ABSTRAK
Pengukuran merupakan bagian dari keterampilan Proses Sains yang
merupakan pengumpulan informasi baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif. Suatu pengukuran besaran fisika seperti panjang, suhu, kuat arus, dan
sebagainya selalu diliputi ketidakpastian, hal tersebut sudah menjadi prinsip umum
dalam fisika eksperimental. Sebabnya adalah keterbatasan alat ukur (least count /
nst = nilai skala terkecil, kesalahan pengukuran (human eror) dan kesalahan sistem
(kesalahan kalibrasi kesalahan titik nol dan kesalahan pegas). Kesalahan tersebut
menyebabkan hasil pengukuran kurang tepat, dapat lebih besar atau lebih kecil
inilah yang dimaksud ketidakpastian dalam percobaan. Setiap alat ukur pada
umumnya memiliki keterbatasan daya ukur atau keterbatasan kemampuan dalam
mengukur suatu besaran, keterbatasaaan ini disebut least count atau nilai sekala
kecil. Pada beberapa alat ukur, terdapat alat bantu skala yang disebut nonius.
Beberapa penyebab ketidakpastian tersebut antara lain adanya Nilai Skala
Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan paralaks,
fluktuasi parameter pengukuran, dan lingkungan yang saling mempengaruhi
serta tingkat keterampilan pengamat yang berbeda-beda.
ABSTRACT
Measurement is part of science process skills which is a collection of
information both quantitatively and qualitatively. A measurement of physical
quantities such as length, temperature, strong currents,etc. are always filled with
uncertainty. The reason is the limitations of measuring instruments, measurement
errors, and system errors cause the measurement results to be incorrect, can be larger
or smaller this is the uncertainty is the experiment. Each meansuring instrument
generally has limited meansuring power of limited ability to measure a quantity, this
limitation is called least count. In some meansuring instrument, these is a scale values,
calibration errors, zero point errors, parallax errors, fluctuation in meansurement
parameters, and independent environments and different observer skill levels.
Kata kunci : Skala Utama, Skala Nonius, SDID (Skala Dasar Inside Diameter), SDOD (Skala
Dasar Outside Diameter), SPID (Skala Pembantu Inside Diameter), SPOD (Skala Pembantu
Outside Diameter).
| | Ketidakpastian relatif
2. Ketidakpastian pengukuran
berulang Penggunaan alat ukur dalam
Pengukuran berulang dunia industry antara lain, gas meters,
merupakan pengukuran yang height gage, sound level meters,
dilakukan lebih dari satu kali, tachymeter, water meters.
akan tetapi dapat dibedakan anta
pengukuran yang dilakukan METODOLOGI
beberapa kali (2 atau 3 kali) Menyiapkan alat dan bahan
dengan pengukuran yang cukup yang digunakan dalam proses
sering (10 kali atau lebih. Nilai percobaan, mengukur Outside
benar xo dapat didekati dengan Diameter Pipa A dengan cara
nilai rata-rata x. [5] menjepitkannya pada rahang bawah
Misalnya, suatu besaran dari Jangka Sorong, mencatat hasil
fisika diukur N kali pada kondisi perhitungan Skala Dasar Outside
yang sama, dan diperoleh hasil- Diameter dan Skala Pembantu Outside
hasil pengukuran x1 , x2 ,x3 ,...,xN Diameter, yang dihasilkan dengan
(disebut sebagai sampel). Nilai melihat garis terakhir pada Skala
rata-rata sampel x didefinisikan Utama sebelum angka nol (0) yang
sebagai ada pada Skala nonius, dan melihat
garis lurus yang dihasilkan oleh Skala
∑ Utama dan Skala nonius, dan
̅
mengkalikannya dengan
ketelitiannya, lalu menjumlahkan antara hasil perhitungan skala dasar
antara hasil perhitungan skala dasar dengan skala pembantu, mengukur
dengan skala pembantu, mengukur panjang dari Pipa A dengan
Skala Dasar Inside Diameter Pipa A mengukurkannya pada Tangkai Ukur
dengan menjepitkannya pada rahang Kedalaman, mencatat hasil
atas dari Jangka Sorong, mencatat perhitungan kedalaman pipa A, yang
hasil perhitungan Skala Dasar Inside dihasilkan dengan melihat garis
Diameter dan Skala Pembantu Inside terakhir pada Skala Utama sebelum
Diameter, yang dihasilkan dengan angka nol (0) yang ada pada Skala
melihat garis terakhir pada Skala nonius, dan melihat garis lurus yang
Utama sebelum angka nol (0) yang dihasilkan oleh Skala Utama dan Skala
ada pada Skala nonius, dan melihat nonius, dan mengkalikannya dengan
garis lurus yang dihasilkan oleh Skala ketelitiannya, lalu menjumlahkan
Utama dan Skala nonius, dan antara hasil perhitungan skala dasar
mengkalikannya dengan dengan skala pembantu.
ketelitiannya, lalu menjumlahkan
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
Keterangan :
OD = Outside Diameter
ID = Inside Diameter
SD = Skala Dasar (Skala Utama)
SP = Skala Pembantu (Skala Nonius)
Pengolahan Data:
Pengukuran Pipa A
Diketahui :
SD OD = 0,021m
SD ID = 0,017 m
SP OD =5
SP ID =6
L = 0,07 m
Ketelitian = m
= m
Ditanya :
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
= …….?
= ……..?
= ……..?
Jawab :
̅ = ( )
= ( )
= 0,02125 m
̅O =(
=( ) m
= 0,0004515625 m
̅ = ( )
= ( )
= 0,0173 m
̅I = ( ̅ ID )
= ( 0,0173)
= 0,00029929 m
= ̅
= m
= ̅
= m
= ( ̅ )
= ( ) ( )
=
Pengukuran Pipa B
Diketahui :
SD OD = 0,026 m
SD ID = 0,021 m
SP OD =0
SP ID = 3,5
L = 0,1 m
Ketelitian = m
= m
Ditanya :
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
= …….?
= ……..?
= ……..?
Jawab :
̅ = ( )
= ( )
= 0,026 m
̅O =(
=( ) m
= 0,000676 m
̅ = ( )
= ( )
= 0,021035 m
̅I = ( ̅ ID )
=( )
= 0,0004424712 m
= ̅
= m
= ̅
= m
= ( ̅ )
= ( ) ( )
=
Pengukuran Pipa C
Diketahui :
SD OD = 0,032 m
SD ID = 0,027 m
SP OD = 9
SP ID =7
L = 0,013 m
Ketelitian = m
= m
Ditanya :
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
̅ = ……..?
= …….?
= ……..?
= ……..?
Jawab :
̅ = ( )
= ( )
= 0,032045 m
̅O = ( ̅ OD )
=( ) m
= 0,1026882025 m
̅ = ( )
= ( )
= 0,02735 m
̅I = ( ̅ ID )
=( )m
=
= ̅
= m
p ID =̅
= m
V = ( ̅ )
= ( ) ( )
=
Data Terbaik
Σ ̅ = ̅ O + ̅O + ̅O
=
= 0,0795m
Σ ̅ = ̅ + ̅ + ̅
=
=
Σ ̅ = ̅ I + ̅ I + ̅I
=
=
Σ ̅ = ̅ + ̅ + ̅
=
=
̅ ̅ ̅
̅ =
=
= 0,026566667
̅ ̅ ̅
̅ =
=
=
̅ – ( ̅̅̅̅̅̅̅
̅ )
̅ =√ ( )
( )
=√
( )
=
̅ – ( ̅̅̅̅̅̅
̅ )
∆ ̅ ID =√
( )
( )
=√
( )
=
( ̅ ̅) = ̅ ̅
=
=
( ̅ ̅) = ̅ ̅
=
=
( ̅ ̅) = ̅ ̅
=
=
( ̅ ̅) = ̅ ̅
=
=
Jadi, data terbaik pengukuran Outside Diameter ( OD ) pipa berkisar
antara 0,021 m sampai dengan 0,032 m.
Jadi, data terbaik Inside Diameter (ID) pipa berkisar antara 0,017 m
sampai dengan 0,027 m.
Σ 7,98 6,5685
2,180 1,489
Keterangan :
Posisi OD dan ID terletak pada sumbu Y
Posisi volume terletak pada sumbu X