Anda di halaman 1dari 8

DRUG DELIVERY SYSTEM

TUGAS

Ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Sistem Penghantaran Obat

Oleh
1. MOHAMAD RESKI MANNO (1907047014)
2. AYU TRESNANURLANTU ( 19)

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN


FARMASI POKBA
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI S2 FARMASI
2020

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sistem penghantaran suatu obat di dalam tubuh, salah satu faktor
yang penting adalah bentuk sediaan. Penggunaan suatu bentuk sediaan bertujuan
untuk mengoptimalkan penyampaian obat sehingga dapat mencapai efek terapi
dalam lingkungan in vivo dimana pelepasan obat berlangsung. Bentuk sediaan
lepas lambat telah banyak mendapatkan perhatian dalam pengembangan sistem
penghantaran obat karena dibandingkan bentuk sediaan konvensional, bentuk
sediaan lepas lambat memiliki beberapa kelebihan antara lain dapat mengurangi
efek samping, mengurangi frekuensi pemakaian, mengurangi fluktuasi kadar obat
dalam darah, dapat meningkatkan kenyamanan bagi pasien, menambah efektivitas
obat, efek obat lebih seragam, dan dapat mengurangi iritasi saluran pencernaan
untuk obat-obat tertentu. Saat ini, penggunaan matriks dalam sediaan lepas lambat
merupakan teknik yang banyak digunakan karena penerapannya yang sangat
mudah. Suatu matriks dapat digambarkan sebagai pembawa padat inert yang
didalamnya obat tercampur secara merata.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem penghataran obat bekerja di dalam tubuh ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem penghantaran obat bekerja didalam tubuh.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Drug Delivery System
Drug Delivery Sistem adalah
2.1.1 Jenis-jenis Lebah
a. Lebah Penyendiri atau Liar (Solitary or Wild Bees)
Lebah ini berbagai jenis yang dapat dibedakan karena setiap lebah
betinanya mempunyai ciri dapat membangun sarangnya (yang terdiri dari satu sel
atau lebih) serta melengkapi dengan segala kebutuhannya tanpa tergantung atau
meminta bantuan kepada individu-individu yang lain dari jenis yang sama, tetapi
ia tidak memelihara anaknya. Karena itu kehidupan antara individu-individu lebah
ini adalah tanpa. pekerjaan tertentu dan tanpa pembagian pekerjaan di antara
mereka. Lebah penyendiri hidup sendiri-sendiri dan dua individu tidak bertemu
kecuali pada masa perkawinan, antara jantan dan betina yang berlangsung dalam
waktu singkat. Segi penting dari jenis-jenis lebah penyendiri ini adalah
mengawinkan berbagal tumbuhan dan karena ini ia juga dinamakan sebagai lebah
darat.
b. Lebah Berkoloni (Social Bees)
Jenis ini hidup di bawah kondisi-kondisi yang cocok dan keadaan-keadaan
biasa di tempat-tempat berkumpul yang mempunyai jumlah hampir bersamaan.
Kegiatan individu dalam kelompok ini secara keseluruhan dikerahkan untuk
melayani semua individu. Semua jenis lebah bermasyarakat melakukan
penggudangan makanan di sarang-sarangnya untuk memberi makan anak-anak
dan seluruh anggota masyarakat lebah. Makanan itu disimpan di sel-sel khusus
tempat penyimpanan. Didalamnya ia membangun sumur-sumur dan tempat
penyimpanan makanan. Umur dari ratu jenis lebah ini lebih panjang dari umur

3
lebah penyendiri betina karena tugas khususnya menghasilkan telur dan para
pekerja lebah melakukan perawatan terhadap ratu ini.
c. Lebah Kekanak-kanakan (ath-Thufaili)
Lebah jenis ini tidak membuat sarang sendiri dan tidak pula menyimpan
makanan tetapi menempatkan telur-telumya di sel lebah jenis penyendiri atau
lebah jenis bermasyarakat. Dengan demikian bibit-bibitnya mendapat makanan
dari usaha orang lain sehingga akhirnya muncul serangga lengkap yang terdiri dari
jantan dan betina.
2.1.2  Terapi Sengat Lebah Untuk Pengobatan
Disamping memproduksi madu yang sudah dikenal umum, ternyata lebah
atau tawon memiliki manfaat pengobatan dan kesehatan, lebah ini juga memiliki
manfaat lain untuk pengobatan alternatif, yaitu terapi sengatan lebah. yang mana
terapi ini memanfaatkan jarum penyengat pada bagian ekor lebah. terapi sengat
lebah, yang dikenal dalam sebutan internasional adalah terapi Apipukntur sudah
diakui oleh badan Organisasi Kesehatan dunia ( WHO ) pada saat konferensi ke II
terapi Apipunktur dan Akupunktur di Nanjing Cina pada tahun 1993, Apipunktur
( terapi sengat Lebah ) adalah sebagai alternatif  untuk pengobatan. pengobatan
sengat lebah ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah atau pun secara
medis.

a. Kandungan Yang Terdapat Pada Racun Sengatan Lebah


Sebenarnya inti dari terapi sengat lebah ini adalah memanfaatkan racun
atau "Bee Venom Therapy - BVT" yang terkandung pada sengatan lebah. Secara
keseluruhan, racun sengat lebah terdiri dari 120 komponen kimia aktif, namun
baru beberapa jenis, sekitar 40-an yang terdeteksi, diantaranya adalah:  Asam
amino, 11 peptida, 5 enzim, 3 amine, Karbohidrat, Lemak peptida yang sangat
bertindak aktif yaitu melittin, apamin, mast cell degranulating peptida serta
adolapin. komponen zat tersebut dapat berperan sebagai anti radang, anti jamur,
anti bakteri, antipyretic dan merangsang hormaon acth. hormon acth ini bisa
merangsang cortexadrenal untuk menghasilkan hormon kortison semakin
banyak hyaluronidase serta fosfolipase hyaluronidase ini berperan untuk memecah
cairan antar sel hingga racun lebih cepat menyebar di antara sel, sedangkan

4
fosfolipase mengakibatkan kerusakan fosfolipid yang mengakibatkan kematian
sel.
b. Titik-Titik Terapi Sengatan Lebah
Terapi sengat lebah sangat berperan untuk mengaktifkan beberapa sel-sel
saraf, melakukan perbaikan jaringan sel-sel kulit serta diklaim bermanfaat untuk
menangani lebih kurang 500 tipe penyakit. Titik-titik yang dipakai untuk sengatan
lebah ini nyatanya nyaris sama juga dengan titik jarum akupunktur  yakni pada
titik meridian. saat mengobati pasien, sengatan lebah diberikan dengan cara yang
bertahap, bergantung dari masalah dan tingkat penyakit serta keadaan serta
kondisi pasien. umumnya sesudah dikerjakan terapi sengatan lebah ini, dapat
pasien juga diberikan ramuan herbal sebagai lanjutan penyembuhan dan
pengobatan untuk di konsumsi di rumah.
c. Hukum Islam tentang Pengobatan Islam
Bolehkan terapi sengat lebah di dalam agama Islam? Adakah ayat Al-
Qur'an yang melarangnya? Adakah hadits yang melarangnya?Apakah hukum
terapi sengat lebah? Beberapa pertanyaan diatas barangkali terlintas dibenak atau
fikirankita. Dalam sebuah hadits ada yang melarang membunuh lebah,yaitu
seperti berikut ini:“Bahwa Rasulullah Sholalloohu ‘Allaihi Wassalam melarang
membunuh semut, lebah, burung hud-hud dan burung shard.” Berikut Al-Qur'an
surat An-Nahl ayat 68-69 yang telah diwahyukan Allah kepada nabi kita
Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam. Dijelaskan diayat 68 dari surat An-nahl
tersebut bahwa lebah mendapatkan wahyu dari Allah untuk membuat sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia".Dari keistimewaan lebah yang diberi "wahyu" dari Allah ini harusnya
kita berfikir,ada apa dengan lebah?kenapa Allah sampai mewahyukan kepada
lebah yang hanya binatang yang kecil dan lemah dibanding kita.Pasti didalamnya
ada ilmu dan hikmah yang besar jika kita bisa memikirkanya.Perlu diingat bahwa
yang diberi wahyu umumnya adalah Nabi dan rasul Allah namun di Al-Qur'an
surat annahl ayat 68,69 tersebut Allah juga mewahyukan kepada lebah meski
hanya sedikit saja perintah Allah pada lebah jika dibandingkankan wahyu Allah

5
kepada Nabi dan Rasulnya. Semua berdasar Kekuasan Allah Yang Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
Dalam islam lebah merupakan salah satu hewan yang dilarang syariat
untuk dibunuh. Bagaimana hukum pengobatan sengat lebah, karena setelah
menyengat, lebah itu akan mati. Karena lebah termasuk hewan yang dilarang
untuk dibunuh, maka ketika digunakan sebagai obat lalu menyebabkan ia akan
terbunuh maka ini pun termasuk "larangan".Dikecualikan dalam hal ini, jikalau
hewan tersebut terbunuh bukan karena maksud untuk membunuhnya (hukum
taba’iyah), dan juga jikalau hewan tersebut secara tabi’at mengganggu atau
menyakiti maka diperbolehkan membunuhnya untuk menghalau gangguan hewan
tersebut.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam islam lebah merupakan salah satu hewan yang dilarang syariat
untuk dibunuh. Bagaimana hukum pengobatan sengat lebah, karena setelah

6
menyengat, lebah itu akan mati. Karena lebah termasuk hewan yang dilarang
untuk dibunuh, maka ketika digunakan sebagai obat lalu menyebabkan ia akan
terbunuh maka ini pun termasuk "larangan".Dikecualikan dalam hal ini, jikalau
hewan tersebut terbunuh bukan karena maksud untuk membunuhnya (hukum
taba’iyah), dan juga jikalau hewan tersebut secara tabi’at mengganggu atau
menyakiti maka diperbolehkan membunuhnya untuk menghalau gangguan hewan
tersebut.
3.2 Saran
Pengobatan sengat lebah bisa diganti dengan terapi lainnya yang tidak
membunuh hewan atau pun menyiksa hewan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

AI-Hefni, Abd Al-Mun’im. “Mukjizat Al- Qur’an tentang Lebah dan Madu”.
Pdf. Version

al Qurthubi, Syaikh Imam, Tafsir al Qurthubi (Jakarta: Pustaka Azzam,2008).

7
Mahran, Dr. Jamaluddin, Dr. Abdul Azhim Hafna Mubasyir. Al- Qur’an bertutur
tentang Makanan dan Obat – obatan. (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2006).

Shihab, Quraish. Tafsir AL-Misbah:Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur’an


(Jakarta: Lentera Hati,2006).

Wirakusumah, Dra. Emma Pandi. Sehat Cara Al- Qur’an dan Hadis. (Jakarta
Selatan : Hikmah – Mizan 2010).

Yahya, Harun. Keajaiban Al- Qur’an. (Bandung : Arkan Publishing, 2008).

Anda mungkin juga menyukai