RASULULLAH SAW
SKRIPSI
Sarjana Pendidikan
Oleh
2018
i
ii
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telp. (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
iv
v
MOTTO
َ ىن ِليَى ِف ُسوا َكآفَّة فَلَىْ َل َوفَ َس ِمه ُك ِ ّل فِسْ قَة ِ ّم ْى ُه ْم
طا ٓ ِئفَة ِلّيَتَفَقَّهُىا فِى َ َُان ْٱل ُم ْؤ ِمى
َ َو َما ك
َ ِيه َو ِليُىر ُِزوا قَىْ َم ُه ْم إِذَا َز َجع ُٓىا إِلَي ِْه ْم لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْحرَ ُز
ون ِ ّٱلد
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
karya skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ibunda Siti Nihayah dan adik tersayang Luvilla Salsabilla Nurunnisa,
yang selalu ada, berdoa dan terus memberikan dukungan.
2. Keluarga tercinta Pak Khadik Ubaidillah, Bulek Nurul Chasanah. Adik-
adik tersayang, dek Naila Fathin Zuhrotun Niswah, dek Kayyisa Elma
Mazeya, yang terus memberikan dorongan dan motivasi.
3. Bapak ibu guru dan bapak ibu dosen yang telah membuka cakrawala
keilmuan. Khususnya para Kyai yang telah mengajarkan arti kehidupan.
4. Sahabat-sahabat yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.
5. Keluarga Besar PAI 2014, teman-teman PPL SMP Muhammadiyah
Suruh, teman-teman KKN desa Klewor yang saling berbagi motivasi
dalam menempuh gelar sarjana ini.
vii
KATA PENGANTAR
ْالرِحي ِم
َّ ْْالرْحَ ِْن ِ بِسْ ِم
َّ ْهللا
Alhamdulillahirobbil„alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya telah memberikan kekuatan, petunjuk, dan
perlindungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Ghazwah Rasulullah. Shalawat serta
salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan
para sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan di dalamnya. Selain itu, penulis juga
banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
viii
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan bagi para pembaca. Dengan keterbatasan dan kemampuan, skripsi
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
ix
ABSTRAK
Tujuan penelitian dala skripsi ini ada tiga hal, yaitu : (1) Bagaimana sejarah
terjadinya ghazwah Rasulullah?, (2) Apa nilai-nilai pendidikan Islam yang
terkandung dalam ghazwah Rasulullah?, (3) Bagaimana relevansi nilai-nilai
pendidikan Islam dalam ghazwah Rasulullah dengan pendidikan Islam saat ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan
metode library research. Karena penelitian di sini adalah kajian pustaka atau
literer, maka penulis dalam mengkaji nilai-nilai pendidikan Islam dalam ghazwah
Rasulullah dengan menggunakan buku-buku sirah nabawiyah maupun buku-buku
tentang sejarah Islam yang menyangkut kehidupan Rasulullah.
Hasil temuan dari penelitian ghazwah Rasulullah menunjukkan bahwa: (1)
Di antara sebab terjadinya ghazwah Rasulullah adalah, (a) untuk menunjukkan
eksistensi kekuasaan kaum muslimin di Madinah, (b) mempertahankan diri dari
serangan pihak musuh, (c) memberikan pelajaran bagi mereka yang berkhianat dan,
(d) memberikan pelajaran bagi mereka yang ingin mengganggu stabilitas
keamanan. (2) Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam ghazwah
Rasulullah adalah: (a) Nilai i‟tiqodiyah, (b) Nilai amaliah, (c) Nilai khuluqiyah.
