Pertemuan 5
Pertemuan 5
Bahan baku merupakan bahan langsung, yaitu bahan yang membentuk produk jadi.
Misalnya produk kursi rotan, bahan bakunya rotan. Adapun bahan pembantu produk kursi rotan
seperti paku, lem kayu, dempul dll. Sedangkan supplies pabrik, yaitu bahan yang diperlukan
dalam membuat satu produk, tetapi bahan tsb tidak melekat pada produk yang bersangkutan.
Bahan pembantu dan supplies pabrik termasuk biaya overhead pabrik (BOP )
Adapun dasar penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran produksi,
rencana persediaan bahan baku dan standard pemakaian bahan baku ( standard usage rate ).
Rumusnya adalah sebagai berikut :
1
Rp 1.000 .000
Harga Standar BB kedelai = 10 .000 = Rp 100,- per ons
Rumus lain : Pemakaian BB (dlm unit ) = Jumlah Produksi x SUR
Biaya BB ( dlm rupiah ) = Pemakaian x Harga per unit
Dari contoh kuantitas standar BB dan harga standar BB dapat disusun anggaran pemakaian BB :
Penyelesaian:
Triwula Produksi SUR Kebutuhan (ons ) Harga (Rp ) Jumlah Biaya Bahan Baku
n (unit) (ons ( Rp )
)
I 22.000 2 44.000 100 4.400.000
II 23.000 46.000 4.600.000
III 24.000 48.000 4.800.000
IV 26.000 52.000 5.200.000
Setahun 95.000 190.000 19.000.000
BBB
x2−Pbba
Pbb = TPPBB
2
Tingkat perputaran persediaan BB setahun 5 kali. Biaya BB TW I : Rp 4.400.000;
TW II : Rp 4.600.000,-; TW III : Rp 4.800.000,-; TW IV : Rp 5.200.000,-. Susun
anggaran persediaan BB akhir.
Penyelesaian:
Biaya pemakaian BB = xx
Persediaan BB akhir = xx +
Bahan Baku tersedia = xxxx
Persediaan BB awal = x -
Pembelian BB = xxx
=========
Contoh 7:
3
2 4
Misalkan syarat pembelian 80 % tunai dan 20% lagi dibayar triwulan berikutnya.
Berdasar data anggaran pembelian bahan baku pada table di atas dapat dibuat anggaran
pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku sbb :