Anda di halaman 1dari 10

https://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/konsep-dasar-kamar-operasi.

html

Pengertian istilah

a.    Instalasi Kamar Operasi

Merupakan bagian integral yang penting dari pelayanan suatu rumah sakit berbentuk suatu
unit yang terorganisir dan sangat terintegrasi, dimana didalamnya tersedia sarana dan
prasarana penunjang untuk melakukan tindakan pembedahan.

1.     

          

b.   Tindakan Operasi


Adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif
dengan membuka atau menampilkan tubuh yang akan ditangani.
c.    Pre Operasi
Fase awal dari perioperatif  yang dimulai sejak mengambil
keputusan untuk tindakan pembedahan dibuat sampai pasen
dipindahkan ketempat kamar bedah.
d.   Intra Operasi
Fase sejak pasen dipidahkan  ke dan dari kompleks ruang operasi
e.    Post Operasi
Suatu fase akhir dari perioperatif  yang dimulai sejak pasen masuk
perawatan PACU (Postoperative Anesthesi Care Unit) sampai pasen
sembuh total dari pembedahan.
2.      Filosopi Pembedahan
Pembedahan merupakan bagian dari tahap pengobatan, relatif singkat,
sangat penting dan menakutkan.
Dalam melakukan pembedahan harus memiliki visi dan misi demi
kepentingan pasen yang dilakukan dengan cara aman.
Visi pembedahan;
a.    Menjadi yang terbaik
b.    Bermutu
c.    Mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi
Misi pembedahan;
a.    Menyembuhkan
b.    Mengurangi penderitaan
c.    Memperbaiki kualitas hidup
Agar pembedahan berlangsung baik dan aman bagi pasen serta personil
kamar bedahsangat diperlukan;
a.    Nilai-nilai luhur tata kerja kamar bedah
b.    Etika profesi
c.    Dan rambu-rambu
Pembedahan harus dilakukan sebaik mungkin, pelayanan bermutu
merupakan unsur yang sangat diperlukan. Unsur tersebut yaitu;
a.    Effectiness
Pelayanan terbaik “The best possible care”
b.    Efficiency
Biaya yang wajar “Cost effectivnes”
c.    Acceptability
Kepuasan pasen “Patien Satispaction”
                      Untuk pelayanan yang bermutu  diperlukan :
a.         Kompetensi tim bedah
b.         Kerja sama tim
c.         Manajemen kamar bedah
d.         Bangunan dan peralatan yang mendukung
e.         Komitmen kuat manajemen rumah sakit untuk terselenggaranya pelayanan
prima

3.      Ketenagaan
Dalam setiap melakukan pembedahan idealnya tim bedah terdiri dari;
a.    Dokter pembedah (Operator)
b.    Dokter Anesthesi
c.    Perawat kamar bedah; sirkuler, instument (scrub), RNFA (register nurse
first Assistance)
d.    Perawat Anesthesi

4.      Tata Ruang Kamar Operasi


Ruang kamar operasi/kamar bedah harus didesain sedemikian rupa sesuai
standar demi terselenggaranya pelayanan yang bermutu.
Tata kerja kamar bedah
a.    Faktor penentu
   Berdasarkan visi dan misi kamar bedah
   Organisasi, manajemen kamar bedah
   Desain dan struktutr kamar bedah
   Peralatan yang memadai
b.    Prisip disinfeksi dan dekontaminasi (Universal Precaution)
   Perlindungan diri sendiri
   Perlindungan terhadap pasen
   Perlindungan terhadap lingkungan
c.    Hal-hal yang harus diperhatikan
   Teknik aseptik yang benar
   Peraturan asepsis
   Kontruksi dan desain kamar bedah
   Pentingnya hygien dan kesehatan personil
   Aturan tata kerja umum sewaktu pembedahan
   Tata cara cuci tangan
   Mempertahankan keadaan asepsis bedah
Lingkungan kerja dikamar bedah harus menujang keselamatan dan
kesehatan kerja dikamar bedah karena;
   Kamar bedah merupakan lingkungan paling berbahaya/potensial hazards
   Penggunaan instrumen tajam sering terjadi luka tusuk, goresan dll
   Resiko terjadinya infeksi cukup tinggi
   Ruang kerja terbatas
   Keterbatasan jangkauan penglihatan
   Paparan dari darah dan gas sering terjadi
   Tuntutan bekerja cepat
   Static postur/ergonomi
   Kecemasan, lelah, frustasi, stress
Strategi keselamatan;
   Siapkan PPD (perlengkapan perlindungan diri) ekstra; cuci tangan, sarung
tangan, masker , baju kerja, pelindung mata dll.
   Wadah benda tajam disiapkan
   Perencanaan penanganan benda-benda tajam
   Pastikan seluruh anggota mengetahui perencanaan tersebut
   Modifikasi perencanaan saat dibutuhkan
   Fokuskan cara penggunaan benda-benda tajam
   Ingatkan anggota tim operasi akan potensi bahaya
   Melarang orang masuk dalam ruang operasi
   Hindari percakapan yang tidak perlu
   Simpan tabung darah seluruh pasen sebelum operasi dalam lab, untuk
diperiksa kemungkinan pemaparan HIV
   Tanda persetujuan untuk tes HIV, bila terjadi dipemaparan harus dilakukan
sebelum operasi.

Sumber:catatan kuliah

https://antibodo.blogspot.com/2016/12/definisi-kamar-operasi.html

DEFINISI KAMAR OPERASI (Definisi,pembagian ruang,


persyaratan, konsep persiapan operasi)

7:38 PM Unknown 0 Comments

1          Definisi
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan
tindakan pembedahan, baik elektif maupun emergency, yang membutuhkan keadaan
suci hama (steril). Kamar bedah adalah ruang dimana dilakukan tindakan tindakan
sehubungan dengan pembedahan. Ruangan ini merupakan ruangan terbatas/ ketat,
(HIPKABI : 2010)
2          Pembagian Daerah Ruang Bedah
a.             Daerah Publik yaitu daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat
khusus. Misalnya: kamar tunggu, depan komplek kamar operasi.
b.            Daerah Semi Publik yaitu daerah yang bisa dimasuki  oleh orang-orang tertentu saja,
yaitu petugas. Dan biasanya diberi tulisan DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS. Dan
sudah ada pembatasan tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh petugas (pakaian
khusus kamar operasi) serta penggunaan alas kaki khusus di dalam.
c.             Daerah Aseptik yaitu daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh
orang yang langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan. Umumnya daerah
yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
  Daerah Aseptik 0 : Yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya pembedahan.
  Daerah Aseptik 1 : Yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk / kain steril, tempat
instrument dan tempat perawat instrument mengatur dan mempersiapkan alat. ( area 1
meter dari aseptic 0 )
  Daerah aseptik 2 : Yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk, daerah
sekitar ahli anesthesia dan daerah operasi.
3          Persyaratan kamar bedah
Kamar operasi yang baik harus memenuhi syarat - syarat sebagai berikut :
a.       Letak
Letak kamar operasi berada ditengah - tengah rumah sakit berdekatan dengan unit
gawat darurat (IRD), ICU dan unit radiology.
b.      Bentuk
Kamar operasi tidak bersudut tajam, lantai, dinding, langit-langit berbentuk lengkung
dan warna tidak mencolok. Sedangkan Lantai dan dinding harus terbuat dari bahan
yang rata, kedap air, mudah dibersihkan dan tidak menampung debu.
c.       Ukuran
Ukuran kamar bedah bermacam-macam tergantung dari besar kecilnya rumah sakit.
Tetapi biasa ditetapkan minimal 5,6 m x 5,6 m (=29,1 m2), dan untuk kamar operasi
khusus/besar 7,2 m x 7,8 (=56 m2).
d.      Sistem ventilasi
Ventilasi kamar operasi harus dapat diatur dengan alat control dan penyaringan udara
dengan menggunakan filter. Idealnya menggunakan sentral AC, dan Pertukaran dan
sirkulasi udara harus berbeda. Daerah tropis suhu udara antara 19º -22º C. sedangkan
daerah dingin antara 20º-24º C. kelembaban antara 55%
e.       Sistem penerangan
Lampu Operasi menggunakan lampu khusus, sehingga tidak menimbulkan panas,
cahaya terang, tidak menyilaukan dan arah sinar mudah diatur posisinya.
Lampu Penerangan menggunakan lampu pijar putih dan mudah dibersihkan.
Pencahayaan antara 300 - 500 lux, meja operasi 10.000 - 20.000 lux.
f.       Peralatan
Semua peralatan yang ada di dalam kamar operasi harus beroda dan mudah
dibersihkan. Untuk alat elektrik, petunjuk penggunaaanya harus menempel pada alat
tersebut agar mudah dibaca. Sistem pelistrikan dijamin aman dan dilengkapi dengan
elektroda untuk memusatkan arus listrik mencegah bahaya gas anestesi.
g.      Sistem instalasi gas medis
Pipa (out let) dan konektor N2O dan oksigen, dibedakan warnanya, dan dijamin tidak
bocor serta dilengkapi dengan system pembuangan/penghisap udara untuk mencegah
penimbunan gas anestesi.
h.      Pintu
Pintu masuk dan keluar pasien dan petugas harus berbeda. Setiap pintu menggunakan
door closer (bila memungkinkan). Dan setiap pintu diberi kaca pengintai untuk melihat
kegiatan kamar tanpa membuka pintu.
i.        Pembagian area
Batas tegas antara area bebas terbatas, semi ketat dan area ketat, dan ada ruangan
persiapan untuk serah terima pasien dari perawat ruangan kepada perawat kamar
operasi.
j.        Penentuan Jumlah Kamar Operasi
Setiap rumah sakit merancang kamar operasi disesuaikan dengan bentuk dan lahan
yang tersedia,sehingga dikatakan bahwa rancang bangun kamar operasi setiap rumah
sakit berbeda, tergantung daribesar atau tipe rumah sakit tersebut.Makin besar rumah
sakit tentu membutuhkan jumlah dan luas kamar bedah yang lebih besar. Jumlahkamar
operasi tergantung dari berbagai hal yaitu:
a)      Jumlah dan lama waktu operasi yang dilakukan.
b)      Jumlah dokter bedah dan macam spesialisasi serta subspesialisasi bersama fasilitas
penunjang.
c)      Pertimbangan antara operasi berencana dan operasi segera.
d)     Jumlah kebutuhan waktu pemakaian kamar operasi baik jam per hari maupun
perminggu.
e)      Sistem dan prosedur yang ditetapkan untuk arus pasien, petugas dan penyediaan
peralatan.
k.      Komunikasi
Sistem komunikasi di kamar bedah sangat vital, komunikasi tiap ruangan menggunakan
telepon parallel.

