Disusun Oleh:
NIM : P1337430119052
Kelas : 1B
PENDAHULUAN
Sekarang ini perkembangan dunia kesehatan sudah sangat maju terutama di bidang
Radiologi. Mulai dari awal ditemukannya Sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Conrad
Rongent hingga berkembang sangat pesat seperti telah terciptanya CT – Scan bahkan
yang tercanggih saat ini yaitu MRL. Dalam bidang Radiologi banyak pemeriksaan yang
Radiologi bahkan pemeriksaannya pun menggunakan bidang Radiologi. Salah satu dari
jumlahnya berkisar 13,6% - 69,5%, dan bila diekstrapolasi dengan jumlah penduduk
Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa, maka diperkirakan terdapat 13 juta jiwa
Untuk dapat melihat adanya gangguan atau penyumbatan pada sistem reproduksi
reproduksi wanita (uterus dan fallopi) dengan menggunakan media kontras, dengan cara
memasukan media kontras positif ke dalam uterus untuk melihat bentuk, kedudukan dan
kelainan kavum uteri dan tuba uteri. Pada pemeriksaan ini digunakan HSG Set sebagai
2
alat melakukan pemeriksaan, akan tetapi ada juga yang menggunakan kateter. (Rasad,
Sjahriar 2009).
dengan kateter saja, karena rata-rata pasien yang datang adalah pasien yang belum
Semarang.
1.5.2 Dapat menambah ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan
3
Menambah wawasan dan pengetahuan Radiografer tentang hasil gambaran
4
BAB II
DASAR TEORI
Terdiri alat atau organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam
a. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum),
terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen,
5
ditumbuhi rambut pubis. Labia mayora lapisan lemak lanjutan mons
b. Clitoris
c. Vestibulum
glandulae bartholinii kanan dan kiri dan ductus skene kanan – kiri.
d. Vagina
e. Perineum
6
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas
Perineal body adalah raphe median m.levator ani antara anus dan
a. Uterus
serviks uteri. Serviks uteri bagian terbawah uterus, terdiri dari pars
b. Mesosalping
usus).
c. Ovarium
jaringan ikat dan jalan pebuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks
7
folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan
diagnostik medik. Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan Sinar-X untuk
menurunkan daya attenuasi Sinar X (Bahan kontras negative dengan bahan dasar udara
atau gas). Ada berbagai macam jenis kontras tergantung dari muatannya, cara pemberian
3. Kekurangan :
dilakukan.
8
Hysterosalpingografi atau HSG sendiri pengertiannya adalah pemeriksaan secara
radiologi organ reproduksi wanita bagian dalam pada daerah uterus tuba fallopi, servix
dan ovarium menggunakan media kontras positif. Pemeriksaan ini biasanya sering
dilakukan pada ibu-ibu dengan indikasi infertil baik primer maupun sekunder. Akan tetaoi
2. Infertilasi primer maupun sekunder untuk melihat normal tuba (paten tidaknya
tuba)
seorang wanita pernah hamil akan tetapi kemudian tidak dapat terjadi lagi
bulan.
4. Hypoplasia endometri
1. Menstruasi
9
5. Setelah dikerjakannya curettage
fertile efektifnya yaitu 10 haru setelah HPHT (hari pertama haid terakhir).
Akan tetapi, pada prakteknya tidak pasti seperti itu. Untuk pasien dengan
setelah HPHT. Dan untuk pasien dengan siklus haid tidak normal maka
pemeriksaan dilakukan 3-4 hari setelah haid selesai. Pada saat itu biasanya
haid sudah berhenti dan selaput lender uterus sifatnya tenang. Bilamana
2. Pada pemeriksaan sebaiknya rektu dalam keadaan kosong, hal ini dapat
10
4. Sebelum pemeriksaan yang dilakukan penderita untuk buang air kecil
terlebih dahulu untuk menghindari agar penderita tiak buang air selama
berjalan lancer.
pemeriksaan.
dengan HSG set dan dengan kateter. Media kontras yang dipakai adalah
media kontras positif jenis iodium water soluble yang sering digunakan
serviks.
11
dengan betadin, kemudian sonde uteri dimasukan untuk mengukur
uteri externa.
f. Media kontras akan berisi uterus dan tuba fallopii, atur proyeksi
dibersihkan.
serviks.
12
betadin, kemudian sonde uteri dimasukan untuk mengukur serta
arah uteri.
c. Spuit yang telah terisi media kontras dipasang pada salah satu
uteri externa.
e. Balon kateter di isi air dengan air steril kira-kira 3 ml sampai balon
g. Media kontras akan mengisi uterus dan tuba fallopii, atur proyeksi
dibersihkan
Untuk pemasukan media konrad dengan HSG set maupun kateter proyeksi
1. AP Plan foto
2. AP dengan Kontras
4. AP Post miksi
2.3.4.1 Proyeksi AP
13
Proyeksi AP ini digunakan untuk plan foto, proyeksi setelah
Posisi pasien : pasien tidur semi supine ke salah satu sisi tubuh
14
Gambar 2.7 : Hasil Gambaran HSG Proyeksi AP
http://bocahradiography.wordpress.com/2012/05/22/teknik-pemeriksaan-
Kriteria radiografi
1. Daerah panggul 2 inci (5 cm) di atas simfisis pubis terpusat pada film
radografi
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang kerangka konsep dan metode yang digunakan dalam
BAB IV
BAB V
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan permasalahan yang telah diuraikan dan
sebagai masukan.
16
DAFTAR REFERENSI
❑9http://bocahradiography.wordpress.com/2012/05/22/teknik-pemeriksaan-radiografi-
histerosalpingografi-hsg/.
❑10Meschan I, MA, MD. The Genital Sistem, An Atlas of Anatomy Basic to Radiology,
Volume 2, 1957: 1075-1080
17