Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA PRAKTEK KELOMPOK

Nama Anggota : Frida Indriyana

Nim : 20117030

Prodi : D4 TLM 3A

Tanggal : 21 Maret 2020

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan tentang penelitian dan apa saja
jenis-jenis penelitian yang ada di indonesia.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Buku teks
2. LKPKM (Lembar Kerja Praktek Kelompok Mahasiswa)
3. Laptop
4. Internet

III. CARA KERJA


1. Bacalah definisi dan fungsi dari penelitian dan apa saja jenis-jenis penelitian
yang ada di indonesia.
2. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi dari penelitian dan apa
saja jenis-jenis penelitian yang ada di indonesia.
3. Buatlah kedalam tabel yang tersedia.

IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI


1. Definisi dan fungsi dari jenis-jenis penelitian lainnya yang ada di indonesia.

NO Jenis Definisi/Fungsi Skor


Penelitian
1. Kualitatif Definisi :
Merupakan suatu penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini disebut kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik (Sugiyono, 2012).

2. Kuantitatif Definisi :
Menurut Mantra (2004) dalam buku
Moleong (2007) mengemukakan metode
penelitian kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Metode kualitatif berusaha
mengungkap berbagai keunikan yang
terdapat dalam individu, kelompok,
masyarakat, dan/atau organisasi dalam
kehidupan sehari-hari secara menyeluruh,
rinci, dalam, dan dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah (Sukidin, 2002).

2. Buatlah pengertian penelitian beserta penjelasannya.


A. Pengertian Penelitian
1) Dalam buku “Metode Penelitian Bisnis” (2002, p.16) penelitian
merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu
berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Berdasarkan berbagai
definisi tersebut, maka kesimpulan dari penelitian adalah suatu
kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menemukan dan
mengembangkan serta menguji kebenaran suatu  masalah
atau pengetahuan guna mencari solusi atau pemecahan masalah
tersebut.
2) Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1999, 1028) penelitian
diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum.
3) Menurut Margono penelitian adalah semua kegiatan pencarian,
penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang
tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru
yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan
tingkat ilmu serta teknologi.
4) Menurut Soerjono Soekanto Telah menyatakan bahwa penelitian
adalah salah satu kegiatan yang bersifat ilmiah dan didasarkan dari
konstruksi dengan analisis, sehingga bertujuan dapat mengungkapkan
tentang fakta dan kebenarannya.
5) Menurut Soetrisno Hadi Telah menyatakan bahwa penelitian adalah
salah satu usaha yang dapat di lakukan dengan tindakan dan dapat
menemukan tentang kebenaran.
6) Menurut Woody Telah menyatakan bahwa penelitian adalah salah satu
metode yang dapat menemukan ide atau pikiran terhadap
permasalahan yang sedang di hadapi.
7) Menurut Parson Telah menyatakan bahwa penelitian adalah salah satu
pencarian segala permasalahan dan dapat di lakukan dengan cara
sistematis

B. Jenis-Jenis Penelitian
1. Penelitian Menurut Metode
a. Penelitian Survey
Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil
dari popolasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosilogis maupun
psikologis (Supardi, 2016).
b. Penelitian Ex Post Facto
Penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah
terjadi yang kemudian menurut ke belakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut
(Supardi, 2016).
c. Penelitian Eksperimen
Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi
oleh peneliti (Supardi, 2016).
d. Penelitian Naturalistik
Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif,
yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci. Contoh: sesaji terhadap keberhasilan
bisnis (Supardi, 2016).
e. Policy Research
Suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis
terhadap masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya
dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk
bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah
(Supardi, 2016).
f. Action Research
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi
dapat ditekan danbiaya produktifitas lembaga dapat meningkat.
Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah situasi, prilaku
dan organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja
dan pranata (Supardi, 2016).
g. Penelitian Evaluasi
Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu
untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk
dengan Sstandar dan program yang telah ditetapkan (Supardi,
2016).
h. Penelitian Sejarah
Berkaitan dengan kejadian yang berlangsung dimasa lalu.
Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung
dalam kejadian atau sumber dokumentasi dari kejadian tersebut
Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian
lampau secara sistematis dan objektif sehingga dapat ditetapkan
fakta untuk membuat suatu kesimpulan (Supardi, 2016).

2. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi


Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
a. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik suatu variabel atau
lebih (independen) tanpa membuat suatu perbandingan, atau
penghubungan dengan variabel lain (Sugiyono, 2003).
b. Penelitian Komparatif adalah sesuatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian
varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau
dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2003).
c. Penelitian Asosiaif/Hubungan merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih. Penelitian asosiatif merupakan penelitian dengan
tingkatan tertinggi dibanding penelitian deskriptif dan
komparatif. Dengan penelitian asosiatif dapat dibangun suatu
teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala/ fenomena (Sugiyono, 2003).

