Anda di halaman 1dari 7

Tugas

Psikologi Perpustakaan

Sejarah Perkembangan Psikologi, Penerapan Psikologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari, Dan


Pentingnya Psikologi Bagi Pustakawan.

Dosen Pengampu : Fridinanti Yusufhin, M.IP

Disusun Oleh : Rada Hakiki (404180003)

Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Islam

Fakultas Adab Dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi

2019
1. Sejarah Perkembangan Psikologi.

Dibandingkan dengan disiplin ilmu lain, psikologi merupakan ilmu yang relatif muda.
Namun demikian, dalam lintasan sejarah psikologi, banyak para ahli telah menulis tentang
psikologi. Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800-an). Tetapi,
manusia disepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani
terutama plato dan aristoteles. Setelah itu St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar
dalam psikologimodern karena perhatiaannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang
fenomena psikologi. Descartes (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah
mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep
kerja refleks. Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad 17 dan 18, Leibnits, Hobbes,
Locke, Kant, dan Hume, memberikan sumbangan dalam bidang psikologi. Pada waktu itu
psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan. Berabad-abad setelah
zaman yunani kuno, psikologi masih merupakan bagian dari filsafat. Pada masa renaissance,
di francis muncul Rene Decartes (1596-1650) yang terkenal dengan teori tentang
“Kesadaran”, sementara di inggris muncul tokoh- tokoh seperti john Locke (1623-
1704), George Berkeley (1685-17530, James Mill (1773-1836), dan anaknya John
Stuart Mill (1806-1873), yang semuanya itu dikenal sebagai tokoh-tokoh aliran
Asosianisme.

Dalam perkembangan psikologi selanjutnya, peran sejumlah sarjana ilmu Faal yang
juga menaruh minat terhadap gejala-gejala kejiwaan tidak dapat diabaikan. Tokohnya
antara lain: C. Bell (1774-1842), F. Magendie (1785-1855), J.P. Muller (1801- 1858), P.
Broca (1824-1800), dan sebagainya. Nama seorang sarjana rusia, L.P. Pavlov (1849-
1936),tampaknya perlu dicatat secara khusus karena dari teori-teorinya tentang refleks
kemudian berkembang aliran Behaviorisme, yaitu aliran dalam psikologi yang hanya mau
mengakui tngkah laku yang nyata sebagai objek studinya dan menolak anggapan sarjana lain
yang mempelajari juga tingkah laku yang tidak tampak dari luar.

Selain itu, peranan seorang dokter berdarah campuran inggris-skotlandia bernama


william McDaughall (1871-1938) perlu pula dikemukakan. Ia juga telah memberi inspirasi
kepada aliran Behaviorisme di amerika dengan teori-teorinya yang dikenal dengan nama
“Purposive Psychology”. Sementara para sarjana filsafat maupun ilmu faal berusaha untuk
menerangkan gejala-gejala kejiwaan dari segi lain. Diantara mereka adalah F.J. Gall (1785-
1828) yang mengemukakan bahwa jiwa manusia dapat diketahui dengan cara meraba
tengkorak kepala orang tersebut. Teori Gall dikembangkan dari pandangan psikologi
fakultas (Faculty Psychology) yang dikemukakan dengan mengekplorasi kesadaran melalui
metode “intropeksi diri”, dalam jiwa terdapat bagian-bagian atau fakultas (faculties).
Fakultas tersebut antara lain: ingatan, imajinasi, indera, kemauan, dan sebagainya.

Menurut Gall, karena seetiap fakultas kejiwaan dicerminkan pada salah satu bagian
tertentu di tengkorak kepala maka dengan mengetahui bagian-bagian tengkorak mana
yang menonjol pada orang tertentu sehingga kita dapat mengetahui pula keadaan jiwanya.
Teori dari Gall tersebut dikenal Phrenologi. Teori yang seolah-olah ilmiah ini pada
dasarnya hanya bersifat ilmiah semu (Pseudo Science). Metode lainnya yang juga bersifat
ilmiah semu antara lain: Phiognomi (ilmu wajah/raut muka), palmistri (ilmu rajah tangan),
astrologi (ilmu perbintangan), numerologi (ilmu angka-angka), dan sebagianya. Pada akhir
abad ke-19 terjadilah babak baru dalam sejarah psikologi. Pada tahun 1879,wilhem wundt
(jerman, 1832-1920) mendririkan laboratorium psikologi pertama di Leipzig yang
menandai titik awal psikologi sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri. Sebagai tokoh
psikologi eksperimental, Wundt memperkenalkan metode introspeksi yang digunakan dalam
eksperimen-eksperimennya. Ia dikenal sebagai tokoh penganut strukturalisme karena ia
mengemukakan suatu teori yang menguraikan strukrur dari jiwa. Wundt percaya bahwa jiwa
terdiri dari elemen-elemen (elementisme) dan ada mekanisme terpenting dalam jiwa yang
menghubungkan elemen-elemen kejiwaan satu sama lainnya sehingga membentuk suatu
struktur kejiwaan yang utuh yang disebut asosianisme.

Bandingkan dengan hadits. “ barang siapa mengenal diri (jiwa)nya, maka ia akan
mengenal tuhannya. “salah satu hadis yang mengatakan “sesungguhnya masing-masing
kamu itu kejadiannya terkumpul dalam perut ibunya 40 hari lamanya,...kemudian allah
mengutus malaikat supaya menghembuskan ruh kedalamnya dan malaikat tersebut diperintah
untuk menyampaikan 4 perkara kepadanya, yaitu : menetapkan rizkinya, ajalnya,
perbuatannya, celaka, dan bahagianya.” Juga berkaitan dengan hadits yang mengatakan
bahwa”...seseorang akan dimudahkan untuk apa ia diciptakan.’’

2. Penerapan Psikologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari.

1. Pola asuh orangtua

Mungkin sudah banyak yang menyadari bahwa pola asuh orangtua adalah bagian dari
penerapan ilmu psikologi. Bagaimana memperlakukan anak, bagaimana harus bersikap di
hadapan anak, dan bagaimana cara mendidik anak dengan baik adalah sebagian kecil dari
penerapan ilmu psikologi di dalam keluarga, terutama dalam hal pola asuh. Pola asuh
memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi anak-anak, dan juga
perkembangan mental anak-anak. Dengan pola asuh yang tepat, maka anak-anak dapat
berkembang secara optimal

2. Desain produk

Pernahkah anda mempertanyakan mengapa sebuah produk memiliki ciri-ciri khusus,


seperti misalnya warna yang menarik, dan sebagainya? Atau bagaimana sebuah kemasan
produk memiliki desain tertentu? Hal ini berkaitan erat dengan salah satu terapan dari ilmu
psikologi, desain, dan juga ergonomi. Pembuatan desain dari sebuah produk sudah
melewati berbagai perhitungan yang matang, sehingga membuat konsumen secara
psikologis tertarik dengan produk tersebut. Itulah sebabnya ada saja produk yang mungkin
tidak berkualitas, namun tetap banyak pembeli karena memiliki desain produk yang
menarik.

3. Sikap dan Perilaku Sehari-hari

Hal lainnya yang merupakan penerapan dari ilmu psikologi di dalam kehidupan sehari-
hari adalah sikap dan perilaku, termasuk juga kepribadian, watak dan juga kondis emosi
seseorang. Semua hal tersebut adalah bagian dari penerapan ilmu psikologi di dalam
kehidupan sehari-hari yang mungkin tidak anda sadari. Misalnya, ketika anda bertemu
dengan orang yang tidak anda sukai, secara otomatis anda akan menunjukkan sikap tidak
senang. Atau ketika anda sedang marah, anda akan menunjukkan perilaku merusak dan
terus mengomel. Secara tidak sadar, itu semua adalah penerapan psikologi di dalam
kehidupan anda

4. Persepsi

Apa yang anda pikirkan ketika anda melihat orang dengan setelan jas lengkap, dan juga
rapi? Pasti anda langsung berpikir bahwa orang tersebut adalah orang yang kaya, pintar,
hebat, pejabat, dan sebagainya. Inilah yang disebut dengan persepsi. Secara tidak langsung,
mereka yang menggunakan setelan jas yang rapi akan dianggap tinggi derajatnya, dan
dianggap sebagai orang yang dipercaya. Persepsi inilah yang mendasari mengapa banyak
orang sangat memperhatikan penampilan mereka
3. Pentingnya psikologi bagi pustakawan.

