Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SISTEM TERDISTRIBUSI

COMMUNICATION

Di Susun Oleh:
Nama :Yessi Novriyani
NIM : 8020170308

TEKNIK INFORMATIKA
STIKOM DINAMIKA BANGSA JAMBI
Tahun 2019/2020
COMMUNICATION

Interprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari


sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem
komputer yang berbeda dapat terjadi jika sistem-sistem tersebut terhubung dalam
suatu jaringan. Komunikasi antar komputer diatur oleh aturan yang disebut
protokol komunikasi. Beragamnya pembuat perangkat keras dan aplikasi
komunikasi menghasilkan produk-produk yang tidak saling kompatibel sehingga
mempersulit upaya komunikasi.
Dalam banyak aplikasi terdistribusi, komunikasi tidak mengikuti pola
interaksi klien-server yang agak ketat.Dalam kasus-kasus itu, ternyata pemikiran
itudalam hal pesan lebih tepat. Namun, fasilitas komunikasi jaringan komputer
tingkat rendah dalam banyak hal tidak cocok karena kurangnya transparansi
distribusi. Alternatifnya adalah dengan menggunakan model antrian pesan tingkat
tinggi, di mana komunikasi menghasilkan banyak hal yang sama seperti dalam
sistem maiI elektronik.

1.1 FUNDAMENTAL

Sebelum kita memulai diskusi kita tentang komunikasi dalam sistem


terdistribusi, pertama-tama kita meringkas beberapa masalah mendasar yang
berkaitan dengan komunikasi.Pada bagian selanjutnya kita membahas secara
singkat protokol komunikasi jaringan, karena ini membentuk dasar untuk setiap
sistem terdistribusi.Setelah itu, kami mengambil pendekatan yang berbeda dengan
mengklasifikasikan berbagai jenis komunikasi yang terjadi dalam sistem
terdistribusi.
a. Protokol Layered
Karena tidak adanya memori bersama, semua komunikasi dalam sistem
terdistribusi didasarkan pada mengirim dan menerima pesan (level rendah) Untuk
membuatnya lebih mudah untuk berurusan dengan berbagai level dan masalah
yang terlibat dalam komunikasi, International Standards Organization (ISO)
mengembangkan model referensi yang secara jelas mengidentifikasi berbagai
level yang terlibat, memberi mereka nama standar, dan menunjukkan level mana
yang harus melakukan pekerjaan mana. Model ini disebut Model Referensi
Interkoneksi Sistem Terbuka (Day dan Zimmerman, 1983), biasanya disingkat
ISO OSI atau kadang-kadang hanya model OSI.).
b. Protokol Tingkat Bawah
Protokol lapisan fisik berkaitan dengan standardisasi antarmuka listrik,
mekanik, dan pensinyalan sehingga ketika satu mesin mengirimkan 0 bit itu
sebenarnya diterima sebagai 0 bit dan bukan 1bit. Banyak standar lapisan fisik
telah dikembangkan (untuk media yang berbeda), misalnya, standar RS-232-C
untuk saluran komunikasi serial. Lapisan fisik hanya mengirimkan bit. Selama
tidak ada kesalahan terjadi, semuanya baik-baik saja.Namun, jaringan komunikasi
yang sebenarnya mengalami kesalahan, sehingga beberapa mekanisme diperlukan
untuk mendeteksi dan memperbaikinya.Mekanisme ini adalah tugas utama dari
lapisan data link.Apa yang dilakukannya adalah mengelompokkan bit menjadi
unit, kadang-kadang disebut frame, dan melihat bahwa setiap frame diterima
dengan benar.
c. Protokol Transportasi
Lapisan transport membentuk bagian terakhir dari apa yang dapat disebut
tumpukan protokol jaringan abasic, dalam arti bahwa ia mengimplementasikan
semua layanan yang tidak disediakan pada antarmuka lapisan jaringan, tetapi yang
secara wajar diperlukan untuk membangun aplikasi jaringan. Kerja dari lapisan
transportasi adalah untuk menyediakan layanan ini. Idenya adalah bahwa lapisan
aplikasi harus dapat mengirimkan pesan ke lapisan transportasi dengan harapan
bahwa itu akan dikirimkan tanpa kehilangan. Setelah menerima pesan dari lapisan
aplikasi, lapisan transport memecahnya menjadi potongan-potongan yang cukup
kecil untuk transmisi, memberikan masing-masing nomor urut, dan kemudian
mengirimkan semuanya.
d. Protokol Tingkat Tinggi
Lapisan sesi pada dasarnya adalah versi yang ditingkatkan dari lapisan
transport. Ini menyediakan kontrol dialog, untuk melacak pihak mana yang saat
ini berbicara, dan menyediakan fasilitas sinkronisasi. Yang terakhir berguna untuk
memungkinkan pengguna untuk memasukkan pos pemeriksaan ke dalam transfer
panjang, karena jika acrash, perlu untuk kembali hanya ke pos pemeriksaan
terakhir, daripada semua jalan kembali ke awal
e. Protokol Middleware
Middleware mendukung layanan komunikasi tingkat tinggi. Misalnya,
dalam dua bagian berikutnya kita akan membahas protokol yang memungkinkan
proses memanggil prosedur atau memanggil objek pada mesin jarak jauh dengan
cara yang sangat transparan. Middleware adalah aplikasi yang secara logis hidup
(sebagian besar) di lapisan aplikasi, tetapi yang berisi banyak protokol tujuan
umum yang menjamin lapisan mereka sendiri, terlepas dari aplikasi lain yang
lebih spesifik.

1.2 Remote Procedure Calls

Banyak sistem tersebar dibuat berdasarkan pertukaran pesan antarproses secara


eksplisit namun prosedur send dan receive yang biasa digunakan tidak
menyediakan fasilitas untuk menyembunyikan kerumitan proses komunikasi antar
proses pada sistem tersebar. Hal ini berakibat pada kerumitan mengembangkan
aplikasi sistem tersebar bagi para pengembang aplikasi. Untuk menyembunyikan
kerumitan ini dibuatlah konsep Remote. Procedure Calling atau RPC sedemikian
sehingga sebuah proses pada suatu mesin dapat memanggil prosedur yang berada
di mesin lainnya. Pada saat memanggil prosedur pada mesin lain proses yang
memanggil akan ditunda eksekusinya hingga mendapatkan balasan hasil eksekusi
dari mesin lawannya. Pesan dapat dikirimkan sebagai nama dan parameter
prosedur kemudian kembali diterima sebagai keluaran prosedur.

a. Operasi Dasar RPC


Pada RPC komputer yang memanggil remote procedure berstatus sebagai client
sedangkan yang menyediakan prosedur yang dipanggil berstatus sebagai server.
Berikut ini adalah rangkaian kejadian ketika sebuah remote procedure call terjadi:
 Aplikasi yang berada di client memanggil prosedur yang disediakan oleh
server.
 Nama prosedur yang dipanggil dan parameter masukannya (jika diperlukan)
sebelum dikirimkan melalui jaringan komputer terlebih dahulu diubah
menjadi format yang sesuai untuk pengiriman melalui jaringan atau lebih
dikenal sebagai proses marshalling. Proses marshalling ini dilakukan oleh
suatu perangkat lunak yang dikenal sebagai client stub.
 Client stub kemudian memanggil prosedur mengirim paket melalui jaringan
yang disediakan dan menjadi tanggung jawab sistem operasi client. 
 Sistem operasi client mengolah pesan dari client stub dan menjadi paket
jaringan dan dikirimkan ke komputer server.
 Di sisi server pesan diterima oleh sistem operasi dan diberikan kepada server
stub yang melakukan proses kebalikan dari marshalling yaitu unmarshalling.
Proses unmarshalling mengubah pesan dari client stub menjadi bentuk awal
berupa panggilan untuk prosedur tertentu dengan parameter masukannya. 
 Server akan memanggil prosedur yang diinginkan dengan parameter masukan
yang diterima dari server stub kemudian mengembalikan hasil pemanggilan
prosedur kepada server stub.
 Server stub melakukan marshalling pesan berisi hasil dari prosedur yang
dipanggil, kemudian memanggil layanan pengiriman data dari sistem operasi
server.
 Sistem operasi server mengolah pesan dari server stub menjadi paket jaringan
dan dikirimkan ke komputer client.
 Sistem operasi client menerima paket dari sistem operasi server dan
menyampaikannya pada client stub.
 Client stub melakukan unmarshalling dan memberikan hasil pemanggilan
prosedur kepada yang aplikasi yang melakukan RPC.

1.3 Message Oriented Communication

Pada komunikasi jenis ini pesan yang dikirimkan akan dimasukkan dalam
antrian (queue) tertentu sebelum mencapai server tujuan. Aspek yang harus
diperhatikan dalam komunikasi jenis ini adalah bahwa pada umumnya pengirim
pesan hanya diberikan jaminan pesan yang dikirimkan akan disimpan dalam
antiran penerima. Tidak ada jaminan bahwa pesan akan dibaca. Sifat seperti ini
menjadikan prosedur primitif yang harus disediakan menjadi sederhana meliputi:
1. Put: untuk memasukkan pesan ke antrian tertentu,
2. Get: untuk mengambil pesan dari antrian tertentu dengan memblok proses
hingga antrian tidak kosong dan mengambil pesan di awal antrian,
3. Poll: untuk memeriksa antrian tertentu untuk mendapatkan pesan dengan
tidak memblok proses dan mengambil pesan di awal antrian,
4. Notify: untuk memasang sebuah handler dalam antrian yang akan
dieksekusi ketika sebuah pesan dimasukkan ke dalam antrian tersebut.

1.4 Stream Oriented Communication

Data stream atau aliran data adalah rangkaian unit-unit data yang dapat
disampaikan secara diskrit (dalam paket-paket) maupun kontinyu (aliran tidak
terputus/terbagi-bagi). Pengaturan waktu sangat penting ketika aliran data
dikirimkan secara kontinyu. Untuk memberi perlakuan yang sesuai berdasarkan
pengaturan waktu transmisi data dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Transmisi asinkron (aSynchronous transmission)
Pada transmisi jenis ini data dalam stream dialirkan secara berurutan tetapi
tidak ada batas waktu kapan transmisi data berlangsung. Transmisi ini
biasanya berlaku pada pengiriman data yang bersifat diskrit seperti file atau
pesan.
2. Transmisi sinkron (Synchronous transmission)
Kebalikan dari transmisi asinkron transmisi jenis ini memiliki batas waktu
maksimum jeda pengiriman dari ujung ke ujung untuk setiap unit aliran
data.Pada transmisi ini tidak penting apakah data dikirimkan lebih cepat dari
batas maksimum jeda.Contoh aplikasinya adalah pada sensor suhu yang
mengirimkan sampling suhu kepada suatu pengendali.Data sampling yang tiba
lebih cepat dari batas maksimum tidak memberikan pengaruh apapun terhadap
pekerjaan pengendali.
3. Transmisi isokron (isochronous transmission).
Pada transmisi jenis ini terdapat batas maksimum dan minimum jeda
pengiriman dari ujung ke ujung atau yang dikenal sebagai jitter.Transmisi ini
berlaku padapengiriman data audio, video dan multimedia.Berdasarkan
bentuknya aliran data dapat berbentuk sederhana atau kompleks. Contoh dari
aliran data kompleks adalah aliran data video di mana di dalamnya terdapat
dua aliran data sederhana yaitu aliran data gambar dan aliran data suara.

1.5 Multicast Communication


Salah satu isu penting dari komunikasi adalah bagaimana menyampaikan
informasi ke beberapa penerima secara bersamaan atau lebih dikenal sebagai
multicasting.
a. Application Level Multicasting. Ide dasarnya adalah dengan membentuk
sebuah lapisan baru di tingkat aplikasi yang mengorganisasi simpul-simpul
penerima informasi menjadi suatu jaringan maya
b. Gossiping. Idenya adalah bagaimana menyebarkan informasi pada sejumlah
besar simpul menggunakan hanya informasi lokal tanpa mengetahui banyak
mengenai kondisi jaringan sehingga tidak terdapat pusat pengendalian
penyebaran informasi.
References

https://www.ilmuskripsi.com/2016/06/communication-sistem-terdistribusi.html

http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Sister3-communication.pdf

Anda mungkin juga menyukai