Anda di halaman 1dari 5

Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2, Juli 2013

PREVALENSI OBESITAS PADA REMAJA DI KABUPATEN MINAHASA

1
Karina Kussoy
2
Fatimawali
3
Billy Kepel

Kandidat skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado


Bagian Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: karina.kussoy@yahoo.com

Abstract: Obesity is one of today’s most blantantly visible yet most neglected public health
problems. Obesity has become a global epidemic and one of public health problems that should
be handled. Adolescent lifestyle who always skip breakfast and more likely to consume fast
food and tend to be sedentary lifestyle, make adolescent at risk for obesity. This study aims to
obtain the prevalence of obesity among adolescent in Minahasa. This is a cross-sectional study.
Data retrieval is done by measuring the waist circumference of 395 high school student
consisting 140 boys and 255 girls. The result show that the prevalence of obesity among
adolescent in Minahasa is 26,33% consisting 4,30% boys and 22,03% girls. The prevalens of
obesity is high so that education to adolescents, parents, and school about obesity causes,
complications, and preventions is needed.
Keywords: Obesity.

Abstrak: Di antara berbagai masalah kesehatan di masyarakat, obesitas merupakan salah satu
masalah yang terang-terangan terlihat namun paling diabaikan. obesitas telah menjadi suatu
epidemik global dan merupakan masalah kesehatan yang harus segera di tangani. Gaya hidup
remaja saat ini yang sering melewatkan sarapan dan lebih suka mengkonsumsi fast food. serta
cenderung sedentary life style, membuat remaja berisiko untuk menderita obesitas. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi obesitas pada remaja di kabupaten Minahasa.
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Pengambilan data dilakukan dengan
pengukuran lingkar pinggang pada 395 orang siswa SMK yang terdiri dari 140 orang siswa laki-
laki dan 255 orang siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukan prevalensi obesitas pada
remaja di Minahasa adalah 26,33% yang terdiri dari 4,30% remaja laki-laki dan 22.03% remaja
perempuan. Angka prevalensi obesitas yang didapatkan cukup tinggi sehingga perlu dilakukan
edukasi kepada siswa, orang tua dan sekolah mengenai penyebab, bahaya dan pencegahan
obesitas.
Kata Kunci: Obesitas.

Dewasa ini di antara berbagai masalah berlebihan yang memberi efek buruk pada
kesehatan di masyarakat, obesitas kesehatan. Kondisi ini dapat di alami oleh
merupakan salah satu masalah yang terang- setiap golongan umur baik laki-laki maupun
terangan terlihat namun paling diabaikan.1 perempuan, akan tetapi remaja dan dewasa
Obesitas saat ini merupakan permasalahan merupakan kelompok yang paling sering
yang muncul diseluruh dunia, bahkan WHO terjadi. Gaya hidup remaja saat ini yang
menyatakan obesitas sebagai suatu epidemik sering melewatkan sarapan dan lebih suka
global dan merupakan masalah kesehatan mengkonsumsi fast food. serta cenderung
yang harus segera di tangani.2 sedentary life style, membuat remaja
Obesitas dapat diartikan sebagai berisiko untuk menderita obesitas.3
penimbunan jaringan lemak tubuh secara Prevalensi kelebihan berat badan

981
982 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2, Juli 2013, 981-985

(overweight) dan obesitas pada saat ini telah Berdasarkan latar belakang ini maka
terbukti meningkat sangat tajam di seluruh penulis merasa perlu dan tertarik untuk
dunia dan telah mencapai tingkatan yg melakukan penelitian tentang prevalensi
membahayakan. Menurut laporan WHO ta- obesitas pada remaja di Minahasa.
hun 2003, 300 juta orang dewasa menderita
obesitas. Di Amerika Serikat, 1 dari 3 orang
METODE PENELITIAN
penduduk menderita obesitas, di Inggris 16-
17,3 % penduduk menderita obesitas. Penelitian ini bersifat cross-sectional
Prevalensi overweight (kegemukan) dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini
dan obesitas meningkat sangat tajam di dilakukan di SMK negeri di kota Tondano.
kawasan Asia-Pasific, contohnya 20,5% dari Penelitian ini dalam pelaksanaannya dari
penduduk Korea Selatan tergolong persiapan, pengumpulan data, analisis data,
overweigth dan 1,5% tergolong obes. Di hingga diseminarkan dilaksakan dari bulan
Thailand, 16% penduduknya mengalami Agustus 2012 – Januari 2013. Populasi
overweight dan 4% mengalami obesitas .4 adalah remaja yang berusia 13-18 tahun di
Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional kabupaten Minahasa. Sampel adalah siswa
(Riskesdasnas) tahun 2010, prevalensi SMK di kota Tondano. Pengambilan sampel
kegemukan pada anak umur 13-15 tahun menggunakan cara Simple Random
adalah 2,5%. Ada 15 provinsi yang memiliki Sampling. Kriteria Inklusi yaitu siswa yang
prevalensi kegemukan pada anak 13-15 berusia 13 tahun – 18 tahun, sehat, terdaftar,
tahun di atas prevalensi nasional, yaitu dan aktif mengikuti kegiatan sekolah dan
Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, siswa yang bersedia menandatangani surat
Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka persetujuan untuk dijadikan sampel
Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI penelitian. Kriteria eksklusi adalah siswa
Yogyakarta, Banten, Bali, Kalimantan yang menderita penyakit kronis. Definisi
Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, operasional obesitas dinilai dengan
Sulawesi Tenggara dan Papua. Untuk mengukur lingkar pinggang. Tempat
prevalensi kegemukan pada anak 16-18 pengukuran diantara tulang panggul bagian
tahun adalah 1,4%. Terdapat 11 provinsi atas dan tulang rusuk bagian bawah.
yang memiliki prevalensi kegemukan pada Pengkategorian obesitas berdasarkan nilai
anak 16-18 tahun diatas prevalensi nasional, ukuran lingkar pinggang, untuk laki-laki
yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, >90 cm, dan untuk wanita >80 cm
Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, (International Diabetes Federation, 2005).
DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Remaja adalah anak-anak yang berusia
Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Papua antara 13-18 tahun (Hurlock, 1981).
Barat dan Papua.5 Instrumen penelitian yang digunakan yaitu
Etnis Minahasa di Provinsi Sulawesi pita pengukur lingkar pinggang dan alat tulis
Utara mempunyai kebiasaan makan yang menulis. Pengumpulan data dilakukan
cukup unik dengan beragam makanan yang dengan pengukuran lingkar pinggang,
khas yang sebagian besar mengandung asam pengukuran lingkar pinggang dilakukan
lemak jenuh tinggi, masyarakat etnis dalam posisi berdiri tegak dan tenang. Baju
Minahasa juga yang sebagian besar ber- penghalang pengukuran disingkirkan.
agama Kristen mempunyai suatu kebiasaan Letakkan pita pengukur di tepi atas crista
party yang diikuti dengan pesta makan illiaca. Yakinkan bahwa pita pengukur tidak
makanan khas Minahasa yang sebagian menekan kulit terlalu ketat dan sejajar
besar berasal dari lemak hewani (babi).6 dengan lantai. Pengukuran dilakukan saat
Prevalensi obesitas pada remaja di kota akhir ekspirasi normal. Nyatakan lingkar
Manado tahun 2005 adalah 9,88%,7 se- pinggang dalam cm. Data yang diperoleh
dangkan Prevalensi remaja obesitas di kota kemudian di kumpul, diolah, ditabulasi, dan
tomohon pada tahun 2010 sebesar 35%.8 diambil rata-rata.
Kusoy, Fatimawali, Kepel; Prevalensi Obesitas pada remaja... 983

HASIL PENELITIAN Pada Tabel 1 diatas menunjukan dari


395 orang remaja yang diukur lingkar
Penelitian dilakukan sejak bulan
Agustus 2012 sampai bulan Januari 2013 pinggangnya ditemukan 104 orang remaja
dan untuk pengambilan data dilakukan sejak yang mengalami obesitas, terdiri dari 17
bulan November 2012 sampai bulan Januari orang remaja laki-laki (4,30 %) dan 87
2013 di SMK Negeri di Kota Tondano, orang remaja perempuan (22,03%),
sedangkan untuk 291 (73,67%) siswa yang
penelitian ini diawali dengan membuat surat
persetujuan penelitian dengan Dinas Pen- lain yang diukur lingkar pinggangnya tidak
didikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten mengalami obesitas atau memiliki berat
Minahasa, setelah itu surat tersebut badan yang normal.
diserahkan kepada kepala sekolah di SMK
yang akan menjadi lokasi penelitian.
Tabel 2. Nilai minimum, nilai maksimum, rata-
Subjek dalam penelitian ini adalah rata, dan standart deviasi pada pengukuran
remaja yang berusia 13-18 tahun yang lingkar pinggang
merupakan siswa SMK kelas 10 sampai
N Min Maks Mean SD
kelas 12. L 140 60 cm 116 cm 75,02 ±9,91
P 255 55 cm 113 cm 76,19 ±8,17
Total 395

Tabel 2 menunjukan dari 395 orang


yang diukur lingkar pinggangnya didapatkan
nilai minimum lingkar pinggang pada laki-
laki 60 cm dan pada perempuan 55 cm.
untuk nilai maksimum lingkar pinggang
didapatkan 116 cm pada laki-laki dan 113
cm pada perempuan. Untuk nilai rata-rata
pada laki-laki 75,02 dan pada perempuan
76,19. Dan untuk standart deviasi pada laki-
laki ±9,91 dan pada perempuan ±8,17.
Gambar 1. Skema pengambilan data

Tabel 3. Nilai minimum, nilai maksimum, rata-


Jumlah populasi adalah 1167 dan rata, dan standart deviasi lingkar pinggang pada
diambil 395 orang sebagai subjek secara remaja yang obes
simple random sampling untuk dilakukan N Min Maks Mean SD
pengukuran lingkar pinggang. Dari hasil L 17 91 cm 116 cm 94,72 ±6,13
P 87 81 cm 113 cm 85,57 ±5,56
pengukuran yang dilakukan diperoleh 104 Total 104
orang siswa yang memiliki lingkar pinggang
>80 bagi perempuan dan >90 bagi laki-laki.
Tabel 3 menunjukan dari 104 orang
Tabel 1. Prevalensi obesitas pada remaja di remaja yang obes diperoleh nilai minimum
Kabupaten Minahasa
lingkar pinggang pada laki-laki 91 cm, pada
No Jenis N Lingkar Pinggang perempuan 81 cm. untuk nilai maksimum
Kelamin Normal Obesitas %
(%) (%)
diperoleh 116cm pada laki-laki, 113 cm
1 Laki-laki 140 123 17 (4,30%) 100 pada perempuan. Untuk nilai rata-rata
(31,14) diperoleh pada laki-laki 94,72, pada
2 Perempuan 255 168 87 (22,03) 100
(42,53)
perempuan 85,57. Dan untuk standart
Total 395 291 104 100 deviasi pada laki-laki ±6,13 dan pada
(73,67%) (26,33%) perempuan 5,56.
984 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2, Juli 2013, 981-985

