Anda di halaman 1dari 2

Pulau Gersang Namun Indah (Pulau Sabu)

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan


sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang
tumbih di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi
ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik
tersebut.

Pulau Sabu merupakan pulau yang pernah saya tinggali. Sabu sering dikenal
dengan sebutan Sawu atau Savu. Secara geografis, pulau Sabu terletak di antara pulau
Sumba dan pulau Rote. Akses paling cepat dan mudah menuju Sabu adalah dari
Kupang.

Ketika seseorang yang ingin berkunjung ke pulau Sabu, ada baiknya jika
mereka berkunjung di bulan Maret-November. Hamper sama dengan pulau-pulau di
NTT lainnya, Sabu indentik dengan iklim panas, musim kemarau panjang serta curah
hujan rendah.

Di Sabu sendiri memiliki beberapa tempat wisata yang tidak kalah menarik
dengan daerah lain. Destinasi utama di Sabu yaitu, Kelabba Maja. Tempat ini dijuluki
sebagai Grand Canyon-nya Nusa Tenggara Timur, lokasi ini memiliki keunikan alam
sekaligus nilai sacral yang dilestarikan masyarakat pulau Sabu. Pada akhir Oktober
2018, Kelabba Maja dinobatkan sebagai Surga Tersembunyi Terpopuler dan meraih
juara 1 dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018. Hal ini menjadi momentum
positif bagi pelaku wisata di pulau Sabu untuk mempromosikan Kelabba Maja dan
obyek-obyek wisata lainnya.

Goa Lie Madira, goa ini mirip dengan Goa Kristal di Kupang. Untuk dapat
masuk di goa ini, pengunjung harus melewati lorong kecil dan gelap. Di dalamnnya
terdapat kolam air tawar yang dingin dan segar, sehingga siapapun dapat mandi atau
hanya sekedar berfoto.

Desa Adat Namata, desa ini mengingatkan pada beberapa desa adat di Flores
dan Sumba. Uniknya desa ini memiliki Sembilan batu besar yang dikeramatkan dan
konon semuanya berasal dari laut. Para pengunjung Desa Adat Namata bisa menyewa
baju adat Sabu dan berfoto dengan latar belakang suasana kampong Namata.

Itulah beberapa tempat wisata di pulau sabu, saya sendiri belum sempat untuk
mengunjungi semua tempat tersebut. Tetapi saya berharap, pulau Sabu bisa menjadi
saah satu tempat wisata yang sangat terkenal. Kita tidak harus pergi ke luar negeri
untuk menikmati pemandangan indah,karena di Indonesia sendiri masih sangat
banyak tempat wisata yang harus kita lestarikan dan kita banggakan.

Untuk lingkungan sekitar tempat tinggal saya, rumah-rumah masih sangat


jarang dan juga masih sangat sedikit pohon-pohon besar sebagai tempat untuk
berteduh dari teriknya matahari. Tetapi di rumah tempat saya tinggal sudah di Tanami
beberapa tanaman seperti bunga kamboja, bunga euphorbia, pohon mangga, pohon
sawo, pohon buah naga, pohon jambu, pohon pepaya dan masih banyak pohon dan
bunga lainnya.

Jadi, walaupun pulau Sabu identik dengan pulau yang panas, di rumah saya
masih bisa di Tanami banyak tanaman dan pepohonan sehingga tidak terlihat sebagai
tempat yang gersang. Dan dengan begitu kita juga bisa melestarikan beberapa
tanaman dan buah-buahan sehingga kita tidak perlu lagi mengeluarkan uang unruk
membeli buah-buahan.

Anda mungkin juga menyukai