau 3 kali) Menyiapkan alat dan bahan
dengan pengukuran yang cukup yang digunakan dalam proses
sering (10 kali atau lebih. Nilai percobaan, mengukur Outside
benar xo dapat didekati dengan Diameter Pipa A dengan cara
nilai rata-rata x. [5] menjepitkannya pada rahang bawah
Misalnya, suatu besaran dari Jangka Sorong, mencatat hasil
fisika diukur N kali pada kondisi perhitungan Skala Dasar Outside
yang sama, dan diperoleh hasil- Diameter dan Skala Pembantu Outside
hasil pengukuran x1 , x2 ,x3 ,...,xN Diameter, yang dihasilkan dengan
(disebut sebagai sampel). Nilai melihat garis terakhir pada Skala
rata-rata sampel x didefinisikan Utama sebelum angka nol (0) yang
sebagai ada pada Skala nonius, dan melihat
garis lurus yang dihasilkan oleh Skala
∑ Utama dan Skala nonius, dan
̅
mengkalikannya dengan
ketelitiannya, lalu menjumlahkan antara hasil perhitungan skala dasar
antara hasil perhitungan skala dasar dengan skala pembantu, mengukur
dengan skala pembantu, mengukur panjang dari Pipa A dengan
Skala Dasar Inside Diameter Pipa A mengukurkannya pada Tangkai Ukur
dengan menjepitkannya pada rahang Kedalaman, mencatat hasil
atas dari Jangka Sorong, mencatat perhitungan kedalaman pipa A, yang
hasil perhitungan Skala Dasar Inside dihasilkan dengan melihat garis
Diameter dan Skala Pembantu Inside terakhir pada Skala Utama sebelum
Diameter, yang dihasilkan dengan angka nol (0) yang ada pada Skala
melihat garis terakhir pada Skala nonius, dan melihat garis lurus yang
Utama sebelum angka nol (0) yang dihasilkan oleh Skala Utama dan Skala
ada pada Skala nonius, dan melihat nonius, dan mengkalikannya dengan
garis lurus yang dihasilkan oleh Skala ketelitiannya, lalu menjumlahkan
Utama dan Skala nonius, dan antara hasil perhitungan skala dasar
mengkalikannya dengan dengan skala pembantu.
ketelitiannya, lalu menjumlahkan
DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Skala Dasar Skala Pembantu


Bahan L (m)
Otside Inside Otside Inside
Diameter Diameter Diameter Diameter
(m) (m) (m) (m)
Pipa A 0,021 0,017 5 5 0,07
Pipa B 0,026 0,021 0 3,5 0,1
Pipa C 0,032 0,027 9 7 0,013

Skala Dasar Skala Pembantu


Bahan V (m3)
Otside Inside Otside Inside
Diameter Diameter Diameter Diameter
(m) (m) (m) (m)
Pipa A
Pipa B
Pipa C

Table 1.1 Hasil pengamatan pengukuran dan ketidakpastian

Keterangan :
OD = Outside Diameter
ID = Inside Diameter
SD = Skala Dasar (Skala Utama)
SP = Skala Pembantu (Skala Nonius)

Pengolahan Data:
 Pengukuran Pipa A
Diketahui :
SD OD = 0,021m
SD ID = 0,017 m
SP OD =5
SP ID =6
L = 0,07 m
Ketelitian = m
= m
Ditanya :
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
= …….?
= ……..?
= ……..?
Jawab :
̅ = ( )
= ( )
= 0,02125 m
̅O =(
=( ) m
= 0,0004515625 m
̅ = ( )
= ( )
= 0,0173 m
̅I = ( ̅ ID )
= ( 0,0173)
= 0,00029929 m
= ̅
= m
= ̅
= m
= ( ̅ )
= ( ) ( )
=
 Pengukuran Pipa B
Diketahui :
SD OD = 0,026 m
SD ID = 0,021 m
SP OD =0
SP ID = 3,5
L = 0,1 m
Ketelitian = m
= m
Ditanya :
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
= …….?
= ……..?
= ……..?
Jawab :
̅ = ( )
= ( )
= 0,026 m
̅O =(
=( ) m
= 0,000676 m
̅ = ( )
= ( )
= 0,021035 m
̅I = ( ̅ ID )
=( )
= 0,0004424712 m
= ̅
= m
= ̅
= m
= ( ̅ )
= ( ) ( )
=
 Pengukuran Pipa C
Diketahui :
SD OD = 0,032 m
SD ID = 0,027 m
SP OD = 9
SP ID =7
L = 0,013 m
Ketelitian = m
= m
Ditanya :
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
= …….?
= ……..?
= ……..?
Jawab :
̅ = ( )
= ( )
= 0,032045 m
̅O = ( ̅ OD )
=( ) m
= 0,1026882025 m
̅ = ( )
= ( )
= 0,02735 m
̅I = ( ̅ ID )
=( )m
=
= ̅
= m
p ID =̅
= m
V = ( ̅ )
= ( ) ( )
=
 Data Terbaik
Σ ̅ = ̅ O + ̅O + ̅O
=
= 0,0795m
Σ ̅ = ̅ + ̅ + ̅
=
=
Σ ̅ = ̅ I + ̅ I + ̅I
=
=
Σ ̅ = ̅ + ̅ + ̅
=
=
̅ ̅ ̅
̅ =
=
= 0,026566667
̅ ̅ ̅
̅ =
=
=
̅ – ( ̅̅̅̅̅̅̅
̅ )
̅ =√ ( )

( )
=√
( )
=
̅ – ( ̅̅̅̅̅̅
̅ )
∆ ̅ ID =√
( )

( )
=√
( )

=
( ̅ ̅) = ̅ ̅
=
=
( ̅ ̅) = ̅ ̅
=
=
( ̅ ̅) = ̅ ̅
=
=
( ̅ ̅) = ̅ ̅
=
=
Jadi, data terbaik pengukuran Outside Diameter ( OD ) pipa berkisar
antara 0,021 m sampai dengan 0,032 m.
Jadi, data terbaik Inside Diameter (ID) pipa berkisar antara 0,017 m
sampai dengan 0,027 m.

Skala Dasar Skala Pembantu


Bahan Outside Inside Outside Inside L (m)
diameter diameter diameter diameter
(m) (m) (m) (m)
Pipa A 0,021 0,017 5 6 0,07
Pipa B 0,026 0,021 0 3,5 0,1
Pipa C 0,032 0,027 9 7 0,13

Skala Dasar Skala Pembantu


Bahan Outside Inside Outside Inside V( )
diameter diameter diameter diameter
(m) (m) (m) (m)
Pipa A 2,125 1,73 2,1275 1,7325

Pipa B 2,6 2,1035 2,6025

Pipa C 3,245 2,735 2,7375

Σ 7,98 6,5685
2,180 1,489

Rata - rata 2,656 2,189

Tabel 1.2 Hasil Pengolahan Data Pengukuran dan Ketidakpastian

Inside Diameter (ID)


0,04 0,032
0,026
0,03 0,021
0,02
0,01 Inside
0 Diameter
(ID)

Grafik 1.1 Hubungan inside diameter (ID) terhadap Volume

Keterangan :
 Posisi OD dan ID terletak pada sumbu Y
 Posisi volume terletak pada sumbu X

