Anda di halaman 1dari 8

Rizqiya Fauziyah Akhmad (17981324036)

Ekonomi Internasioanal

1. Mengapa suatu negara perlu berdagang dengan negara lain


Berdagang dengan negara lain kemungkinan dapat
memperoleh keuntungan, yakni dapat membeli barang yang
harganya lebih rendah dan mungkin dapat menjual keluar negeri
dengan harga yang relatif lebih tinggi. Perdagangan luar negeri
sering timbul karena adanya perbedaan harga barang di berbagai
negara.
Harga sangat ditentukan oleh biaya produksi , yang terdiri
dari upah , biaya , modal , sewa tanah , biaya bahan mentah serta
efisiensi dalam proses produksi. Untuk menghasilkan sesuatu
jenis barang tertentu antar satu negara dengan negara lain akan
berbeda ongkos produksiny, dan dengan demikian harga hasil
produksinya. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan dalam
jumlah , jenis , kualitas serta cara – cara mengkombinasikan
faktor- faktor produksi tersebut di dalam proses produksi.
Perbedaan harga inilah yang menjadi pangkal timbulnya
perdangangan antar negara.
Perbedaan harga bukanlah hanya ditimbulkan oleh karena
adannya perbedaan ongkos produksi , tetapi juga karena
perbedaan dalam pendapatan serta selera. Permintaan akan
sesuatu barang sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan .
Selera dapat memainkan peranan penting dalam menentukan
permintaan akan sesuatu barang antara berbagai negra .Apabila
persediaan suatu barang disuatu negara tidak cukup untuk
memenuhi permintaan , negara tersebut dapat mengimpor dari
negara lain. Untuk suatu barang tertentu faktor selera dapat
memegang peranan penting . Misalnya , mobil, rokok , pakaian,
meskipun satu negara tertentu telah dapat menghasilkan barang –
barang tersebut , namun kemungkinan besar impor dari negara
lain dapat terjadi. Hal ini dikarenakan faktor selera , dimana
penduduk negara tersebut lebih menyukai barang – barang buatan
negara lain.
Selain selera ,permintaan akan sesuatu barang ditentukan
oleh pendapatan. Kita dapat menduga bahwa ada hubungan antara
pendapatan suatu negara dengan pembelian barang- barang luar
negeri (impor). Jika pendapatan satu negara naik , maka
pembelian barang – barang dan jasa (dari dalam negeri maupun
impor) dapat mengalami kenaikan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian diatas adalah
pada prinsipnya ada dua faktor utama yang menyebabkan
timbulnya perdagangan internasional , yakni faktor-faktor
mempengaruhi permintaan dan penawaran.
Berikut ini satu model sederhana yang menjelaskan
terjadinya perdagangan internasional. Anggapannya adalah hanya
ada dua negara A dan B dan satu macam barang saja . Oleh karena
itu analisa ini sifatnya parsial . Harga keseimbangan dinegara A
terjadi pada Rp. 100 ,00 per unit . Pada harga dibawah Rp.100,00
akan terjadi kelebihan jumlah yang diminta dimana kelebihan ini
merupakan impor negara A (DMA gambar 1b) . Pada harga di
atas Rp. 100,00 per unit akan terjadi kelebihan jumlah yang di
tawarkan , dimana kelebihan jumlah yang ditawarkan ini
merupakan ekspor negara A (SXA, Gambar 1b) . Untuk setiap
harga tertentu SXA = DA – SA dan DMA = DA – SA . Pada
harga Rp. 100,00 SA= Da.
Untuk negara B , harga keseimbangan terjadi pada harga
Rp.300,00 per unit. Kurva permintaan impor dan penawaran
ekspor seperti tercermin pada Gambar 1.1d , yakni DMB dan
SXB.
Karena harga keseimbangan yang terjadi di negara A
berbeda (lebih rendah) dengan negara B maka perbedaan ini
membuka kemungkinan untuk terjadinya perdagangan
internasional. Barang akan mengalir (ekspor ) dari negara A ke
negara B . Harga barang tersebut di negara A akan naik (karena
jumlahnya makin kecil dan harga di negara B akan turun( karena
jumlahnya makin besar), sampai harga akan sama di kedua negara
(harga keseimbangan) , yakni pada harga Rp. 200,00 per unit
.Ekspor negara A sama dengan ekspor negara B , sejumlah 500
unit. Perdagangan tidak berhenti pada harga Rp.200,00 per unit,
tetapi harus berlangsung pada volume 500 unit setiap periode
dimana pada volume perdagangan ini harga kedua negara itu sama
. Tinggi rendahnya volume perdagangan ini sangat tergantung
elastisitas permintaan impor dan penawaran ekspor di kedua
negara , yang dapat ditujunjukkan dengan lereng kurva SX dan
DM.

