Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI EFEKTIF

Resume disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Komunikasi Efektif

Disusun Oleh:

Alfi Melinda Fajriyah (P20637119001)

PRODI DIII PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA WIL. CIREBON
JL. PEMUDA NO. 38, KOTA CIREBON
Tahun Ajaran 2019/2020
Nama: Alfi Melinda Fajriyah

Meresume Komunikasi Efektif

Komunikasi Efektif

A. DEFINISI
Komunikasi memiliki dua bentuk, yaitu komunikasi dalam bentuk verbal
(lisan, tulisan) dan komunikasi dalam bentuk nonverbal (ekspresi wajah,
gestur tubuh, simbol).
Komunikasi adalah interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
bertujuan untuk bertukar informasi dan biasanya komunikasi menimbulkan
dampak.
Komunikasi efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan,
perasaan dan sikap antara dua orang (komunikator dan komunikan) atau
berupa kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan dari respon yang
diterima, dengan persepsi dan frekuensi yang sama, dan mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) dengan penyampaian informasi, menghibur,
ataupun membujuk pada orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
Dengan kata yang lebih sederhana, pengetian komunikasi efektif berarti
bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang
sama tentang suatu pesan.

B. UNSUR- UNSUR KOMUNIKASI


1. Komunikator.
Komunikator merupakan orang yang menyampaikan pesan atau sender
dapat berupa informasi. Komunikator merupakan unsur yang paling
penting untuk terjadinya suatu komunikasi.
2. Komunikan
Komunikan merupakan penerima yang menerima pesan atau informasi
yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan juga dapat memberi
respon
3. Media.
Saluran atau channel untuk menyampaikan pesan dapat berupa verbal
maupun nonverbal. Dapat berupa simbol symbol atau sandi sandi yang
tentunya harus dapat dimengerti baik oleh komunikan maupun
komunikator.
4. Pesan
Pesan merupakan isi pesan atau informasi yang disampaikan komunikator
kepada komunikan. Pesan yang disampaikan dengan baik oleh
komunikator kepada komunikan akan menjadikan kesinambungan
komunikasi.
5. Tanggapan atau Feedback
Tanggapan atau feedback atau umpan balik merupakan respon komunikan
terhadap pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator

C. BATASAN DALAM KOMUNIKASI EFEKTIF


Komunikasi memiliki batasan agar baik komunikator maupun komunikan
dapat memiliki satu paham yang sama.
1. Batasan komunikasi menurut Edwin Emery adalah berupa seni atau
keterampilan menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang
2. Batasan menurut Harold D.Laswel komunikasi terdapat komunikator,
pesan, komunikan, dan efek dari komunikasi itu sendiri.
3. Rogers berpendapat bahwa batasan komunikasi ini berhubungan dengan
ilmu psikologi seperti perubahan tingkah laku seseorang.
4. Shannon dan Weaver berasumsi bahwa batasan komunikasi ini merupakan
proses interaksi manusia
5. Meunurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi dilakukan dua
orang untuk mencapai kesamaan makna
D. HAMBATAN HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
1. Gangguan
a. Gangguan mekanik (mechanical, channel noise)
Hambatan mekanik merupakan hamabatan yang terjadi pada alat
komunikasi yang digunakan, contohnya pada televisi yang gambarnya
buram, speaker yang berdengung.
b. Gangguan Semantik (semantic noise)
Hambatan ini terjadi karena Bahasa yang digunakan. Hambatan ini
dapat terjadi karena berbagai factor bias karena perbedaan latar
belakang budaya, perbedaan Bahasa yang tidak diketahui Bersama
olek komunikator dan komunikan, struktur Bahasa yang tidak baik
sehingga dapat menimbulkan kebingungan.
2. Kepentingan
Kepentingan atau ketertarikan terhadap suatu hal. Misal saja jika kita
melihat spanduk tentang seminar Pendidikan jika kita tertarik maka akan
kita baca seluruhnya namun jika kita tidak tertarik maka kita hanya akan
membaca sekilas saja, sama halnya dengan komunikasi.
3. Motivasi terpendam
Komunikasi yang sesuai dengan motivasi komunikan akan berjalan
dengan baik, sebaliknya jika komunikan tidak termotivasi dengan topik
yang disampaikan komunikator maka komunikasi tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya.
4. Prasangka
Prasangaka merupakan salah satu hambatan yang berat karena emosi
dalam diri seseorang sangat mempengaruhi sikap keobjektifitasan mereka,
emosi sering kali membuat kita tidak bias berpikir jernih, misalnya saja
belum apa apa kita sudah berprasangaka buruk terhadap komunikator
maka apa saja yang disampaikan komunikator akan terasa salah dan tidak
akan sesuai dengan kita.
5. Hambatan ekologis
Hambatan ini mucul karena lingkungan seperti suara petir, hujan, angin
yang terlalu kencang, itu bias menyebabkan terganggunya proses
komunikasi karena bias saja komunikan tidak dapat mendengar dengan
jelas apa yang disampaikan oleh komunikator sehingga dapat
menimbulkan kesalahpahaman.

E. POLA POLA KOMUNIKASI


Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, banyaknya pola
atau model dapat membuat kita mendapatkan model atau pola mana yang
cocok.
1. Pola Komunikasi Primer
Merupakan proses penyampain pikiran dari komunikator kepada
komunikan melalui media seperti symbol. Dalam pola ini memakai 2
lambang yaitu Verbal (Bahasa) dan nonverbal (isyarat anggota tubuh)
2. Pola Komunikasi Sekunder
proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai
lambang sebagai media media pertama.
3. Pola Komunikasi Linear
perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus, yang berarti
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik
terminal. Jadi dalamproses komunikasi ini biasanya terjadi dalam
komunikasi tatap muka (faceto face), tetapi juga adakalanya komunikasi
bermedia.
4. Pola Komunikasi Sirkular
Dalam proses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu
terjadinya arus dari komunikan ke komunikator, sebagai penentu utama
keberhasilan komunikasi.

F. KOMPONEN KOMUNIKASI EFEKTIF


1. Encoding
Kita harus menetapkan symbol atau kode yang digunakan dalam
berkomunikasi sehingga komunikator dan komunikan saling memahami.
2. Decoding
Kemampuan penerima dalam memahami pesan yang diterimanya.
3. Konteks
Mengacu kepada ruang dan waktu, siapa yang kita tuju, usia, jenis
kelamin, wilayah, kemampuan intelektual, karena berkomunikasi dengan
anak kecil akan jauh berbeda ketika berkomunikasi dengan seumuran atau
seusia.
4. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh yang sesuai akan meningkatkan pemahaman penerima.
Bahasa tubuh yang terpenting adalah senyum, dan kontak mata
5. Gangguan/Hambatan (Interference)
Emosi yang dirasakan komunikator maupun komunikan akan sangant
berpengaruh dalam berkomunikasi karena jika komunikator sedang dalam
kondisi marah maka apa yang disampaikan tidak akan tepat atau akan
menciptakan suasana yang kurang nyaman saat berkomunikasi yang
nantinya akan mengakibatkan tidak sepaham terhadap komunikan.
6. Pikiran Terbuka (Be Open-minded)
Berpikiran terbuka merupakan hal yang sangat penting dalam
berkomunikasi, kita harus menghargai komunikator, menghargai
peendapat setiap orang, buakn merasa bahwa pendapat kita yang terbaik
tanpa melihat dari sudut pandang orang lain.
7. Mendengar Aktif (Active Listening)
Menjadi pendengar yang baik, tidak menginterupsi saat orang lain sedang
berbicara. Tunjukan pula bahwa kita focus mendengarkan dengan
menganggukan kepala karena komunikator akan merasa bahwa dia
didengarkan sehingga komunikasi akan semakin baik.
8. Refleksi (Reflection)
Patikan bahwa kita mengerti ucapan dengan mengkonfirmasi dengan
meringkas pesan utama yang telah disampaikan komunikator,

G. Lima Hukum Komunikasi Efektif: REACH


1. Respect
Menghargai komunikan atau menjaga harga diri orang lain.
2. Empathy
Kemampuan menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain. Ini diawali dengan kemampuan mendengarkan
atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh
orang lain.
3. Audible
Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
4. Clarity
Transparansi, artinya tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
5. Humble
Rendah hati, tidak angkuh, tidak merasa bahwa kita jauh lebih baik dari
yang lain.

H. BENTUK BENTUK KOMUNIKASI


1. Komunikasi interpersonal
Komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri baik disengaja maupun tidak
disengaja.
2. Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication)
merupakan komunikasi yang terjadi antarpribadi, sehingga dapat menjalin
hubungan, proses komunikasi dapat berlangsung menggunakan media atau
bias juga tidak menggunakan media, contoh komunikasi antarpersonal
adalah komunikasi tatap muka, berbicara melalui telepon.
Richard L Weaver memberikan karakteristik dalam komunikasi
antarpribadi yaitu: melibatkan paling sedikit dua orang, adanya umpan
balik atau feedback, tidak harus tatap muka, tidak harus bertujuan,
menghasilkan beberapa pengaruh atau effect
3. Komunikasi kelompok (group communication)
Komunikasi kelompok kecil dapat terjadi jika dalam kelompok tersebut
terdapat minimal tiga orang, proses komunikasi ini berkisar pada efesiensi
dan efektifitas penyampaian informasi dalam kelompok.
4. Komunikasi Organisasi (organizational communication)
Komunikasi organisasi merupakan penyampaian informasi ataupun
penerimaan pesan baik di dalam kelompok formal maupun informal.
Komunikasi ini melibatkan komunikasi antarpersonal maupun komunikasi
kelomopok. Pembahasannya berupa fungsi organisasi, hubungn antar
sesama individu dalam organisasi tersebut.
5. Komunikasi Massa (mass communication)
Proses komunikasi massa melibatkan aspek komunikasi intrapersonal,
komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi
organisasi. Komunikasi ini memfokuskan hubungan media dan
masyarakat, hubungan antara media dan khalayak,

I. MACAM MACAM KOMUNIKASI


1. Komunikasi menurut Penyampaian
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan terjadi bisa secara langsung tatap muka seperti
dalam wawancara, rapat sedangkan bias juga terjadi secara tidak
langsung seperti terpisah dengan jarak, bias dengan telepon atau video
call.
b. Komunikasi Tertulis
Koumnikasi tertulis sudah bukan hal yang jarang kita alami di zaman
yang tekonologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, bahkan
saat ini sudah banyak aplikasi chat yang dapat dengan mudah kita
download di smartphone kita, seperti yang banyak orang gunakan
yaitu whatsapp. Orang dengan mudah berkomunikasi walaupun
dengan jarak yang sangat jauh. Namun dalam berkomunikasi secara
tertulis harus memperhatikan tujuan yang dimaksud agar komunikan
juga dapat memahami, jangan menggunakan tulisan yang dapat
membuat arti berbeda, karena dalam tulisan tidak ada nada bicara dan
emosi sehingga akan sulit untuk mengetahui apa yang dimaksud oleh
komunikator.
2. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup
a. Koumnikasi Internal
Komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup, yang mana komunikasi
terjadi antara individu dengan ruang lingkup itu.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang terjadi antara organisasi dengan masyarakat.
3. Komunikasi Menurut Aliran Informasi
a. Komunikasi satu arah
Terjadi jika hanya satu pihak saja, seperti guru dengan murid
b. Komunikasi dua arah
Komunikasi yang adanya timbal balik, artinya harus ada dua orang
tidak bias hanya satu arah saja
c. Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan
d. Komunikasi ke bawah
Komunikasi dari atasan ke bawahan.
e. Komunikasi ke samping
Komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang sejajar dalam
kedudukan.

Sumber Referensi

https://pakarkomunikasi.com/batasan-komunikasi-menurut-para-ahli

http://www.irmanfsp.com/2015/08/pola-pola-komunikasi.html

8 Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi,


Cet. I, Edisi. I, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 14.9 Ibid. h. 15-18.

https://forum.teropong.id/2017/08/30/pengertian-komunikasi-macam-macam-tujuan-
fungsi-dan-model-model-komunikasi/

https&77ericklatumeten.wordpress.com7*8'87807897macam%macam%komunikasi7

Anda mungkin juga menyukai