BAB I
PENDAHULUAN
BAB V. PERMASALAHAN
Pada bab V membahas tentang masalah yang terjadi seperti masalah konstruksi,
masalah administrasi, dsb.
BAB II
MANEJEMEN PERUSAHAAN
Oleh sebab itu dalam suatu perusahaan dibutuhkan adanya tenaga ahli
dalam bidang manajemen, baik perusahaan kecil mau pun perusahaan besar,
terutama segala hal yang bersifat administrasi membutuhkan tenaga ahli dalam
bidang administrasi atau manajemen.
pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki
proyek ataupekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja untuk merealisasikan
proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk
membiayai proyek.
Hak Pemberi tugas :
Memiliki wewenang sebagai pemilik projek, di mana projek
tersebut berguna baginya.
Punya kepentingan dalam suatu ide atau pemikiran merealisasikan
desain yang diinginkannya.
Mengesahkan/tidak menerima peruhbahan pekerjaan yang telah
direncanakan
Meminta laporan lapangan kepada para pelaksana terhadap hasil
pekerjaan konstruksi.
Memutuskan kerja sama hubungan kerja antara pihak pelaksana
proyek yang tidak dapat menjalankan pekerjaannya dengan isi dari
perjanjian kontrak. Misalnya pelaksaanaan pembangunan dengan
bentuk dan material yang tidak sesuai dengan RKS.
Konsultan pengawas atau direksi adalah orang atau suatu badan hukum
yang merupakan pihak kedua dalam surat perjanjian kerja, baik pejabat sipil
maupun pemerintah yang ditunjuk oleh pemberi tugas (owner) untuk mengawasi
pelaksanaan proyek yang telah disebutkan di dalam dokumen kontrak atau bestek.
(Sri Soedewi WR, 1982)
Pihak-pihak yang bisa bertindak sebagai direksi diantaranya adalah :
Seorang Arsitek atau perencana yang membuat rancangan proyek.
Biro arsitek atau direksi dan penasehat hukum.
Seseorang atau biro atau badan yang ahli dalam bidang pekerjaan
yang ditangani.
Visi:
Menjadi pemain yang dihormati, menguntungkan, dan utama dalam
industri properti dengan kehadiran signifikan di pasar pengembang
Misi:
Untuk memberikan produk berkualitas yang melampaui harapan
pelanggan serta menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan
Dengan progress yang berjalan sejak 1984, Perusahaan ini juga telah
menghasilkan berbagai prestasi, baik prestasi nasional maupun regional. Berikut
prestasi yang telah diraih oleh PT Cowell Development Tbk :
MANAJEMEN PROYEK
3. Tahap Pelelangan
proyek. Dan yang terpilih akan mengerjakan proyek yang harus dikerjakan
pada perumahan PURIMAS.
d. organisasi lapangan
e. pengadaan bahan/material
1. Syarat-Syarat Umum
Berisi tentang Rincian syarat teknis setiap bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan dimulai pekerjaan persiapan sampai dengan finishing.
Dijelaskan juga siapa saja pihak-pihak yang terlibat, yaitu pemberi tugas,
konsultan, perencana, konsultan pengawas, dan penyedia jasa. Termasuk
hak dan kewajiban dari setiap pihak tersebut. Disebukan juga lampiran-
lampiran yang disertakan, dengan menyebutkan macam-macam gambar
dan jumlah selengkapnya.
2. Syarat-Syarat Teknis
3. Syarat-Syarat Administrasi
2. Menghitung Volume
Setelah terdapat gambar lengkap maka langkah selanjutnya ialah
menghitung volume pada bangunan, volume dihitung dalam satuan m2,
m3, dan per unit. Volume pekerjaan nantinya dikalikan dengan harga
satuan pekerjaan, sehingga didapatkan jumlah biaya pekerjaan.
BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK
o Pekerjaan pondasi
o Pekerjaan kolom
o Pekerjaan atap
o Pekerjaan pondasi
o Pekerjaan atap
Pemasangan Bowplank
Bowplank adalah pembatas yang digunakan untuk menetukan
wilayah kerja dalam satuan pembangunan rumah atau bangunan.Bowplank
JURUSAN ARSITEKTUR / FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Page | 23
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
PRAKTEK PROFESI 1
Pembangunan perumahan PURI MAS Rungkut, Surabaya.
o Pembuatan Profil :
1. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
2. Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil. Pasang profil
benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
3. Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
4. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan
juga dipaku agar lebih kuat.
5. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan
dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
6. Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada
yang tidak tepat,demikian juga peilnya.
Pemasangan Bowplank
Untuk pemasangan Bowplank pada lapangan di perumahan
PURIMAS baru terpasang sebagian ketika kita baru memulai pengawasan
dilapangan, seperti yang terdapat di teori pemasangan bowplank untuk
pondasi, papan-papan kayu terpasang dan lalu ditarik oleh benang
sebagai patokan AS untuk pemasangan pondasi.
Gambar 1.1
1.2 Bekisting untuk
batu kali
pondasi sepatu/cakar ayam
Gambar 2.1 galian Gambar 2.2 galian cakar Gambar 2.3 galian batu
strauss pile ayam kali
Pasangan Batu Kosong (Anstamping)
Untuk pondasi batu kali di lapangan tidak terdapat Anstamping,
jadi untuk batu kali hanya tertata dari susunan batu kali yang di rekatkan
satu sama lain, dan tidak terdapat anstamping maupun urugan pasir
dibawahnya.
o Sloof
agar adukan cor sloof bisa merekat maksimal pada permukaan pondasi
batu belah. Penyambungan yang benar pada proses pekerjaan pemasangan besi
sloof ialah adanya pengait yang panjangnya minimal 50 cm diantara 2 ujung besi.
o Kolom
Untuk melakukan
Meteran pengukuran pada
pekerjaan tulangan
o Pekerjaan Bekisting
Acuan pada bekisting sloof menggunakan plywood dan sabuk
pengikatnya hanya menggunakan kayu. Bekisting pada kolom ini hanya
menggunakan sabuk pengikat dari sisa potongan tulangan yang
dibengkokkan. Sedangkan acuan pada bekisting kolom menggunakan
plywood dan sabuk pengikatnya menggunakan kayu. Serta penyangga
bekisting hanya dari kayu yang disandarkan.
Alat dan bahan untuk pekerjaan bekisting sloof dan kolom meliputi :
Sebagai pengikat
Clemp sabuk kolom
diiantara tulangan lainnya dan terapat dua macam besi tulangan pokok, yaitu
besi ulir dan besi polos. Tulangan pokok di proyek PURIMAS menggunakan
berbagai macam ukuran, yaitu antara diameter 6-16mm tergantung dengan
bangunan yang akan dibangun. Untuk rumah 1 lantai dengan tipe yang tidak
cukup besar biasanya menggunakan tulangan diameter ukuran 6-10 mm untuk
tulangan pokok. Sedangkan untuk bangunan lantai 2-3 Biasanya menggunakan
besi ulir berdiameter 10-13mm.
2.
Tulangan Lapangan
Tulangan lapangan merupakan tulangan yang berada ditengah bentang
sloof, dan biasanya berada dibawah tulangan sloof. Untuk Proyek perumahan
yang berada di PURIMAS tulangan lapangan menggunakan besi ulir
berdiameter 16mm. dan untuk satu lantai hanya menggunakan tulangan polos
berdiameter 8-10mm.
3. Tulangan Tumpuan
Merupakan Tulangan yang berada di awal dan akhir, bisa dibilang
tulangan pokok atau tulangan utama yang posisinya berada di sekitar area
tumpuan. Pada pengerjaan Proyek perumahan yang terdapat di PURIMAS
tulangan tumpuan menggunakan ukuran 16mm untuk Proyek rumah 2 lantai,
dan ukuran 10mm untuk ruamh 1 lantai.
Ukuran tulangan bervariatif tergantung bangunan dan faktor lain pada
lapangan seperti ketinggian, bentangan, dll. Dan untuk ukuran tulangan diatas
juga bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
menjaga ketegakan
dan kelurusan pada
dinding batu-bata.
b. Bata ringan : Memiliki ukuran yang lebih besar dari batu bata.
Jangkauan dinding hingga 80cm. pemsangan lebih cepat dan
praktis namun membutuhkan energi yang lebih besar dalam
pemasangannya.
suri-suri.
scaffolding
bekisitng
beton segar
penyambung antar
plywood
plywood
ke u-head
bekisting
harus dipastikan kuat agar tidak patah sewaktu menerima beban dari para
pekerja.
Bendrat tulangan
tulangan
tulangan
BAB V
PERMASALAHAN
Gambar 2.1 Letak pondasi yang salah Gambar 2.2 Letak pondasi yang
salah