Nilai i‟tiqodiyah dalam ghazwah Rasulullah meliputi iman kepada Allah, iman
kepada Malaikat, iman kepada Kitab, iman kepada Rasul, dan iman kepada Hari
akhir. Nilai amaliah meliputi shalat, sedekah, doa, jihad, dan qishas. Nilai
khuluqiyah meliputi takwa, sabar, disiplin, keteladanan, berbuat baik, menepati
janji, menghargai pendapat, mudah memaafkan, dan menjaga lingkungan. (3) Nilai-
nilai pendidikan Islam dalam ghazwah Rasulullah memiliki relevansi terhadap
pendidikan Islam saat ini. (a) Nilai i‟tiqodiyah relevan dengan pendidikan Islam
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam pada materi akidah. (b) Nilai amaliah
relevan dengan pendidikan Islam dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
pada materi fiqh. (c) Nilai khuluqiyah relevan dengan pendidikan Islam dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam pada materi akidah akhlak dan tasawuf.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
DEKLARASI ........................................................................................................ v
MOTTO ................................................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
xi
BAB II KAJIAN TEORI
xii
21. Perang Ghabah.............................................................................. 52
22. Perang Khaibar ............................................................................. 52
23. Perang Mu‟tah .............................................................................. 53
24. Penaklukan Makkah ..................................................................... 45
25. Perang Hunain .............................................................................. 56
26. Perang Thaif ................................................................................. 57
27. Perang Tabuk ................................................................................ 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 79
B. Saran ................................................................................................... 80
C. Daftar Pustaka .................................................................................... 81
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui penumbuhan dan
pendidikan Islam adalah terbentuknya Insan Kamil, yaitu manusia yang dapat
berbagai peran yang berbeda dalam kehidupan. Ia tidak hanya seorang Nabi,
strategi, dll. Maka banyak peneliti yang kemudian tertarik mengkaji Sejarah
1
Michael H. Hart dalam bukunya, “100 orang paling berpengaruh di
berhasil meraih keberhasilan luar biasa, baik dalam hal spiritual maupun
menjadi sorotan dunia. Karena itu, beragam tulisan tentang Rasulullah terus
Sirah Rasulullah tidak pernah lekang dan lapuk untuk menjadi bahan
baku sejarah yang diambil manfaatnya oleh para generasi pewaris nubuwah
2
Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri membagi masa dakwah
Makkah merupakan masa-masa sulit yang dihadapi oleh Rasulullah dan umat
Islam. Jumlah umat Islam yang masih sedikit, terus menerus mendapat
tekanan dan siksaan dari kafir Quraisy. Hingga akhirnya datanglah perintah
untuk Hijrah dari Makkah menuju Madinah (Al Mubarakfuri, 2014: 72).
kecil yang tidak diikuti Nabi, Tercatat kurang lebih terjadi 47 kali sariyyah
Seperti jika ada sekelompok dari kaum muslimin yang dizalimi, maka mereka
3
wajib untuk membela diri dan memerangi kezaliman (Al Hasyimi, 2009:
negara. Sudah barang tentu ini tidak saja khusus sahabat Muhajirin, tapi
menyeluruh termasuk sahabat Anshar. Negara terdiri dari tiga unsur, tanah
atau wilayah tetitorial, rakyat atau umat, dan sistem kekuasaan yang
tanah air. Saat Muhajirin dan Anshar menyatu dalam entitas warga negara
Madinah maka itu berarti telah lahir negara Madinah. Izin dari Allah untuk
yang rasional secara hukum serta untuk tujuan agung. Islam tidak pernah
Abu Bakar secara indah merangkum ujaran Islam tentang perang sewaktu
4
Tak satupun bangsa di dunia ini yang menandingi Islam dalam
menegakkan perdamaian. Jika banyak orang dari para komandan perang dan
dengan Islam yang berpesan agar tidak memerangi kecuali orang yang ikut
beribadah dan para petani yang bercocok tanam (Qaradhawi, 2013: 117).
Pertama, melayani serangan musuh, seperti yang terjadi pada perang Badar,
sudah ada nota perjanjian atau kerja sama. Seperti diunjukkan melalui Perang
badui yang berencana menyerang kaum muslim atau yang tidak berkomitmen
seperti Perang Tabuk dan sejumlah ekspedisi detasemen yang dikirim Nabi
5
untuk mencegah suku-suku mempersiapkan penyerangan terhadap kaum
sebab beliau datang ke dunia ini sebagai Rasul terakhir (Al Sya‟rawi, 2011:
197).
B. Rumusan Masalah
berikut:
Rasulullah?
C. Tujuan Penelitian
6
2. Mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam
Ghazwah Rasulullah.
D. Kegunaan Penelitian
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
ini.
Ghazwah Rasulullah.
2. Manfaat Praktis
7
pendidikan Islam dalam ghazwah Rasulullah, serta mengetahui
E. Kajian Pustaka
1. Penelitian terdahulu
sosial, nilai kecerdasan, nilai motivasi, nilai memahami orang lain dan
8
fokus dalam salah satu perang Rasulullah, yakni perang badar
b. Skripsi yang ditulis oleh Inas Nur Kosmeini, Progam studi Pendidikan
sirah.
penelitian terdahulu.
9
2. Kerangka Teori
nilai. Menurut Milto Roceach dan James Bank dalam Lubis (2011: 16),
nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup
suatu tindakan, atau mengenai suatu tindakan yang pantas atau tidak
Jabbar, tt: 9). Tercatat ada 27 kali peperangan yang diikuti Rasulullah, di
Badar Awal- perang Qarqaratul Kadar- perang Badar Kubro- perang Bani
10
Qainuqa‟- perang Sawiq- perang Ghatafan- perang Bahran- perang Uhud-
perang Hamraul Asad- perang Bani Nadzir- perang Dzatu Riqo‟- perang
F. Metode Penelitian
11
2. Metode Pengumpulan Data
yang dinyatakan dalam bentuk tulisan maupun lisan (Satori, 2013: 148).
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
3. Sumber data
Sumber data pada penelitian ini terdiri atas sumber data primer dan
sekunder.
Amzah.
Kautsar.
12
4) Dr. Nizhar Abazhah, Perang Muhammad: kisah perjuangan dan
Zaman.
