Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Maha Esa, bahwa penulis
telah menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Komunitas II
dengan judul “Usia Kelompok Dewasa Beserta Masalah Kesehatannya”. Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
2. Orang tua yang telah memberi dukungan dalam bentuk moril maupun materil.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan.............................................................................................................7
1.4 Manfaat...........................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
2.1 Konsep Keperawatan Komunitas...................................................................8
2.1.1 Tujuan Keperawatan Komunitas.............................................................8
2.1.2 Fungsi Keperawatan Komunitas..............................................................9
2.1.3 Prinsip Keperawatan Komunitas...........................................................10
2.1.4 Sasaran Keperawatan Komunitas..........................................................11
2.1.5 Unsur Keperawatan Komunitas.............................................................12
2.1.6 Tingkat Pencegahan Keperawatan Komunitas......................................13
2.1.7 Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas.........................................14
2.1.8 Model yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas.........................15
2.1.9 Peran Perawat Komunitas Terkait Usia Dewasa...................................17
2.2 Konsep Agregat Dewasa..............................................................................19
2.2.1 Pembagian Masa Dewasa......................................................................20
2.2.2 Karakteristik Masa Dewasa...................................................................23
2.2.3 Perkembangan Fisik, Kognitif, Emosi, Sosial dan Moral.....................29
2.2.4 Tugas Perkembangan Masa Dewasa.....................................................35
2.2.5 Usia Dewasa sebagai Kelompok Resiko...............................................37
2.2.6 Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan pada Usia Dewasa..................38
2.2.7 Masalah Kesehatan Pada Masa Usia Dewasa........................................40
2.2.8 Menjaga Kesehatan pada Usia Dewasa.................................................53
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Agregat Dewasa...........................................54
2.3. 1 Pengkajian.............................................................................................54
2.3.2 Diagnosa Keperawatan..........................................................................56
2.3.3 Intervensi...............................................................................................57
2.3.4 Implementasi..........................................................................................61
2.3.5 Evaluasi..................................................................................................61
BAB III KISI-KISI INSTRUMEN PENGKAJIAN KELOMPOK USIA
DEWASA...............................................................................................................62
BAB IV PENUTUP...............................................................................................90
4.1 Kesimpulan...................................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................91
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1. Bagi Institusi
Menilai/ mengevaluasi sejauh man pemahaman mahasiswa dalam
memahami ilmu yang telah diberikan khususnya dalam melaksanakan
proses keperawatan dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
terutama yang berkaitan dengan asuhan keperawatan komunitas agregat
dewasa.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan keperawatan komunitas agregat dewasa serta dalam
melakukan pendokumentasian dan penyusunan makalah agregat dewasa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Prevensi Primer
Prevensi primer ditunjukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang sehat. Contohnya adalah memberikan imunisasi pada
balita, pemberian vaksin, serta promosi kesehatan tentang perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Prevensi sekunder
Prevensi sekunder ditunjukkan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Bentuk
intervensi yang dapat dilakukan adalah pelayanan/ asuhan keperawatan
mencakup identifikasi masyarakat atau kelompok yang berisiko
mengalami masalah kesehatan, melakukan penanggulangan masalah
kesehatan secara cepat dan tepat, upaya penemuan penyakit sejak awal
(skrining kesehatan), pemeriksaan kesehatan berkala, serta melakukan
rujukan terhadap masyarakat yang memerlukan penatalaksanaan lebih
lanjut.
3. Prevensi tersier
Prevensi tersier ditunjukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat pada masa pemulihan setelah mengalami masalah kesehatan.
Contoh tindakan yang dilakukan adalah melatih rentang pergerakan sendi/
range of motion (ROM) pada klien pasca stroke, atau melakukan kegiatan
pemulihan kesehatan pasca bencana.
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spritual.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya
adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental
dan lain sebagainya.
I. Pengkajian
1) Data inti komunitas (core inti)
1. Demografi: jumlah kelompok dewasa, golongan umur,
pengalaman sebelumnya. Etnis terdiri dari suku bangsa dan ras.
2. Tipe keluarga: keluarga/ bukan keluarga, kelompok.
3. Status perkawinan: kawin, janda/duda, single.
4. Statistik vital: kelahiran, kematian kelompok usia dewasa dan
penyebab kematian.
5. Nilai-nilai keyakinan dan agama: nilai agama dan keyakinan
yang dianut oleh kelompok dewasa berkaitan dengan nilai dan
norma yang dianut.
2) Data Subsistem Komunitas
Delapan data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian
komunitas meliputi:
1. Lingkungan fisik
Dilihat di lingkungan kelompok usia dewasa, kebersihan
lingkungan kualitas air, pembuangan limbah, kualitas udara,
kualitas makanan, akses dan aktifitas kelompok dewasa dalam
pemenuhan kebutuhan. Data dapat dikumpulkan dengan
winshield survey dan observasi.
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus kelompok dewasa
melalui puskesmas, pengobatan tradisional atau fasilitas
pelayanan kesehatan.
3. Ekonomi
Dilihat dari jumlah pendapatan keluarga, jenis pekerjaan
penanggungjawab, jumlah penghasilan dan pengeluarannya.
4. Transportasi dan keamanan
Dilihat dari jenis transportasi yang digunakan kelompok dewasa
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan adanya rasa aman
dan dukungan dari anggota keluarga untuk kelompok usia
dewasa.
5. Politik dan pemerintahan
Pemerintahan: kelompok pelayanan masyarakat seperti PKK,
tahlil, kumpulan bapak-bapak, dll. Terdapat kebijakan yang
mendukung optimalnya peran ibu dalam memberikan ASI.
Politik: kegiatan politik yang ada diwilayah tersebut dan peran
peserta partai politik dalam pelayanan kesehatan.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal: media komunikasi yang digunakan oleh
kelompok dewasa untuk memperoleh informasi pengetahuan
tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari tenaga
kesehatan.
b. Komunikasi informal
Komunikasi/ diskusi yang dilakukan kelompok dewasa
dengan tenaga kesehatan, orang yang berpengalaman dan
lingkungan dalam masyarakat dalam menyelesaikan masalah
kelompok dewasa.
7. Pendidikan
Tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap
dalam meningkatkan derajat kesehatan.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan oleh kelompok dewasa.
b. Dewasa madya
Santrock (2002) menekankan bahwa perkembangan emosi sosial,
dan moral yang menjadi titik perhatian pada masa ini adalah berkenaan
dengan beberapa hal,yaitu :
Karena dimasa ini adalah masa penutupan usia yang mana tidak
lama lagi mereka akan mengalami kematian, jika seseorang yang berda
disekitarnya baik maka akan baik pula saat ia meninggal. Selain itu
kita harus berada disampingnya untuk selalu memberi dukungan,
motivasi religius yang akan meningkatkan keagamaannya demi
mempersiapkan kematiannya yang baik.
2.2.4 Tugas Perkembangan Masa Dewasa
1. Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Optimalisasi perkembangan orang dewasa awal mengacu pada tugas-tugas
perkembangan dewasa awal menurut R.J. Havighurst, 1953 (dalam
Hurlock, 1986), mengemukakan rumusan tugas-tugas perkembangan masa
dewasa awal sebagai berikut :
a. Memilih teman (sebagai calon istri atau suami
b. Belajar hidup bersama dengan suami/istri
c. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
d. Mengelola rumah tangga
e. Mulai bekerja dalam suatu jabatan
f. Mulai bertanggung jawab sebagai warga Negara
Arthritis
Stroke
PPOK
Dewasa Dini
Masalah kesehatan yang muncul dan seringkali ditemui pada kelompuk
usia ini meliputi kecelakaan, bunuh diri, penyalahgunaan zat, hipertensi, penyakit
menular seksual (PMS), penganiayaan terhadap wanita dan keganasan tertentu.
1. Kecelakaan
Cedera tak-disengaja(terutama tabrakan kendaraan bermotor)
merupakan penyebab kematian utama pada kelompok usia 1-44 tahun.
Oleh sebab itu pendidikan mengenai tindakan kewaspadaan keselamatan
dan pencegahan kecelakaan merupakan peran utama perawat dalam
meningkatkan kesehatan orang dewasa muda.
2. Bunuh Diri
Bunuh diri merupakan penyebab kelima kematian pada individu
dewasa muda di AS(Murray & Zentner, 2001 dalam Kozier dkk,
2011).Secara umum, tindakan bunuh diri disebabkan oleh
ketidakmampuan individu dewasa muda untuk menghadapi berbagai
tekanan, tanggung jawab, dan tuntutan di masa dewasa.
Peran perawat dalam mencegah upaya bunuh diri meliputi
mengidentifikasi perilaku yang mengindikasikan masalah potensial:
depresi; berbagai keluhan fisik seperti penurunan berat badan, gangguan
tidur, dan gangguan pencernaan; penurunan minat dalam peran sosial dan
pekerjaan, serta seringnya individu mengurung diri; menyediakan
informasi mengenai tanda awal bunuh diri dalam program pendidikan.
Apabila terindentifikasi berisiko melkukan bunuh diri maka harus dirujuk
ke profesional kesehatan jiwa atau pusat penenangan kritis.
3. Hipertensi
Masalah ini dipengaruhi oleh faktor keturunan, merokok, obesitas,
diet tinggi-natrium, dan tingkat stres yang tinggi.
4. Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunan zat merupakan ancaman utama terhadap kesehatan
individu dewasa muda. Alkohol, mariyuana, amfetamin, dan kokain
misalnya, dapat menimbulkan perasaan bahagia pada individu yang
memiliki masalah penyesuaian dan akan berakibat buruk pada masalah
kesehatan di kemudian hari. Sebagai contoh, penyalahgunaan obat selama
kehamilan dapat menyebabkan gangguan pada janin, penggunaan alkohol
dalam waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit berbahaya.
Strategi perawat berkaitan penyalahgunaan obat meliputi
penyuluhan tentang komplikasi penggunaan obat itu, upaya pengubahan
sikap individu terhadap penyalahgunaan obat, dan konseling tentang
berbagai masalah yang menyebabkan penyalahgunaan obat.
5. Penyakit Menular Seksual (PMS)
PMS, seperti AIDS, sifilis, gonore merupakan jenis infeksi yang
umum terjadi pada individu dewasa muda. Fungsi perawat disini terutama
sebagai pendidik.
6. Penganiayaan terhadap Wanita
Masalah ini terjadi pada keluarga di seluruh tingkat sosioekonomi.
Kondisi stres yang memicu keluarga untuk melakukan penganiayaan
meliputi masalah keuangan, perpisahan keluarga dan dukungan
masyarakat, serta isolasi fisik dan sosial.
Perawat yang menangani wanita tersebut harus (a) memiliki
komunikasi terbuka yang mendorong mereka mengemukakan masalahnya;
(b) membantu mereka meningkatkna harga dirinya; (c) terus mendikung
dan mendidik wanita agar memahamo sebab dan akibat perilaku
kekerasann dan penganiayaan.
7. Keganasan
Masalah keganansan yang sering muncul pada pria usia 20-34
tahun adalah kanker testis. Pemeriksaan testis harus diadakan sebulan
sekali sebagai identifikasi dini terjadinya kanker skrotum(Barkauskas dkk,
2002 dalam Kozier, 2011).Sedangkan pada wanita adalah kanker payudara
yang meningkat setelah usia 30 tahun. Kanker payudara merupakan
penyebab kematian utama yang terjadi pada wanita.
Dewasa Pertengahan
Resiko munculnya masalah kesehatan pada kelompok usia ini lebih besar
daripada kelompok usia dewasa muda, antara lain:
1. Kecelakaan
Faktor perubahan fisiologis, dan kekhawatiran terhadap tanggung
jawab personal dan pekerjaan dapat meningkatkan angka kecelakaan pada
individu paruh baya, terutama kecelakaan kendaraan bermotor.
2. Kanker
Kanker merupakan penyebab kematian kedua para individu yang
berusia antara 25 dan 64 tahun di AS. Pria memiliki insiden penyakit
kanker paru dan kandung kemih yang tinggi. Pada wanita, penyakit kanker
payudara menempati posisi tertinggi, diikuti kanker kolon dan rektum,
uterus, dan kanker paru.
3. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di
AS. Faktor penyebabnya meliputi merokok, obesitas, hipertensi, diabetes
melitus, gaya hidup kurang gerakriwayat keturunan atau riwayat kematian
mendadak pada ayah saat berusia kurang dari 55 tahun atau ibu saat
berusia kurang dari 65 tahun, serta faktor usia individu.
