Psikologi Perpustakaan
2019
1. Sejarah Perkembangan Psikologi.
Dibandingkan dengan disiplin ilmu lain, psikologi merupakan ilmu yang relatif muda.
Namun demikian, dalam lintasan sejarah psikologi, banyak para ahli telah menulis tentang
psikologi. Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800-an). Tetapi,
manusia disepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani
terutama plato dan aristoteles. Setelah itu St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar
dalam psikologimodern karena perhatiaannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang
fenomena psikologi. Descartes (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah
mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep
kerja refleks. Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad 17 dan 18, Leibnits, Hobbes,
Locke, Kant, dan Hume, memberikan sumbangan dalam bidang psikologi. Pada waktu itu
psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan. Berabad-abad setelah
zaman yunani kuno, psikologi masih merupakan bagian dari filsafat. Pada masa renaissance,
di francis muncul Rene Decartes (1596-1650) yang terkenal dengan teori tentang
“Kesadaran”, sementara di inggris muncul tokoh- tokoh seperti john Locke (1623-
1704), George Berkeley (1685-17530, James Mill (1773-1836), dan anaknya John
Stuart Mill (1806-1873), yang semuanya itu dikenal sebagai tokoh-tokoh aliran
Asosianisme.
Dalam perkembangan psikologi selanjutnya, peran sejumlah sarjana ilmu Faal yang
juga menaruh minat terhadap gejala-gejala kejiwaan tidak dapat diabaikan. Tokohnya
antara lain: C. Bell (1774-1842), F. Magendie (1785-1855), J.P. Muller (1801- 1858), P.
Broca (1824-1800), dan sebagainya. Nama seorang sarjana rusia, L.P. Pavlov (1849-
1936),tampaknya perlu dicatat secara khusus karena dari teori-teorinya tentang refleks
kemudian berkembang aliran Behaviorisme, yaitu aliran dalam psikologi yang hanya mau
mengakui tngkah laku yang nyata sebagai objek studinya dan menolak anggapan sarjana lain
yang mempelajari juga tingkah laku yang tidak tampak dari luar.
Menurut Gall, karena seetiap fakultas kejiwaan dicerminkan pada salah satu bagian
tertentu di tengkorak kepala maka dengan mengetahui bagian-bagian tengkorak mana
yang menonjol pada orang tertentu sehingga kita dapat mengetahui pula keadaan jiwanya.
Teori dari Gall tersebut dikenal Phrenologi. Teori yang seolah-olah ilmiah ini pada
dasarnya hanya bersifat ilmiah semu (Pseudo Science). Metode lainnya yang juga bersifat
ilmiah semu antara lain: Phiognomi (ilmu wajah/raut muka), palmistri (ilmu rajah tangan),
astrologi (ilmu perbintangan), numerologi (ilmu angka-angka), dan sebagianya. Pada akhir
abad ke-19 terjadilah babak baru dalam sejarah psikologi. Pada tahun 1879,wilhem wundt
(jerman, 1832-1920) mendririkan laboratorium psikologi pertama di Leipzig yang
menandai titik awal psikologi sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri. Sebagai tokoh
psikologi eksperimental, Wundt memperkenalkan metode introspeksi yang digunakan dalam
eksperimen-eksperimennya. Ia dikenal sebagai tokoh penganut strukturalisme karena ia
mengemukakan suatu teori yang menguraikan strukrur dari jiwa. Wundt percaya bahwa jiwa
terdiri dari elemen-elemen (elementisme) dan ada mekanisme terpenting dalam jiwa yang
menghubungkan elemen-elemen kejiwaan satu sama lainnya sehingga membentuk suatu
struktur kejiwaan yang utuh yang disebut asosianisme.
