Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RINDI OKTAVIANI

NIM : 4181220006
KELAS : PSB A 2018

1. Apa yang dimaksud dengan gymnospermae?


Jawab : Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau
tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak
terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau
Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak
terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-
daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, pêntil nya (yaitu bijinya) sejak
dari “kroto” hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada
runjungnya.
2. Sebutkan ciri-ciri Gymnospermae!
Jawab :
 Habitat semak, perdu atau pohon
 Memiliki akar tunggang
 Memiliki batang tumbuh tegak lurus dan bercabang
 Memiliki bunga terpisah
 Daun pipih dan lebar/ lancip,
 Zigot dilindungi oleh biji
 Ada epidermis, mesofil dan tulang daun pada struktur dan fungsi jaringan daun
 Reproduksi secara seksual
 Batang gymnospermae memiliki penebalan sekunder
 Sporofil terpisah atau membentuk strobilus jantan dan strobilus betina
 Alat reproduksi berbeda individu atau dalam 1 (satu) individu ada 2 (dua) alat reproduksi
3. Bagaimanakah struktur gymnospermae?
Jawab: Tumbuhan Gymnospermae adalah tumbuhan berkayu dengan bentuk tubuh pada
umumnya adalah pohon besar. Bagian kayu tersebut merupakan berkas pembuluh angkut
kolateral terbuka. Saat batang dipotong secara melintang atau penampang melintang batang
tumbuhan Gymnospermae, berkas angkut tersebut akan terlihat seperti tersusun dalam suatu
lingkaran. Batang juga mengalami penebalan atau pertumbuhan sekunder, yang disebabkan
karena batang pada tumbuhan Gymnospermae memiliki kambium.
Salah satu ciri tumbuhan Gymnospermae adalah memiliki berkas pengangkut yaitu
berupa xylem dan floem. Namun, xylem pada Gymnospermae tidak memiliki pembuluh kayu
melainkan hanya trakeid saja. Trakeid adalah sel xylem yang berfungsi sebagai penunjang.
Sedangkan, floem pada tumbuhan Gymnospermae tidak ada sel pengiring.
4. Sebutkan manfaat tumbuhan gymnospermae untuk kehidupan
Jawab :
 Untuk idustri kertas dan korek api (pinus dan Ephedra, Juniperus).
 Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus, Gynkobiloba, Abis balsamea).
 Untuk makanan dan minuman (Gnetum gnemon, Juniver).
 Bahan bangunan (Pinus Silvetris da Thuya/cemara).
 Bahan baku ukiran (Texus baccata)
 Penghasil getah (Pinus Merkusi)
5. Bagaimana klasifikasi Gymnospermae?
Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang masih ada
sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4 divisi yang masih bertahan.
Tiga divisi tumbuhan Gymnospermae yang sudah punah adalah:
1.      Bennetophyta
2.      Cordaitophyta
3.      Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae.
6. Bagaimana reproduksi gymnospermae?
Jawab : Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan
berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan
dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus
betina. Letak makrosporofil dan mikrosporofil terpisah. Sel kelamin jantan berupa
spermatozoid yang masih bergerak aktif. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium
yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk
terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium.
Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga
terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini
bermuara pada satu ruang arkegonium.
Pada Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun hanya ada satu embrio yang
terus berkembang karena adanya pembelahan beberapa arkegonia. Air sudah tidak digunakan
sebagai media fertilisasi karena adanya pembentukan buluh serbuk pada serbuk sari yang
berkecambah.
Pada Coniferophyta dan Gnetophyta spermanya tidak mempunyai flagel, sehingga buluh
serbuk menghantarkannya langsung ke mulut arkegonia. Serta pada Cycas dan Gingko
fertilisasinya merupakan bentuk antara kondisi pada paku-pakuan dan tumbuhan tanpa biji
lainnya, yaitu spermanya mampu berenang bebas dan bentuk pada tumbuhan berbiji yaitu
spermanya tidak mampu bergerak bebas.
Gametofi jantan umumnya bersifat haustorial, yaitu menyerap makanan dari ovulum
ketika tumbuh, walaupun dibutuhkan buluh serbuk tetapi tidak langsung masuk ke
arkegonium. Buluh serbuk tersebut tumbuh dan menetap di dalam nuselus selama berbulan-
bulan sebelum menuju gametofit betina. Setelah sampai di mulut gametofit betina, buluh
serbuk robek dan melepaskan sel sperma yang berflagel banyak. Sperma tersebut kemudian
menuju ke arkegonium dan membuahi telur. Dengan adanya buluh sperma tersebut maka
tumbuhan berbiji tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air pada fertilisasinya.
7. Bagaimana proses penyerbukan pada gymnospermae?
Jawab: Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara
anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji.
Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang.
8. Bagaimana siklus hidup gymnospermae?
Jawab: Tumbuhan gymnosperma menghasilkan  mikrospora dan megaspora. Mikrospora
berkembah menjadi mikrogametofit (gametofit jantan) dan berisi serbuk sari.Setelah mereka
dilepas, butir serbuk sari berkembang menjadi dewasa berupa sperma. Sementara itu
megaspora berkembang menjadi megagametofit (gametofit betina).
Pada saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji. Selanjutnya sperma bergerak
menuju sel telur melalui buluh sebuk sari. Jika terjadi  pembuaahan , maka terbentuk zigot
yang berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai,
maka biji akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.
9. Jelaskan langkah-langkah urutan pembuahan tunggal pada gymnospermae
Jawab :
 Pembuahan tunggal diawali dengan peristiwa menempelnya serbuk sari pada permukaan
atau kepala putik
 Serbuk sari selanjutnya membentuk buluh serbuk sari yang berkembang dari sel vegetatif
di dalam serbuk sari.
 Buluh serbuk sari tumbuh mengarah ke arkegonium melalui mikrofil.
 Sementara itu, sel generatif akan membelah menjadi sel dislokator (tangkai sel) dan sel
spermatogen (sel tubuh),
 Sel spermatogen akan membelah menjadi dua, yang satu berukuran besar dan yang
satunya berukuran kecil.
 Pada saat mencapai sel telur, sel dislokator dan sel sperma kecil melebur (degenerasi).
 Sel sperma besar bersatu dengan sel telur menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi
embrio atau lembaga.
10. Dimana habitat gymnospermae?
Jawab: Gymnospermae hidup di mana-mana, hampir di seluruh permukaan bumi ini. Mulai
dari daerah tropis hingga daerah kutub dan dari daerah yang cukup air hingga daerah kering.
Contohnya :
1)  Ginkgophyta
Banyak ditemukan di negara Cina, khususnya di daerah kecil di Zhejiang Cina dan di Mu
Tian Shan. provinsi di Timur.
2)  Cycadophyta
Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis.
3)  Coniferophyta atau dapat disubut Pinophyta
Tumbuhan yang termasuk Coniferophyta hidup tersebar di berbagai daerah, bahkan hampir
di seluruh daerah di dunia.  Pohon pinus dan cemara banyak tumbuh di Eropa bagian
pegunungan.
4)  Gnetophyta
Banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis.

Anda mungkin juga menyukai