4. Obesitas
Obesits merupakan faktor resiko untuk banyak penyakit kronis
seperti dibaetes dan hipertensi. Klien harus mencegah obesitas dengan
mengurangi asupan kalori dan berolahraga secara teratur.
5. Alkoholisme
Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan
masalah pengangguran, keretakan dalam rumah tangga, kecelakaan, dan
berbagai penyakit.
6. Perubahan Kesehatan Mental
Stresor perkembangan, seperti menopause, penuaan, dan masa
pensiun yang semakin dekat, serta stresor situasional, seperti perceraian,
pengangguran, dan kematian pasangan, dapat memicu peningkatan depresi
di masa paruh baya. Klien dapat memperoleh manfaat dari kelompok
pendukung atau terapi individu untuk mengatasi masalah ini.
Dewasa Lanjut
1. Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan merupakan fokus perhatian utama bagi
lansia. Healthy People 2010 melaporkan bahwa sebanyak 87% dari
seluruh kasus fraktur yang terjadi pada lansia di atas 65 tahun disebabkan
oleh insiden jatuh. Karena penurunan fungsi penglihatan, refleks yang
semakin lambat, dan kondisi tulang yang rapuh, lansia harus selalu
berhati-hati pada saat menaiki anak tangga, menegmudikan mobil, dan
bahkan saat berjalan.
2. Penyakit Ketunadayaan Kronik
Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan fungsi yang serius,
seperti artritis, osteoporosis, penyakit jantung, stroke, perubahan
penglihatan dan pendengaran, pneumonia, fraktur, trauma akibat jatuh,
atau insiden lainnya yang menyebabkan masalah kesehatan kronis.
3. Penyalahgunaan Obat
Lansia yang menderita suatu jenis penyakit kronis lebih kerap
memerlukan obat-obatan. Kerumitan yang ditemui dalam pemberian obat
itu secara mandiri dapat menimbulkan berbagai situasi penggunasalahan,
seperti mengonsumsi obat terlalu banyak atau terlalu sedikit,
mengonsumsi obat bersama alkohol, mengonsumsi obat resep bersama
obat bebas, atau mengonsumsi obat milik orang lain tanpa sengaja.
4. Alkoholisme
Mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun membawa pengaruh
buruk pada semua sistem tubuh, menyebabkan kerusakan progresif pada
hati dan ginjal, merusak lambung dan organ lain yang terkait, serta
memperlambat respons mental yang kerap mengakibatkan kecelakaan dan
kematian.
5. Demensia
Demensia merupakan proses yang membahayakan dan berlangsung
lambat, yang mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif secara progresif.
Tipe dimensia yang paling sering ditemui adalah penyakit Alzheimer.
6. Penganiayaan Lansia
Penganiayaan lansia yang paling sering terjadi adalah pada wanita
di atas usia 75 tahun yang mengalami gangguan fisik atau mental dan
bergantung pada pelaku dalam perawatan diri. Penganiayaan dapat berupa
penganiayaan fisik, psikologis, atau emosi; penganiayaan seksual;
penganiayaan keuangan; dan pelanggaran terhadap HAM.
Secara psikologis, lansia dapat mengalami kekerasan verbal,
ancaman, penghinaan, atau ejekan. Penganiayaan atau pengabaian lansia
dapat terjadi di rumah pribadi, penampungan lansia, rumah sakit, atau
fasilitas layanan jangka panjang.
2.3. 1 Pengkajian
A. Data inti komunitas (core inti)
1) Demografi: jumlah kelompok dewasa, golongan umur, pengalaman
sebelumnya. Etnis terdiri dari suku bangsa dan ras.
2) Tipe keluarga: keluarga/ bukan keluarga, kelompok.
3) Status perkawinan: kawin, janda/duda, single.
4) Statistik vital: kelahiran, kematian kelompok usia dewasa dan
penyebab kematian.
5) Nilai-nilai keyakinan dan agama: nilai agama dan keyakinan yang
dianut oleh kelompok dewasa berkaitan dengan nilai dan norma yang
dianut.
B. Data Subsistem Komunitas
Menggunakan model teori Community as Partner yang terdapat 8
(Delapan) data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian
komunitas meliputi:
1. Lingkungan fisik
Dilihat di lingkungan kelompok usia dewasa, kebersihan lingkungan
kualitas air, pembuangan limbah, kualitas udara, kualitas makanan,
akses dan aktifitas kelompok dewasa dalam pemenuhan kebutuhan.
Data dapat dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi.
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus kelompok dewasa melalui
puskesmas, pengobatan tradisional atau fasilitas pelayanan
kesehatan.
3. Ekonomi
Dilihat dari jumlah pendapatan keluarga, jenis pekerjaan
penanggungjawab, jumlah penghasilan dan pengeluarannya.
2.3.5 Evaluasi
Adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Perawat dapat memonitor kealpaan yang
terjadi slm tahap pengkajian, analisa, perencanaan, dan pelaksanaan tindakan.
BAB III
KISI-KISI INSTRUMEN PENGKAJIAN KELOMPOK USIA DEWASA
CORE
4 History
History Riwayat Riwayat yang pernah Primer- Wawancara Lembar Penyakit apa yang pernah
riwayat penyakit diderita keluarga terstruktur kuesioner diderita anggota keluarga
penyakit terdahulu Kejadian yang diderita pada tiga bulan terakhir?
keluarga keluarga Keluarga yang MRS
Apa keluhan anda dan
keluarga sekarang terkait
kesehatan?
SUBSYSTEM
BPJS, dll)
- Apakah Anda
memanfaatkan
jaminan pelayanan
kesehatan yang anda
miliki ?
2 pekerja RW/RT ?
- Apakah mayoritas
gender yang bekerja di
RW/RT ?
Apakah pelayanan
kesehatan yang tersedia
di wilayah saat ini
sudah memuaskan?
Akses layanan Jarak, jenis alat Primer- Wawancara Lembar Berapa jarak rumah
kesehatan transportasi, dan biaya masyarakat kuesioner anda dari temapt
pelayanan kesehatan?
Transportasi apakah
ang anda gunakan
untuk mencapai
pelayanan kesehatan?
Layanan social Jenis layanan sosial: Primer- Wawancara Lembar apakah bapak / ibu
jaminan hari tua, dana masyarakat kuesioner memiliki jaminan
pensiun sosial?
Transportasi apakah
yang anda gunakan
untuk mencapai tempat
pelayanan sosial?
3 Education
Fasilitas Bangunan Jumlah bangunan Primer Wawancara Lembar Apakah di wilayah RW
Pendidikan sekolah sekolah yang tersedia, - Ketua RW Kuesioner x terdapat bangunan
jenjang pendidikan TK, sekolah?
SD, SMP, SMA
Apa saja instansi
pendidikan yang
tersedia di wilayah RW
x?
5 Communication
Pembawa Penyebaran Informasi Primer-Kader Wawancara Lembar Bagaimana penyebaran
Pesan Kuesioner informasi tentang
(sender) kesehatan di RW x?
Apakah media
komunikasi yang
digunakan untuk
Pendidikan Kesehatan menyebarkan informasi
tentang kesehatan di
Pemberi informasi RW x?
kesehatan: Petugas
Puskesmas, Mahasiswa, Apakah di RW x
Petugas Kelurahan pernah diadakan
penyuluhan tentang
Pemberian penyuluhan: penyakit? Jika iya,
- 1x seminggu siapa yang melakukan
- 1x sebulan penyuluhan?
- 2x sebulan
Dll Seberapa sering
melakukan penyuluhan
kesehatan?
6 Lingkungan fisik
Tipe daerah Kondisi daerah Lingkungan Observasi Lembar Bagaimana tipe daerah
pedesaan observasi di rw x ?
Kondisi Jenis bangunan Bahan utama yang Lingkungan Observasi Lembar Bahan utama apa yang
perumahan rumah digunakan (batu, bata, observasi digunakan?
batako, bambu, dll)
Sumber air Primer dan observasi Lembar Bagaimana kondisi air
bersih lingkungan kuesioner, di wilayah rw x?
wawancara
terstruktur
Ventilasi lingkungan Observasi Lembar Bagaimana kondisi
observasi sirkulasi udara dan
ventilasi?
Pencahayaan Lingkungan Observasi Lembar Bagaimana
observasi pencahayaan rumah di
rw x?
MCK Ketersediaan MCK di Lingkungan Observasi Lembar Adakah MCK? Bila
dalam rumah dan observasi tidak bagaimana proses
penggunaannya MCK?
Pencemaran Sanitasi sampah Cara pembuangan Primer-keluarga Wawancara Lembar Bagaimana cara
sampah di lingkungan terstruktur observasi masyarakat daerah
rw x membuang sampah?
Tempat sampah Ketersediaan tempat Lingkungan Observasi Lembar Bagaimana
sampah observasi ketersediaan tempat
sampah di rw x?
seksual
Penggunaan
narkotika
Akses jalan Akses jalan untuk Lingkungan Observasi Lembar Apakah akses jalan di
untuk petugas pemadam kebakaran: observasi wilayah ini terjangkau
pemadam Terjangkau oleh petugas pemadam
kebakaran kebakaran?
Tidak
terjangkau
8 Rekreasi
Fasilitas Macam rekreasi Macam sarana kegiatan Lingkungan/Data Wawancara Lembar Apa saja sarana rekreasi
rekreasi rekreasi di wilayah Lapangan Observasi yang tersedia di
tersebut. wilayah tersebut ?
Tempat/sarana Ketersediaan tempat Lingkungan/Data Wawancara Lembar Adakah sarana rekreasi
rekreasi wisata di wilayah Lapangan Observasi diwilayah tersebut ?
tersebut. Dimana lokasinya ?
Apakah sarana tersebut
mudah dijangkau oleh
anggota masyarakat
tersebut ?
Biaya rekreasi Biaya yang dikeluarkan Primer-Keluarga Wawancara Lembar Berapa biaya yang
untuk rekreasi. Kuesioner dikeluarkan untuk
melakukan kegiatan
rekreasi tersebut?
Frekuensi Kegiatan rekreasi kapan Primer-Keluarga Wawancara Lembar Kapan dan berapa kali
dan berapa kali Kuesioner bapak/ibu melakukan
melakukanya. rekreasi ?
Jenis/kegiatan Kegiatan masyarakat Primer-Ketua Wawancara Lembar Adakah kegiatan
hiburan utuk membuat hiburan. RT/Ketua RTW Kuesioner hiburan di wilayah
tesebut, sebutkan ?
Aktivitas di - Kegiatan masyarakat di Primer-Keluarga Wawancara Lembar Apa saja kebiasaan
waktu luang waktu luang. Kuesioner masyarakat dalam
mengisi waktu luang ?
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keperawatan kesehatan komunitas adalah area pelayanan keperawatan
professional yang diberikan secara holistic (bio-psiko-sosio-spiritual) dan
difokuskan pada kelompok risiko tinggi yang bertujuan meningkatkan derajat
kesehatan melalui upaya promotif, preventif, tanpa mengabaikan kuartif dan
rehabilitative dengan melibatkan komunitas sebagai mitra dalam menyelesaikan
masalah (Hithcock, Scubert & Thomas, 1999; Allender &Spradley, 2001,
Stanhope & Lancaster, 2016).
Hurlock mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18
tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang
menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Perkembangan dewasa dibagi
menjadi tiga bagian yaitu, dewasa muda (young adulthood) dengan usia berkisar
antara 20 sampai 40 tahun. Dewasa menengah (middle adulthood) dengan usia
berkisar antara 40 sampai 65 tahun dan dewasa akhir (late adulthood) dengan usia
mulai 65 tahun ke atas (Papalia et al, 2007).
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada usia kelompok dewasa
menggunakan pendekatan Community As Partner Model . Klien kelompok
dewasa digambarkan sebagai inti (core) mencakup sejarah, demograpi, suku
bangsa, nilai dan keyakinan, dengan 8 (delapan) sub system yang saling
mempengaruhi meliputi, lingkungan fisik pelayanan kesehatan dan sosial,
ekonomi keamanan dan transportasi politik dan pemerintahan, komunikasi,
pendidikan dan rekreasi ( Anderson, Mc Farlane, 2000 dalam Ervin, 2002).
DAFTAR PUSTAKA