PEMBAHASAN besi stainless dan ukurannya harus


Pada percobaan pertama sesuai dengan ukuran standar yang
tentang pengukuran dan diisyaratkan. Alat ini dipergunakan
ketidakpastian bertujuan untuk untuk mengukur diameter luar,
mengenal dan dapat menggunakan ukuran ketebalan dan juga ukuran
alat ukur dasar dalam fisika, dalam dari satu benda. Bahan yang
mengetahui dan dapat mengolah data digunakan adalah pipa paralon yang
dan menuliskannya dalam aturan berbeda sebanyak tiga buah.
baku, mengetahui ketidakpastian Adapun prosedur yang
dalam suatu pengukuran,mampu digunakan dalam melakukan
menerapkan penggunaan suatu alat percobaan pengukuran dan
ukur dalam kehidupan sehari-hari, ketidakpastian diantaranya yaitu
mampu menentukan ketidakpastian menyiapkan alat dan bahan yang
pengukuran tunggal dan berulang. digunakan dalam proses percobaan,
Pengukuran merupakan mengukur Outside Diameter Pipa A
bagian dari keterampilan Proses Sains dengan cara menjepitkannya pada
yang merupakan pengumpulan rahang bawah dari Jangka Sorong,
informasi baik secara kuantitatif mencatat hasil perhitungan Skala
maupun secara kualitatif. Dengan Dasar Outside Diameter dan Skala
melakukan pengukuran , dapat Pembantu Outside Diameter, yang
diperoleh besarnya atau nilai suatu dihasilkan dengan melihat garis
besaran atau bukti kualitatif. terakhir pada Skala Utama sebelum
Alat yang digunakan pada angka nol (0) yang ada pada Skala
percobaan ini yaitu jangka sorong. nonius, dan melihat garis lurus yang
Jangka sorong umumnya terbuat dari dihasilkan oleh Skala Utama dan Skala
nonius, dan mengkalikannya dengan sehingga didapat nilai
ketelitiannya, lalu menjumlahkan ketidakpastiannya meter.
antara hasil perhitungan skala dasar Pada percobaan Pengukuran
dengan skala pembantu, mengukur dan Ketidakpastian terdapat beberapa
Skala Dasar Inside Diameter Pipa A kesalahan, antara lain :
dengan menjepitkannya pada rahang 1. Kurang teliti saat membaca skala
atas dari Jangka Sorong, mencatat nonius;
hasil perhitungan Skala Dasar Inside 2. Potongan pipa tidak rata;
Diameter dan Skala Pembantu Inside 3. Salah mengambil bahan yang
Diameter, yang dihasilkan dengan akan digunakan.
melihat garis terakhir pada Skala
Utama sebelum angka nol (0) yang KESIMPULAN
ada pada Skala nonius, dan melihat Pengukuran adalah bagian
garis lurus yang dihasilkan oleh Skala dari keterampilan proses sains yang
Utama dan Skala nonius, dan merupakan pengumpulan informasi
mengkalikannya dengan baik secara kuantitafit maupun secara
ketelitiannya, lalu menjumlahkan kualitatif, butuh ketelitian yang lebih
antara hasil perhitungan skala dasar dalam menggunakan alat ukurdasar
dengan skala pembantu, mengukur dalam fisika, mengolah data sesuai
panjang dari Pipa A dengan dengan data yang didapat dari
mengukurkannya pada Tangkai Ukur penggunaan alat ukur jangka sorong,
Kedalaman, mencatat hasil setiap benda memiliki ukuran masing-
perhitungan kedalaman pipa A, yang masing dan dapat diukur, penggunaan
dihasilkan dengan melihat garis jangka sorong sangat mudah
terakhir pada Skala Utama sebelum dilakukan, dan untuk mengukur
angka nol (0) yang ada pada Skala panjang benda skala dasar atau skala
nonius, dan melihat garis lurus yang pembantuan, untuk penulisan hasil
dihasilkan oleh Skala Utama dan Skala pengukuran ̅ dengan
nonius, dan mengkalikannya dengan .
ketelitiannya, lalu menjumlahkan
antara hasil perhitungan skala dasar REFERENSI
dengan skala pembantu. [1] Agriandita, Isnani.2018. Modul
Pada percobaan tersebut Praktikum Fisika Dasar. Indramayu
hasil pengamatan pipa paralon : Akamigas Balongan
berbagai ukuran memiliki nilai skala [2] Kanginan, Marthen. 2013. Fisika
dasar diameter luar 0,021 meter Untuk SMA/MA Kelas X. Cimahi :
sampai 0,032 meter. Sedangkan nilai Erlangga
skala dasar diameter dalam memiliki [3] Yanasasi. 2018. Modul Praktikum
nilai 0,017 meter sampai 0,027 meter. Fisika Dasar. Indramayu :
Untuk hasil pengamatan skala nonius Akamigas Balongan
luar yaitu 0,05 sampai 0,09 meter dan [4] Amaliyah, Rezki. 2015. Dasar
untuk skala nonius dalam yaitu 0,06 Pengukuran Dan Ketidakpastian.
meter sampai 0,07 meter. Sedangkan (https://.slideshare.net/mobile/ekkys
hasil pengukuran panjang pipa angfreenzy03/unit-1-dasar-
paralon yaitu 0,07 meter sampai 0,13 pengukuran-dan-ketidakpastian)
meter. Nilai ketidakpastian Tanggal Akses : 23 Oktober 2018
merupakan setengah dari ketelitian,
[5] Yusuf, Heryanti. 2014. Dasar ETIDAKPASTIAN) Tanggal Akses :
Pengukuran Dan Ketidakpastian. 23 Oktober 2018
(https://www.academia.edu/133753
63/DASAR_PENGUKURAN_DAN_K

Anda mungkin juga menyukai