“gelar tidak menjamin kompetensi, kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, akreditas tidak

menjamin mutu, masuki kelas tidak menjamin belajar” ujar Mendikbud Nadiem Makarim.

Saya teringat ungkapan seorang teman , bahwa “pada era ini negara dikatakan maju dilihat
hanya dari dua faktor saja yaitu, ekonomi dan teknologinya.” Menusuk sekali bukan?

Bisa dipetakan menjadi beberapa kebenaran, yang pertama benar secara fakta dan kedua benar dengan
berdogma spiritual. Kami bukannya tidak mampu untuk bersaing dengan negara-negara di luar sana tapi
kami ingin negara ini pas sesuai porsi. Jangan sampai terbiarkan meninggi seperti awan yang tak tahu
diri. Merasa dirinya ringan, hingga mudah saja menggapai posisi tertinggi di bumi sampai lupa
bagaimana kembali turun dan dipandang oleh manusia dengan penuh kehangatan.

Guru profesional adalah ia yang peka terhadap segala hal di depan matanya. Masalah mampu
dipraktekan, berhasil diterapkan, atau tepat sasaran itu tergantung kompetensi masing-masing murid.
Guru yang peka atau sadar akan hal itu adalah suatu nilai termulya bagi saya untuk memberi
kesempatan murid menempatkan di mana ia akan tinggal.

Era 4.0 menjadi prakarsa kemudahan menyelimuti peradaban manusia di dunia. Menjadi guru
profesional di era ini mudah-mudah sulit. Melihat riwayat pendahulu kita seperti apa dengan tuntutan
adaptasi untuk menerima era ini, tidaklah mudah. Tidak sedikit yang berkeluh kesah. Membanding-
bandingkan dengan kultur lingkungan kuno, membiasakan untuk tidak perlu sungkan berinteraksi antara
guru dengan murid, mentoleransi kemungkinan berpikir beda, dan menunjukkan berani membetulkan
guru ketika dipandang kurang tepat―semua yang saya sebutkan tadi tidak ada dimasa-masa para guru
angkatan ini ketika menjadi murid.

Tepatnya, kami ini―ya termasuk saya si penulis, merupakan kaum peralihan di mana zaman kuno dan
zaman modern bertemu satu sama lain. Menjadi pendidik yang haus darah adalah kunci kesuksesan
mengajar. Tak terpaku pada teks saja namun juga menselancari informasi terkini dengan memanfaatkan
kemudahaan yang ada disertai kreatifitas tinggi serta mampu berkomunikasi luas.