3. Penelitian Ditinjau dari Tujuan


a. Penelitian Eksploratif
Merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan
sesuatu yang baru. Penelitian ini banyak memakan waktu dan
biaya (Supardi, 2016)
Contoh : penelitian tentang obat penyakit AIDS
b. Penelitian Pengembangan (Development research)
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan, memperluas
dan menggali lebih dalam teori yang dimiliki oleh ilmu tertentu
(Supardi, 2016).
Contoh : penelitian yang meneliti tentang pemanfaatan terapi
gen untuk penyakit menurun.
c. Penelitian Verifikatif. (verivicative research)
Penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hasil
penelitian sebelumnya dan untuk menguji kebenaran suatu
fenomena (Supardi, 2016).

4. Penelitian Menurut Caranya


a. Penelitian Operasional.
Penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada
suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang
berlangsung tanpa mengubah sistem pelaksanaannya (Supardi,
2016).
b. Penelitian Tindakan
Penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada
suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang
berlangsung dengan cara memberikan tindakan/action tertentu
dan diamati terus menerus dilihat plus-minusnya, kemudian
diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal
dalam bentuk tindakan yang paling tepat (Supardi, 2016).
c. Penelitian Eksperimen (dari caranya).
Penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan
cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek
penelitian guan membangkitkan suatu keadaan yang akan
diteliti bagaimana akibatnya. Penelitian kausal (sebab akibat)
yang pembuktiannya diperoleh melalui perbandingan antara:
1) Kelompok eksperimen (diberi perlakuan) dengan
kelompok kontrol (tanpa perlakukan)
2) Kondisi subjek sebelum perlakuan dengan sesudah
diberi perlakuan (Supardi, 2016).

5. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan


a. Pendekatan Longitudinal
Penelitian dengan pendekatan longitudinal (pendekatan bujur)
adalah penelitian yang meneliti perkembangan sesuatu aspek
atau ssuatu hal dalam seluruh periode waktu, atau tahapan
perkembangan (Arikunto, 2010).
Contoh : Perkembangan kemampuan berbicara sejak bayi
sampai dengan usia delapan tahun.
b. Pendekatan Cross Section
Penelitian dalam satu tahapan atau satu periode waktu, hanya
meneliti perkembangan dalam tahapan-tahapan tertentu saja
(Arikunto, 2010).
Contoh : Perkembangan kemampuan berbicara masa bayi.

6. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu Penelitian


Penelitian ini disesuaikan dengan jenis spesialisasi dan interest. Ragam
penelitian ini antara lain penelitian di bidang pendidikan, kedokteran,
perbankan, keolahragaan, ruang angkasa, pertanian, dan sebagainya
(Arikunto, 2010).

7. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya Penelitian


Penelitian ini ditinjau dari tempatnya meliputi penelitian
dilaboraturium, penelitian di perpustakaan dan penelitian di lapangan
(Arikunto, 2010).

8. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel Penelitian


Penelitian ini dilihat dari hadirnya variabel meliputi penelitian variabel
masa lalu, sekarang dan penelitian variabel masa yang akan datang.
a. Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan
dengan menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan
saat ini (Arikunto, 2010).
b. Penelitian Eksperimen merupakan penelitian terhadap variabel
masa yang akan datang. (Arikunto, 2010).

9. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


a. Penelitian kuantitatif
Merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Penelitian ini disebut kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik (Sugiyono, 2012).
b. Penelitian kualitatif
Menurut Mantra (2004) dalam buku Moleong (2007)
mengemukakan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan
yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau
organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh,
rinci, dalam, dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
(Sukidin, 2002). Penelitian ini menekankan untuk memahami
fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan
(Sukmadinata, 2009). Sumber data penelitian kualitatif adalah
tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang
dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai
detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam
dokumen atau bendanya (Moleong, 2007).

10. Berdasarkan Cara Pembahasan


a. Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
memaparkan, melukiskan dan melaporkan segala keadaan
objek yang diteliti sebagaimana adanya tanpa menarik suatu
kesimpulan (Supardi, 2016).
b. Penelitian Inferensial, yaitu penelitian yang selain memaparkan
keadaan objek juga menarik kesimpulan umum guna keperluan
prediksi. Penelitian jenis ini sering menggunakan rumus-rumus
statistik (Supardi, 2016).

C. Tipe Penelitian
1. Penelitian Eksploratif
Tipe penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan dasar yang
pertama, yaitu apa. Pertanyaan ini ingin mengetahui suatu gejala atau
peristiwa dengan melakukan penjajakan terhadap gejala tersebut.
Penjajakan ini dilakukan tidak secara sistematis, dalam arti tidak
didasarkan pada hipotesis dan tidak ditarik sampel. Penjajakan dapat
dilakukan dengan metode “Bola Salju,” yaitu dengan bertanya kepada
satu orang kemudian diteruskan kepada orang lain, dan kalau belum
puas diteruskan lagi kepada orang lain, sampai diperoleh informasi
yang lebih lengkap tentang masalah yang diteliti (Neuman, 2000).