Bandingkan dengan hadits. “ barang siapa mengenal diri (jiwa)nya, maka ia akan
mengenal tuhannya. “salah satu hadis yang mengatakan “sesungguhnya masing-masing
kamu itu kejadiannya terkumpul dalam perut ibunya 40 hari lamanya,...kemudian allah
mengutus malaikat supaya menghembuskan ruh kedalamnya dan malaikat tersebut diperintah
untuk menyampaikan 4 perkara kepadanya, yaitu : menetapkan rizkinya, ajalnya,
perbuatannya, celaka, dan bahagianya.” Juga berkaitan dengan hadits yang mengatakan
bahwa”...seseorang akan dimudahkan untuk apa ia diciptakan.’’
Mungkin sudah banyak yang menyadari bahwa pola asuh orangtua adalah bagian dari
penerapan ilmu psikologi. Bagaimana memperlakukan anak, bagaimana harus bersikap di
hadapan anak, dan bagaimana cara mendidik anak dengan baik adalah sebagian kecil dari
penerapan ilmu psikologi di dalam keluarga, terutama dalam hal pola asuh. Pola asuh
memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi anak-anak, dan juga
perkembangan mental anak-anak. Dengan pola asuh yang tepat, maka anak-anak dapat
berkembang secara optimal
2. Desain produk
Hal lainnya yang merupakan penerapan dari ilmu psikologi di dalam kehidupan sehari-
hari adalah sikap dan perilaku, termasuk juga kepribadian, watak dan juga kondis emosi
seseorang. Semua hal tersebut adalah bagian dari penerapan ilmu psikologi di dalam
kehidupan sehari-hari yang mungkin tidak anda sadari. Misalnya, ketika anda bertemu
dengan orang yang tidak anda sukai, secara otomatis anda akan menunjukkan sikap tidak
senang. Atau ketika anda sedang marah, anda akan menunjukkan perilaku merusak dan
terus mengomel. Secara tidak sadar, itu semua adalah penerapan psikologi di dalam
kehidupan anda
4. Persepsi
Apa yang anda pikirkan ketika anda melihat orang dengan setelan jas lengkap, dan juga
rapi? Pasti anda langsung berpikir bahwa orang tersebut adalah orang yang kaya, pintar,
hebat, pejabat, dan sebagainya. Inilah yang disebut dengan persepsi. Secara tidak langsung,
mereka yang menggunakan setelan jas yang rapi akan dianggap tinggi derajatnya, dan
dianggap sebagai orang yang dipercaya. Persepsi inilah yang mendasari mengapa banyak
orang sangat memperhatikan penampilan mereka
3. Pentingnya psikologi bagi pustakawan.
Motivasi sendiri mempunyai pengertian suatu dorongan psikologis dari dalam diri
seseorang yang menyebabkan ia berperilaku secara tertentu terutama di dalam lingkungan
ia bekerja.
Berfungsi untuk memberikan pemahaman tentang suatu kelompok yang tidak dapat
dilepaskan dari adanya interaksi antara anggota satu dengan anggota lain. Pengetahuan
tentang proses-proses yang terjadi dalam kelompok serta bagaimana seseorang individu
berperilaku dalam kelompok.
f. Teori kepribadian
Berfungsi untuk memberikan pemahaman tentang kepribadian yang diharapkan dari
pustakawan dan akan mengingatkan setiap individu untuk berusaha membentuk diri
menjadi orang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan dan bersahabat dalam
memberikan layanan di perpustakaan.
Referensi
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309078/pendidikan/Psikol
ogi
%2BUmum.pdf&ved=2ahUKEwjLroKEpMjkAhUx4XMBHXxXAuAQFjAAegQIBxAB&u
sg=AOvVaw1IsYweZMvTTFavZGZiifYv
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.uinsu.ac.id/97/1/Penerapan%2520Ilmu
%2520Psikologi-2.pdf&ved=2ahUKEwiLjd-
mpsjkAhVugUsFHUwdCcsQFjABegQIBxAB&usg=AOvVaw0XvxeN2mxtDOUqTAI1bxy
H
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.psikoma.com/penerapan-ilmu-psikologi-dalam-
kehidupan-sehari-
hari/&ved=2ahUKEwievYW1sMjkAhURdysKHUdhBsIQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw3
hWaFOob87Y7iiseX2gwau&cf=1