Anda di halaman 1dari 3

1

Bandung, 26 Maret 2020

Assalamualaikum mahasiswa

Hari ini dengan sangat terpaksa, di tengah kondisi Indonesia yang nampaknya tidak kunjung
membaik akibat Covid 19 lagi-lagi kita tidak bisa berkesperimen di laboratorium. Kampus
lockdown hingga waktu yang tengah menunggu keputusan Rektor kapan akan berakhir.
Sementara ibu punya kewajiban transfer ilmu dan kalian punya hak untuk bertambah
wawasan. Bismillah kita transfer ilmu lewat bacaan saja, semoga tidak mengurangi
manfaatnya.

Covid 19 adalah virus yang menimbulkan penyakit, dia tidak sendirian. Di alam ada banyak
mahluk teramat imut dan kasat mata yang tidak bisa diremehkan. Meski mereka tak
nampak tapi akibatnya sangat nyata bisa menumbangkan manusia yang katanya mahluk
terpandai di alam semesta, atau gajah binatang terbesar dan sangat kuat. Tapi Allah tidaklah
menurunkan penyakit tanpa menunjukkan obatnya (ada yang tau ada di al Quran surat apa
dan ayat berapa?). Penyakit baik yang disebabkan oleh mahluk hidup maupun karena
kegagalan/ketidaknormalan fungsi organ (kanker, diabetes, strooke, pnumonia dll) saat ini
sudah ada obatnya. Covid 19 karena virus baru saat ini belum ditemukan obatnya, belum ya
bukan tidak akan. Berusaha dan berdoa saja, itulah ranah manusia, karena hanya Allah yang
bisa mewujudkan apa yang diusahakan oleh umatnya.

Sebelum ditemukannya obat modern, misal bodrex atau panadol untuk flu dan sakit kepala,
atau komix untuk batuk, nenek moyang kita sudah menggunakan bahan-bahan alam untuk
meredekan penyaki-penyakit tersebut. Mungkin kalian pernah mendengar kisah dari
neneknya atau bahkan ada yang pernah menggunkan bawang merah untuk obat gosok di
punggung dan perut saat demam, atau ramuan jeruk nipis campur kecap untuk batuk. Itu
bukanlah eksperimen absurd para sesepuh yang sangat jadul, katro, retro atau apalah
istilahnya yang menunjukkan ritual pengobatan kuno yang untuk anak zaman sekarang
terkesan norak, sia-sia bahkan ga ada guna. Kandungan senyawa dalam bawang merah atau
jeruk memang bisa sangat berguna untuk manusia. Senyawa tersebut dinamakan metabolit
sekunder.

Metabolit sekunder yang dihasilkan bahan alam memiliki variasi struktur yang sangat
beragam. Senyawa ini berbeda dengan empat kelompok besar senyawa yang dikenal
dengan "metabolit primer” yaitu karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Metabolit
primer ini sangat penting untuk tanaman pertumbuhan dan perkembangan. Pada awalnya,
metabolit sekunder dianggap sebagai "produk limbah" tanpa fungsi fisiologis bagi tanaman.
Namun dengan munculnya bidang ekologi kimia sekitar 40 tahun yang lalu, menjadi jelas,
bahwa produk alami ini memenuhi fungsi penting dalam interaksi antara tanaman dan
lingkungan biotik dan abiotiknya.

Metabolit sekunder ini tersedia dalam tumbuhan sebagai senyawa pertahanan melawan
herbivora dan patogen, sebagai pigmen bunga yang menambah daya tarik hewan hewan
penyerbuk, sebagai hormon atau molekul sinyal. Selain berfungsi secara fisiologis pada
tumbuhan, metabolit sekunder ini pun memiliki memiliki pengaruh yang kuat pada
kehidupan manusia dan telah digunakan di seluruh manusia sebagai bumbu, pigmen, dan
2

obat-obatan. Pernahkah kalian minum jamu kunir asem? Atau mungkin dulu waktu balita
paling seneng dikasih jamu buyung upik. Bahan utama yang digunakan adalah kunyit. Lalu
kalian makan nasi kuning, opor ayam, itu juga bumbu yang ditambahkan adalah kunyit.
Zaman modern mengemas obat dari kunyit ini dengan tampilan yang kekinian dan elegan,
sebut saja Curcuma Vit, Kiranti, dsb.