KONSEP PERSIAPAN OPERASI


Pelaksanaan atau tata cara kerja perawat instrument merupakan tindakan yang
dilakukan perawat instrument pada waktu sebelum, selama, dan sesaat sesudah
dilingkungan operasi. Tugas dan tanggung jawab yang dilakukan adalah menyiapkan
ruangan, pasien, personil, maupun alat instrument dan bahan kebutuhan operasi lain
nya.
Persiapan ruangan sebelum dan selama operasi
Sesaat sebelum operasi, perawat kamar operasi melakukan pengecekan terhadap
kebersihan lingkungan, meja mayo, kelayakan alat, dll.
Persiapan pasien
Sesaat setelah pasien datang diruang Persiapan, kemudian dipindahkan ke brancard
dan mengganti baju khusus ruang OK hingga akhir operasi berlangsung.
Persiapan personil tim bedah
Personil yang dimaksud adalah operator, asisten, perawat instrument, dan yang terlibat
langsung dalam aseptic 0.
Instrument    
Instrument adalah alat-alat yang digunakan untuk tindakan pembadahan. Instrument
terbagi menjadi 2 macam yaitu :
a.       Instrument dasar (basic instrument)
Instrument dasar digunakan untuk pembedahan yang sifatnya sederhana dan tidak
memerlukan instrument tambahan.
-          Pinset anatomis ( Tissue forceps )                          : 2 buah
-          Pinset chirurgis ( Dissecting forceps )                   : 2 buah
-          Gunting metzembaum ( Metzemboum scissor )    : 1 buah
-          Gunting jaringan ( Surgical scissor )                     : 1 buah
-          Gunting lurus ( Surgical scissor straiht )                : 1 buah
-          Desinfeksi klem ( washing and dressing forcep )  : 1 buah
-          Doek klem ( towel klem )                                      : 4 buah
-          Mosquito klem ( (Baby mosquito klem pean )      : 2 buah
-          Klem pean bengkok ( Forcep pean curve )           : 3 buah
-          Klem kocher bengkok ( Forcep kocher curve )     : 10 buah
-          Alise klem ( Allies clamp )                                    : 2 buah
-          Haak tajam gigi 4 ( wound hook sharp )               : 2 buah
-          Langenbeck ( Rectractor US army )                      : 2 buah
-          Nald volder ( Needle holder )                                : 2 buah
-          Handle mess                                                          : 1 buah
b.      Instrument tambahan
Instrument tambahan yang dimaksud adalah alat-alat yang dipergunakan untuk
tindakan pembedahan yang sifatnya kompleks dalam macam pembedahan maupun
jenis pembedahan.
c.       Linen Set
 Duk besar                         :  3
 Duk sedang                      :  4
 Duk kecil                          :  4
 Duk kombinasi                 :  1
 Duk lubang                       :  1
 Scort/baju Operasi            :  4
 Sarung meja Mayo           :  1
 Perlak                               :  2
 Handuk kecil                    :  4
d.      Bahan Habis Pakai
   Mess
   Jarum
   Benang jahit
   Handscoun
   Underpad
   Sufratul
   Sponsngostan
   Urin bag
   Kateter
   Spuit
   Betadine 10 %
   NS 0,9 %
   Jelly
   Kassa
   Hepavirk

Anda mungkin juga menyukai