TRIKIASIS
TRISTAN KANTOHE
19014101006
Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
2020
Trikiasis
Definisi
Trikiasis adalah suatu kelainan dimana bulu mata mengarah ke dalam bola
mata yang dapat menggosok kornea atau konjunctiva yang dapat menyebabkan iritasi.
Trichiasis harus dibedakan daripada entropion, dimana pada entropion terjadi pelipatan
palpebra ke arah dalam. Kemungkinan dimana terjadinya entropion dan trikiasis
bersamaan dapat terjadi, dan dibutuhkan terapi untuk keduanya.
Epidemiologi
Trikiasis dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada
orang dewasa. Belum ditemukan bukti adanya predileksi pada ras-ras tertentu ataupun
jenis kelamin.
Gambaran Klinik
Pasien dapat mengeluhkan sensasi benda asing, iritasi pada permukaan
bola mata yang kronik, lesi pada kelopak mata, gatal, nyeri pada mata, dan mata
bengkak. Abrasi kornea sampai dapat terjadi ulkus kornea, injeksi konjungtiva,
keluarnya cairan mucus, dan pandangan menjadi kabur dapat menyertai penyakit ini.
Diagnosis Banding
Trikiasis dapat didiagnosis banding dengan entropion. Entropion adalah
pelipatan kelopak mata ke arah dalam yang dapat disebabkan oleh involusi, sikatrik,
atau congenital. Gangguan ini selalu mengenai kelopak mata bawah dan merupakan
akibat gabungan kelumpuhan otot-otot retractor kelopak mata , mikrasi ke atas
muskulus orbikularis preseptal, dan melipatnya tarsus ke atas.
Penatalaksanaan
Jika hanya sedikit bulu mata yang terlibat, trikiasis dapat diterapi dengan
mechanical epilation, yaitu membuang bulu mata yang tumbuh ke dalam dengan
forcep pada slit lamp. Karena pertumbuhan kembali dapat terjadi, epilasi berulang
diperlukan setelah 3-8 minggu.
Electrolysis dapat digunakan untuk menatalaksana trikiasis. Akan tetapi
tingkat rekurensinya tinggi, selain itu bulu mata normal yang berdekatan dapat menjadi
rusak dan jaringan parut pada jaringan margin palpebra dapat menyebabkan trikiasis
lebih lanjut.
Radiosurgery dapat memperbaiki bulu mata yang abnormal dengan
menggunakan ujung jarum yang dimasukkan dari ujung silia ke basis silia. Sinyal
radiosurgery dikirimkan kurang lebih selama 1 detik dengan tenaga yang lemah untuk
menghancurkan folikel rambut. Ketika ujung jarum dipindahkan, maka bulu mata
dapat diangkat dengan mudah.
Trikiasis segmental dapat diperbaiki dengan cryotherapy. Cryotherapy
hanya membutuhkan anestesia lokal infiltratif. Folikel dari bulu mata sangat sensitif
terhadap dingin dan dapat dihancurkan pada suhu -20o C. Area yang terlibat dibekukan
kurang lebih selama 25 detik dan kemudian dibiarkan mencair. Kemudian dibekukan
kembali selama 20 detik (double freeze-thaw technique). Beberapa sumber
menyebutkan, membutuhkan 45 detik membekukan dengan 4 menit mencairkan secara
lambat untuk double freeze-thaw technique. Bulu mata yang abnormal dapat diangkat
dengan forcep. Kekurangan dari cryotherapy adalah edema yang dapat bertahan
selama beberapa hari, kehilangan pigmen kulit melanosit yang dapat hancur pada suhu
-10o C sehingga dapat hancur terlebih dahulu sebelum folikel rambut dihancurkan,
penebalan margin palpebra, dan kemungkinan gangguan fungsi sel goblet. Metode ini
dapat dikombinasi dengan berbagai tehnik pembedahan dan dapat diulangi jika
persisten atau berulang.
Penggunaan Argon Laser pada trikiasis tidak se-efektif seperti
menggunakan cryotherapy, tetapi dapat sangat berguna ketika hanya sedikit dari bulu
mata yang tersebar membutuhkan ablasi atau ketika stimulasi dari area peradangan
yang lebih besar tidak dibutuhkan. Beberapa pigmen dibutuhkan pada dasar bulu mata
untuk menyerap energi laser dan mengablasi bulu mata, menyebabkan tehnik ini
sensitif terhadap warna rambut. Ablasi menggunakan argon laser membutuhkan sinar
dengan lebar 200_m untuk kelopak mata bawah, dan 250 _m untuk kelopak mata atas,
untuk kedalaman yang sama dengan electrolysis.
Dari semua tehnik yang telah disebutkan, tingkat keberhasilan dapat
bervariasi, dan penatalaksanaan tambahan biasanya diperlukan. Full thickness
pentagonal resection dengan penutupan primer dapat dipertimbangkan ketika trikiasis
terbatas pada segmen palpebra.
Tingkat keberhasilan ablasi bulu mata dapat ditingkatkan dengan
transconjunctival eyelash bulb extirpation di bawah mikroskop. Hal ini dapat
digunakan sebagai prosedur primer atau ketika upaya elektrolisis atau modalitas ablasi
lainnya telah gagal dan pengobatan lebih lanjut berisiko terbentuknya jaringan parut.
Komplikasi
Apabila tidak ditangani dengan segera trikiasis dapat menyebabkan
komplikasi seperti iritasi pada permukaan bola mata yang kronik, abrasi kornea, terjadi
ulkus kornea, perforasi, sampai terjadinya infeksi bola mata. Komplikasi lebih lanjut
dapat menyebabkan kebutaan.
Prognosis
Prognosis umumnya baik. Tindak lanjut perawatan berkala dan perhatian
terhadap komplikasi, kekambuhan, atau komplikasi kornea dapat meningkatkankan
prognosis jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA