Anda di halaman 1dari 7

SINTESIS PROTEIN

Kelompok : 6 Kelas : XII – MIPA 6


Anggota :
- Prasha Novianty N
- Rekha Rania D
- Rizki Alvian
- Salma Nur R
- Shafira Ifti H
SMAN 17 BANDUNG
2016 - 2017
KATA PENGANTAR
            Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Puji syukur kita panjat kehadirat Allah SWT karena atas
segala Rahmat dan Karunia-Nya, kami bisa menyelesaikan Makalah yang
Judul“SINTESIS  PROTEIN”.
            Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perabikan demi
kesemournaan makalah ini.

Wassalam..........
BAB I
A.    Latar Belakang
Pada tingkat biokimia, protein sangatlah penting. Protein merupakan pembentuk sel,
bagian dari molekul-molekul dan enzim. Enzim yang sebagian besar terbuat dari protein
bertanggung jawab bagi pembentukan hampir semua makromolekul (molekul besar) pada
sel.Protein mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural dan fungsional dari sel.
Protein struktural menghasilkan beberapa komponen sel dan beberapa bagian diluar sel seperti
kutikula,serabut dan sebagainya. Protein fungsional (enzim dan hormon) mengawasi hamper
semua kegiatan metabolisme , biosintesis, pertumbuhan, pernapasan dan perkembangbiakan
dari sel. Namun demikian sebuah sel tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh
individu yang bersel banyak.
Sintesis protein adalah proses dimana sel dapat mengubah asam amino menjadi polimer rantai
panjang yang disebut protein. Protein merupakan molekul yang mempunyai berbagai fungsi di
dalam sel seperti sebagai struktur sel/jaringan, cadangan energi, pergerakan, transportasi
beberapa substansi, mengkatalisa reaksi biokimia, dan melindungi terhadap terjangkitnya
penyakit. Protein tersusun dari lebih 50% dari berat kering sel. Sintesis protein diprogram oleh
DNA. Selama proses ini DNA akan diubah menjadi RNA yang kemudian ditranslasikan menjadi
protein di ribosom.

B.     Rumusan Masalah
1.      Sintesis protein
a)      Apa pengertian sintesis protein !
b)      Bagaimana proses sintesis protein !
2.      Bagaimana mekanisme sintesis protein ?

C.    Tujuan
1.      Sintesis protein
a)      Untuk mengetahui pengertian sintesis protein.
b)      Untuk mengetahui proses sintesis protein.
2.      Untuk mengetahui mekanisme sintesis protein.
BAB II
A.    Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses dimana sel dapat mengubah asam amino menjadi polimer
rantai panjang yang disebut protein. Protein merupakan molekul yang mempunyai berbagai
fungsi di dalam sel seperti sebagai struktur sel/jaringan, cadangan energi, pergerakan,
transportasi beberapa substansi, mengkatalisa reaksi biokimia, dan melindungi terhadap
terjangkitnya penyakit. Protein tersusun dari lebih 50% dari berat kering sel. Sintesis protein
diprogram oleh DNA. Selama proses ini DNA akan diubah menjadi RNA yang kemudian
ditranslasikan menjadi protein di ribosom.
Proses sintesis protein juga dibantu oleh asam nukleat lain, yakni RNA (ribonucleic acid).

Ø  RNA (Ribonucleic Acid)


Selain DNA, di dalam sel prokariotik dan eukariotik terdapat asam nukleat lain yang
disebut RNA. RNA adalah polimer ribonukleotida. Pita tersebut dapat berbentuk pita tunggal
atau pita ganda tidak berpilin. Terdapat beberapa perbedaan RNA dibandingkan DNA,
perhatikan tabel berikut

Berdasarkan sifatnya, RNA dapat dibedakan menjadi R A genetik dan R A nongenetik.


RNA genetik umumnya terdapat pada virus dan berfungsi layaknya DNA bagi virus, bertanggung
jawab dalam membawa unsur genetik (genom virus). Adapun RNA nongenetik  tidak  berfungsi
layaknya DNA. Mahkluk hidup umumnya memiliki DNA maupun RNA.

Berdasarkan letak dan fungsinya dalam sintesis protein, RNA dibedakan atas messenger
RNA (mR A), transfer RNA (tR A), dan ribosom RNA (rR A).

 Messenger RNA (mRNA) atau disebut juga RNA duta, merupakan RNA terbesar dan
terpanjang. RNA ini membentuk pita panjang dan berfungsi sebagai pola cetakan
pembentuk polipeptida. Oleh karena itu, RNA ini disebut juga kodon karena merupakan
hasil transkripsi DNA di dalam inti sel.
 Transfer RNA (tRNA) merupakan RNA pendek yang bertindak sebagai penerjemah kodon
dari mRNA sehingga disebut juga antikodon. RNA ini berfungsi juga mengikat asam-
asam amino yang  akan disusun menjadi pita polipeptida di ribosom. Sisi anti kodon
tRNA akan berhubungan dengan kodon mRNA.
 Ribosom RNA (rRNA) merupakan RNA yang terdapat di dalam ribosom. RNA ini berupa
pita tunggal tidak bercabang dan fleksibel. Hingga kini fungsi rRNA belum banyak
diketahui, namun diduga berkaitan dengan sintesis protein.

B.     Mekanisme Sintesis Protein


Seperti yang telah Anda ketahui, DNA menentukan sifat makhluk hidup. DNA
menentukan urutan asam amino pada setiap protein yang disintesis. Proses sintesis protein
adalah proses yang kompleks. Dalam proses tersebut diperlukan 20 macam asam amino; mRNA
dan tRNA sebagai pelaksana; ATP sebagai sumber energi; enzim RNA polimerase.
Secara garis besar, sintesis protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap transkripsi dan
tahap translasi.

Ø  Transkripsi
Proses transkripsi, sesuai namanya merupakan proses pencetakan atau penulisan ulang DNA ke
dalam mRNA. Proses ini terjadi di dalam nukleus. Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA
dikodekan ke dalam basa nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACG
TAG CTA, maka urutan mRNA hasil transkripsi adalah UGC AUC GAU.

Tahap transkripsi dapat dibagi lagi menjadi tiga tahap, yaitu iniasi, elongasi, dan
terminasi.
1) Inisiasi
Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA polimerase pada pita DNA pada titik awal.
Pita DNA akan terbuka, akibatnya basa nitrogen pada pita tersebut menjadi bebas. Basa
nitrogen pada salah satu pita tersebut akan menjadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga
pita bermakna atau  sense. Adapun pita yang tidak ditranskripsi disebut pita tak bermakna atau
antisense. Enzim RNA polimerase mulai menyintesis RNA dari titik awal pita.

2) Elongasi (pemanjangan)
Enzim RNA polimerase akan terus membentuk mRNA hingga terbentuk pita mRNA. Pita
mRNA ini akan terus memanjang. Oleh karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.
3) Terminasi
Pada saat enzim RNA polimerase sampai pada tempat pemberhentian (terminal site)
DNA, transkripsi akan terhenti. Setelah itu, mRNA dibebaskan dan RNA polimerase terlepas dari
DNA. DNA akan kembali seperti bentuknya semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA
selanjutnya akan keluar dari inti sel melalui membran inti menuju sitoplasma.

Ø  Translasi
Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode mRNA oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino. Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Ribosom merupakan
salah satu organel dalam sitoplasma yang berperan dalam sintesis protein. Ribosom terdiri atas
dua bagian, yaitu subunit besar dan subunit kecil . Ribosom mengandung protein dan rRNA.
Tahap translasi mirip tahap transkripsi. Keduanya menggunakan enzim untuk membuat  rantai
polimer polinukleotida pada transkripsi dan polipeptida pada translasi. Pada proses translasi
juga terjadi tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi.

Pada tahap translasi kode genetik atau  kodon dari mRNA diterjemahkan menjadi
rangkaian asam amino. Apakah kodon itu? Kodon merupakan urutan tiga basa nitrogen pada
mRNA. Setiap urutan tiga basa tersebut memiliki arti khusus yang dapat diterjemahkan dalam
proses translasi. Urutan tiga basa tersebut dikenal sebagai  triplet. Misalnya, AUG, AAA, UCA,
dan UUA.
Kodon pada mRNA dikenali oleh antikodon pada tRNA. Jika urutan triplet pada mRNA adalah
AUG AAA UCA UUA maka urutan antikodonya adalah UAC UUU AGU AAU. Triplet antikodon
terletak pada salah satu sisi tRNA. Pada sisi yang lain, tRNA membawa asam amino yang sesuai
dengan pesanan kodon
Dari 64 macam triplet kodon, terdapat 61 macam yang dapat mengodekan 20 macam asam
amino. Akibatnya, terdapat beberapa asam amino yang dapat dikodekan oleh lebih dari satu
triplet atau disebut juga kodon sinonim. Tiga triplet lainnya tidak mengodekan asam amino,
tetapi berfungsi sebagai  kodon to , triplet yang memerintahkan penghentian proses translasi.
Selain kodon stop, terdapat juga kodon ta t yang memerintahkan dimulainya proses translasi,
yaitu kodon AUG dan berfungsi juga sebagai pengode asam amino metionin.
 Translasi dimulai ketika mRNA dan tRNA inisiator berikatan dengan ribosom subunit kecil.
Molekul tRNA inisiator merupakan molekul yang membawa asam amino pertama dan
merupakan komplemen kodon AUG (kodon  start). Biasanya membawa asam amino metionin.
Antikodon pada tRNA inisiator adalah UAC. Setelah itu, ribosom subunit besar berikatan dengan
ribosom subunit kecil. Fase inisiasi ini sempurna setelah terbentuknya ribosom yang fungsional.
Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon selanjutnya setelah kodon start.
Misalnya, kodon lain setelah kodon start adalah GUC, maka akan berikatan dengan antikodon
tRNA CAG yang membawa asam amino valin. Kedua asam amino, metionin dan valin, akan
berikatan dengan bantuan enzim peptidil transferase.

Setelah metionin dan valin berikatan, tRNAmet yang awalnya membawa metionin,
dilepaskan dari ribosom. Kemudian, ribosom bergerak pada molekul mRNA sepanjang satu
kodon. Pergerakan ini membuat tRNAval bergerak ke tempat yang ditinggalkan tRNAmet .
Molekul tRNA ketiga, kemudian berikatan dengan kodon mRNA ketiga dan membawa asam
amino lainnya. Proses elongasi ini terus mengikatkan asam amino hingga terbentuk rantai
polipeptida.
Translasi terhenti ketika ribosom mencapai kodon stop pada mRNA. Kodon  stop tidak berikatan
dengan tRNA, namun ia berikatan dengan protein khusus yang disebut release factors (faktor
pelepas). Faktor pelepas menghentikan translasi dan menghidrolisis ikatan antara asam amino
terakhir pada rantai polipeptida baru dan tRNA-nya
Pada proses sintesis protein, satu macam gen umumnya hanya mengatur satu sintesis
polipeptida. Polipeptida yang terbentuk terlebih dahulu dimodifikasi untuk menjadi protein
yang fungsional. Misalnya, beberapa polipeptida harus disatukan untuk membentuk satu
protein yang memiliki fungsi tertentu.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gen bersama rangkaian DNA-nya memengaruhi sifat
makhluk hidup. Bagaimanakah caranya? Jawaban singkat dari pertanyaan tersebut adalah
bahwa DNA mengen- dalikan sintesis protein. Mengapa sintesis protein sangat penting? Pada
tingkat biokimia, protein sangatlah penting. Protein merupakan pembentuk sel, bagian dari
molekul-molekul dan enzim. Enzim yang sebagian besar terbuat dari protein bertanggung jawab
bagi pembentukan hampir semua makromolekul (molekul besar) pada sel

Anda mungkin juga menyukai