Untuk mengembangkan layanan perpustakaan dituntut adanya pustakawan yang


profesional dan berkompeten. Kompetensi pustakawan sebagai sebuah profesi juga
dituntut agar profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu melayani kebutuhan
informasi bagi pemakainya. Untuk memperoleh predikat profesional tersebut seorang
pustakawan harus memiliki kompetensi sesuai standar yang telah ditentukan. Tanpa sikap
profesional dari pustakawannya, perpustakaan yang modern, lengkap dan canggih akan
kurang berarti. Sehingga perlu dikembangkan dengan baik upaya-upaya peningkatan
profesionalitas pustakawan dalam rangka peningkatan layanan perpustakaan. Oleh karena
itu sangatlah diperlukan bagi seorang pustakawan untuk dijejali dengan ilmu-ilmu yang
berhubungan dengan perilaku dan bagaimana aplikasi dari perilaku tersebut dalam
berinteraksi dengan dunia luar. Ini lah salah satu fungsi dari ilmu psikologi. Pendidikan
psikologi yang penting dan yang harus dipahami oleh seorang pustakawan demi peningkatan
profesionalitas dan layanan dalam perpustakaan, diantaranya secara garis besar adalah :
a. Teori belajar
Berfungsi untuk membahas teori-teori belajar dari para tokoh psikologi kemudian
pengaplikasiannya dalam lingkungan kerja perpustakaan, seta bagaimana menciptakan
konsekuensi yang positif kepada pengunjung perpustakaan sehingga dapat meningkatkan
tingkah lakunya, serta memberikan kesempatan kepada pustakawan untuk memahami
lingkungannya melalui teori-teori belajar.
b. Teori motivasi

Motivasi sendiri mempunyai pengertian suatu dorongan psikologis dari dalam diri
seseorang yang menyebabkan ia berperilaku secara tertentu terutama di dalam lingkungan
ia bekerja.

c. Teori sikap dan persepsi


Berfungsi untuk memberikan pemahaman bahwa betapa pentingnya sikap dan
persepsi ini dikaitkan dengan perilaku atau perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak pada perilaku
atau perbuatan orang yang bersangkutan. Dengan mengetahui sikap seseorang, individu
akan mendapatkan gambaran kemungkinan perilaku yang timbul dari orang yang
bersangkutan.
d. Teori hubungan interpersonal
Kemampuan seseorang dalam menjalin suatu hubungan interpersonal sangat penting
untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam lingkungan pekerjaan. Seseorang tidak begitu saja mempunyai keterampilan
untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Kemampuan ini tidak bersifat bawaan
dan tidaklah muncul secara ajaib, tetapi dipelajari.

e. Teori dinamika kelompok

Berfungsi untuk memberikan pemahaman tentang suatu kelompok yang tidak dapat
dilepaskan dari adanya interaksi antara anggota satu dengan anggota lain. Pengetahuan
tentang proses-proses yang terjadi dalam kelompok serta bagaimana seseorang individu
berperilaku dalam kelompok.
f. Teori kepribadian
Berfungsi untuk memberikan pemahaman tentang kepribadian yang diharapkan dari
pustakawan dan akan mengingatkan setiap individu untuk berusaha membentuk diri
menjadi orang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan dan bersahabat dalam
memberikan layanan di perpustakaan.

Referensi

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309078/pendidikan/Psikol
ogi
%2BUmum.pdf&ved=2ahUKEwjLroKEpMjkAhUx4XMBHXxXAuAQFjAAegQIBxAB&u
sg=AOvVaw1IsYweZMvTTFavZGZiifYv

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.uinsu.ac.id/97/1/Penerapan%2520Ilmu
%2520Psikologi-2.pdf&ved=2ahUKEwiLjd-
mpsjkAhVugUsFHUwdCcsQFjABegQIBxAB&usg=AOvVaw0XvxeN2mxtDOUqTAI1bxy
H

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.psikoma.com/penerapan-ilmu-psikologi-dalam-
kehidupan-sehari-
hari/&ved=2ahUKEwievYW1sMjkAhURdysKHUdhBsIQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw3
hWaFOob87Y7iiseX2gwau&ampcf=1

Anda mungkin juga menyukai