Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

DI RUANG PERSALINAN PUSKESMAS BANYUMULEK

Disusun Oleh :

I MD DWI WIDIANA JUWITA


NPM : 019.02.0928

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2019
LAPORAN PENDAHULUAN

INTRA NATAL CARE (PERSALINAN NORMAL)

A. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa
normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat
berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh
ibu (Mitayani, 2009).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin (Prawirohardjo, 2006).

B. PENYEBAB PERSALINAN
Penyebab persalinan belum pasti diketahui, namun beberapa
teori menghubungkan dengan faktor hormonal,struktur
rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan
nutrisi (Hafifah, 2011)
1. Teori Penurunan Hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan
hormone progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone
sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his
bila progesterone turun.
2. Teori Placenta Menjadi Tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone
menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan
kontraksi rahim.

3. Teori Distensi Rahim


Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan
iskemik otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi
utero-plasenta.
4. Teori Iritasi Mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan
misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
5. Induksi Partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang
dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan
merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan
ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin
menurut tetesan perinfus.
C. PATHWAY

Kehamilan (37-42 Minggu)

Tanda-Tanda Inpartu

Proses persalinan

Kala I Kala II
Kala III Kala IV

Kontraksi Uterus Partus


Pelepasan Plasenta Post Partum

Nyeri Partus Resiko


Perdarahan Resiko Perdarahan

Kerja Jantung Devisit Volume Cairan


Resiko Infeksi

Kelelahan (O2 )

Gangguan Respirasi
D. TANDA-TANDA MULAINYA PERSALINAN
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening atau
settling atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki
pintu atas panggul terutama pada primigravida. Perut
kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan
sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit
diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi
lemah diuterus (fase labor pains). Servik menjadi lembek,
mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show) (Haffieva, 2011).
Tanda-Tanda In Partu :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat,
sering dan teratur.
2.Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak,
robekan kecil pada bagian servik.
3.Kadang-kadang ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan dalam, servik mendatar

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.USG
b.Pemeriksaan Hb

F. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang
diberikan untuk penanganan plasenta previa tergantung dari
jenis plasenta previanya yaitu:
1)Kaji kondisi fisik klien
2)Menganjurkan klien untuk tidak coitus
3)Menganjurkan klien istirahat
4)Mengobservasi perdarahan
5)Memeriksa tanda vital
6)Memeriksa kadar Hb
7)Berikan cairan pengganti intravena RL
8)Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan
bila fetus masih premature
G. KOMPLIKASI
1. Hambatan persalinan (failure progress)
Ini biasanya terjadi pada ibu yang baru pertama
kali melahirkan. Kondisi ini terjadi karena perut ibu
belum terkondisi untuk melahirkan, sehingga membutuhkan
waktu lebih lama untuk merespon hormone pemicu kontraksi.
2. Chipalopelvic disproportion (CPD)
Kondisi kepala dan bahu bayi yang terlalu besar
untuk melalui panggul ibu dan bisa menyebabkan lamanya
proses persalinan.
3. Sungsang
Terjadi karena sempitnya panggul ibu, air ketuban yang
berlebih, bentuk Rahim ibu yang lonjong dibagian atas,
serta adanya kejadian plasenta previa

H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. KALA I (fase laten)
a.Pengakajian
1)Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas
2)Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi regular, terjadi peningkatan frekuensi
durasi atau keparahan
3)Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah muda
kecoklatan atau terdiri dari flek lendir.
b.Diagnosa Keperawatan
1)Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak
terpenuhi.
2)Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan b/d
kurang mengingat informasi yang diberikan, kesalahan
interpretasi informasi.
3)Risiko tinggi terhadap infeksi maternal b/d
pemeriksaan vagina berulang dan kontaminasi fekal.
4)Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan b/d masukan
dan peningkatan kehilangan cairan melalui pernafasan
mulut.
5)Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif
b/d ketidakadekuatan sistem pendukung.
c.Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ansietas b/d Setelah dilakukan 1. Orientasikan klien
krisis situasi asuhan keperawatan pada lingkungan, staf
kebutuhan tidak selama dan prosedur
terpenuhi ……..diharapkan 2. Berikan informasi
ansietas pasien tentang perubahan
berkurang dengan psikologis dan
kriteria hasil: fisiologis pada
1.TTV persalinan
2.Pasien dapat 3. Kaji tingkat dan
mengungkapkan penyebab ansietas
perasaan cemas- 4. Pantau tekanan darah
nya dan nadi sesuai
3.Lingkungan indikasi
sekitar pasien 5. Anjurkan klien
tenang dan mengungkapkan
kondusif perasaannya
6. Berikan lingkungan
yang tenang dan
nyaman untuk pasien

2. Kurang Setelah dilakukan 1. Kaji


pengetahuan asuhan keperawatan persiapan,tingkat
tentang kemajuan selama….,pengetahua pengetahuan dan
persalinan b/d n pasien tentang harapan klien
kurang mengingat persalinan 2. Beri informasi dan
informasi yang meningkat dengan kemajuan persalinan
diberikan, criteria hasil: normal
kesalahan 1.Pasien dapat 3. Demonstrasikan teknik
interpretasi mendemonstrasikan pernapasan atau
informasi. teknik pernafasan relaksasi dengan
dan posisi yang tepat untuk setiap
tepat untuk fase fase persalinan
persalinan
3. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Kaji latar belakang
terhadap infeksi asuhan keperawatan budaya klien.
maternal b/d selama….diharapkan 2. Kaji sekresi vagina,
pemeriksaan infeksi maternal pantau tanda-tanda
vagina berulang dapat terkontrol vital.
dan kontaminasi dengan criteria 3. Tekankan pentingnya
fekal. hasil: mencuci tangan yang
1.TTV baik.
2. Tidak terdapat 4. Gunakan teknik
tanda-tanda aseptic saat
infeksi pemeriksaan vagina.
5. Lakukan perawatan
perineal setelah
eliminasi.
4. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Pantau masukan dan
terhadap asuhan keperawatan haluaran.
kekurangan selama…,diharapkan 2. Pantau suhu setiap 4
cairan b/d cairan seimbang jam atau lebih sering
masukan dan dengan kriterian bila suhu tinggi,
peningkatan hasil: pantau tanda-tanda
kehilangan 1.TTV vital. DJJ sesuai
cairan melalui 2.Input dan output indikasi.
pernafasan cairan seimbang 3. Kaji produksi mucus
mulut. 3.Turgor kulit baik dan turgor kulit.
4. Kolaborasi pemberian
cairan parenteral.
5. Pantau kadar
hematokrit.
5. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Tentukan pemahaman
terhadap koping asuhan keperawatan dan harapan terhadap
individu tidak selama…..,diharapka proses persalinan
efektif b/d n koping pasien 2. Anjurkan
ketidakadekuatan efektif dengan mengungkapkan
system criteria hasil: perasaan
pendukung. 1. Pasien dapat 3. Beri anjuran kuat thd
mengungkapkan mekanisme koping
perasaannya positif dan
4. Bantu relaksasi
2. KALA I (fase aktif)
a.Pengkajian
1) Aktivitas istirahat
Klien tampak kelelahan.
2) Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam
persalinan ketakutan tentang kemampuan mengendalikan
pernafasan.
3) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir
30-40 detik.
4) Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat,
pada posisi vertexs.
5) Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada
multipara dan 1,2/ jam pada primipara)
b.Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik dari
bagian presentasi.
2) Perubahan eliminasi urin b/d perubahan masukan dan
kompresi mekanik kandung kemih.
3) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif
b/d krisis situasi.
4) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d efek
obat-obatan pertambahan mobilitas gastrik.
5) Risiko tinggi terhadap kerusakan gas janin b/d
perubahan suplay oksigen dan aliran darah
c.Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji derajat
berhubungan asuhan keperawatan ketidaknyamanan
dengan tekanan selama…..,diharapkan secara verbal dan
mekanik dari nyeri terkontrol nonverbal    
bagian dengan criteria 2. Pantau dilatasi
presentasi. hasil: servik
1.TTV 3. Pantau tanda vital
2.Pasien dapat dan DJJ    
mendemonstrasikan 4. Bantu penggunaan
kontrol nyeri teknik pernapasan dan
relaksasi
5. Bantu tindakan
kenyamanan spt.
6. Gosok punggung, kaki
7. Anjurkan pasien
berkemih 1-2 jam
8. Berikan informasi
tentang ketersediaan
analgesic
9. Dukung keputusan
klien menggunakan
obat-obatan/tidak
10. Berikan 
lingkungan yang
tenang
2. Perubahan Setelah dilakukan 1. Palpasi di atas
eliminasi urin asuhan keperawatan simpisis pubis
b/d perubahan selama….,diharapkan 2. Monitor masukan dan
masukan dan eliminasi urine haluaran
kompresi mekanik pasien normal dengan 3. Anjurkan upaya
kandung kemih. criteria hasil: berkemih sedikitnya
1. Cairan seimbang 1-2 jam
2. Berkemih teratur 4. Posisikan klien tegak
dan cucurkan air
hangat di atas
perineum
5. Ukur suhu dan nadi,
kaji adanya
peningkatan
6. Kaji kekeringan kulit
dan membrane mukosa
3. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Tentukan pemahaman
terhadap koping asuhan keperawatan dan harapan terhadap
individu tidak selama….,diharapkan proses persalinan
efektif b/d koping pasien 2. Anjurkan
krisis situasi. efektif dengan mengungkapkan
criteria hasil: perasaan
1. Pasien dapat 3. Beri anjuran kuat
mengungkapkan terhadap mekanisme
peraannya koping positif dan
bantu relaksasi 
4. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Pantau aktivitas
terhadap cedera asuhan keperawatan uterus secara manual
maternal b/d efek selama….,diharapkan 2. Lakukan tirah baring
obat-obatan cidera terkontrol saat persalinan
pertambahan dengan criteria menjadi intensif
mobilitas hasil: 3. Hindari meninggikan
gastrik. 1. TTV klien tanpa perhatian
2. Aktivitas uterus 4. Tempatkan klien pada
baik posisi tegak, miring
3. Posisi pasien ke kiri
nyaman 5. Berikan perawatan
perineal selama 4 jam
6. Pantau suhu dan nadi
7. Kolaborasi pemberian
antibiotik (IV)
5. Risiko tinggi Setelah asuhan 1. Kaji adanya kondisi
terhadap keperawatan yang menurunkan
kerusakan gas selama….,diharapkan situasi uteri
janin b/d janin dalam kondisi plasenta
perubahan suplay baik dengan criteria 2. Pantau DJJ dengan
oksigen dan hasil: segera bila pecah
aliran darah 1. DJJ ketuban
2. Presentasi kepala 3. Instuksikan untuk
(+) tirah baring bila
3. Kontraksi uterus presentasi tidak
teratur masuk pelvis
4. Pantau turunnya janin
pada jalan lahir
5. Kaji perubahan DJJ
selama kontraksi
3. KALA II
a.Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
- Melaporkan kelelahan
- Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan
sendiri / teknik relaksasi
- Lingkaran hitam di bawah mata
2) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3) Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4) Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi
distensi kandung kemih
5) Nyeri / ketidaknyamanan
- Dapat merintih / menangis selama kontraksi
- Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
- Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
- Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6) Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7) Seksualitas
- Servik dilatasi penuh (10 cm)
- Peningkatan perdarahan pervagina
- Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
- Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama
kontraksi
b.Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada bagian
presentasi
2) Perubahan curah jantung b/d fluktasi aliran balik
vena
3) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit
b/d pada interaksi hipertonik
c.Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1.Identifikasi
tekanan asuhan keperawatan derajat
mekanis pada selama….,diharapkan ketidaknyamanan
bagian nyeri terkontrol 2.Berikan tanda/
presentasi dengan criteria tindakan
hasil: kenyamanan
1. TTV seperti perawatan
2. Pasien dapat kulit, mulut,
mendemostrasikan perineal dan
nafas dalam dan alat-alat tahun
teknik mengejan yang kering
3.Bantu pasien
memilih posisi
yang nyaman untuk
mengedan
4. Pantau tanda
vital ibu dan DJJ
5.Kolaborasi
pemasangan
kateter dan
anastesi
2. Perubahan Setelah dilakukan 1.Pantau tekanan
curah jantung asuhan keperawatan darah dan nadi
b/d fluktasi selama…..,diharapkan tiap 5 – 15 menit
aliran balik kondisi 2.Anjurkan pasien
vena cardiovaskuler untuk inhalasi
pasien membaik dan ekhalasi
dengan criteria selama upaya
hasil: mengedan
1.TD dan nadi 3.Anjurkan klien /
2. Suplay O2 tersedia pasangan memilih
posisi persalinan
yang
mengoptimalkan
sirkulasi
3. Risiko tinggi Setelah asuhan 1.Bantu klien dan
terhadap keperawatan pasangan pada
kerusakan selama….,diharapkan posisi tepat
integritas integritas kulit 2.Bantu klien
kulit b/d pada terkontrol dengan sesuai kebutuhan
interaksi criteria hasil: 3. Kolaborasi
hipertonik 1. Luka perineum epiostomi garis
tertutup tengah atau medic
(epiostomi) lateral
4.Kolaborasi
terhadap
pemantauan
kandung kemih dan
kateterisasi
4. KALA III
a.Pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2) Sirkulasi
- Tekanan darah meningkat saat curah jantung
meningkat dan kembali normal    dengan cepat
- Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
- Nadi melambat
3) Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4) Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5) Seksualitas
- Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat
plasenta lepas
- Tali pusat memanjang pada muara vagina
b.Diagnosa Keperawatan
1) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d
kurang masukan oral, muntah.
2) Nyeri akut b/d trauma jaringan setelah melahirkan
3) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d posisi
selama persalinan
c.Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Instruksikan
terhadap asuhan keperawatan klien untuk
kekurangan selama….,diharapkan mendorong pada
volume cairan cairan seimbang kontraksi
b/d kurang denngan criteria 2. Kaji tanda
masukan oral, hasil: vital setelah
muntah. 1. TTV pemberian oksitosin
2. Darah yang 3. Palpasi uterus
keluar ± 200 – 4. Kaji tanda dan
300 cc gejala shock
5. Massase uterus
dengan perlahan
setelah pengeluaran
plasenta
6. Kolaborasi
pemberian cairan
parentral
2. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1. Bantu
trauma asuhan keperawatan penggunaan teknik
jaringan selama….,diharapkan pernapasan
setelah nyeri terkontrol 2. Berikan kompres
melahirkan dengan criteria es pada perineum
hasil: setelah melahirkan
1. Pasien dapat 3. Ganti pakaian
control nyeri dan liner basah
4. Berikan selimut
penghangat
5. Kolaborasi
perbaikan
episiotomy
3. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Palpasi fundus
terhadap asuhan keperawatan uteri dan massase
cedera selama….,diharapkan dengan perlahan
maternal b/d cidera terkontrol 2. Kaji irama
posisi selama dengan criteria pernafasan
persalinan hasil: 3. Bersihkan vulva
1.Plasenta keluar dan perineum dengan
utuh air dan larutan
2.TTV antiseptic
4. Kaji perilaku
klien dan perubahan
system saraf pusat
5. Dapatkan sampel
darah tali pusat,
kirim ke
laboratorium untuk
menentukan golongan
darah bayi
6. Kolaborasi
pemberian cairan
parenteral
5. KALA IV
a.Pengkajian
1) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD
bervariasi, mungkin lebih rendah pada respon
terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat pada
respon pemberian oksitisin atau HKK,edema,
kehilangan darah selama persalinan 400-500 ml untuk
kelahiran pervagina 600-800 ml untuk kelahiran
saesaria
3) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis
pubis
5) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada
adanya anastesi spinal
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma
jaringan atau perbaikan episiotomy, kandung kemih
penuh, perasaan dingin atau otot tremor
8) Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah
terletak setinggi umbilicus, perineum bebas dan
kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada
abdomen, paha dan payudara.
b.Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d efek hormone, trauma, edema
jaringan, kelelahan fisik dan psikologis, ansietas
2) Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d
kelelahan/ketegangan miometri
3) Perubahan ikatan proses keluarga b/d
transisi/peningkatan anggota leluarga
c.Intervensi Keperawatan

DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1.Kaji sifat dan
efek hormone, asuhan derajat
trauma,edema keperawatan ketidaknyamanan
jaringan, selama….,diharapk 2.Beri informasi yang
kelelahan fisik an nyeri tepat tentang
dan psikologis, terkontrol dengan perawatan selama
ansietas criteria hasil: periode pascapartum
1.Pasien dapat 3.Lakukan tindakan
control nyeri kenyamanan
4.Anjurkan penggunaan
teknik relaksasi
5.Beri analgesic
sesuai kemampuan
2. Resiko tinggi Setelah dilakukan 1.Tempatkan klien
kekurangan volume asuhan pada posisi
cairan b/d keperawatan rekumben
kelelahan/ketegan selama….,diharapk 2.Kaji hal yang
gan miometri an cairan simbang memperberat
dengan criteria kejadian
hasil: intrapartal
1. TD 3.Kaji masukan dan
2. Jumlah dan haluaran
warna lokhea 4.Perhatikan jenis
persalinan dan
anastesi,
kehilangan daripada
persalinan
5.Kaji tekanan darah
dan nadi setiap 15
menit
6.Dengan perlahan
massase fundus bila
lunak
7.Kaji jumlah, warna
dan sifat aliran
lokhea
8.Kolaborasi
pemberian cairan
parentral

3. Perubahan ikatan Setelah dilakukan 1.Anjurkan klien


proses keluarga asuhan untuk menggendong,
b/d keperawatan menyentuh bayi
transisi/peningka selama…..,diharap 2.Observasi dan catat
tan anggota kan proses interaksi bayi
keluarga keluarga baik 3. Anjurkan dan bantu
dengan criteria pemberian ASI,
hasil: tergantung pada
1.Ada kedekatan pilihan klien
ibu dengan bayi
DAFTAR PUSTAKA

Depkes.(2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan


Normal.Jakarta: USAID
Nurarif, Amin. 2015. Aplikasi nanda nic noc 2015 : jilid 1.
Jogjakarta : Mediation Jogja

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.


Jakarta : Dewan pengurus Pusat

Anda mungkin juga menyukai