html
Pengertian istilah
Merupakan bagian integral yang penting dari pelayanan suatu rumah sakit berbentuk suatu
unit yang terorganisir dan sangat terintegrasi, dimana didalamnya tersedia sarana dan
prasarana penunjang untuk melakukan tindakan pembedahan.
1.
3. Ketenagaan
Dalam setiap melakukan pembedahan idealnya tim bedah terdiri dari;
a. Dokter pembedah (Operator)
b. Dokter Anesthesi
c. Perawat kamar bedah; sirkuler, instument (scrub), RNFA (register nurse
first Assistance)
d. Perawat Anesthesi
Sumber:catatan kuliah
https://antibodo.blogspot.com/2016/12/definisi-kamar-operasi.html
1 Definisi
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan
tindakan pembedahan, baik elektif maupun emergency, yang membutuhkan keadaan
suci hama (steril). Kamar bedah adalah ruang dimana dilakukan tindakan tindakan
sehubungan dengan pembedahan. Ruangan ini merupakan ruangan terbatas/ ketat,
(HIPKABI : 2010)
2 Pembagian Daerah Ruang Bedah
a. Daerah Publik yaitu daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat
khusus. Misalnya: kamar tunggu, depan komplek kamar operasi.
b. Daerah Semi Publik yaitu daerah yang bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja,
yaitu petugas. Dan biasanya diberi tulisan DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS. Dan
sudah ada pembatasan tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh petugas (pakaian
khusus kamar operasi) serta penggunaan alas kaki khusus di dalam.
c. Daerah Aseptik yaitu daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh
orang yang langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan. Umumnya daerah
yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Daerah Aseptik 0 : Yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya pembedahan.
Daerah Aseptik 1 : Yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk / kain steril, tempat
instrument dan tempat perawat instrument mengatur dan mempersiapkan alat. ( area 1
meter dari aseptic 0 )
Daerah aseptik 2 : Yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk, daerah
sekitar ahli anesthesia dan daerah operasi.
3 Persyaratan kamar bedah
Kamar operasi yang baik harus memenuhi syarat - syarat sebagai berikut :
a. Letak
Letak kamar operasi berada ditengah - tengah rumah sakit berdekatan dengan unit
gawat darurat (IRD), ICU dan unit radiology.
b. Bentuk
Kamar operasi tidak bersudut tajam, lantai, dinding, langit-langit berbentuk lengkung
dan warna tidak mencolok. Sedangkan Lantai dan dinding harus terbuat dari bahan
yang rata, kedap air, mudah dibersihkan dan tidak menampung debu.
c. Ukuran
Ukuran kamar bedah bermacam-macam tergantung dari besar kecilnya rumah sakit.
Tetapi biasa ditetapkan minimal 5,6 m x 5,6 m (=29,1 m2), dan untuk kamar operasi
khusus/besar 7,2 m x 7,8 (=56 m2).
d. Sistem ventilasi
Ventilasi kamar operasi harus dapat diatur dengan alat control dan penyaringan udara
dengan menggunakan filter. Idealnya menggunakan sentral AC, dan Pertukaran dan
sirkulasi udara harus berbeda. Daerah tropis suhu udara antara 19º -22º C. sedangkan
daerah dingin antara 20º-24º C. kelembaban antara 55%
e. Sistem penerangan
Lampu Operasi menggunakan lampu khusus, sehingga tidak menimbulkan panas,
cahaya terang, tidak menyilaukan dan arah sinar mudah diatur posisinya.
Lampu Penerangan menggunakan lampu pijar putih dan mudah dibersihkan.
Pencahayaan antara 300 - 500 lux, meja operasi 10.000 - 20.000 lux.
f. Peralatan
Semua peralatan yang ada di dalam kamar operasi harus beroda dan mudah
dibersihkan. Untuk alat elektrik, petunjuk penggunaaanya harus menempel pada alat
tersebut agar mudah dibaca. Sistem pelistrikan dijamin aman dan dilengkapi dengan
elektroda untuk memusatkan arus listrik mencegah bahaya gas anestesi.
g. Sistem instalasi gas medis
Pipa (out let) dan konektor N2O dan oksigen, dibedakan warnanya, dan dijamin tidak
bocor serta dilengkapi dengan system pembuangan/penghisap udara untuk mencegah
penimbunan gas anestesi.
h. Pintu
Pintu masuk dan keluar pasien dan petugas harus berbeda. Setiap pintu menggunakan
door closer (bila memungkinkan). Dan setiap pintu diberi kaca pengintai untuk melihat
kegiatan kamar tanpa membuka pintu.
i. Pembagian area
Batas tegas antara area bebas terbatas, semi ketat dan area ketat, dan ada ruangan
persiapan untuk serah terima pasien dari perawat ruangan kepada perawat kamar
operasi.
j. Penentuan Jumlah Kamar Operasi
Setiap rumah sakit merancang kamar operasi disesuaikan dengan bentuk dan lahan
yang tersedia,sehingga dikatakan bahwa rancang bangun kamar operasi setiap rumah
sakit berbeda, tergantung daribesar atau tipe rumah sakit tersebut.Makin besar rumah
sakit tentu membutuhkan jumlah dan luas kamar bedah yang lebih besar. Jumlahkamar
operasi tergantung dari berbagai hal yaitu:
a) Jumlah dan lama waktu operasi yang dilakukan.
b) Jumlah dokter bedah dan macam spesialisasi serta subspesialisasi bersama fasilitas
penunjang.
c) Pertimbangan antara operasi berencana dan operasi segera.
d) Jumlah kebutuhan waktu pemakaian kamar operasi baik jam per hari maupun
perminggu.
e) Sistem dan prosedur yang ditetapkan untuk arus pasien, petugas dan penyediaan
peralatan.
k. Komunikasi
Sistem komunikasi di kamar bedah sangat vital, komunikasi tiap ruangan menggunakan
telepon parallel.