Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas 09
Mata Kuliah : Geologi Umum

RESUME
PENGENALAN BATUAN METAMORF

Nama : Ahmad Razali Hakim


NPM : 10070119063
Shift Praktikum : V (Lima) / 08.00 – 11.00 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Sabtu, 4 April 2020
Hari/ Tanggal Laporan : Sabtu, 11 April 2020
Asisten : 1. Dr. Yunus Ashari, Ir., M.T
2. Dr.,Ir.Dudi Nasrudin, M.T
3. Dono Guntoro, S.T., M.T
4. Wahyu Budhi, S.T,M.T
5. Ir. Sri Indarto
6. Deni Mildan S.T
7. Romario Rahmad Radani
8. Mursalin Hasruddin
9. Muhammad Iqbal F.
10. Muhammad Ikram Sulaeman
11. Padli Ahmad Wijaya Kusuma

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2020
PENGENALAN BATUAN METAMOF

A. BATUAN METAMORF
1. Pengertian Batuan Metamorf
Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk karena pengaruh dari
adanya perubahan temperatur yang tinggi dan tekanan dari lapisan diatasnya
atau pengaruh dari kedua perubahan tersebut secara bersamaan, karena
adanya gaya geologi dan akhirnya terjadi perubahan tersebut yang akhirnya
menjadikan perubahan susunan mineral, perubahan kristal, perubahan
strukturnya.
Batuan metamorf merupakan batuan awal baik batuan beku, batuan sedimen
maupun batuan metamorf itu sendiri yang mengalami radiasi, tekanan, dan suhu
yang sangat tinggi di dalam permukaan bumi , batuan yang dapat mengalami
tekanan dan temperatur diatas 300 Mpa dan 200°C umumnya berada pada
kedalaman tertentu dan biasanya berasosiasi dengan proses tektonik, terutama
di daerah tumbukan lempeng atau zona subduksi, ciri-ciri batuan metamorf
adalah :
a. Rekristalisasi
b. Orientasi
c. Pembentrukan mineral baru
d. Terkstur dan struktur baru

Sumber : Vernon, 2006


Gambar 1
Contoh Batuan Metamorf
2. Klasifikasi Batuan Metamorf
Secara umum batuan metamorf di klasifikasikan berdasarkan tekanan dan
suhu atau dari keduanya, batuan metamorf dapat di bagi menjadi :
a. Batuan Metamorf Thermal
Yaitu Batuan yang terbentuk karena proses metamorfosis yang di mana
temperature Lebih dominan dari tekanannya, dimana temperatuarnya
diantara 400o – 600O C, biasanya batuan metamorf thermal ini terjadi di
dekat dapur magma atau dekat zona subduksi dimana terjadi peristiwa
tabrakan lempeng dan adanya gesekan yang menyebabkan
meningkatnya suhu
b. Batuan Metamorf Dynamo
Yaitu dimana batuan yang terbentuk karena proses metamorfosis yang
dominan terpengaruh karena Tekanan (Power) dari pada Temperaturnya
(Suhu), biasanya batuan metamorf ini memungkinkan terjadinya
rekistralisasi pada batuan, dimana mineral dalam batuan tersebut akan
mengalaami kristalisasi ulang
c. Batuan Metamorf Regional
Yaitu batuan metamorf yang terbentuk karena proses metamorfosis di
mana tekanan dan suhu saling dominnan atau seimbang terhadap
batuan tersebut.
Ada juga Facies Metamorfosisme yaitu pengelompokan mineral-mineral
metamorfik yang berdasarkan kepada temperature dan tekanan sama seperti
pembentukan batuannya. Setiap faciesnya di namakan pada kumpulan mineral-
minerlanya, kesamaan sifat kimiawi atau fisiknya ada 3 facies metamorfisme
yaitu metamorfisme burial dan regional rendah serta tinggi.
Dalam gambar dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara suhu dan
tekanan serta kedalaman, yaitu pada tahap pertama ada metamorfisme burial
dimana kedalamannya masih dangkal dimana suhu dan tekanan belum terlalu
tinggi, kemudian masuk selanjutnya ke metamorfisme regional rendah dengan
kedalaman yang lebih dalam dari metamorfisme burial, pada metemorfisme ini
mineral terpadatkan, kamudian masuk ke metamorfisme regional tinggi yaitu
dengan kedalaman kurang lebih 20 km, apabila melewatibatas tersebut, batuan
dapat meleleh menjadi magma,.
Sumber : anonym, 2009
Gambar 2
Facies Metamorf

3. Struktur Batuan metamorf


a. Foliated
Struktur ini biasanya dicirikan dengan adanya lapisan yang terlihat berbeda
pada batuan, biasanya memliki struktur mineral yang berbeda beda.

Sumber : John, 2009


Gambar 2
Foliated
b. Non Foliated
Struktur ini bertolak belakang dengan foliated karena tidak memiliki lapisan
lapisan tipis, melainkan berbentuk masif semuanya.

Sumber : Freedich, 2004


Gambar 3
Non Foliated

4. Macam maam Batuan metamorf


a. Slate

Sumber : anonym, 2009


Gambar 4
Slate

Berasal dari Batuan Sedimen MudStone Atau bisa di sebur batu


lempung atau batu Serpih, yang mengalami proses metamorfosis pada
suhu dan temperature yang randah
Asal : Metamorfisme Shale dan Mudstone
Warna : Abu-abu, hitam, hijau, merah
Ukuran butir : Very fine grained
Struktur : Foliated (Slaty Cleavage)
Komposisi : Quartz, Muscovite, Illite
Derajat metamorfisme : Rendah
Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis
b. Filit

Sumber : anonym, 2009


Gambar 5
Batu Filit
Terbentuk dari kuarsa, Siricete mica dan klorit, batu ini adalah batu yang
mengalami proses metamorfosis lanjutan dari batuan slate yang
mengalami tekanan dan suhu yang lebih lanjut
Asal : Metamorfisme Shale
Warna : Merah, kehijauan
Ukuran butir : Halus
Stuktur : Foliated (Slaty-Schistose)
Komposisi : Mika, kuarsa
Derajat metamorfisme : Rendah – Intermediate
Ciri khas : Membelah mengikuti permukaan gelombang
c. Gneiss

Sumber : anonym, 2009


Gambar 6
Batu Gneiss

Batu ini terbentuk dari proses metamorfosis batuan beku dalam tekanan
dan temperature yang tinggi, di Batu Gneiss pun terdapat rekristalisasi
dan folisasi mineral kuarsa, amfibol, dan feldspar.
Asal : Metamorfisme regional siltstone, shale, granit
Warna : Abu-abu
Ukuran butir : Medium – Coarse grained
Struktur : Foliated (Gneissic)
Komposisi : Kuarsa, feldspar, amphibole, mika
Derajat metamorfisme : Tinggi
Ciri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan
tipis kaya amphibole dan mika
Dan masih banyak lagi macam batuan metamorf yang tersebar didalam bumi.
KESIMPULAN

Batuan Metamorf adalah batuan yang terbentuk karena ubahan dari


batuan asal yaitu batuan beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf itu
sendiri yang terpengaruh oleh tekanan dan temperatur yang tinggi, biasanya
batuan metamorf memiliki struktur Foliated atau non foliated, hal tersebut dilihat
dari bentuk batuan, memiliki lapisan atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

1. Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Petrology".Encyclopædia Britannica (11th ed.).


Cambridge University Press.

2. Sukendar, A, 2002, Kumpulan Materi Kuliah Geologi Fisik dan


Geologi Dinamis, Program studi teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Pakuan

3. wikipedia, 2013, ”Batuan Metamorf”, wikipedia.org. Diakses tanggal 1 Maret


2020 pukul 20.13 WIB.
FORM PENILAIAN RESUME

Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai