Kelas: IX Aristoteles
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Ynag Maha Esa, sehingga makalah yang
berjudul “Novel coronavirus (covid-19)” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
kepada pembaca mengenai Novel Coronavirus (covid-19) yang sedang mewabah di beberapa
Negara.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Selain itu, penulis berharap
agar pembaca tidak sungkan memberi masukan berupa kritik dan saran yang membangun,
karena penulis sadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.3. Tujuan...........................................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Corona virus berasal dari bahasa Yunani κορών yang berarti mahkota (corona). Dilihat
di bawah mikroskop elektron, mahkota terlihat seperti tancapan paku-paku yang terbuat dari
S glikoprotein. Struktur inilah yang terikat pada sel inang dan nantinya dapat menyebabkan
virus dapat masuk ke dalam sel inang. Coronavirus merupakan virus RNA besar yang
terselubung. Coronavirus merupakan virus RNA strand positif terbesar. Coronavirus
menginfeksi manusia dan hewan sebagai penyebab penyakit pernafasan dan saluran
pencernaan. Coronavirus pada manusia menyebabkan batuk pilek dan telah dikaitkan dengan
gastroenteritis pada bayi. Coronavirus pada hewan yang lebih rendah menimbulkan infeksi
menetap pada inang alamiahnya. Virus manusia sukar untuk dibiakkan dan karena itu
dicirikan dengan buruk. Tipe baru dari coronavirus telah diidentifikasi sebagai penyebab
penyakit gawat yang disebut SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). SARS coronavirus
(SARS Co-V) secara resmi telah dideklarasikan oleh WHO sebagai agen causative penyebab
SARS. SARS-CoV mempunyai patogenesis yang unik sebab mereka menyebabkan infeksi
pernafasan paa bagian atas dan bawah sekaligus serta dapat menyebabkan gastroenteritis.
Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia
dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada
hewan namun belum terbukti menginfeksi manusia. Manifestasi klinis biasanya muncul dalam
2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain
gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus yang
berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Wabah virus korona dari Wuhan dikaitkan dengan pasar yang menjual hewan untuk
dikonsumsi, sehingga penyakit tersebut diduga berasal dari hewan. Hal ini menimbulkan
kekhawatiran bahwa wabah virus korona baru akan mirip dengan wabah
SARS. Kekhawatiran tersebut diperburuk oleh adanya perkiraan bahwa sejumlah besar
wisatawan akan berlibur pada Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada 25 Januari 2020.
Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai
vektor virus corona atau COVID-19. Terlepas dari benar tidaknya informasi tersebut, virus
corona atau COVID-19 membuktikan diri mampu menular antar manusia. Penularan sangat
cepat hingga badan kesehatan dunia WHO menetapkan pandemi virus corona atau COVID-19
Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat,
hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus corona.
Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya.
Sayangnya hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus corona
atau COVID-19.
WHO menyatakan, saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus corona secara
global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19 dibanding China.
Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123
negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan.
Italia yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat
memiliki lebih dari 15 ribu kasus
5
Sampai tanggal 18 Maret 2020, telah terkonfirmasi 227 kasus positif COVID-19.
Dalam situs web resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus dinyatakan tersebar
di 10 provinsi: DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,
Bali, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, dan Kepulauan Riau. Sementara itu,
Provinsi Sumatra Utara, Riau, Lampung, dan Kalimantan Timur juga disebutkan dalam
konferensi pers yang dilakukan oleh Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk korona
virus.
Berdasarkan latar belakang masalah maka saya akan membahas mengenai virus,
diantaranya :
1.3. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
2.2. Penyebaba terjadinya novel coronavirus (covid-19)
Koronavirus ditemukan pada 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah
virus bronkitis infeksius pada ayam dan dua virus dari rongga hidung manusia dengan flu
biasa yang kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43.
Sejak saat itu, anggota koronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada
2003, HCoV NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-CoV (sebelumnya dikenal sebagai
2012-nCoV) pada 2012, dan SARS-CoV-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada
2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan infeksi saluran pernapasan yang
serius.
Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai
vektor virus corona atau COVID-19. Terlepas dari benar tidaknya informasi tersebut, virus
corona atau COVID-19 membuktikan diri mampu menular antar manusia. Penularan sangat
cepat hingga badan kesehatan dunia WHO menetapkan pandemi virus corona atau COVID-19
pada (11/3/2020).
Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat,
hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus corona.
Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya.
Sayangnya hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus corona
atau COVID-19.
WHO menyatakan, saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus corona secara
global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19 dibanding China.
Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123
negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan.
Italia yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat
memiliki lebih dari 15 ribu kasus.
Ciri-ciri virus corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap diremehkan pasien.
Namun berbeda dengan flu biasa, infeksi virus corona atau COVID-19 berjalan cepat apalagi
pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya.
8
1. Batuk
2. Letih
3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh
4. Secara umum merasa tidak enak badan
1. Kesulitan bernapas
2. Infeksi pneumonia
3. Sakit di bagian perut
4. Nafsu makan turun
Ciri-ciri virus corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-10 hari setelah
kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal corona virus dan gejalanya baru
muncul sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-ciri awal corona dan flu biasa, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan yaitu
1. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus corona
Kasus infeksi virus corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan cara
yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus corona atau COVID-19
Kasus infeksi virus corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan
cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus corona atau COVID-19,
1. Cuci tangan
Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik. Jika
tak ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal
60 persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas.
9
3. Hindari keramaian
Kasus infeksi virus corona atau COVID-19 mudah menyerang saat di tempat
ramai. Karena itu, usahakan tidak berada di keramaian apalag dalam ruangan
berventilasi buruk. Bila terpaksa berada di keramaian jangan sembarangan menyentuh
wajah, hidung, dan mata, apalagi bila belum cuci tangan.
10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Apa itu virus Corona? Bentuk virus yang masih bersaudara dengan penyebab SARS
dan MERS ini persis mahkota. Bentuk mahkota ditandai protein S berupa sepatu yang
tersebar di sekeliling permukaan virus.
Dikutip dari situs LIPI, virus Corona memiliki satu rantai RNA sehingga kerap disebut
virus RNA. Virus jenis ini bermutasi lebih cepat dibanding DNA hingga satu juta kali. Virus
Corona Paramyxovirus sempat muncul dalam mesin pencarian Google. Keduanya adalah
virus yang berbeda meski sama-sama bisa menginfeksi manusia dari hewan. Penyakit yang
disebabkan Paramyxovirus adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV), Newcastle disease,
dan parainfluenza.
Dikutip dari situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus infeksi
virus Corona yang dilaporkan ada yang menunjukkan gejala dan tidak. Untuk kasus
Coronavirus yang dilaporkan gejalanya adalah:
a. Demam
b. Batuk
c. Napas pendek
Menurut CDC, gejala virus Corona mungkin sudah terlihat mulai 2-14 hari. Perkiraan
ini dibuat berdasarkan masa inkubasi virus Corona dalam kasus MERS. Namun berbeda
dalam kasus MERS, infeksi 2019-nCoV bisa menyebar dari pasien yang tidak menunjukkan
gejala namun sempat berkomunikasi dekat dengan orang lain.
Karena itu, sangat penting melakukan usaha preventif untuk melindungi diri dan
infeksi virus. Usaha preventif harus dilakukan dari berbagai lapisan usia, meski punya daya
tahan tubuh yang baik.
3.2. Saran
12