Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dalam perekonomian. Saat konsumen dan
produsen harus melakukan pembayaran untuk pembelian barang dan jasa, mereka akan
menggunakan bank guna menyediakan fasilitas cek atau kartu kredit.
Saat seseorang memiliki kelebihan uang, mereka dapat menyimpan uang di bank dan
kemudian bank membagikan uang itu kepada orang-orang yang membutuhkannya. Ketika
mereka membutuhkan informasi keuangan dan perencanaan keuangan, bank dapat menjadi
penasihat dan konsultannyaFungsi Lembaga Keuangan (Bank)
Fungsi bank umum yang dijelaskan di bawah ini menunjukkan betapa pentingnya
keberadaan bank dalam perekonomian modern, yaitu:
1. Penciptaan Uang
Uang yang diciptakan oleh bank adalah giro, yang merupakan alat pembayaran melalui
mekanisme kliring.
Kemampuan bank umum untuk membuat giro menyebabkan posisi dan fungsinya dalam
menerapkan kebijakan moneter.
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan
memengaruhi kemampuan bank umum untuk menciptakan giro.
Fungsi lain dari bank yang tidak kalah penting adalah mendukung kelancaran
mekanisme pembayaran.
Ini dimungkinkan karena salah satu layanan yang ditawarkan oleh bank umum adalah
layanan yang terkait dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa layanan terkenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran, penyediaan
fasilitas pembayaran tunai, kredit, fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti
kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
Dana yang paling banyak dikumpulkan oleh bank adalah dana tabungan. Di Indonesia,
dana simpanan terdiri dari giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan /
atau bentuk lain yang dapat disamakan.
Kemampuan bank umum untuk mengumpulkan dana jauh lebih besar daripada lembaga
keuangan lainnya.
Dana tabungan yang telah dikumpulkan akan disalurkan kepada mereka yang
membutuhkan, terutama melalui kredit.
Bank juga sangat diperlukan untuk memfasilitasi dan atau memfasilitasi transaksi
internasional, baik transaksi barang / jasa maupun transaksi modal.
Kesulitan dalam transaksi antara dua negara yang berbeda selalu muncul karena
perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara.
Kehadiran bank komersial yang beroperasi pada skala internasional akan memfasilitasi
penyelesaian transaksi ini.
Penyimpanan barang berharga adalah salah satu layanan paling awal yang ditawarkan
oleh bank.
Di Indonesia, penyediaan layanan lain oleh bank umum juga meningkat dan tersebar luas.
Saat ini kami dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim
uang melalui ATM, membayar gaji karyawan menggunakan jasa-jasa bank.
Jasa-jasa ini sangat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka
yang menggunakannya.
2. Jelaskan perbedaan Lembaga keuangan bank dan Lembaga keuangan bukan bank?
Perbedaan antara Bank dan Lembaga Keuangan Bank adalah Bank menjalankan kegiatan
lebih lengkap dari lembaga keuangan bukan bank yaitu mengumpulkan dana dari
masyarakat kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana,
serta memberikan jasa-jasa keuangan lainnya. Bank dapat secara langsung menciptakan
uang resmi yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Bank
daoat mengumpulkan dana langsung baik dalam bentuk giro, deposito, maupun tabungan
sedangkan lembaga keuangan bukan bank tidak dapat mengumpulkan secara langsung dana
dalam bentuk tersebut.
Pembahasan
Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menyalurkan jasa dalam
pembeyaran dan peredaran uang serta pemberian kredit. Sedangkan Lembaga keuangan
bukan bank adalah lembaga keuangan yang fungsi dasarnya sebagai pengumpul dan
penyalur dana yang digunakan untuk menunjang perkembangan pasar uang dan pasar
modal. Bank dan lembaga keuangan bukan bank dibedakan berdasarkan segi fungsinya.
Dari segi fungsinya lembaga keuangan bank yakni:
-Tempat penyimpanan uang, bank memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan dan
menitipkan uang. Produk yang ditawarkan berupa tabungan, deposito berjangka dan giro.
-Sebagai pembeli atau penyalur kredit, Bank akan memanfaatkan dana yang tersimpan dari
masyarakat kemudian juga menyalurkan kembali masyarakat yang membutuhkan dana.
-Sebagai perantara dalam pembayaran, Bank dapat bertindak sebagai penghubung antara
nasabah saat melakukan transaksi. Nasabah tidak akan melakukan pembayaran secara
langsung tetapi melibatkan pihak bank sebagai perantara untuk menyelesaikan transaksi.
-Mencetak uang, fungsi lain dari bank adalah mencetak uang yang akan digunakan untuk
kegiatan ekonomi sehari-hari. Uang yang dicetak merupakan uang sah dalam bentuk
rupiah. Tanggung jawab dari percetakan uang ini akan ditanggung oleh Bank Sentral.
-Menghimpun dana, lembaga keuangan bukan bank yang berasal dari nasabah dengan
mengeluarkan surat-surat berharga.
-Memberi kredit pada nasabah dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kredit ini
biasa dibutuhkanoleh pemilik bisnis untuk mengembangkan usahanya.
-Menjadi perantara bagi perusahaan bagi perusahaan yang membutuhkan suntikan modal.
3. Jelakan faktor apa saja yang mengakibatkan kondisi perbankan nasional menjadi rentan
terhadap gejolak ekonomi yang terjadi tahun 1997?
Krisis Moneter atau dalam sebutan orang Indonesia Krismon, ini terjadi pada tahun 1997-
1998 pada saat itu para mahasiswa bentrok dengan aparat kepolisian dan militer Indonesia.