Pada awalnya, eksplorasi metabolit sekunder pada tanaman, mikroorganisme, jamur,


serangga, mamalia, serta segala jenis makhluk hidup lainnya sangat sulit untuk dimulai.
Begitu banyaknya variasi dan kekayaan struktur metabolit sekunder, menyebabkan studi
mengenai metabolit sekunder ini membutuhkan klasifikasi. Klasifikasi dilakukan dengan
mengelompokkan senyawa bukan berasal dari spesies tumbuhannya melainkan dari jalur
biosintesisnya. Meskipun jalur biosintesis masing masing senyawa berbeda namun terdapat
reaksi reaksi kimia yang mendasar yang terdapat pada masing masing spesies. Metabolit
sekunder tersebut diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang berbeda sesuai ke asal
biosintesisnya yaitu alkaloid, poliketida, terpenoid dan steroid.

Yang seharusnya kita pelajari dalam matkul Praktikum Kimia Organik adalah bagaimana
memperoleh senyawa metabolit sekunder dari bahan alam dan mengidentifikasinya (apakah
golongan alkaloid, poliketida, terpenoid atau steroid).

Langkah pertama adalah cara memperoleh senyawa, kita bisa menyebutnya mengekstraksi
dan mengisolasi. Bedanya kalau mengekstraksi, yang kita dapatkan metabolit sekunder
dengan kandungan beragam, jadi semua golongan bercampur. Sedangkan isolasi berarti
memisahkan senyawa tertentu dari kelompok besar tadi. Jadi ingat ya urutannya, ekstraksi
dulu baru isolasi. Kalau dianalogikan dengan acara Indonesin Idol mungin ada tahap audisi,
penjurian, eleminasi, grand final. Jadi dari seluruh Indonesia, menjadi hanya ratusan,
puluhan hingga hanya terisa dua orang dan ujungnya adalah pemenang. Ekstraksi itu
semacam audisi-penjurian, sedangkan isolasi adalah eleminisai-pemenang. Alat dan bahan
yang digunakan dalam tahap isolasi lebih spesifik dibandingkan dengan tahap ekstraksi.

Untuk cara mengekstraksi metabolit sekunder ada di textbook yang sudah ibu kirim kemarin
(hayo ada yang belum baca ga?). Bahasanya asing memang, tapi bisa dipahami ko meski
waktu buat memahami tiap orang berbeda. Silakan baca lagi ya, untuk yang sudah
ditugaskan untuk merangkum “Selamat, Anda selangkah di depan”. Yang belum kebagian
tugas, bersyukurlah ladang ibadah kalian lebih banyak, artinya peluang mendapat pahala
juga lebih besar.

Nah untuk tugas hari ini adalah : Buka modul praktikum halaman 12, Percobaan 3
Pemisahan Senyawa Organik : Ekstraksi Cair-Cair dan Isolasi Kafein dari Daun Teh, sudah ada
dan dibuka modulnya?

Selanjutnya adalah anggap kalian sudah di laboratorium dan bersiap melakukan praktikum
dengan judul tersebut, artinya buat Laporan Praktikum dengan format yang telah kita
sepakati di awal pertemuan. Untuk tugas pendahuluan tidak usah dikerjakan khusus, tapi
disisipkan. Jadi pertanyaan tugas pendahuluan no 1 dimasukan di prinsip percobaan. No 2
dimasukan pada cara kerja. No 3 dan 4 di pembahasan. Untuk bagian data diganti dengan
mencari dari berbagai sumber, gambar cara mengekstraksi senyawa (tidak harus kafein dari
3

teh), angka-angka ditiadakan saja. Jadi intinya untuk data dan pembahasan silakan kalian
browsing dari berbagai sumber yang relevan dengan judul (tidak harus sama persis). Jika ada
pertanyaan silakan tulis di kolom komentar, atau bila urgent sekali kalian boleh WA.

Laporan praktikum ini dikerjakan dalam waktu seminggu, berarti harus dikumpulkan Kamis,
2 April 2020 pukul 16.00. Selamat mengerjakan, jaga selalu kesehatan, kewarasan dan
tetaplah tersenyum apa pun yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai