ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. “H” dengan Combustio: superficial mild dermal burn injury 82%
regio head and neck, extremitas superior D/S, extremitas inferior Sinistra,
thorax, and back
Di Ruang 16 Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang
OLEH :
I MD DWI WIDIANA JUWITA
019.02.0928
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. “H” dengan Combustio: superficial mild dermal burn injury 82%
regio head and neck, extremitas superior D/S, extremitas inferior Sinistra,
thorax, and back Di Ruang 16Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang
A. IDENTITAS
1. Biodata Klien
a. Nama :An. H
b. Jenis kelamin :Laki-laki
c. Umur :13 tahun
d. Agama :Islam
e. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
f. Pendidikan :SD
g. Pekerjaan : Pelajar
h. Alamat :Sumberagung Punggurejo Blitar Jawa
Timur
2. Biodata Penanggung jawab
a. Nama :Tn. Y
b. Jenis kelamin :Laki laki
c. Umur : 49 Tahun
d. Pekerjaan : Buruh
e. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
i. Alamat :Sumberagung Punggurejo Blitar Jawa
Timur
f. Hubungan dengan pasien :ayah pasien
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
a. Saat MRS:
Pasien datang ke rumah sakit dengan rujukan karena nyeri pada luka
bakar pada bagian wajah, leher, kepala, dada,punggung,kedua tangan
dan kaki kiriakibat terbakar api spirtus pukul 19 : 00 WIB tanggal 9
November 2019 di UGD Rumah sakit Saiful Anwar Malang.
b. Saat pengkajian:
Pasien tampak meringis, gelisahsaat ditanyakan apakah pasien merasa
nyeri pasien bisa mengangguk dan bersikap protektif yaitu
melambatkan gerakan untuk menghindari area luka tidak terganggu
atau tersentuh yang menyebabkan timbulnya nyeri.
T:Nyeri hilang timbul, terasa nyeri saat digerakkan bagian tubuh yang
terkena lukabakar.
b. Riwayat Penyakit Dahulu:
Ayah pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat
kecelakaan dan riwayat penyakit sebelumnya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga:
Ayah pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami
penyakit keturunan.
Genogram
An H
Keterangan:
: Laki-laki
: Prempuan
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis Pernikahan
: Garis Keterunan
: Tinggal Serumah
: Pasien
C. DATA PSIKOLOGIS
1. Status emosi
Saat pengkajianan “H” tidak bias berbicara dengan jelas dan hanya
bisa mengangguk, menggerakan mata dan mengucap kata-kata tapi tidak
terlalu jelas terdengar.
2. Konsep Diri
a. Body Image
Pasien bingung bagian tubuhnya menjadi seperti saat ini.
b. Identity
Pasien sebagai anak kedua dari tiga bersaudara
c. Role
Selama An. H menjalani perawatan di RSSA (Ruang 16) tidak bisa
menjalankan perannya tetapi An. H selama perawatan di ruangan
berusaha beraktivitas sesuai kemampuannyaseperti mobilisasi di tempat
tidur dan tidak terlalu bias menggerakan tangan dan kaki kirinya.
d. Self ideal
Saat ditanya apakah pasien ingin cepat sembuh dan pulang pasien
mengangguk dan mengeluarkan air mata..
e. Self Esteem
KeluargaAn Hmengatakan hanya bisa pasrah dan menerima kadaannya
sekarang, dan mendengarkan apa yang disarankan oleh dokter dan
perawat.
D. DATA SOSIAL
1. Pendidikan
Kelurga mengatakan An. Hmasih pendidikan kelas 6 SD dan tahu
tentang penyebab penyakit yang dialaminya tetapi tidak tahu prinsip
penanganan dari luka bakar itu.
2. Sumber Penghasilan
Keluarga mengatakan penghasilan didapat dari pekerjaan sebagai swasta,
dengan penghasilan setiap bulan kurang lebih yaitu Rp.1.400.000
3. Pola Komunikasi
Bicara An. H baik, mampu mengerti pertanyaan yang diajukan oleh
pengkaji.
4. Peran Sosial
Di lingkungan tempat tinggalnya An.H merupakan warga biasa dan
memiliki hubungan sosial yang baik dengan tetangga sekitar.
E. DATA SPIRITUAL
An.H beragama islam, dan mengatakan tahu cara sholat 5 waktu dan biasanya
di lakukan berjamaan di rumah.
F. POLA AKTIVITAS
No Pola Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1 Pola Nutrisi
Makan Frek: 2-3 x/hari, Pasien terpasang NGT dan
porsi sedang, lauk diberikan diit cair
pauk. sebanyak 50 cc/ 4 jam
Minum Air putih ±6 Air putih yang diberikan
gelas/hari, minum via NGT setelah
setiap kali memasukan diit cair
makan1.600 cc sebanyak 20 cc
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Compos Mentis. GCS : 4-4-6
2. Keadaan Fisik
a. Tinggi badan : 154 cm
b. Berat Badan : 39 Kg
3. Tanda-tanda Vital
a. Nadi :142x/menit
b. Suhu :37,9ºC
c. Respirasi :41x/menit
d. Tekanan darah : 98/63 mmHg
4. Kepala
a. Wajah
Bentuk bulat simetris, terdapat luka bakar pada seluruh area wajah.
b. Rambut
Warna hitam, dan bersih, penyebaran merata, rambut lurus dan pendek.
c. Kulit kepala
Kulit kepala kotor, penyebaran rambut rata, terdapat luka bakar. Tidak
ada benjolan, tidak ada masa.
d. Mata
Simetris antara dekstra-sinistra, konjungtiva merah muda, terdapat luka
bakar di atas kelopak mata, ikterik tidak ada, respon pupil baik,
penglihatan normal
e. Hidung
Mukosa hidung lembab dan tidak terdapat secret,terdapat luka bakar di
hidung bagian anterior dan tidak ada massa terpasang NGT dan NRBM
10 lpm.
f. Telinga
Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, masa tidak ada, tidak terdapat
nyeri tekan dan terdapat luka bakar berwarna merah dan tidak dibalut
kasa.
g. Mulut
Mukosa bibir lembab dan terdapat luka bakar, mulut terlihat kotor
karena sering muntah , perdarahan pada gusi tidak ditemukan, tidak ada
pembesaran tonsil, masa tidak ada.
h. Lidah
Kotor , tidak hiperemik, fungsi pengecapan masih normal (bisa
membedakan rasa manis, pahit asin dan asam)
i. Leher
Tidak ada pebesaran kelenjar tyroid, tidak ada distensi vena jugularis
dan terdapat luka bakar.
5. Thorak (dada)
a. Inspeksi:
Bentuk dada terlihat normal, tidak terlihat retraksi dinding dada,
pergerakan dinding dada kiri dan kanan terlihat simetris dan terdapat
balutan kasa.
b. Palpasi
Tidak dapat dikaji karena terdapat balutan.
c. Perkusi
Tidak dapat dikaji karena terdapat balutan
d. Auskultasi
Tidak dapat dikaji karena terdapat balutan.
6. Punggung
a. Inspeksi
Simiteris antara punggung kiri dan kanan, tidak ada benjolan, terdapat
balutan dengan kondisi bersih.
b. Perkusi
Tidak dapat dikaji karena pasien tidak bisa bangun ataupun miring kiri
kanan
c. Palpasi
Tidak dapat dikaji karena pasien tidak bisa bangun ataupun miring kiri
kanan
d. Auskultasi
Tidak dapat dikaji karena pasien tidak bisa bangun ataupun miring kiri
kanan
7. Abdomen
a. Inspeksi
Gerakan pernafasan pada abdomen (+), simiteris kiri dan kanan, tidak
ada benjolan,tidak ada asites, terdapat balutan kassa mengelilingi
abdomen untuk menutup luka bakar.
b. Auskultasi
Tidak dapat dikaji karena terdapat balutan
c. Perkusi
Tidak dapat dikaji karena terdapat balutan
d. Palpasi
Tidak dapat dikaji karena terdapat balutan
8. Ekstremitas
a. Atas
1) Kanan
Terdapat luka bakar dari jari sampai dengan pundak dan terpasang
balutan menggunakan kassa, tampak tangan diluruskan terus
menerus dan gerakan terbatas.
2) Kiri
Terdapat luka bakar di bagian jari, telapak tangan dan punggung
tangan, tampak tangan luruskan terus menerus dan gerakan terbatas.
b. Bawah
1) Kanan: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat luka bakar, warna
kulit kecoklatan, akral hangat. Kekuatan otot 5, tampak kakiditekuk
terus menerus dan bisa digerakan
2) Kiri: Tidak terdapat nyeri tekan, terdapat luka bakar , tidak bisa
digerakan dan ditekuk terus menerus.
9. Genetalia:
Terpasang DC, terpasang CVC di pangkal paha tidak terdapat luka bakar,
penis berwarna hitam kecoklatan dan belum di sirkumsisi.
10. Integumen
a. Kulit: warna kulit sawo matang, tidak ada edema pada pergelangan
tangan, kulit teraba lembab, akral hangat, terdapat luka bakar derajat
IIB pada bagian kepala, wajah, leher, tangan kanan dan kiri, dada dan
punggungdengan kondisi luka tidak terdapat rembesan, warna
kemerahan (hiperemia), dan kondisi luka basah serta mengalami proses
epitelisasi
11. Kuku:kuku terlihat bersih (kuku jari kaki dan tangan).
12. Neurologis
a. GCS : 4,4,6
- Eye : membuka secara spontan
- Verbal : kalimat tidak terdengar jelas
- Motorik : mampu mengukuti perintah
b. Kesadaran : somnolen, terdapat kaku kuduk dan ekstremitas
atas masih kaku jika digerakan dan kaki kanan
bias digerakkan
13. Rule of nine
Luas luka bakar
a. Kepala dan leher = 10%
b. Dada = 18%
c. Punggung = 18
d. Tangan kanan = 9%
e. Tangan kiri = 9%
f. Kaki kiri = 18
Total Skor: 82%
H. DATA PENUNJANG
Nama: An “H” Tanggal pemeriksaan: 17/12/2019
Hasil Pemeriksaan Laboraturium
Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Interpretasi
Normal
HEMATOLOGI
Hb 9,80 g/dl 13,4 – 17,7
3,56
Eritrosit 4,0 – 5,5
10⁶/ʮL
15,44
Leukosit 4,3 – 10,3
10³/ʮL
Hematokrit 29,50% 40 – 47
Trombosit 418³/ʮL 142 – 424 Normal
MCV 83,6010fL 80 – 93
MCH 27,80 pg 27 – 31
MCHC 33,20 g/dL 32 – 36 Normal
RDW 13,40 % 11,5 – 14,5 Normal
PDW 7,7fL 9 – 13
MPV 8,4 fL 7,2 – 11,1 Normal
P-LCR 11,7% 15,0 – 25,0
0,150 –
PCT 0,40 % Normal
0,400
NRBC Absolut 0,00³/ʮL 0
NRBC Percent 0,0% 0
Eosinofil 0,6 % 0–4 Normal
Basofil 0,0 % 0–1 Normal
Neutrofil 77,9 % 51 – 67 Normal
Limfosit 10,9% 25 – 33
Monosit 10,6 % 2–5
0,17
Immature Granulosit
10³/ʮL
Immature
1,40 %
Granulosit(%)
KIMIA KLINIK
FAAL HATI
Albumin 2,45g/dL 3,5-5,5
METABOLISME
KARBOHIDRAT
Glukosa darah sewaktu 223 mg/dL <200
FAAL GINJAL
I. Terapi
Aturan
Jenis obat Dosis Cara pemberian
pakai
Injeksi meropenem 1g 3x1 I.V
Covofloxacin 750 mg 1x1 I.V
Gentamicin 8 mg 2x1 I.V
NAC 200 mg 3X1 PO
Furosemide 20 mg 1x1 I.V
Kabiven 1440 cc/24 Via NGT
jam
O2 10 lpm NRBM
Drip NE 0,9 cc/jam syringpump
IVFD asering 500 cc Infus
Diet TKTP (B)
Bantu Mobilisasi
Monitor Tanda-Tanda vital tiap 1 jam
Membantu ADL (makan dan minum)
Observasi penurunan kesadaran
Merawat luka bakar
Memberikan diit cair 50 cc/4 jam
Suction sesering mungkin
Observasi muntah
ANALISA DATA
Nama : An. “H” Ruangan : Ruang 16 (Combustio)
Umur : 13 Tahun Ro. Reg :1934251/11462009
N
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. DS: Terkena api Nyeri akut
- Klien merasakan nyeri pada bagian Wajah, leher, ↓
punggung, dada, kaki kiri dan kedua tangan. Jaringan kulit rusak/hilang
P: Nyeri karena luka bakar ↓
Q: perih dan terasa terbakar Merusak epidermis hingga sebagian
R: Wajah, leher, dada, punggung, kaki kiridan kedua dermis
tangan. ↓
S: 6berat (menggunakan skala nyeri wajah Wong Proses inflamasi
↓
Pelepasan mediator nyeri
↓
Baker-Faces)
Implus diterima diotak
T: Nyeri hilang timbul, terasa nyeri saat digerakkan
↓
bagian tubuh yang terkena luka bakar.
Respon hipotalamus mengirimkan sinyal
nyeri
↓
DO:
Persepsi nyeri
- An. Htampak meringis
↓
- Bersikap protektif yaitu melambatkan gerakan untuk
Nyeri akut
menghindari area luka tidak terganggu atau tersentu
yang menyebabkan timbulnya nyeri
- Terdapat balutan kassa dari kepala, dada ,
abdomen,kaki kiri , tangan kanan kiri, dan kaki kiri.
- Tanda-tanda vital
Nadi :142 x/menit
Suhu :37,9º C
RR :41x/menit
Baker-Faces)
T: Nyeri hilang timbul, terasa nyeri saat digerakkan
bagian tubuh yang terkena luka bakar.
DO:
- Terdapat kerusakan lapisan kulit berupa luka bakar
grade IIB pada bagian wajah, leher, punggung,
dada,kaki kiri dan kedua tangan dan dibalut dengan
kassa.
- Warna luka bakar kemerahan (hiperemia), kondisi luka
basah dan mengalami proses epitelisasi
3 DS: Terkena api Resiko Infeksi
- Klien mengatakan nyeri pada bagian Wajah, leher, ↓
punggung, dada,kaki kiri dan kedua tangan. Luka bakar grade II
P: Nyeri karena terkena luka bakar ↓
Q: Seperti terbakar dan perih Merusak epidermis hingga sebagian
R: Wajah, leher, dada, bokong dan kedua tangan. dermis
S: 6 berat (menggunakan skala nyeri wajah Wong ↓
Baker-Faces) Jaringan kulit rusak
↓
Fase inflamasi (sel radang↑)
↓
T: Nyeri hilang timbul, terasa nyeri saat digerakkan
Terdapat luka terbuka
bagian tubuh yang terkena luka bakar
↓
Port de entry mikroorganisme
DO:
↓
- Terdapat kerusakan integritas kulit akibat luka bakar.
Mikroorganisme masuk ke pembuluh
- Luka berwarna kemerahan (hiperemia),
darah
- Kondisi luka basah
↓
- Hasil Lab pada 23-11-19 menunjukkan adanya
Leukosit ↑
peningkatan leukosit yaitu sebesar 15,78
↓
10³/ʮL(normal 4,3-10,3).
Resiko infeksi
4. DS: Terkena api Gangguan nutrisi
- Klien mengatakan nyeri pada bagian Wajah, leher, ↓ kurang dari
punggung, dada,kaki kiri dan kedua tangan. Merusak pembuluh darah kebutuhan
P: Nyeri karena terkena luka bakar ↓
Q: Seperti terbakar dan perih Permeabilitas kapiler meningkat
R: Wajah, leher, dada, bokong dan kedua tangan. ↓
S: 6 berat (menggunakan skala nyeri wajah Wong Cairan dan protein merembes keluar
Baker-Faces) ↓
Syok hipovolemik
↓
T: Nyeri hilang timbul, terasa nyeri saat digerakkan Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
5. DS :Klien mengatakan nyeri pada bagian Wajah, leher, Kerusakan kulit Ketidakefektifan
punggung, dada,kaki kiri dan kedua tangan. pola nafas
P: Nyeri karena terkena luka bakar Pada wajah
Q: Seperti terbakar dan perih
R: Wajah, leher, dada, bokong dan kedua tangan. Kerusakan mukosa
S: 6 berat (menggunakan skala nyeri wajah Wong
Baker-Faces) Penyumbatan jalan nafas
Sesak
DO: Kolaborasi
17. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- An. Htampak meringis
- An. “H” bersikap protektif
yaitu melambatkan gerakan
untuk menghindari area
luka tidak terganggu atau
tersentu yang menyebabkan
timbulnya nyeri
- Terdapat luka bakar grade
IIB dan dibaluti kassa dari
kepala sampai kaki kiri.
- Tanda-tanda vital
Nadi :142x/menit
Suhu :37,9º C
RR :41 x/menit
Tekanan darah: 120/63
2 Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka Bakar
berhubungan dengan luka bakar keperawatan diharapkan kondisi Observasi
1. Identifikasi penyebab luka bakar.
integitas kulit pasien membaik
Ditandai dengan: 2. Identifikasi durasi terkena luka bakar dan riwayat
Kriteria hasil: penanganan luka sebelumnya
DS: 1. Kerusakan lapisan kulit 3. Monitor kondisi luka (mis. Ukuran, derajat,
perdarahan, warna, infeksi, eksudat, bau, dan
- Klien mengatakan nyeri menurun
kondisi tepi luka)
pada bagian Wajah, leher, 2. Nyeri berkurang
Terapeutik
dada, punggung, kaki 3. Kemerahan berkurang
4. Gunakan teknik aseptic selama merawat luka
kiridan kedua tangan. 4. Proses penyembuhan 5. Lepaskan balutan lama dengan menghindari nyeri
P: Nyeri karena luka bakar lukasesuai dengan fase dan perdarahan
6. Rendam dengan air streril jika balutan lengket
Q: Seperti terbakar dan penyembuhan luka
pada luka
perih 5. Pembentukan jaringan parut 7. Bersihkan luka dengan cairan streril (mis. NaCl
R: Wajah, leher, dada, meningkat. 0,9%, cairan antiseptic)
punggung , kakii kiridan 8. Lakukan terapi relaksasi untuk mengurangi nyeri
9. Jadwalkan frekwensi perawatan luka berdasarkan
kedua tangan
ada atau tidaknya infeksi, jumlah eksudat, dan
S: 6 sedang (menggunakan jenis balutan yang digunakan
skala nyeri wajah Wong 10. Gunakan modern dreesing sesuai dengan kondisi
luka (mis. Hydrocolloid, polymer, crystalline
Baker-Faces)
cellulose)
T: Nyeri hilang timbul, 11. Berikan diit dengan kalori 30-35kkal/kgBB/hari
terasa nyeri saat dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
12. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vit
digerakkan bagian
A, vit C, Zinc, asam amino,) sesuai indikasi.
tubuh yang terkena luka
Edukasi
bakar
13. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
DO: 14. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori
- Terdapat kerusakan lapisan dan protein.
kulit berupa luka bakar Kolaborasi
grade IIB pada bagian 15. Kolaborasi prosedur debridement (mis.
Enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika pelu
wajah, leher, dada,
16. Kolaborasi pemberian antibiotik
punggung, kaki kiridan
kedua tangan dan dibalut
dengan kassa.
- Warna luka bakar
kemerahan (hiperemia).
- Kondisi luka basah dan
mengalami proses
epitelisasi
3 Selasa/ WIB III 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local S:-
18-12-2019 15:30 dan sistemik O:
2. Membatasi jumlah pengunjung
- Tampak balutan pada daerah kepala,
3. Memberikan perawatan luka pada area luka
bakar wajah, leher, dada,punggung, kaki kiri
4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah dan kedua tangan.
kontak dengan pasien dan lingkungan
- Kondisi balutan kering dan bersih.
pasien
5. Mempertahankan teknik aseptic pada - Tanda-tanda infeksi:Rubor (-), Kalor
pasien. (-), Dolor (-), Tumor (-), Functio laesa
6. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
7. Mengajarkan cara mencuci tangan yang (+)
benar - TTV
8. Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka o N :104x/menit
9. Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
10. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan o RR:40x/menit
11. Melakukan Kolaborasi pemberian antibiotic o S : 37,2oC
o Tekanan darah : 90/53 mmHg
A : Masalah teratasi sebagian
P :Intervensi dilanjutkan (1,2,3,4,5,11).
4 Selasa/ WIB VI 1. mengkaji adanya alergi makanan S: -
18-12-2019 15:30 2. berkolaborasi dengan ahli gizi untuk O:
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang - Pasien muntah jika diberikan diit cair
dibutuhkan pasien melalui NGT
3. menganjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe - Pasien makan dan minum via NGT
4. menganjurkan pasien untuk meningkatkan - Pemasukan diit cair 50 cc/4 jam
protein dan vitamin C
A: Masalah teratasi sebagian
5. memberikan substansi gula
6. meyakinkan diit yang dimakan P: Lanjutkan intervensi (2,3,4,6,7,8,9,10,
mengandung tinggi serat untuk mencegah 11, 12,15,16)
konstipasi
7. memberikan makanan yang terpilih
8. memonitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori
9. Memberikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
10. Memonitor adanya penurunan berat badan
11. Memonitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
12. Memonitor turgor kulit
13. Memonitor mual dan muntah
14. Memonitor kadar albumin
15. Memberikan diit cair melalui NGT
16. Mengobservasi adanya mual muntah
3 Selasa / WIB III 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local S:-
18-12-2019 15:00 dan sistemik O:
2. Membatasi jumlah pengunjung
3. Memberikan perawatan luka pada area luka - Tampak balutan pada daerah kepala,
bakar wajah, leher, punggung, dada, dan
4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kedua tangan
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien - Kondisi balutan kering dan bersih.
5. Mempertahankan teknik aseptic pada - Tanda-tanda infeksi:Rubor (-), Kalor
pasien. (-), Dolor (-), Tumor (-), Functio laesa
11. Melakukan Kolaborasi pemberian
antibiotic (+)
- TTV
TD : 80/64 mmHg
Nadi :101 x/menit
RR: 34 x/menit
Suhu : 36.4 oC
A : Masalah teratasi sebagian
P :Intervensi dilanjutkan (1,2,3,4,5,11).
4 Selasa / WIB VI 2.berkolaborasi dengan ahli gizi untuk S: -
18-12-2019 15:30 menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang O:
dibutuhkan pasien
- Pasien muntah jika diberikan diit cair
8. Memonitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori melalui NGT
15. memberikan diit cair melalui NGT - Pasien makan dan minum via NGT
16. mengobservasi adanya mual muntah
- Pemasukan diit cair 50 cc/4 jam
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi (2, 8, 15,16)