Qura.
Gema Insani.
Penerbit Noura.
13
bahwa Content Analysis atau kajian isi adalah teknik apapun yang
gunakan adalah metode deskriptif. Metode ini terdiri dari tiga kegiatan,
G. Sistematika Penulisan
sistematika penelitian. Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika
sebagai berikut:
pendidikan Islam.
berperang, latar belakang serta peristiwa yang terjadi dalam perang Waddan-
Kadar- perang Badar Kubro- perang Bani Qainuqa‟- perang Sawiq- perang
14
Ghatafan- perang Bahran- perang Uhud- perang Hamraul Asad- perang Bani
Nadzir- perang Dzatu Riqo‟- perang Badar Akhir- perang Dumatul Jandal-
Rasulullah, bab ini meliputi: uraian tentang nilai pendidikan Islam yang
kesimpulan sebagai jawaban atas rumusan masalah, saran, dan kata penutup.
15
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Nilai
menyatakan bahwa nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ia ideal, nilai
bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang
merupakan sifat yang melekat pada sesuatu (sitem kepercayaan) yang telah
berhubungan dengan subjek yang memberi arti atau manusia yang meyakini
Nilai juga bisa diartikan sesuatu yang dipandang baik, disukai, dan
2009: 106). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan, bahwa nilai merupakan
sesuatu yang bersifat abstrak dan ideal yang melekat pada manusia yang
perbuatannya.
Untuk memaknai secara tepat arti dari pendidikan Islam, kita perlu
terminologis.
16
1. Pengertian Pendidikan Islam Secara Etimologis
kita harus melihat kepada bahasa Arab, karena ajaran Islam diturunkan
tarbiyah, ta‟lim, dan ta‟dib (Mujtahid, 2011: 2). Ketiga istilah inilah
etimologis.
a. Tarbiyah
lafal tarbiyah berasal dari tiga kata. Pertama, raba-yarbu yang berarti
bertambah dan tumbuh (Umar, 2011: 21). Makna ini dapat dilihat
ِ َّْ أ َ ٍْ َ٘ا ِه اىٜ ْسب َُ٘ ِفَٞ ت ُ ٌْ ٍِ ِْ ِزبًب ِىْٞ َ َٗ ٍَب آت
َّ َ ْسبُ٘ ِع ْْدَٝ بس فَ ََل
.... ِاَّلل
dimiliki peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial maupun spiritual
17
yakhfa, yang berarti menjadi besar. Pendidikan dimaksudkan untuk
b. Ta‟lim
dari kata „allama yang berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau
18
penyampaian pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. Penunjukan
akan tetapi tidak dituntut pada domain afektif (Mufron, 2015: 6).
c. Ta‟dib
(ta‟lim), dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Oelh karena itu, ta‟dib
19
memang tidak ditemukan, akan tetapi lafadz tersebut diambil dari
pendidikan Islam digali dari pendapat para ahli dan pakar pendidikan.
20
Para ahli pendidikan Islam telah memformulasikan definisi
nilai-nilai yang tinggi dan sempurna, baik yang berkaitan dengan akal,
21
insan yang berada pada subjek didik menuju terbentuknya manusia
suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak atau sumber yang
baik dan kuat. Oleh karena itu pendidikan Islam sebagai suatu usaha
sumber tersebut terdiri dari Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW
1. Al-Qur‟an
terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang berhubungan dengan masalah
22
keimanan yang disebut aqidah, dan yang berhubungan dengan amal
dasar dan sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat-ayat
ٍَُُِْ٘ ُْؤٝ
esensi dalam Al-Qur‟an selamanya abadi dan selalu relevan, tanpa ada
23
mengacu pada nilai dasar Al-Qur‟an tanpa sedikitpun menghindarinya,
pendidikan Islam.
2. As-Sunnah
kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui oleh Rasulullah dan
Sunnah juga berisi aqidah dan syari‟ah. Sunnah berisi petunjuk untuk
hari, termasuk juga dalam pendidikan. Hal ini didasarkan pada firman
Allah:
َّ َٗذَ َم َس
ً ِاَّللَ َمث
ساٞ
24
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut nama Allah”. (QS Al-Ahzab (33): 21).
pendidikan.
3. Ijtihad
memperoleh apa yang dituju sampai batas puncaknya (Umar, 2011: 45).
25
Secara sederhana ijtihad dapat dipahami dengan sebuah proses berfikir
dalam hal ini dapat meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk bidang
diatur oleh para mujtahid dan tidak boleh bertentangan dengan isi Al-
Qur‟an dan Sunnah. Karena itu, ijtihad dipandang sebagai salah satu
mendesak. Tidak saja di bidang materi atau isi, melainkan juga di bidang
sistem dalam artinya yang luas (Daradjat, 2011: 21). Perkembangan dan
dan ingin diwujudkan dengan berbagai daya dan upaya. Membahas tujuan
26
gamblang untuk memberikan pencerahan di masa yang akan datang
(Mujtahid, 2011: 25). Hal ini karena tujuan merupakan sesuatu yang
Maka tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan
tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara, dan tujuan oprasional yang
dikaitkan dengan pendidikan formal. Pertama, tujuan umum ialah tujuan yang
akan dicapai dengan semua kegiatan, baik dengan pengajaran atau dengan
cara lain untuk membentuk manusia menjadi insan kamil dengan pola takwa
ََُُ٘ اَّللَ َح َّق تُقَبتِ ِٔ َٗ ََل ت َ َُ٘ت ُ َِّ إِ ََّل َٗأ َ ّْت ُ ٌْ ٍُ ْس ِي
َّ َِ آ ٍَُْ٘ا اتَّقُ٘اُِّٝ َٖب اىَّرََٝب أٝ
merupakan ujung dari takwa, sebagai akhir dari proses hidup jelas berisi
kegiatan pendidikan. Inilah akhir dari proses pendidikan yang dapat dianggap
sebagai tujuan akhirnya. Ketiga, tujuan sementara ialah tujuan yang dicapai
stelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu dalam suatu kurikulum
27
pendidikan formal. Dan keempat, tujuan operasional berupa tujuan praktis
pencapaiannya dapat dibagi menjadi dua; tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang. Pertama, tujuan jangka pendek, yaitu tujuan yang bersifat
Pencapaian dari tujuan pendidikan Islam dalam jangka pendek dapat dilihat
pendidikan Islam. Nilai yang dimaksud terdiri dari tiga pilar utama, yaitu:
percaya kepada Allah, Malaikat, Rasul, Kitab, Hari akhir, dan Takdir,
28
2. Nilai khuluqiyah, yang berkaitan dengan pendidikan akhlak, yang
pendidikan Islam tidaklah terlepas dari tiga hal yang dijadikan sebagai dasar
dan pembiasaan melaksanakan budi pekerti yang baik. Nilai amaliah, yang
beribadah di dunia.
29
BAB III
A. Izin Berperang
Ka‟ab,
Dalam kondisi yang rawan ini, dan karena adanya ancaman terhadap
سِٝص ِس ِٕ ٌْ ىَقَد
ْ َّ َٚعي ُ ٌْ ُٖ ََُّّقَبتَيَُُ٘ بِأٝ َِِٝأُذَُِ ِىيَّر
َّ َُّ ظ ِي َُ٘ا َٗ ِإ
َ َاَّلل
Ayat ini turun di antara ayat-ayat yang memberi petunjuk, bahwa izin
syiar-syiar Allah. Tidak perlu diragukan lagi, bahwa izin untuk berperang
turun di Madinah setelah hijrah. Meskipun telah turun ayat yang mengizinkan
30
berperang, Rasulullah tetap memilih menunjukkan kekuatan kaum muslimin
Pertama, melayani serangan musuh, seperti yang terjadi pada perang Badar,
perjanjian, seperti yang terjadi pada perang Bani Quraidlah, Khaibar, Mu‟tah
peperangan lain (Abazhah, 2011: 271). Dari ketiga alasan tersebut, dapat
B. Ghazwah Rasulullah
yang di antaranya ada 27 kali peperangan yang diikuti Rasulullah atau yang
lebih dikenal dengan istilah Ghazwah, di antara peperangan yang diikuti Nabi
Awal, perang Qarqaratul Kadar, perang Badar Kubro, perang Bani Qainuqa‟,
31
perang Sawiq, perang Ghatafan, perang Bahran, perang Uhud, perang
Hamraul Asad, perang Bani Nadzir, perang Dzatu Riqo‟, perang Badar Akhir,
Bani Quraidlah, perang Bani Lahyan, perang Ghabah, perang Khaibar, perang
Tabuk.
1. Perang Waddan
Quraisy. Beliau pergi hingga tiba di Waddan, namun tidak terjadi apa-
apa (Al Mubarakfuri, 2014: 225). Pada kesempatan itu Nabi berhasil
32
Bendera perang berwarna putih, dan pembawanya adalah Hamzah bin
2. Perang Buwath
dipimpin Umayyah bin Khalaf beserta 100 orang kafir Quraisy serta
Buwath dari arah Radhwa. Namun kali ini tidak terjadi apa-apa.
3. Perang „Usyairah
kafilah dari kafir Quraisy yang hendak pergi ke Syam. Kabar yang
Jumadal Ula dan kembali pada akhir buan Jumadal Akhir seperti yang
33
damai dengan Bani Mudlij dan sekutu mereka dari Bani Dhamrah (Al
beliau tiba di sebuah wadi yang disebut Safawan, dari arah Badar. Akan
226).
