Anda di halaman 1dari 41

PENYULUHAN

ROLANIS
DIABETES MELITUS
DAN HIPERTENSI
MITRA SEHAT KHITAN CENTRE
2014
Diabetes Melitus
Apakah DIABETES itu?
 Diabetes merupakan salah satu penyakit tertua pada manusia.
Nama lengkapnya adalah diabetes melitus, berasal dari kata
Yunani: diabetes yang berarti pancuran dan melitus yang berarti
madu atau gula. Jadi istilah diabetes melitus menggambarkan
gejala diabetes yang tidak terkontrol, yakni banyak keluar air
seni yang manis karena mengandung gula. Itulah sebabnya
penyakit ini disebut “KENCING MANIS”
 JikaAnda menderita diabetes, bukan berarti Anda menjadi cacat.
Jutaan orang di dunia menderita diabetes, kebanyakan hidup
secara normal dan aktif. Bahkan ada yang sudah mengidapnya
lebih dari 50 tahun.

Definisi Diabetes
 Berdasarkan konsensus pengelolaan dan
pencegahan Diabetes melitus tipe 2 di indonesia
tahun 2011 adalah merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan insulin,
kerja insulin, atau kedua-duanya.
Klasifikasi DM
1. Diabetes Mellitus :
a. Tipe tergantung insulin(DMTI)/
IDDM
- Tipe I
b. Tipe tak tergantung insulin
(DMTTI/NIDDM)
- Tipe II
2. Tipe Lain
3. Diabetes Kehamilan (GDM)

Faktor Resiko
faktor risiko terkena diabetes antara lain
sebagai berikut :
1. Riwayat Keluarga
2. Obesitas Atau Kegemukan
3. Usia Yang Semakit Bertambah
4. Kurangnya Aktivitas Fisik
5. Merokok
6. Suka Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi
7. Penderita Hipertensi Atau Tekenan Darah Tinggi
8. Masa Kehamilan
9. Ras Tertentu
10. Stres Dalam Jangka Waktu Yang Lama
Diagnosis
Dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila menderita
dua dari tiga gejala yaitu :
1.Keluhan TRIAS : Banyak makan dan minum, Banyak kencing
dan Penurunan berat badan. Ditambah dg kel tambahan.
2.Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120
mg/dl
3.Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan
lebih dari 200 mg/dl
4.Tes toleransi glukosa Oral (TTGO)
Komplikasi
Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus adalah :
1. Akut : a. Hipoglikemia
b. Hiperglikemia
2. Komplikasi menahun Diabetes Mellitus :
a. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar,
penyakit jantung koroner
b. Penyakit mikrovaskuler : mengenai pembuluh darah kecil,
retinopati, nefropati.
c. Neuropati saraf sensonik (berpengaruh pada ekstrimitas),
saraf otonom berpengaruh pada gastro
intestinal, kardiovaskuler d. Proteinuria
e. Kelainan koroner
f. Ulkus / gangrene / borok / luka sukar sembuh
g. Hipertensi dan stroke
h. Disfungsi seks
Pencegahan
SELALU MEMAKAI ALAS KAKI
HATI
GULOH HATI
– CISAR
KALAUMEMOTONG
BERJALAN KUKU
1.G (Glukosa) : Batasi penggunaan gula
2.U (Uric acid) : Batasi makanan yang mengandung JASBUKET:
jeroan, alkohol, sarden, burung dara, unggas, kaldu, emping, tape
3.L (Lipid/ Lemak): Hindari makanan yang berlemak, kurangi
makanan yang mengandung TEK - KUK – CS2: telur, keju, kepiting,
udang, kerang, cumi – cumi, susu, santan
4.O (Obesitas): Kontrol berat badan
5.H (Hipertensi): Hindari konsumsi garam yang berlebihan
6.C (Cigarette): Stop merokok
7.I (In activity): Olah raga teratur
8.S (Stress): Hindari stress
9. A(Alcohol abuse): Stop minum – minuman beralkohol
10. R(Regular check up): Check up secara teratur
HIPERTENSI

Dr.Elia Puspita Noviyanti


DEFINISI
Berdasarkan guidlines terbaru JNC 8 tahun
2014 Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah secara umum dibagi menjadi 3 golongan:
1. Pasien tua dengan golongan umur ≥ 60 tahun,
pengobatan dapat dipertimbangkan pada tekanan
darah dg diastolik ≥ 90 mmHg, atau tekanan
darah diastolik ≥140 mmHg dan tujuan terapi <
140/90.