Keadan Indonesia saat itu sangat kacau banyak orang tidak bersalah menjadi korban luka-
luka. menipisnya bahan pokok dan biaya hidup semakin tinggi, meningkatnya angka
pemutusan hubungan kerja dll, berikut ini penjelasan tentang Krisis Moneter.
(Edy Suandi Hamid, 2017:1.20)Perekonomian indonesia, Krisis Moneter yang di alami
Indonesia sejak tahun 1997-1998, ini di tandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang
sangat drastis. di sebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor eksternal yaitu defisit transaksi berjalan Indonesia cenderung membesar dari tahun
ke tahun, faktor eksternal yangmendorong terjadinya krisis moneter adalah finansial di tiga
kutub dunia yaitu AS, Eropa dan Jepan pada paruh kedua dekade 1990-an, karena
perekonomian yang dialami jepang dan proses ekonomi-politik penyatuan mata uang
Eropa.Krisis moneter yang di alami oleh indonesia ternyata tidak dapat di selesaikan
dengan negara asia tenggara lain seperti Malaysia dan Thailand karena fundamental yang
lemah dan gejolak politik.
Oleh karena itu, Indonesia harus melakukan reformasi ekonomi antara lain dengan cara:
memperbaiki fundamental ekonomi yang bertitik tolak menentukan sistem kurs,
menciptakan politik dan keamanan, melakukan reformasi institusi hukum dan birokrasi,
dan melakukan pemutihan utang luar negeri.
4. bahwa terdapat beberapa jenis jenis bank yang diklasifikasikan berdasarkan beberapa
aspek, diantaranya jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya, berdasarkan kepemilikannya,
berdasarkan statsnya, berdasarkan kegiatan operasionalnya, berdasarkan bentuk badan
usahanya hingga jenis bank menurut organisasinya.Untuk lebih jelasnya, simak daftar
jenis-jenis bank yang ada di Indonesia lengkap beserta penjelasan singkat, tugas dan
contohnya.
1. Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung
jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk
menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial
secara keseluruhan. Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank
Indonesia.
Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek,
yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata
uang negara lain.
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang
tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan
mengawasi perbankan di Indonesia.
2. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Sifat jasa yang diberikan adalalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh
wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank).
4. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena
BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian.
Contoh :
Bank Mandiri
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional
serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk
swasta nasional. Bank swasta dibedakan menjadi 2 yaitu bank swasta nasional devisa
dan bank swasta nasional nondevisa.
contoh :
Bank Muamalat
Bank Danamon
Bank Duta
Bank Niaga
Bank Universal
Bank Mega
Bank milik koperasi adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan
yang berbadan hukum koperasi.
Contoh :
Bank campuran adalah bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak asing
dan pihak swasta nasional. Saham bank ini sebagian besar dimiliki oleh warga negara
Indonesia.
Contoh :
Bank Commonwealth
Bank Agris
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta
asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
Contoh :
Bank of America
Bangkok Bank
Bank of China
Citibank
Deutsche Bank
HSBC
JPMorgan Chase
Standard Chartered
Bank Devisa
Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan
dengan mata uang asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini
ditentukan oleh Bank Indonesia.
Bank Non-Devisa
Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melakukan kegiatan transaksi layaknya
bank devisa. Jadi, bank non-devisa hanya melakukan kegiatan transaksi hanya dalam batas-
batas wilayah negara yang terbatas.
Bank Konvensional
Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum
berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk
menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro;
menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit
investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa
keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya
seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan
efek.
Bank Syariah
Bank syariah ialah perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah
dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Berkaitan dengan bank syariah, ada dua konsep dalam hukum agama Islam, yaitu: larangan
penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah haram hukumnya. Sebagai pengganti
bunga digunakan sistem bagi hasil.
Dilihat dari sisi target pasar, dalam bentuk fokus pelayanan dan transaksinya terhadap
penabung, maka jenis bank dapat digolongkan menjadi tiga yakni:
Retail Bank (bank dalam layanan berskala kecil); Bank jenis ini memfokuskan layanan dan
transaksinya kepada penabung-penabung individual, perusahaan, dan lembaga lain yang
berskala kecil. Dalam usahanya, pelayanan kredit yang diberikan sekitar Rp. 20 juta,
walaupun angka ini tidaklah tetap.
Corporate Bank (bank dalam layanan berskala besar); Bank jenis ini memfokuskan layanan
dan transaksinya kepada penabung-penabung yang berskala besar, seperti dalam bentuk
perusahaan. Walaupun demikian, dalam usahanya sering membawa akibat berupa layanan
yang harus diberikan kepada pegawai, direksi, dan komisaris dari perusahaan tersebut
secara pribadi, dengan aturan untuk menjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemegang
saham perusahaan.
Retail-Corporate Bank (bank dalam layanan kecil/besar); Bank jenis ini tidak
memfokuskan layanan dan transaksinya kepada kedua-dua jenis penabung di atas. Bank
jenis ini memandang bahwa potensi pasar, baik ritel maupun perusahaan, harus
dimanfaatkan untuk mengoptimalkan keuntungan, meskipun terdapat kemungkinan
penurunan kemampuan. Begitu juga apabila disebabkan perubahan keadaan pasar,
penggantian pengelola, bahkan juga dipengaruhi adanya program-program tertentu dari
pemerintah untuk dijalankan bank tersebut.