Anda di halaman 1dari 5

MODERNISME

PENGERTIAN, CARA DAN TUJUAN

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA

Pengertian

Modernisme adalah sebuah sikap, pandangan, pemikian dan tindakan


untk mengubah cara-cara lama yang tidak sesuai perkembangan zaman,
atau tidak sesuai ajaran yang murni, dengan sesuatu yang baru dan
sesuai dengan perubahan-perubahan dan perkembangan zaman, atau
sesuai dengan tuntutan akaran yang sebenarnya. Modernisasi adalah
sebuah gerakan dan upaya untuk melakaukan tindakan-tindakan dalam
mengembangkan perubahan-perubahan. Sedangkan modernisme adalah
faham yang mendasari atau melatarbelakangi upaya-upaya modernisasi
tersebut. Umpamanya, modernisasi dalam alat komunikasi, berawal
hanya dengan pos, lalu dikembangkan dengan telepon kabel, dan kini
terus dimodernisasi dengan teknologi mobile phone dengan
menggunakan media tranmisi pesan signal yang dikirim oleh satelit.

Modernisasi terjadi dalam semua aspek kehidupan manusia, ekonomi,


pendidikan, transportasi, dan bahkan juga modernisasi dalam tradisi dan
budaya, bahkan dalam praktik-praktik keagamaan. Perekonomian
bangsa yang semula hanya megandalkan pada hasil pertanian, kini
dikembangkan dengan hasil tambang mineral yang dikandung oleh bumi,
baik berupa batu bara, minyak bumi, timah, nekel, dan bahkan mas serta
perak. Semua menjadi komoditas dunia, sehingga perekonomian
semakin maju. Kini, Indonesia memodernisasi lagi kebijakan
ekonominya, dari menjual produk-produk hulu menjadi produk hilir,
karena produk hilir sudah memiliki nilai tambah dan akan meemperkuat
devisa serta kekuatan ekonomi bangsa.

1
Modernisasi juga terjadi dalam tradisi keagamaan. Akan tetapi,
paradigma modernisasinya berbeda, kalau modernisasi dalam bidang
kehidupan sosial ekonomi lebih berorientasi ke depan dan kemajuan
peradaban, untuk perubahan dan kemajuan, sementara dalam tradisi
keagamaan, modernisasi justru berorientasi ke belakang dengan
merujuk pada tradisi zaman Nabi dan Sahabat, sebagai tradisi murni
yang diajarkan oleh Rasulullah saw.. Dengan demikian, modernisasi
dalam kehidupan keagamaan bukan mengubah tradisi karena
penyesuaian pada perkembangan zaman, justru memgubah tradisi
dengan mengembalikannya pada tradisi klasik masa Rasul, yakni gradisi
yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah saw..

Sesuai pengertian dan makna tersebut, maka kriteria pembaharuan


adalah sebagai berikut.
1. Adanya gagasan baru untuk melakukan perubahan, baik gagasan
tersebut merupakan hasil interaksi dengan peradaban lain, hasil
menggali melalui kajian-kajiana atau hasil kontemplasi sebagai
refleksi terhadap perkembangan di luar diri pembaharu.
2. Adanya garakan untuk melakukan gagasan perubahan, baik melalui
ajakan pada banyak orang, atau mungkin melalui tindakan-tindakan
nyata. Aksi berda’wah mengajak orang untuk lebih berfikir realistik
juga termasuk pembaharuan, sebagaimana mendirikan sekolah
substitusi sistem pendidikan pesantren yang sangat sederhana
dengan belajar sambil berduduk di mesjid.
3. Ada hasil nyata dari upaya serta gerakan pembaharuan tersebut,
apakah dalam bentuk dokumen prosedur serta proses gagasan-
gagasan tersebut digerakkan, atau memang bukti hasil modernisasi
tersebut, sehingga bisa ditelusuri berbagai informasi tentang
substansi perubahan tersebut, serta bisa dianalisis arah serta ide-ide
yang mendasari gerakan pembaharuan tersebut.

2
Cara-Cara Modernisasi

Modernisasi dilakukan dengan berbagai cara sesuai karakteristik dan


paradigmanya. Antara lain:
1. Pengembangan teknologi baru, sehngga bisa lebih efektif dan lebih
efisiesn serta mencapai berbagai perubahan dan kemajuan. Seperti
teknologi informasi, yang bisa membantu alat komunikasi,
penyimpanan dan pengolahan data, pengembangan berbagai usaha
baru berbasis teknologi dan akses data tersebut. Demikian pula
dengan modernisasi alat-alat transportasi, serta berbagai peralatan
lain dalam kehidupan manusia, termasuk modernisasi dalam layanan
kesehatan.
2. Pengembangan sistem baru, seperti dalam pendidikan, kebijakan
otonomi daerah, dan mendelegasikan kewenangan pendidikan pada
pemerintah daerah dan pada satuan pendidikan, merupakan
modernisasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan baik proses
maupun hasil pendidikan.
3. Pengembangan budaya baru, seperti budaya layanan bagi aparat
pemerintahan, yang semula pelayanan bersifat birokratis, kini
menjadi pelayanan prima, dengan lima perubahan mendasar,
kecepatan, ketepatana, keakuratan, efisien dan joyful, sehingga
pemerintah kini hadir untuk melayani bukan untuk dilayani.
4. Pengembangan cara-cara baru, seperti cara-cara berbisnis, yang
semula berbasis pasar kini berbasis online. Seorang pedagang bisa
memiliki omset penjualan milyaran perminggu atau perbulan, padahal
dia tidak punya toko, dan tidak bekerja di pasar. Tapi dia
memasarkan komoditinya degan cara-cara baru dengan kekaring
sosial.

3
5. Dalam aspek tradisi keagamaan agak berbeda, karena modernisasi
justru kembali ke zaman klasik. berbagai penyimpangan tradisi
keagamaan diluruskan kembali agar embali ke jalan yang benar.
Islam yang datang dengan beradaptasi pada budaya-budaya lokal,
telah melahirkan model keberagamaan yang baru, yang tidak memiliki
contoh di zaman nabi, dan kebaruan tersebut bisa merusak aspek-
aspek dasar dalam sistem keprcayaan teologis, sehingga
pembaharuan tersebut mengoreksi tradisi tersebut dengan
mengembalikannya pada tradisi yang benar. Dalam konteks ini ada
dua metode yang para ulama telah lakukan, yakni:
1. Purifikasi; yakni ppemurnian tradisi keagamaan dari tradisi-tradisi
luar yang akan merusak fundamen keagamaan dari tradisi
tersebut, sehingga tradisi luarnya itu harus dihilangkan. Purifikasi
dilakukan oleh para pembaharu Muhammadiyah yang berpusat di
Yogyakarta, yang berhadapan langsung dengan tradisi keagamaan
yang sinkretis, antara Islam dengan Hindu, animisme dan
dinamisme. Contoh tradisi melakukan penyembahan terhadap
penguasa pantai selatan dengan membaca al-Qur’an, shalawat,
tasbih, tahmid adn tahlil. Ini percampuradukan antara Islam
dengan dinamisme, maka pembaharuan Muhammadiyah adalah
membuang dinamisme daei tradidsi tersebut.
2. Revivalisme; Semangat membawa ruh ijtihad dalam tradisi Islam,
karena Islam abad ke-20 sudah sangat beku tidak ada dinamika
berfikir dan tidak ada dinamika perubahan. Islam membawa
semangat perubahan-perubahan, oleh sebab itu, umatnya harus
modernis, caranya kembali ke zaman salaf, Islam yang dinamis,
aktif dan bernai berinovasi melalui ijtihad.

Tujian

4
Apa tujuan modernisme. Modernisme adalah sebuah keyakinan bahwa
uat Islam harus modern, yakni berfikir kreatif, dinamis, membawa
perubahan untuk kemajuan umatnya, baik dalam aspek penguasaan
sains, teknologi, ekonomi maupun peradaban. dan untuk itu, agama tidak
boleh menjadi barrier terhadap kemajuan. Tujuan utamamodernisme
adalah agar umat Islam mencapai idealitas yang dikehendaki Tuhan
sebagai umat terbaik di bumi ini. Umat terbaik adalah terbaik dalam
penguasaan sains, pengembangan teknologi, terbaik dalam penguasaan
ekonomi dunia, dan dihargai oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Agar menjadi umat terbaik, maka umat Islam harus menjadi umat yang
pintar, menguasai sains dan teknologi, kreatif dan inovatif, terbuka dan
bisa berkomunikasi dengan berbagai bangsa di dunia tanpa
membedakan agama dan kepercayaan, dan mereka ajuga harus
majudalam ekonominya, dan Islam menjadi simbol kemajuan peradaban.
Inilah intinya umat terbaik agar menjadi rahmat bagi alam semesta,
bukan menjadi problem bagi kemanusiaan.

Ciputat, 13 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai