Contoh kasus
Nama : Nn. A
Usia : 21 thn
Agama : Islam
Alamat : Bulukumba
Keluhan :
Pada Nn. A datang kebidan dan mengeluh bahwa
siklus mestruasinya tidak teratu atau mengalami
gangguan haid. Dalam 2 bulan terakhir ini ia belum
haid sama sekali, tetapi biasanya ia haid setaip bulan.
Hormon apa saja yang menghambat atau
memperlambat haid pada Ny. A tersebut ? Serta Obat
apa saja yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah tersebut ?
PEMBAHASAN
I. Definisi Hormon
Hormone merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai
fungsi untuk memacu atau meningkatkan proses metabolisme tubuh. Dengan
adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.
Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormone dihasilkan oleh kelenjar
yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormone didalam tubuh tidak dapat
diketahui secara cepat perubahannya. Akan tetapi memerlukan waktu yang
lama. Tidak seperti system saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat
perubahannya. Hal ini karena hormone yang dihasilkan akan langsung
diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu
yang panjang.
Bila terjadi kelebihan hormone pada masa pertumbuhan akan
mengakibatkan pertumbuhan yang tidak terkendali / menjadi lebih cepat.
Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan gigantisme. Sedangkan bila
terjadi kelebihan hormone ini terjadi pada masa dewasa akan
mengakibatkatkan pertumbuhan yang tidak normal pada beberapa bagian
organ tubuh. Hal yang paling terlihat adalah pertumbuhan jari tangan yang
tidak normal, seperti membesar dan bengkak serta raut wajah yang kelihatan
lebih tebaAal kulitnya, dan memanjang. Pertumbuhan yang serti ini dikenal
dengan akromegali.
Kelenjar endokrin melepaskan zat kimia endogen yang disebut hormone,
kedalam aliran darah untuk mengatur fungsi jaringan sel saraf. Kelenjar
hipifisis sesungguhnya mengatur semua kelenjar endokrin dan sering disebut “
pemimpin kelenjar”. Dibagi secara anatomi dan fungsional menjadi lobus
anterior dan posterior ( James Olson, 2016).
II. Jenis – Jenis Hormon
a. Hormon Hipofisis Anterior
Hipotalamus mensekresi subtansi pelepas dan penghambat kedalam
faskulatur hipofisis anterior, dengan demikian mengatur fungsi hipofisis
anterior. Sekresi hipofisis juga dikendalikan oleh control umpan balik melalui
hormone yang bersirkulasi. System endokrin yang dapat di pengharui oleh
hipofisis anterior adalah:
1. Hormon Seks
Hormon glikoprotein hipofisis, luteinzing hormone ( LH ) dan follicle
stimulating hormone (FSH), mengendalikan sintesis steroid seks,
spermatogenesis, pembentuk folikel dan menstruasi. Steroid seks yang
bersirkulasi menghambat pelepasan LH dan PSH: inhibin, peptide yang
disintesis dalam gonad, secara selekttif menghambat FSH. Agonis GnRH
sintetis pada awalnya merangsang sekresi LH dan FSH. Nafarelin asetat
(Synarel) adalah spray hidung yang diindikasikan untuk endomettriosis.
Histrelin asetat (Supprelin) adalah injeksi subkutan yang diindikasikan
untuk pubertas prekoks ( James Olson, 2016).
2. Steroid Adrenal
Corticotropin-releasing factor (CRF), faktor pelepas hipotalamus,
merangsang pelepasan kortikotropin (ACTH) dari kelenjar hipofis. ACHT
merangsang kelenjar adrenal memproduksi hormone kortikosteroid.
Pemecahan precursor pro-opiomelanokortin (POMC) menghasilkan
ACHT dan glikoprotein lain, ß-lipoprotein. ß-lipoprotein selanjutnya
berubah menjadi endorphin peptide opioid endogeng. Demikian juga,
melanochyte stimulating hormone (MSH) berasal dari pemecahan ACTH (
James Olson, 2016).
3. Hormone Tiroid
Thyroid stimulating hormone (TSH), yang dilepaskan oleh kelenjar
hipofisis, memudahkan sintesis dan pelepasan tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3), TSH adalah glikoprotein yang terdiri dari dua rantai,
disebut ά dan ß. Rantai ά dan ß. Rant ά dan ß άTSH identic dengan rantai
ά TSH identic dengan rantai ά FSH, LH dan human chorionic
gonadotropin (hCG). Pelepasan TSH dirangsang oleh thyrotropin-
releasing factor (TRH), sebuah peptide hipotalamus. T3 dan T4 serum
adalah penghambat umpan balik sintesis TSH, juga bekerja sebagai
antagonis TRH pada hipofisis ( James Olson, 2016).
4. Prolactin
Prolactin adalah hormone hipofisis anterior yang menginduksi sekresi
susu dari payudara wanita yang sedang menyusui. Stimulasi putting susu
meningkatkan pelepasan prolactin dan dopamine menghambat pelepasan
prolactin ( James Olson, 2016).
Estrogen
Estrogen merupakan salah satu hormone pada betina. Hormone ini
terutama disekresi oleh se-sel granulosa penyusun folikel ovarium.
Esterogen bekerja terhadap mukosa uterus (endometrium) untuk
mempersiapkan proses lebih lanjut dari sel telur yang telah dibuahi.
Estrogen berperan peting pada masaknya folikel, ovolusi, pembuahan,
transport, sel telur yang dibuahi ke dinding uterus dan penyarangannya.
Hormone estrogen yang mengatur perkembangan dan ciri-ciri kewanitaan.
Hormone ini di produksi di dalam indung telur, plasenta dan ginjal kecil.
Zat-zat estrogen digunakan untuk terapi subtitusi pada keluhan
klimaterum, menekan laktasi, menekan opulasi dan pengobatan
osteoforosis sesudah menopaus. Preparat kombinasi estrogen dan
progesterone digunakan untuk didiagnosa kehamilan dan pengobatan
amenorea sekunder( haid sekunder) ( Erlia Narulita dan Jekti Prihatin,
2017 ).
Progesterone
Progesterone adalah hormone yang dikeluarkan oleh badan kuning
( korpus luteum) dibawah pengaruh hormone gonadotropin. Hormone ini
mempengharui endometrium dari fase proliferakarena pengaruh estrogen,
ke fase sekresi agar telur yang dibuahi dapat bersarang dan berkembang
lebih lanjut. Kemudian hormone ini juga berfungsi menjaga kehamilan
dari keguguran. Progesron, hormone ini sebagai pelindung kehamilan
yang diproduksi oleh korpus luteum dalam indung telur.
Dalam pengobatan, progestagen digunakan untuk:
1. Mencegah kehamilan pad pil KB.
2. Mencegah keguguran akibat kurang sekresi progesterone.
3. Terapi subtitusi pada keadaan klimakterium dan menopause.
4. Pada gangguan haid.
5. Pada endometriosis dan kemandulan yang diakibatkannya.
Mekanaisme kerja
Colomphinen citrate bekerja dengan cara menduduki reseptor
estrogen di hipotalamus dan pituitari anterior sehingga meningkatkan
sekresi hormon-hormon gonadotropin, yaitu follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH dan LH bekerja
pada ovarium untuk pengembangan dan pematangan folikel yang
mengandung sel telur, serta untuk menginduksi ovulasi (Sylvi Irawati,
2012).
Indikasi
Obat ini digunakan untuk merangsang perkembangan sel telur
di indung telur. Obat ini merupakan golongan antiestrogen yang
menyebabkan kelenjar hipofisis melepaskan lebih banyak FSH dan LH
yang merangsang pertumbuhan folikel pada indung telur. Obat ini
merupakan golongan antiestrogen yang menyebabkan kelenjare
hipofisis melepaskan lebih banyak FSH dan LH yang merangsan
pertumbuhan folikel pada indung telur (Sylvi Irawati, 2012).
Kontraindikasi
Dosis
Penggunaan dosis awal clomiphene citrate adalah 50 miligram
perhari selama lima hari. Obat diminum secara oral mulai hari haid ke
3-5, jika dalam penggunaannya tidak terjadi ovulasi seperti yang
diharapkan, dosis 50 mg standar dapat ditingkatkan berdasarkan
kebijaksanaan dokter. Sebagian dokter menyatakan dalam pengobatan
dengan obat ini tidak lebih dari 6 bulan. Oral 1 dd 5 mg selama 5 hari,
dimulai pada hari haid ke-5. Bila perlu dapat langsung secara siklis
(Nur Laila Fatimah, 2014).
Efek Samping
2. Progestin
Definisi
Golongan Hormon
Bentuk
P
Mekanisme kerja
Menginduksi sintesis protein spesifik melalui resoptor intrasel.
Di metabolisme oleh hati menjadi glukuronida atau konjugat sulfat.
Sebagian besar dosis awal cepat didegradasi oleh metabolism lintasa
pertama, sehingga progesterone tidak mencapai jaringan target bila
diberikan secara oral. Progestin sintetis, sebaliknya, tidak rentan
terhadap metabolisme lintasan pertama sehangga dapat diberikan
secara oral. (James Olson, 2016).
Menekan ovulasi dengan penghambatan umpan balik pada
hipotalamus dan hipofisis estrogen menekan FSH dan perogestin
menekan LH. Selain itu, esteroid secara langsung menyebabkan
penebalan mukosa serviks dan membuat endometrium” tidak baik”
untuk implantasi. (James Olson, 2016).
Indikasi
Kontrasepsi, perdarahan menstruasi, hemoragi atau tidak
teratur, karsinoma endometrium, hipofentilasi (James Olson, 2016).
Kontraindikasi
Kehamilan (teratogenik), neoplasma tergantung progestin
siklus menstruasi, perdarahan pervagina dan kerusakan hati da
kecurigaan kehamilan (James Olson, 2016).
Dosis
Pil yang berisi steroid aktif diminum selama 21 hari dari siklus
28 hari. Plesebo atau pil besi diminum pada 7 hari selebihnya tidak
untuk mempertahankan pemberian dosis 1 pil perhari.(James Olson,
2016).
Efek samping
Maskulinasasi pada penggunaan lama, lain-lain toksisitas
minimal. Efek yang tidak diinginkan. Pormolasi yang diperbaiki
secara dramatis menurunkan efek samping seperti pil KB. Efek
samping yang paling sering adalah mual, muntah, nyeri tekan
payudara, retensi air, dan pertambahan berat badan. Efek samping
yang lebih jarang tetapi lebih serius adalah peningkatan resiko episode
tromboemboli, adenoma hati struk henmoragik, kanker endometrium
(James Olson, 2016).
Estrogen
Estrogen berperan peting pada masaknya folikel, ovolusi, pembuahan,
transport, sel telur yang dibuahi ke dinding uterus dan penyarangannya.
Hormone estrogen yang mengatur perkembangan dan ciri-ciri kewanitaan.
Hormone ini di produksi di dalam indung telur, plasenta dan ginjal kecil.
Progesterone
Progesron, hormone ini sebagai pelindung kehamilan yang diproduksi
oleh korpus luteum dalam indung telur.
DAFTAR PUSTAKA
Berlina Irianti, 2019. Hubungan Volume Darah Pada Saat Menstruasi Dengan
Kejadian Anamia pada Mahasiswa Akanemi Kebidanan
Internasional Pekan Baru Tahun 2014. Ensiklopedia of Jurnal.
Vol 1. No. 2
Erlia Narulita & Jekti Prihatin, 2017. Kontrasepsi Hormonal Jenis Fisiologi Dan
Pengaruhnya Bagi Rahim. Jakarta : UPT Universitas Jamber.
Nur Laila Fatimah, 2014. Mengenal Obat Obat Hormon Peningkat Kesuburan:
Majalah Kesehatan Muslim.
2. Coba anda jelaskan apa itu hormon FSH dan LH serta mekanisme
kerjanya?
Jawaban :
FSH (Folicle Stimulating Hormone) merupakan
hormon yang diproduksi oleh sel basal hipofisis anterior
sebagai respon dari Gonadotropin Realising Hormone
(GnRH) yang di produksi pada hipotalamus. Selama siklus
mestruasi berlangsung hormon ini mempunyai jumlah yang
bervariasi, serta memiliki jumlah yang banyak tepat
sebelum ovulasi (pelepasan sel telur). Dengan demikian
dapat diketahui, pada wanita hormon FSH memiliki fungsi
untuk membantu dalam mengontrol siklus menstruasi serta
prosuksi telur yang dilakukan oleh indung telur.
Mekanisme kerja FSH
Untuk wanita, LH merangsang produksi hormon
estrogen dan progesterone di indung telur. Gelombang
LH dalam siklus pertengahan menstruasi bertanggung
jawab untuk ovulasi, dan sekresi LH terus kemudian
merangsang korpus luteum untuk menghasilkan fungsi
hormon progesteron agar bisa bekerja dengan baik.
Untuk laki – laki, LH merangsang produksi testoteron
dari sel – sel intersti – trial testis ( sel leydig ). FSH
merangsang pertumbuhan testis dan meningkatkan
produksi protein dan mengikat androgen oleh sel sertoli
yang merupakan komponen tubulus testis.