A. Teori – Teori Perdagangan Internasional


Teori perdagangan internasional yang sampai saat ini masih
berkembang secara umumnya dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu
:
1. Teori Klasik Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Absolute Cost
: Adam Smith)
Pandangan teori klasik berkembang pada abad ke-18 . Pelopor
dari teori ini diantaranya adalah Adam Smith . Pandangan ini
berpendapat bahwa logam mulia tidak mungkin ditumpuk
dengan surplus ekspor karena logam mulia akan mengalir
dengan sendirinya melalui perdagangan internasional (price
specie flow mechanism) . Adam Smith menginginkan tidak
adanya campur tangan pemerintah dalam perdagangan bebas ,
karena perdagangan bebas akan membuat orang bekerja keras
untuk kepentingan negaranya sendiri dan sekaligus
mendorong terciptanya spesialisasi . Dengan terciptanya
spesialisasi maka negara akan menghasilkan suatu produk
yang memiliki keunggulan mutlak. Dalam pandangan kritis
nya Adam Smith mengemukakan teori absolute
advantage(keunggulan mutlak ) tersebut , dimana negara akan
memperoleh manfaat perdagangan internasional (gain from
trade) karena melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang jika negara ini memiliki keunggulan
mutlak tersebut dan akan mengimpor barang bila tidak
memiliki keunggulan mutlak , Walaupun negara yang satu
dengan negara yang lain (misalnya Amerika Serikat dengan
Kanada ) sama- sama dapat menghasilkan dua jenis barang
yang berbeda, tetapi salah satu dari kedua jenis barang
tersebut harus dipilih oleh Amerika Serikat atau Kanada,
barang mana yang lebih menguntungkan baginya untuk
menghasilkan sendiri yang didasarkan atas keuntungan mutlak
. Mungkin Amerika mempunyai keuntungan mutlak dalam
menghasilkan barang B, sehingga apabila mereka berdagang
akan menguntungkan kedua belah pihak. Keuntungan
kooperatif harus dilihat dari output dan jumlah jam kerja.
Contohnya : kalau Amerika Serikat dapat menghasilkan
produk A 100 unit dalam sehari , sedangkan Kanada hanya
800unit , maka dikatakan Amerika Serikat mempunyai
keuntungan mutlak dalam menghasilkan produk A. Dilihat
dari jam kerja kalau barang B , Kanada dapat menghasilkan 20
Unit dalam 1 jam sedangkan Amerika Serikat hanya 15 unit ,
maka Kanada mempunyai keuntungan mutlak dalam produksi
B.
Biaya relatif (Comparative Cost : David Ricardo)
Teori David Ricardo didasarkan pada nilai tenaga kerja
atau theory of labor value yang menyatakan bahwa nilai atau
harga suatu cost comparative produk ditentukan oleh jumlah
waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya.
Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency),
suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan
internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang dimana negara tersebut berproduksi
relatif / kurang / tidak efisien.

Teori Modern
1. Faktor Proporsi (Hecksher & Ohlin )
Telah dijelaskan diatas bahwa kaum klasik menerangkan
comparative advantage dalam bentuk produktivitas dari
tenaganya (labor productivity) . Teori yang lebih modern
seperti yang dikemukakan oleh Hecksher dan Ohlin
menyatakan bahwa perbedaan dalam oportunity cost suatu
negara lain karena adannya perbedaan dalam jumlah faktor
produksi yang dimilikinya.
Suatu negara memiliki tenaga kerja lebih banyak dari pada
negara lain , sedang negara lain memiliki kapital lebih
banyak daripada negara tersebut sehingga dapat
menyebabkan terjadinya pertukaran .
2. Kesamaan Harga Faktor Produksi (Factor Price Equalization)
Inti dari teori ini adalah bahwa perdagangan bebas
cenderung mengakibatkan harga faktor- faktor produksi
sama di beberapa negara . Dari teori faktor proportions
Hecksher Ohlin , selama negara A memperbanyak
produksi barang X akan mengakibatkan bertambahnya
permintaan tenaga kerja , sebaliknya makin berkurangnya
produksi barang Y berarti semakin sedikitya permintaan
akan kaputal. Hal ini akan cenderung menurunkan upah
dan menaikkan harga daripada kapital (rate of return).
3. Teori Permintaan Dan Penawaran
Pada prinsipnya perdagangan antara dua negara itu timbul
karena adanya perbedaan di dalam permintaan maupun
penawaran . Permintaan ini berbeda misalnya , karena
perbedaan pendapatam dan selera sedangkan perbedaan
penawaran misalnya , dikarenakan perbedaan di dalam
jumlah dan kualitas faktor- faktor produksi , tingkat
teknologi dan eksternalitas.
4. Teori Haberler
Ada beberapa perbedaan penting antara teori klasik
dengan Haberler. Kalau klasik melihat perbedaan cost of
production untuk barang yang sama di dua negara hanya
disebabkan oleh pemakaian tenaga kerja , semakin banyak
tenaga kerja dipergunakan , maka akan banyak upah yang
diberikan sehingga ongkos produksi (cost production)
meningkat dan seterusnya harga barang dipasar akan
meningkat pula , tetapi Haberler mengatakan bahwa harga
barang dipasar bukan hanya disebabkan pemakaian tenaga
kerja , tetapi merupakan kombinasi pemakaian faktor
produksi (tanah , labor, dan capitak ). Untuk itu Haberler
memakai konsep opprtunity cost atau ongkos alternatif,
yang dapat dijelaskan dengan kurve possibility curve dan
digabungkan dengan curve indeference curve untuk
melihat terjadinya perdagangan internasional tersebut.
5. Teori Permainan (Game Theory)
Teori Permainan adalah bagian dari ilmu matematika yang
mempelajari interaksi antar agen, dimana tiap strategi yang
dipilih akan memiliki payoff yang berbeda bagi tiap agen.
Pertama kali dikembangkan sebagai cabang tersendiri dari
ilmu matematika oleh Oskar Morgenster dan John Von
Neumann.
Analisis fendumental adalah metode analisis yang
menggunakan data ekonomi, seperti data produksi ,
konsumsi , dan pendapatan rumah tangga masing-masing
negara untuk meramalkan pergerakan harga.
Indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisis
fendumental :
- Gross Domestic Product
- Inflasi
B. Manfaat Perdagangan Internasional :
1. Meningkatkan hubungan persahabatan antar negara
2. Kebutuhan setiap negara terpenuhi
3. Mendorong kegiatan produksi barang secara maksimal
4. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Setiap negara dapat menghasilkan spesialisasi produksi
6. Memperluas lapangan kerja
Referensi :
- Nopirin, Ph.D. Ekonomi Internasional. Edisi 2
- Apridar. Ekonomi Internasional: Sejarah, Teori,Konsep, dan
Permasalahn dalam Apilkasinya. Edisi 1
- E-Book . Ardiprawiro S.E .Universitas Gunadarma .Gambaran Umum
Ekonomi Internasional

Anda mungkin juga menyukai