2. Pasien muda dengan golongan umur <60 tahun,


pengobatan dapat dipertimbangkan pada tekanan
darah dg diastolik ≥ 90 mmHg, atau tekanan darah
diastolik ≥150 mmHg dan tujuan terapi < 150/90.
3. Pada pasien dengan diabetes dan pasien kronik
dengan penyakit ginjal, pengobatan tekanan darah
dimulai pada tekanan darah 140/90 mm Hg , dan
tujuan terapi dg tekanan darah <140/90 mm Hg.

MITOS
1. Saya pasti mengidap hipertensi sebab orang
tua saya pengidap hipertensi
2. Hipertensi sering dikaitkan dg kadar
hemoglobin darah
3. Minum obat hipertensi menyebabkan
ketergantungan
4. Sakit kepala menyebabkan tensi naik
5. Hipertensi itu penyakit orang tua
6. Hipertensi bisa disembuhkan

FAKTOR RISIKO
 stres,
 usia,

 merokok,

 obesitas (kegemukan),
 alkohol,

 faktor keturunan,
 faktor lingkungan (gaduh/bising)
GEJALA KLINIS
 sakit kepala,
 pusing,

 lemas,

 kesemutan

 kelelahan,
 rasa berat di tengkuk, gangguan tidur.

DIAGNOSIS
Diagnosis pasien hipertensi hanya dapat ditentukan dg
melakukan pengukuran tekanan darah, dengan ambang
batas tekanan darah berdasarkan JNC 8 tahun 2014 :
1. Pasien tua dengan golongan umur ≥ 60 tahun, pengobatan
dapat dipertimbangkan pada tekanan darah dg diastolik ≥ 90
mmHg, atau tekanan darah diastolik ≥140 mmHg dan tujuan
terapi < 140/90.
2. Pasien muda dengan golongan umur <60 tahun, pengobatan
dapat dipertimbangkan pada tekanan darah dg diastolik ≥ 90
mmHg, atau tekanan darah diastolik ≥150 mmHg dan
tujuan terapi < 150/90.
3. Pada pasien dengan diabetes dan pasien kronik dengan
penyakit ginjal, pengobatan tekanan darah dimulai pada
tekanan darah 140/90 mm Hg , dan tujuan terapi dg tekanan
darah <140/90 mm Hg.

KOMPLIKASI
 Komplikasi hipertensi antara lain:

a. Penyakit jantung (gagal jantung)


b. Penyakit ginjal (gagal ginjal)

c. Penyakit otak (stroke)

PENGOBATAN
 Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih
lanjut:
a. Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan
obatobatan atas ijin dokter
b. Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
a. Mengurangi asupan garam dan lemak
b. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum
alkohol bagi yang mengkonsumsinya
c. Berhenti merokok bagi yang merokok
d. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
e. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda,
berenang
f. Menghindari ketegangan
g. Istirahat cukup
h. Hidup tenang
PENCEGAHAN
 Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari

hipertensi

a. Kontrol teratur

b. Minum obat teratur


c. Diit rendah garam dan lemak

PENGOBATAN
Lanjutan
 Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi
lebih lanjut:
a. Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan
obatobatan atas ijin dokter
b. Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
a. Mengurangi asupan garam dan lemak
b. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
bagi yang mengkonsumsinya
c. Berhenti merokok bagi yang merokok
d. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
e. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda,
berenang
f. Menghindari ketegangan
g. Istirahat cukup
h. Hidup tenang

Anda mungkin juga menyukai