BAHASAN Tingginya prevalensi obesitas pada


remaja di kabupaten Minahasa ini ke-
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Negeri di kota Tondano pada bulan Agustus mungkinan berhubungan dengan kebiasaan
2012 sampai bulan Januari 2013 dan makan remaja yang kurang baik. Aktivitas
pengambilan data pada bulan November remaja umumnya banyak di lakukan di luar
2012 sampai bulan Januari 2013. rumah sehingga sering dipengaruhi oleh
teman sebaya, termasuk dalam hal
Pengkategorian obesitas berdasarkan nilai
ukuran lingkar pinggang, untuk laki-laki pemilihan makanan. Pemilihan makan sudah
>90 cm, dan untuk wanita >80 cm bukan lagi berdasarkan kandungan gizi
(International Diabetes Federation, 2005). tetapi sekedar bersosialisasi, untuk
Sebanyak 395 orang siswa yang berusia 13- kesenangan dan agar tidak kehilangan
status.10 Pada saat sekarang ini umumnya
18 tahun dilakukan pengukuran lingkar
remaja memilih makanan yang tidak
pinggang dan ditemukan 104 orang siswa
yang mengalami obesitas dengan presentase membutuhkan waktu lama untuk diolah.
Jenis makanan seperti ini dikenal dengan
26,33 % yang terdiri dari 17 orang siswa
laki-laki dengan presentase 4.30% dan 87 istilah “fast food”. Fast food banyak di
jumpai di kafe, restoran, maupun kantin
orang siswa perempuan dengan presentase
sekolah dan identik dengan porsi yang besar
22,03%. Hasil ini lebih rendah bila diban-
dingkan dengan penelitian pada tahun 2010 dan kandungan natrium yang tinggi.
di kota Tomohon, prevalensi obesitas Kebiasaan makan remaja ini lah yang
sebesar 35% yang terdiri dari 31% pada berkontribusi terhadap kejadian obesitas. 11
remaja perempuan dan 4% pada remaja laki- Karakteristik etnis Minahasa juga
laki.8 Penelitian pada tahun 2012 di kota mempengaruhi tingginya prevalensi obesitas
pada remaja di kabupaten Minahasa, etnis
Bitung menunjukan prevalensi obesitas
Minahasa di Provinsi Sulawesi Utara
sebesar 24% yang terdiri dari 21% pada
mempunyai kebiasaan makan yang cukup
remaja perempuan dan 4% remaja pada laki-
unik dengan beragam makanan yang khas
laki.9
yang sebagian besar mengandung asam
Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional
lemak jenuh tinggi, masyarakat etnis
(Riskesdasnas) tahun 2010, prevalensi
Minahasa juga yang sebagian besar
obesitas pada anak umur 13-15 tahun adalah
beragama Kristen mempunyai suatu
2,5%. Ada 15 provinsi yang memiliki
kebiasaan party yang diikuti dengan pesta
prevalensi obesitas pada anak 13-15 tahun di
makan makanan khas Minahasa yang
atas prevalensi nasional, yaitu Provinsi
sebagian besar berasal dari lemak hewani
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi,
(babi), makanan yang di konsumsi oleh etnis
Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung,
Minahasa sehari-harinya juga cenderung
DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
mengandung asam lemak jenuh tinggi.6
Banten, Bali, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tenggara dan Papua. Untuk SIMPULAN
prevalensi obesitas pada anak 16-18 tahun Prevalensi obesitas pada remaja di
adalah 1,4%. Terdapat 11 provinsi yang kabupaten Minahasa adalah sebesar 26,33%
memiliki prevalensi obesitas pada remaja yang terdiri dari 4,30% remaja perempuan
usia 16-18 tahun diatas prevalensi nasional, dan 22,03% remaja laki-laki.
yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat,
DAFTAR PUSTAKA
DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan
Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Papua 1. World Health Organisation. Controlling the
Barat dan Papua.5 Data prevalensi obesitas global obesity epidemic. 2012. Available at:
dalam penelitian ini lebih besar dari data http://who.int/nutrition/topics/obesity/en/
Riskesdas tahun 2010.
Kusoy, Fatimawali, Kepel; Prevalensi Obesitas pada remaja... 985

2. Obesity: Preventing and Managing The 7. Tambuwun AI. Prevalensi obesitas dan pola
Global Epidemic. WHO Technical Report, makan pada remaja sltp dengan obesitas di
Series 2000: 894, Geneva kota manado [skripsi]. Fakultas Kedokteran
3. UB, Handoyo, Rohadi P. Hubungan obesitas Universitas Sam Ratulangi; 2005
dengan risiko obstructive sleep apnea (osa) 8. Kussoy DWK. Prevalensi hiperurisemia pada
pada remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan remaja obes di kota Tomohon [skripsi].
Keperawatan. 2012;8:45. Fakultas Kedokteran Universitas Sam
4. Hadi, Hamam. Beban ganda masalah gizi dan Ratulangi Manado; 2009.
implikasinya terhadap kebijakan 9. Monangin P. Prevalemsi hiperurisemia pada
pembangunan kesehatan nasional. 2005. remaja obes di SMK Negeri 1Bitung
Available at: [skripsi]. Fakultas Kedokteran Univrsitas
http://gizi.depkes.go.id/wpcontent/upload/20 Sam Ratulangi Manado; 2012
12/05/Beban-ganda-masalah-gizi.pdf (di 10. Heryanti E. Kebiasaan makan remaja
akses 19 Oktober 2012) [skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat
5. Riset kesehatan dasar nasional. 2010. Universitas Indonesia; 2009.
Available at: www.litbang.depkes.go.id 11. Odgen CL, Flegal MK. Changes in
(diakses 2 November 2012) terminology for childhood overweight and
6. Kandou DG. Kebiasaan makan makanan obesity; 25. CDC; 2010. Available at:
etnik Minahasa di Provinsi Sulawesi http://www.cdc.gov/nchs/data/nhsr025.pdf
Utara.Jurnal Kesehatan Masyarakat.
2009;3(2):53-7.

Anda mungkin juga menyukai