Madinah. Atas dasar informasi itu, Nabi menuju ke sana bersama 200
sahabat dengan membawa bendera perang yang dipegang Ali bin Abi
Thalib. Tapi setibanya di mata air al Kadar, beliau tidak bertemu siapa-
34
6. Perang Badar Kubro
kafir Quraisy. Pada saat itu antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy
Apalagi sebagian harta yang dibawa kafilah dagang kaum kafir Quraisy
dirampas oleh orang-orang kafir Quraisy dengan tidak adil dan zalim
orang, terdiri dari 82 hingga 86 dari Muhajirin, 61 dari suku Aus dan
170 dari suku Khazraj. Mush‟ab ibn Umair tampil di depan membawa
bendera putih. Di depan Nabi ada dua bendera berwarna hitam. Satu
dipegang oleh Ali bin Abi Thalib dan yang satu dipegang oleh Sa‟d bin
puluh ekor unta yang mereka tunggangi secara bergantian, tiap unta tiga
orang, juga dua atau tiga ekor kuda, sedang sisanya berjalan kaki
35
(Abazhah, 2011: 46). Abu Sufyan, pemimpin kafilah dagang kafir
Maka Abu Sufyan mengupah Dhamdham bin Amr Al Ghifari agar pergi
1.300 pada mulanya, 100 kuda, memiliki 600 baju besi dan unta yang
Abdullah bin Rawahah dan Zaid bin Tsabit untuk menyampaikan kabar
36
Rasulullah menetap di Badar selama tiga hari (Ash Shallabi, 2017:
111).
benda dan mengusir Bani Qainuqa‟ dari Madinah (Abdul Jabbar, tt: 9-
10).
8. Perang Sawiq
kurang lebih dua belas mil. Dia mengutus beberapa orang pilihan di
37
Uraidh. Di sana mereka membabati pohon dan membakar pagar-pagar
Makkah.
9. Perang Ghatafan
38
air yang disebut Dzi Amar. Beliau menetap di sana selama sebulan
beristirahat di bawah pohon, jauh dari para sahabat. Pada saat itulah
39
2014: 288). Beliau pun bergerak ke sana dengan kekuatan 300 prajurit.
Akhir dan Jumadal Ula. Akan tetapi tidak terjadi apa-apa, lalu beliau
belakang terjadinya perang Uhud adalah, kafir Quraisy yang ingin balas
sekutu. Di antara mereka terdapat 700 tentara berbaju besi dan 200
adalah Hindun binti „Utbah, istri Abu Sufyan (As Siba‟i, 2013: 92).
sebelah utara Madinah, berjarak dua mil dari Madinah. Rasulullah dan
40
1.000 orang, 100 diantaranya adalah prajurit yang mengenakan baju
bin Ubay bin Salul bersama 300 orang munafik memisahkan diri dari
tersebut dan jatuh ke dalam lubang yang disiapkan oleh musuh (Bagian
41
tanpa memandikannya. Karena tidak cukup kain yang tersedia, maka
satu kain digunakan untuk dua atau tiga jenazah dan disemayamkan
dalam satu makam. Bahkan tidak ada kain untuk Hamzah kecuali hanya
Mubarakfuri, 2014: 338). Esok pagi, setelah kembali dari perang Uhud,
malam membakar lima ratus api unggun. Nyala api terlihat dari jauh,
bunyi pasukan dan suara kayu yang terbakar terdengar dari segala
bin Abu Ma‟bad asal Khaza‟ah yang merupakan sekutu kaum muslimin
merasa prihatin dengan keadaan kaum muslimin saat itu. Kemudian dia
42
Sufyan dengan jumlah yang lebih besar. Atas informasi itu nyali Abu
satu isinya berupa pernyataan untuk tidak saling menyerang. Pada tahun
segera keluar dari tempat itu dengan diikuti oleh para sahabat. Karena
harta benda yang dapat dimuat pada unta mereka (Abdul Jabbar, tt: 23-
24).
berlalu kurang lebih satu setengah bulan dari pengusiran Yahudi Bani
43
Nadhir, dan pendapat inilah yang dianut oleh mayoritas pakar Sirah.
puluh da‟i yang dikirim untuk berdakwah ke jalan Allah (Ash Shallabi,
2017: 359-360).
sewaktu perang Uhud hampir tiba. Maka pada bulan Sya‟ban tahun 4 H,
44
Abdullah bin Rawahah. Kaum Muslimin tiba di Badr dan menunggu
orang-orang Musyrik.
pangkalan air di daerah itu. Sebenarnya berat sekali bagi Abu Sufyan
354).
beberapa kabilah di sekitar Dumatul Jandal, tak jauh dari Syam, suka
merampas dan merampok siapa saja yang melewati daerah itu. Bahkan
45
telah menganiaya orang-orang yang melalui negerinya. Tidak terjadi
mereka lari dan meninggalkan ternak mereka (Abdul Jabbar, tt: 25).
Ishaq, Khalifah bin Khayyath, dan Ibnu Jarir At Thabari. Ada yang
Mas‟udi. Dan ada yang berpendapat terjadi pada bulan Sya‟ban tahun
Baladziri, Adz Zahabi, Ibnul Qoyyim, Ibnu Hajar, dan Ibnu Katsir serta
Kaum munafik yang sebelumnya tidak pernah terlibat, ikut serta dalam
46
terdapat seorang perempuan bernama Barrah, ia merupakan anak kepala
(Abdul Jabbar, tt: 25-26). Dalam peperangan ini, kaum munafik ulah di
laki-laki di bawah komando Abu Sufyan bin harb (Abdul Jabbar, tt: 28).
serentak seperti yang telah mereka sepakati. Dalam beberapa hari saja,
47
kepemimpinan Madinah tak pernah terpejam sekejap pun. Sebelum
orang laki-laki diberi tugas menggali parit sepanjang empat puluh hasta.
yang berkaitan degan rasa lapar yang mendera mereka. Jabir bin
dan menanak satu sha‟ tepung gandum untuk Rasulullah dan beberapa
seribu orang, mereka makan hingga kenyang bahkan masih ada sisa dari
48
ayah dan pamannya. Ketika itu Rasulullah yang lewat didekatnya
setangkup tangan itu masih tersisa hingga ada yang tercecer keluar dari
bongkahan itu tiga kali, maka hancurlah sebongkah tanah yang keras itu
dan berdiri berseberangan dengan parit dan tentara kaum musyrik yang
terkejut dengan siasat kaum Muslimin yang belum pernah mereka lihat
maka mereka akan dihujani dengan anak panah sehingga mereka tidak
49
membujuk mereka supaya membatalkan perjanjian damai yang mereka
buat dengan Rasulullah. Atas bujukan Huyay bin Akhtab, maka pada
dan terpecah belah, Allah mengirimkan angin topan. Malam itu angin
Madinah rata dengan tanah. Tak lama setelah peristiwa itu, Abu Sufyan
50
hingga akhirnya mereka menyerah (Abdul Jabbar, tt: 29). Atas dasar
dengan kafir Quraisy dan beberapa kabilah Arab lainnya. Setelah situasi
hingga tiba di Ghuran, suatu lembah yang terletak antara Amaj dan
51
mendengar kedatangan kaum muslimin langsung melarikan diri ke
berdoa, karena kamu tidak berdoa pada Tuhan yang tuli dan jauh
52
melainkan kamu berdoa kepada Tuhan yang Maha Mendengar dan
menerima tugas tersebut, Ali bin Abi Thalib terkena sakit mata maka
kemudian kedua mata Ali ditiup oleh Rasulullah dan seketika itu juga
53
sebanyak 3.000 orang ke Mu‟tah untuk memerangi golongan yang
Haritsah. Dengan cepat laksana kilat Ja‟far bin Abi Thalib mengambil
bendera itu dengan tangan kirinya. Tetapi tangan kiri Ja‟far juga putus
terbunuh.
maka Khalid memulai siasat baru, hingga dari pihak musuh banyak
54
orang Islam dapat menyelamatkan diri dari kepungan musuh dan
bersama 10.000 orang untuk memerangi mereka. pada waktu itu beliau
oleh Khalid bin Walid untuk memasuki Makkah dari sebelah selatan.
55
25. Perang Hunain
muslim Madinah, 2.000 dari orang-orang yang baru masuk Islam ketika
“hari ini kita tidak mungkin kalah, karena jumlah kita tidaklah sedikit”.
balau dan banyak yang lari. Pada waktu itu hanya Rasulullah dan
Bakar, Umar, Ali, Abbas, dan Abu Sufyan bin Harits. Maka Abbas
kemudia memanggil mereka yang lari dan mundur dengan suara yang
keras “hai para sahabat yang telah bersumpah dalam Bai‟atur Ridwan”.
Dengan seruan itu, lalu para sahabat Ansar menjawabnya “ya, ya, kami
56
Rasulullah. Maka Allah Swt menurunkan rahmat dan pertolongan-Nya
kepada Rasulullah dan kaum muslimin dengan bala tentara yang tidak
diri. Tetapi kemudian terus dikejar oleh kaum muslimin (Abdul Jabbar,
tt: 51-52).
yang melarikan diri dalam perang Hunain. Tatkala mereka melihat dan
57
27. Perang Tabuk
H, kurang lebih enam bulan setelah kembali dari Thaif. Perang ini
dikenal perang Tabuk, dinisbatkan kepada sebuah tempat yaitu mata air
2017: 685). Adapun lokasi Tabuk terletak di sebelah utara Hijaz, sejauh
778 mil dari kota Madinah, berdasarkan jalanan aspal saat ini. Ketika
sangat terik. Karena belanja dan biaya perang itu besar, maka
agama, di antara mereka adalah Utsman bin Affan. Akan tetapi setelah
58
pasukan Islam berangkat ke Tabuk, baliau tidak menjumpai musuh
di Jazirah Arab. Ini orang-orang mulai menyadari bahwa tidak ada satu
mereka sudah kehilangan nyali dan pasrah terhadap kekuatan yang ada,
Ayat tentang sariyyah ini dapat dilihat pada surat at Taubah ayat 122:
َ ٌْ ُٖ ْْ ٍّ ِ َْ ِف ُسٗا َمبٓفَّتً فَيَ ْ٘ ََل َّفَ َس ٍِِ ُم ِّو فِ ْسقَتَٞٗ ٍَب َمبَُ ْٱى َُؤْ ٍَُُِْ٘ ِى
ِ ٱىدَِٚتَفَقَّ ُٖ٘ا فّٞطبٓئِفَت ِى
ِِّٝ
ََُٗحْ رَ ُزٝ ٌْ ُٖ َّ ِٖ ٌْ ىَ َعيْٞ َُْر ُِزٗا قَ ْ٘ ٍَ ُٖ ٌْ ِإذَا َز َجعُ ٓ٘ا ِإىَٞٗ ِى
59
Sehubungan dengan ayat ini Ibnu Abbas r.a. memberikan
sariyyah, yakni bilamana pasukan itu dalam bentuk sariyyah lantaran Nabi
saw tidak ikut (Jalalain, tt: 170). Dengan begitu dapat dikatakan bahwa,
mereka yang telah mendapatkan izin dari nabi. Sedangkan dalam ghazwah,
seluruh kaum muslimin harus ikut serta kecuali mereka yang memiliki udzur
dirombak oleh Rasulullah adalah tujuan dan sasaran perang yang sebelumnya
kehormatan wanita, berbuat kasar pada pihak yang lemah dan anak-anak,
peperangan dalam Islam adalah jihad untuk mewujudkan tujuan yang mulia,
manusia di segala tempat dan zaman. Peperangan dalam Islam adalah jihad
60
ketenangan, kedamaian, kasih sayang, dan perlindungan terhadap hak dan
27 kali peperangan yang beliau ikut terjun langsung, dimulai dengan perang
Waddan yang terjadi pada tahun ke 2 H dan diakhiri dengan perang Tabuk
dan strategi yang berbeda. Karena itu beliau tidak pernah mengalami
strategi peperangan. Adapun dalam peristiwa pada perang Uhud dan perang
atau menyalahi aturan beliau. Meski demikian, peristiwa Uhud dan Hunain
mereka yang berkhianat, dan memerikan pelajaran bagi mereka yang ingin
61
BAB IV
terjadi dan diikuti langsung oleh Rasulullah, penulis mendapati berbagai nilai
1. Nilai I‟tiqodiyah
muslim. Tanpa keimanan yang kuat, maka akidah seorang muslim akan
mudah goyah dengan berbagai hal yang terjadi. Oleh karena itu, salah
satu dari nilai yang terkandung dalam pendidikan Islam adalah nilai
Islam meliputi, iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, serta
Dasar dari akidah adalah iman kepada Allah. Salah satu kisah
62
“Ucapkanlah tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa.
Dia telah menepati janji-Nya, menolong hamban-Nya, dan
mengalahkan pasukan musuh bersendirian (Abazhah, 2014:
204).
berikut:
wajib bagi Allah, yaitu sifat baqa‟ yang berarti kekal dan abadi.
Bahwa semua yang hidup akan mati kecuali Allah, serta semua yang
63
Disebutkkan dalam riwayat Ibnu Sa‟d dari Ikrimah, dia
berkata, “Pada saat itu ada kepala salah seorang musyrik
terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya, ada
pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang
menebasnya.” Ibnu Abbas berkata, “Tatkala seorang dari
pasukan muslimin berusaha keras menghabisi salah seorang
musyrik dihadapannya, tiba-tiba dia mendengar suara lecutan
cambuk di atasnya dan suara seorang penunggang kuda yang
berkata, “majulah terus wahai Haizum” lalu orang nuslim itu
memandang orang musyrik di hadapannya yang sudah
terjerembab.” Seorang Anshar yang melihat kecadian ini
menuturkan kepada Rasulullah. Maka beliau bersabda,
“Engkau benar, itulah pertolongan dari langit ketiga.” (Al
Mubarakfuri, 2014: 252-253).
64
d) Iman kepada Rasul
Allah telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul dari mereka
Badar,
65
Kutipan di atas menekankan keimanan dengan sepenuhnya
2. Nilai Amaliah.
66
manusia dengan Tuhannya. Serta pendidikan muamalah yang memuat
a) Sholat
adalah dzikir, bacaan, munajat, dan dialog (Al Ghazali, 2011: 59).
67
b) Sedekah
ketahui satu dzarrah pun yang lebih berat timbangannya dari pada
68
Dari kutipan tersebut, menggambarkan keadaan para sahabat
c) Doa
ada kekuatan yang lebih besar, kecuali kekuatan yang datang dari
adalah:
d) Jihad
Salah satu ibadah dengan nilai pahala yang besar adalah jihad
di jalan Allah. Jihad pada masa awal Islam salah satunya adalah
69
Karena mengetahui jumlah pasukan musuh yang
begitu besar, maka pasukan muslim mulai ragu untuk
berperang. Kemudian Abdullah bin Rawahah memberikan
motivasi dengan berkata, “Wahai semua orang, demi Allah,
apa yang tidak kalian sukai dalam berpergian ini sebenarnya
justru merupakan sesuatu yang kita cari, yaitu mati syahid.
Kita tidak berperang dengan manusia karena jumlah,
kekuatan dan banyaknya personil. Kita tidak memerangi
mereka melainkan karena agama ini, yang dengannya Allah
telah memuliakan kita. Maka berangkatlah, karena di sana
hanya dua salah satu dari dia kebaikan, entah kemenangan
ataupun mati syahid” (Al Mubarakfuri, 2014: 471).
mendapatkan syahid.
e) Qishas
Salah satu adab dan aturan perang dalam Islam, adalah tidak
70
di atas menceritakan adanya wanita dari Bani Quraidlah yang
pasukan muslim.
3. Nilai Khuluqiyah
berikut.
a) Takwa
menghindari keburukan.
b) Sabar
71
tergesa-gesa. Maka seringkali manusia di berikan ujian untuk melatih
kesabaran adalah.
c) Disiplin
ghazwah Uhud.
72
pesan Rasulullah, mengakibatkan kaum muslimin menerima resiko
d) Keteladanan
semua orang.
73
Pada kutipan di atas menunjukkan keharusan berbuat baik
f) Menepati Janji
menepati janji. Karena salah satu ciri munafik adalah berjanji dan
antara manusia, padahal sejatinya perbedaan itu akan tetap ada. Maka
74
mereka ada yang masih dalam perjalanan. Sebagian yang lain
berkata, “Kami tidak mendirikan shalat ashar kecuali setelah
tiba di Bani Quraidlah seperti yang diperintahkan
Rasulullah.” Hingga sebagian mereka mendirikan shalat
ashar setelah tiba waktu isya‟. Mereka berkata, “Kami tidak
mempermasalahkan ini. Karena yang dimaksudkan beliau
agar kami cepat-cepat pergi. Sekalipun ada yang
mengerjakannya di tengah perjalanan, tak seorang pun yang
mempermasalahkannya” (Al Mubarakfuri, 2014: 372).
h) Mudah Memaafkan
dengan musuh Islam saat itu, Abu Sufyan. Sikap tersebut tergambar
75
i) Menjaga lingkungan
tidak merusaknya.
nilai-nilai Islam yang tinggi dan sempurna menuju terbentuknya insan kamil.
lepas dari sejarah umat Islam. Rasulullah sebagai seorang pendidik tentunya
76
menggali nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam sejarah
sebagai berikut.
Rasul dan Hari Akhir. Lima nilai yang terkandung dalam ghazwah
doa, jihad, dan qishas. Nilai pendidikan Islam tersebut relevan dengan
77
3. Relevansi Nilai Khuluqiyah
pendidikan Islam saat ini. Hal tersebut dapat dilihat kaitannya dengan materi
terdapat lima nilai yaitu, iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, dan hari
amaliah terdapat lima nilai yaitu, shalat, sedekah, doa, jihad, dan qishas.
pendidikan agama Islam pada materi fiqh. Adapun dalam nilai khuluqiyah
terdapat tujuh nilai yang meliputi; takwa, sabar, disiplin, keteladanan, berbuat
78
lingkungan. kesembilan nilai tersebut relevan dengan pendidikan Islam
dalam pembelajaran akhlak, seperti pada materi akidah akhlak atau tasawuf.
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
nilai kepada kitab, nilai kepada rasul, dan nilai kepada hari akhir. Nilai
amaliah meliputi; shalat, sedekah, doa, jihad, dan qishas. Serta nilai
80
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam pada materi fiqh. Dan nilai
B. Saran
kehidupan.
peserta didik dengan berkisah dan mengambil ibrah di dalamnya. Hal ini
81
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Jabar, Umar. Tanpa tahun. Khulasoh Nurul Yaqin Juz 2. Surabaya: Pustaka
Ahmad Nabhan.
Achmadi. 1992. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya
Media.
Al Hasyimi, Abdul Mun‟im. 2009. Akhlak Rasul Menurut Bukhari dan Muslim.
Terjemahan oleh Abdul Hayyie Al Kattani. Jakarta: Gema Insani.
Daradjat, Zakiah, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara.
82
Fathoni, Abdurrahman. 2006. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan
Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Maimun, Abdul Ghofur. 2015. Peperangan Nabi Muhammad Saw dan Ayat-Ayat
Qital. Al Itqon, 1(1): 16.
Marimba, Ahmad D. 1998. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bnadung: Al Maarif.
83
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Semarang
Email : nurwahid20295@gmail.com
No. Hp : 081775460127
Riwayat Pendidikan :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10