2. Penelitian Deskriptif
Tipe penelitian ini berdasarkan pada pertanyaan dasar yang
kedua, yaitu Bagaimana. Temuan-temuan dari penelitisn deskriptif
lebih luas dan lebih terperinci daripada penelitian eksploratif.
Dikatakan lebih luas karena kita meneliti tidak hanya masalah sendiri,
tetapi juga variabel-variabel lain yang berhubungan dengan masalah
itu. Lebih terperinci karena variabel-variabel tersebut diuraikan atas
faktor-faktornya. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, penelitian
dilakukan dengan menarik sampel (Neuman, 2000).
3. Penelitian Eksplanatif
Tipe penelitian ini bertitik tolak pada pertanyaan dasar
mengapa. Kita tidak puas bila hanya mengetahui apa yang terjadi dan
bagaimana terjadinya, tetapi ingin juga mengetahui mengapa peristiwa
itu terjadi. Untuk itu perlu diidentifikasikan berbagai variabel di luar
variabel yang diperkirakan dapat memberi penjelasan terhadap
masalah itu. Penelitian seperti ini didasarkan pada hipotesis-hipotesis
yang datanya dikumpulkan dengan metode sampling (Neuman, 2000).

D. Pendekatan Penelitian
1. Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif adalah perspektif peneliti yang menerima


proyek studi proyek kualitatif. Desain penelitian kualitatif memiliki
beberapa fitur yang lebih umum, fleksibel, dinamis, eksplorasi, dan
pengalaman dalam proses penelitian, pendekatan kualitatif bertujuan
untuk memperoleh data yang lebih dalam, menembangkan teori, dan
menggambarkan realitas dan kompleksitas fenomena yang diteliti
(Muhadjir, 1996).

Dilihat dari aspek teknik pengumpulan data, pendekatan


kualitatif umumnya menggunakan teknik observasi partisipatif dan
wawancara mendalam. Analisis data penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif umumnya induktif atau kombinasi keduanya.

Induktif adalah proses menggambar kesimpulan dari studi


kasus kecil secara detail untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
Dengan kata lain, data dalam bentuk fragmen disusun untuk
memberikan gambaran luas yang menjadi kesimpulan. Proses induktif
memungkinkan munculnya teori baru dalam penelitian.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian


ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme
logikal (logical positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang
ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi
(Neuman, 2000). Karakteristik penelitian kuantitatif mencakup fokus
penelitian yang lebih rinci, lebih kaku, lebih statis dan proses sesuai
dengan presentasi asli dan tidak dapat dimodifikasi. Perencanaan yang
matang adalah kuncinya. Dalam hal tujuan, pendekatan kuantitatif,
memiliki karakteristik berikut :

a. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan antara variabel


penelitian, menguji hipotesis atau teori dan untuk menggeneralisasi
fenomena sosial yang diselidiki.
b. Dalam hal pengumpulan data, pendekatan kuantitatif
menggunakan survei terstruktur atau wawancara. Bergantung pada
metode pengumpulan data, kuesioner atau kuesioner, buku tes, dll.
Sering digunakan. Pendekatan kuantitatif menggunakan kombinasi
ilmu sosial dan statistik dalam analisis data.
c. Penelitian sosial yang menggunakan pendekatan kuantitatif
biasanya bersifat deduktif. Analisis deduktif berarti bahwa
kerangka umum, dalam bentuk hipotesis atau teori, diuji
kebenarannya melalui proses verifikasi variabel yang lebih rinci.

3. Pendekatan Mix Method (Campuran)


Metode campuran menggunakan kedua pendekatan yang
dibahas di atas. Proses di mana dua pendekatan dapat diadopsi
sebenarnya bermasalah. Dengan kata lain, satu metode berfungsi
sebagai pelengkap atau pelengkap metode lainnya.Seperti istilah yang
tersirat, pendekatan campuran menggunakan metode yang juga
merupakan kombinasi dari keduanya. Melakukan kombinasi ini tentu
akan memakan waktu lebih lama dan dalam beberapa kasus lebih sulit.
Namun, hasilnya dapat dioptimalkan karena data yang diperoleh saling
melengkapi (Creswell, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelifian Suatu Pendekatan Prakfik. Jakarta: Rineka


Cipta.

Cresswell, john. (2009). Reaserch Design. Terjemahan Oleh Achmad Fawaid. 2010.
Yogyakata: Pustaka Belajar.
Mantra, I.B. (2004). Filsafat Penelifian dan Metode Penelifian Sosial. Yogyakarta:
Pustaka .

Margono, S. (2007). Metodologi Penelifian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelifian Kualitafif. Bandung: Rosda Karya.

Muhadjir, Noeng. (1996). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.


Neuman, W. Lawrence. (2000). Social Reaserch Methods: Qualitative and
Quantitative Approach, 4th ed. Boston: Allyn and Bacon.
Sugiyono (2012). Metode Penelifian Kuanfitafif Kualitafif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukidin, B. (2002). Metode Penelifian Kualitafif, perspekfif mikro. Surabaya: Insane


Cendikia.

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.


Supardi, S., dan Surahman. Metode Penelitian Untuk Mahasiswa Farmasi. Jakarta:
CV Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai