Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lukluk Aniisa Alfalqohiy

NIM : 19120016
Kelas : PAI Pagi/ Semester 2

THEOLOGI ISLAM

1. Sebutkan faktor-faktor timbulnya aliran-aliran dalam islam


a. Faktor internal
1)  Fanatisme.
Fanatisme merupakan salah satu sebab terpenting lahirnya perbedaan
pendapat yang mengakibatkan perpecahan umat. Ini bisa ditemui di golongan
Syi’ah yang sangat fanatik terhadap sosok Ali bin Abi Thalib.
2) Perebutan kekhalifahan atau kepentingan politikus dalam hal itu.
Pebedaan pendapat tentang masalah siapa yang paling berhak
menggantikan Nabi dalam memimpin umatnya.Masalah ini timbul langsung
setelah Nabi SAW wafat.Dalam menjawab persoalan itu kaum Muslimin terpecah
menjadi kelompok Khawarij, Syi’ah dan lain-lain.
3) Melakukan pembahasan masalah-masalah yang rumit.
Tersebarnya pemikiran filosofis di kalangan umat Islam dalam
menetapkan aqidah telah menyeret mereka kepada berbagai kajian yang berada di
luar wilayah kemampuan akal manusia, seperti masalah kemerdekaan manusia
dalam kehendak dan perbuatannya.
4) Adanya ayat-ayat mutasyabihat dalam al-Quran.
Pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung
beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali
sesudah diselidiki secara mendalam. Ayat-ayat mutasyabihat dalam al-Qur’an
antara lain merupakan ujian dari Allah terhadap kekuatan iman orang yang
beriman. Keberadaan ayat-ayat ini menjadi sebab terjadinya perbedaan pendapat
di kalangan ulama tentang makna yang sebenarnya. Banyak ulama yang berusaha
mencari ta’wil ayat-ayat tersebut dan mencapai hakikat makna-maknanya. Akibat,
mereka berbeda pendapat mengenai ta’wil yang sebenarnya.
b. Faktor eksternal
1) Pergaulan kaum Muslimin dengan penganut berbagai agama terdahulu dan
masuknya sebagian mereka ke dalam Islam.
Penganut berbagai agama terdahulu, yaitu Yahudi, Nashrani dan Majusi
banyak memeluk agama Islam. Perlu ditegaskan bahwa sebagian mereka
memeluk Islam dengan niat yang ikhlas, tetapi dalam benak mereka masih
tersimpan sisa-sisa pemikiran keagamaan sebelumnya. Masuknya kelompok ini
dalam Islam hanya menciptakan kekacauan pada ajaran agama dan
mengembangkan pemikiran keagamaan yang sesat.
2) Penerjemahan buku-buku filsafat.
Pengaruh penerjemahan buku-buku filsafat terhadap perbedaan pendapat
dalam Islam tampak sangat jelas. Nuansa pemikiran Islam banyak dipengaruhi
oleh pertentangan antar madzhab-madzhab filsafat kuno tentang alam, materi dan
metafisika.
2. Mengapa Theology Islam disebut juga dengan Ilmu Kalam
Theologi Islam sering disebut Ilmu kalam karena dalam adu argumentasi selalu
menggunakan kalam – kalam / kata – kata.
Theologi menurut bahasa (etimologi) berasal dari kata Theos yang berarti Tuhan dan
Logos yang berarti Ilmu sehingga dapat disebut Ilmu tentang ke Tuhanan. Sedangkan
menurur terminologi (istilah) Teologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang
Tuhan dana lam semesta serta kaitan hubungannya antara manusia dan Tuhan.

Menurut Gove, Teologi adalah penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan


pengalaman agama secara rasional.[3]
Sedangkan Ilmu Kalam merupakan ilmu yang mempelajari/membicarakan persoalan
pentingnya antara pembicaraannya dengan kalam Allah. Dasar Ilmu Kalama adalah akal
pikiran/rasio para ahli ilmu kalam/mtakallim.
Menurut Ibnu Kholdun ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai
argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dengan dalil-dalil rasional.[6]
3. Perbedaan Theology Islam dan Ilmu Tasawuf :

Theology Islam Ilmu Tasawuf

Dari Segi Theology Islam bercorak


Ilmu tasawuf Islam jalan memperbincangkan
Metode mewarnai aqidah – aqidah dengan
bukan melalui akal pikiran dan bukan dari
(Thariqah) rasio dan lebih cenderung untuk
logika tetapi menggunakan perasaan yang
mengkontruksikannya diatas akal
disebut ‫( ذوق‬Ruh, Qolb, Sirrun/Rahasia)
pikirannya.

Ulama Theology Islam


menganggap bahwa ilmu artinya
komperhensif (usaha memahami Golongan Tasawuf menganggap bahwa ilmu
Dari Segi dengan akal pikiran) karena ilmu itu yang pasti kebenarannyan belum yakin
Obyek tentang Tuhan akan bisa diperoleh dari terkaan batin melalui intuisi (rasa/batin),
dengan jalan penyelidikan akal ‫ ذوق‬perasaan, ‫( صبرة‬duga)
dan tidak meninggalkan nas – nas
agama.
 Ilmu kalam, sebagai ilmu yang Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih
menggunakan logika di samping menekankan rasa dari pada rasio. Ilmu
argumentasi-argumentasi naqliah  tasawuf  bersifat subjektif, yakni sangat
berfungsi untuk mempertahankan berkaitan dengan pengalaman seseorang.
keyakinan ajaran agama, yang Itulah sebabnya, bahasa tasawuf sering
sangat tampak nilai-nilai tampak aneh bila dilihat dari aspek rasio.
apologinya. Pada dasarnya ilmu Sebagian pakar mengatakan bahwa metode
ini menggunakan metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau  ilham, atau
dialektika (jadaliah) dikenal juga inspirasi yang datang dari tuhan. Kebenaran
dengan istilah dialog yang dihasilkan ilmu tasawuf dikenal dengan
keagamaan.  Sebagian ilmuwan istilah kebenaran hudhuri, yaitu suatu
bahkan mengatakan bahwa ilmu kebenaran yang objeknya datang dari dalam
ini berisi keyakinan-keyakinan diri subjek sendiri. Itulah sebabnya dalam
kebenaran, praktek dan sains dikenal istilah objeknya  tidak objektif.
pelaksanaan ajaran agama, serta Ilmu seperti ini dalam sains dikenal dengan
pengalaman keagamaan yang ilmu yang diketahui bersama atau tacit
dijelaskan dengan pendekatan knowledge, dan bukan ilmu proporsional.
rasional.

4. Mengapa manusia beragama ?


a. Pertama, manusia diciptakan oleh Allah dalam dua komponen, yaitu jasad dan
ruh. “Dua komponen itu harus ada dalam diri manusia. Manusia tidak bisa
lepas dari agama. Sebab agamalah yang mengatur tata kelola kehidupan
manusia,  hingga terjadi kedamaian dan ritme hidup sebagaimana mestinya.
b. Kedua, manusia dicptan oleh Alah dalam bentuk yang paling sempruna.
Karena manusia sudah sangat sempruna dari sisi bentuk fisiknya, maka tentu
harus pandai bersyukur. Salah satu bentuk syukur  itu adalah beribadah
kepada Allah.
c. Ketiga, manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah (pemimpin).
Semua manusia adalah khalifah, sesuai dengan tingkatannya. Untuk menjadi
pemimpin yang baik, pasti butuh panduan. Maka Islam sudah menyiapkan
panduannya secara detail, mulai dari bagaimana menjadi pemimpin dalam
rumah tangga, hingga pemimpin negara.

5. Yang menyebabkan munculnya aliran Murjiah :


Munculnya murji'ah dilatarbelakangi oleh persoalan politik,yaitu tentang ke
kholifahan.Umat islam terbagi dalam 2 kelompok yaitu: Kelompok Ali bin Abi Tholib
dan Muawiyah bin Abi Sofyan .aliran ini muncul di Damaskus pada akhir abad
hijriah.kalimat ini disebut murji'ah yaitu menund a atau mengembalikan.murji'ah sendiri
yakni kelompok atu aliran yang tetap berada dalam barisan ali bin Abi
Thalib.berkembangnya murji'ah ini,antara lain gagasan irja' atau arja'a yang
dikembangkan oleh sebagian sahabat sebagai penjamin persatuan dan kesatuan umat
islam .gagasan irja' merupakan doktrin murji'ah,yang muncul pertama kali sebagai
gerakan politik diperlihatkan oleh cucu Ali bin Abi Thalib,yaitu al-hasan bin Muhammad
al-hanafiyah.
Sekte murji'ah muncul sebagai reaksi atas sikap yang tidak mau terlibat dalam
upaya"kafir mengafirkan"terhadap orang yang melakukan dosa besar,sebagaimna yang
dilakukan kaum khawarij.sekte ini menangguhkan penilaiannya terhadap orang-orang
yang terlibat dalam peristiwa tahkim di hadapan tuhan karena hanya tuhanlah yang
mengetahui keadaan iman seseorang.begitupun orang mukmin yang melakukan dosa
besar,tapi menurut mereka masih di sebut mukmin.sekte ini beranggapan bahwa berbuat
atau melakukan dosa, tidak bermasalah apabila disertai dengan iman,seperti halnya
melaksanakan solat tidak berguna apabila disertai dengan kekafiran.
Berkembangnya aliran ini kaum murji'ah berpendapat bahwa orang yang
melakukan dosa besar tidak dapat dikatakan kafir selama ia mengakui Allah Swt.sebagai
tuhannya dan Nabi Muhammad saw. sebagai rasulnya.
6. 2 golongan Murjiah :
a. Murji'ah Moderat berpendapat bahwasanya orang yang melakukan dosa besar
bukanlah kafir dan tidak kekal di neraka melainkan akan dihukum di neraka sesuai
dengan besarnya dosa yang telah dilakukan. dan ada kemungkinan bahwa Allah akan
mengampuni seluruh dosanya tersebut.perihal Iman Murji'ah Moderat berpendapat
iman adalah pengetahuan dan pengakuan akan segala yang datang dari Allah,bahkan
iman tidak memiliki sifat bertambah ataupun berkurang dan tidak ada perbedaan
diantara manusia dalam hal keimanan. Kelompok moderat dipelopori Hasan bin
Muhammad bin Ali bin Abi Thalib.
b. Murji'ah Ekstrem berpendapat setiap muslim yang beriman kepada Allah dan
kemudian menyatakan kekufuran secara lisan dia tidak dikatakan kafir, karena iman
dan kafir tempatnya didalam hati bukan pada bagian lain dari tubuh manusia,
sekalipun seseorang itu menyembah berhala bagi Allah orang itu tetap seorang yang
sempurna keimanannya. Kelompok ekstrem dipelopori Jaham bin Shafwan.
Seiring berjalan waktu Golongan Murji'ah Moderat sendiri telah hilang dalam
sejarah. Ajaran-ajaran mereka tentang iman, kafir dan dosa besar sebahagian telah
menyatu kedalam Golongan Ahlussunnah Wal Jamaah. begitupula dengan Murji'ah
Ekstrem sendiri namun dalam kenyataanya masih ada penganut Islam yang
menjalankan ajaran-ajaran ekstrem walaupun tidak menamakan diri sebagai
golongan Murji'ah.
7. Pengertian :
a. Free will and free act : Pengertian Qadariyah. Pengertian Qadariyah secara
etimologis, berasal dari bahasa Arab, yaitu Qadara yang bemakna kemampuan dan
kekuatan. Adapun secara terminologi istilah adalah suatu aliran yang percaya bahwa
segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah Swt. Aliran-aliran ini
berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat
berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Aliran ini lebih
menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbutan-
perbutannya. Dalam istilah Inggrisnya faham ini dikenal dengan nama free will dan
free act.
b. Fatalisme : fatalisme dari kata fatal,adalah sebuah sikap seseorang dalam menghadapi
permasalahan atau hidup. apabila paham seseorang di anggap sangat putus asa dalam
segala hal,maka inilah di sebut fatalisme. dalam faham fatalisme,seseorang sudah di
kuasai oleh nasib dan tidak bisa mengubahnya.
c. Ajaran sesat : pandangan atau doktrin teologis atau keagamaan yang dianggap
berlawanan atau bertentangan dengan keyakinan, atau sistem keagamaan manapun,
yang dianggap ortodoks atau ajaran yang benar. Dalam pengertian ini, ajaran sesat
adalah pandangan atau doktrin dalam filsafat, politik, ilmu, seni, dll., yang berbeda
dengan apa yang umumnya diakui sebagai yang berwibawa.
d. Majusi : Islam mengenal Majusi sebagai sebuah agama dengan akidah dualisme.
Yakni meyakini adanya Tuhan kebaikan dan tuhan kejahatan, Penguasa terang dan
penguasa kegelapan, karenanya mereka dikenal sebagai penyembah Api sebagai
lambang kebaikan. Kaum Majusi ada disebutkan dalam Al-Qur'an.

Anda mungkin juga menyukai