Anda di halaman 1dari 9

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

FUNGSI, PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAGER

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan yang


dibimbing oleh Bejo Danang S, M.Kep

Nama Kelompok 5:

1. Vinny Alvionita (108117029)


2. Yessi Magna Ramadhani1(108117005)
3. Nilam Charisma (108117001)
4. Intan Henidar Putri (108117010)
5. Nida Cholisotun Nafiah (108117043)
6. Nanda Putri Damaiyanti (108117040)
7. Nur Anisa (108117009)

SI KEPERAWATAN
STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2020
PEMBAHASAN

A. Peran Perawat dan Tanggung jawab Manajer


Peran manajer di lingkungan perawatan kesehatan pada saat ini mengalami
perubahan yang berarti, dimana organisasi perawat kesehatan ini melakukan
desentralisasi fungsi manajemen dan pengorganisasian tiap unit oleh seorang
manajer perawatan. Adapun beberapa tanggung jawab yang diberikan kepada
perawat manajer ( Potter & Perry, 2005), antara lain tanggung jawab untuk :
1. Mempekerjakan, mengembangkan dan mengevaluasi stafnya.
2. Pengembangan anggaran tahunan unit yang dipimpinnya dan memegang
kewenangan untuk mengatur unit sesuai dana
tersebut.
3. Memantau kualitas perawatan, menghadapai masalah tenaga kerjanya, dan
melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang
efektif.
Selanjutnya Potter & Perry (2005), menyatakan bahwa yang harus dilakukan
perawat profesional dalam perannya sebagai manajer asuhan keperawatan
adalah :
1) Perencanaan / penetapan tujuan
Membantu pasien dan keluarga dalam merumuskan gambaran mereka tentang
kesehatan setelah kembali dari perawatan di rumah sakit.
2) Pengajaran/orientasi
Memahami informasi untuk mendorong fungsi & kesehatan pasien / keluarga.
3) Koordinasi dengan pelayanan
Membantu keluarga dalam pemanfatan pelayanan pendukung (pemuka
agama, perawatan di rumah) dan penjadwalan perawatan pasien.
4) Pengembangan sistem pendukung
Menekankan pada pasien dan keluarga untuk memikirkan tanggung jawab
yang lebih besar dalam mempertahankan kesehatannya.
5) Perwalian kelompok atau profesi kerja
Aktif berpartisipasi dalam tugas kelompok atau berpartisipasi dalam aktivitas
di masyarakat.
B. Peran Manajemen Keperawatan
Peran dan fungsi manajemen keperawatan terdiri dari:
1) Peran Interpersonal (Interpersonal Role)
Dalam peran interpersonal terdapat tiga peran pemimpin yang muncul secara
langsung dari otoritas formal yang dimiliki pemimpin dan mencakup
hubungan interpersonal dasar, yaitu:
a. Peran sebagai yang dituakan (Figurehead Role)
Karena posisinya sebagai pemimpin suatu unit organisasi, pemimpin
harus melaksanakan tugas-tugas seremonial seperti menyambut tamu
penting, menghadiri pernikahan anak buahnya, atau menjamu makan siang
pelanggan atau kolega. Kegiatan yang terkait dengan peran interpersonal
sering bersifat rutin, tanpa adanya komunikasi ataupun keputusan penting.
Meskipun demikian, kegiatan itu penting untuk memperlancar fungsi
organisasi dan tidak dapat diabaikan oleh seorang pemimpin.
b.Peran sebagai pemimpin (Leader Role)
Seorang pemimpin bertanggungjawab atas hasil kerja orang-orang
dalam unit organisasi yang dipimpinnya. Kegiatan yang terkait dengan itu
berhubungan dengan kepemimpinan secara langsung dan tidak langsung.
Yang berkaitan dengan kepemimpinan secara langsung antara lain
menyangkut rekrutmen dan training bagi stafnya. Sedang yang berkaitan
secara tidak langsung antara lain seorang pemimpin harus memberi
motivasi dan mendorong anak buahnya. Pengaruh seorang pemimpin jelas
terlihat pada perannya dalam memimpin. Otoritas formal memberi seorang
pemimpin kekuasaan potensial yang besar, tetapi kepemimpinanlah yang
menentukan seberapa jauh potensi tersebut bisa direalisasikan.
c. Peran sebagai Penghubung (Liaison Role)
Literatur manajemen selalu mengakui peran sebagai pemimpin,
terutama aspek yang berkaitan dengan motivasi. Hanya baru-baru ini saja
pengakuan mengenai peran sebagi penghubung, di mana pemimpin
menjalin kontak di luar rantai komando vertikal, mulai muncul. Hal itu
mengherankan, mengingat banyaktemuan studi mengenai pekerjaan
manajerial menunjukkan bahwa pemimpin menghabiskan waktunya
bersama teman sejawat dan orang lain dari luar unitnya sama banyak
dengan waktu yang dihabiskan dengan anak buahnya; sementara dengan
atasannya justru kecil. Pemimpin menumbuhkan dan memelihara kontak
tersebut biasanya dalam rangka mencari informasi. Akibatnya, peran
sebagai penghubung sering secara khusus diperuntukkan bagi
pengembangan sitem informasi eksternalnya sendiri yang bersifat informal,
privat, verbal, tetapi efektif.
2). Peran Informasional (Informational Role)
Dikarenakan kontak interpersonalnya, baik dengan anak buah maupun
dengan jaringan kontaknya yang lain, seorang pemimpin muncul sebagai
pusat syaraf bagi unit organisasinya. Pemimpin bisa saja tidak tahu segala
hal, tetapi setidaknya tahu lebih banyak dari pada stafnya. Pemrosesan
informasi merupakan bagian utama (key part) dari tugas seorang pemimpin.
Tiga peran pemimpin berikut ini mendiskripsikan aspek informasional
tersebut:
a. Peran sebagai monitor (Monitor Role)
Sebagai yang memonitor, seorang pemimpin secara terus menerus
memonitor lingkungannya untuk memperoleh informasi, dia juga seringkali
harus ’menginterogasi’ kontak serta anak buahnya, dan kadangkala
menerima informasi gratis, sebagian besar merupakan hasil jaringan kontak
personal yang sudah dikembangkannya. Perlu diingat, bahwa sebagian
besar informasi yang diperoleh pemimpin dalam perannya sebagai monitor
datang dalam bentuk verbal, kadang berupa gosip, sassus, dan spekulasi
yang masih membutuhkan konfirmasi dan verifikasi lebih lanjut.
b.Peran sebagai disseminator (Disseminator role)
Sebagian besar informasi yang diperoleh pemimpin harus dimanfaatkan
bersama (sharing) dan didistribusikan kepada anak buah yang
membutuhkan. Di samping itu ketika anak buahnya tidak bisa saling kontak
dengan mudah, pemimpinlah yang kadang-kadang harus meneruskan
informasi dari anak buah yang satu kepada yang lainnya.
c. Peran sebagai Juru bicara (Spokesman Role)
Sebagai juru bicara seorang pemimpin mempunyai hak untuk
menyampaikan informasi yang dimilikinya ke orang di luar unit
organisasinya.

3). Peran Pengambilan Keputusan (Decisional Role)


Informasi yang diperoleh pemimpin bukanlah tujuan akhir, tetapi
merupakan masukan dasar bagi pengambilan keputusan. Sesuai otoritas
formalnya, hanya pemimpinlah yang dapat menetapkan komitmen
organisasinya ke arah yang baru; dan sebagai pusat syaraf organisasi, hanya
dia yang memiliki informasi yang benar dan menyeluruh yang bisa dipakai
untuk memutuskan strategi organisasinya. Berkaitan dengan peran pemimpin
sebagai pengambil keputusan terdapat empat peran pemimpin, yaitu:
a. Peran sebagai wirausaha (Entrepreneur Role)
Sebagai wirausaha, seorang pemimpin harus berupaya untuk selalu
memperbaiki kinerja unitnya dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
di mana organisasi tersebut eksis. Dalam perannya sebagai wirausaha,
seorang pemimpin harus selalu mencari ide-ide baru dan berupaya
menerapkan ide tersebut jika dianggap baik bagi perkembangan organisasi
yang dipimpinnya.
b.Peran sebagai pengendali gangguan (Disturbance handler Role)
Peran sebagai pengendali gangguan memotret keharusan pemimpin
untuk merespon tekanan-tekanan yang dihadapi organisasinya. Di sini
perubahan merupakan sesuatu di luar kendali pemimpin. Dia harus
bertindak karena adanya tekanan situasi yang kuat sehingga tidak bisa
diabaikan. Pemimpin seringkali harus menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk merespon gangguan yang menekan tersebut. Tidak ada
organisasi yang berfungsi begitu mulus, begitu terstandardisasi, yaitu telah
memperhitungkan sejak awal semua situasi lingkungan yang penuh
ketidakpastian. Gangguan timbul bukan saja karena pemimpin bodoh
mengabaikan situasi hingga situasi tersebut mencapai posisi kritis, tetapi
juga karena pemimpin yang baik tidak mungkin mengantisipasi semua
konsekuensi dari setiap tindakannya.
c. Peran sebagai yang mengalokasikan sumberdaya (Resource allocator Role)
Pada diri pemimpinlah terletak tanggung jawab memutuskan siapa
akan menerima apa dalam unit organisasinya. Mungkin, sumberdaya
terpenting yang dialokasikan seorang pemimpin adalah waktunya. Perlu
diingat bahwa bagi seseorang yang memiliki akses ke pemimpin berarti dia
bersinggungan dengan pusat syaraf unit organisasi dan pengambil
keputusan. Pemimpin juga bertugas untuk mendesain struktur organisasi,
pola hubungan formal, pembagian kerja dan koordinasi dalam unit yang
dipimpinnya.
d.Peran sebagai negosiator (Negotiator Role)
Banyak studi mengenai kerja manajerial mengindikasikan bahwa
pemimpin menghabiskan cukup banyak waktunya dalam negosiasi.
Sebagaimana dikemukakan Leonard Sayles, negosiasi merupakan way of
life dari seorang pemimpin yang canggih. Negosiasi merupakan kewajiban
seorang pemimpin, mungkin rutin, tetapi tidak boleh dihindari. Negosiasi
merupakan bagian integral dari tugas pemimpin, karena hanya dia yang
memiliki otoritas untuk bisa memberikan komitmen sumberdaya organisasi,
dan hanya dia yang memiliki pusat syaraf informasi yang dibutuhkan dalam
melakukan negosiasi penting.

C. Fungsi Kepemimpinan Dalam Keperawatan


Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembagian fungsi-
fungsi manajemen ini tujuannya adalah:
1) Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
2) Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam
3) Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam
manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-
tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana
diterangkan oleh Nickels, McHug and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi,
yaitu:
a. Perencanaan
Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang
dilaku-kan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya,
bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang
organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain
sebagainya.
b.Pengorganisasian
Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak
dalam orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian
tujuan organisasi.
c. Pengimplementasian
Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program
agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya
dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
d.Pengendalian
Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang
dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, di¬organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Banyak ahli yang berbeda pandangan mengenai fungsi manajemen akan tetapi
esensinya tetap sama, bahwa:
1) Manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari tahapan-tahapan
tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan
organisasi Secara diagramatis, jika kita kaitkan antara tujuan organisasi (yang
harus dicapai secara efektif dan efisien)
Kegiatan-kegiatna dalam fungsi menajamen
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b.Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d.Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis

2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)


a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan amenetapkan tugas, dan
menetapkan rposedur yang diperlukan
b. Menetapkan struktur ornganisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
c. Kegiatna perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber
daya mansuia/tenaga kerja
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
3. Fungsi pengimplementasian (Directing)
a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan.
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan menjelaskan
kebijakan yagn ditetapkan
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas bnerbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

Kontoro, Agus. 2020. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha


Medika.
Gillies, D. A. 1994. Nursing management: A system approach, Third edition.
Philadelphia: WB. Saunders Company.
http://umitiarawati.wordpress.com/2016/12/peran-dan-fungsi-manajemen.html?m=1
https://adamsmile73.wordpress.com/2011/09/29/peran-perawat-manajer-dalam-
penerapan-model-praktik-keperawatan-dengan-metode-tim/

Anda mungkin juga menyukai