Anda di halaman 1dari 2

Pria Pelit

Pada suatu pagi yang cerah, ada seorang pria yang sedang menyiapkan toko rotinya
untuk mulai menjualnya. Suatu ketika datang seorang pengemis yang kelaparan ke tokonya
untuk meminta sebuah roti.

Pengemis : Permisi tuan, saya merasa lapar bolehkan saya meminta roti anda?

Pria : Maaf, tapi kue ini terlalu besar, saya akan membuatkan anda kue yang lain.

Pengemis : Terima kasih tuan.

Pria itu kemudian membuat kue yang lebih kecil dari kue sebelumnya dan memasukkannya
dalam oven.

Pria : Kue ini terlalu besar untuk diberikan, saya akan membuat kue yang lain.

Pria itu mulai membuat kue yang sangat kecil kemudian memanggangnya.

Pengemis : Terima kasih tuan.

Pria itu kemudian mengeluarkan kuenya.

Pria : Maaf sekali lagi tapi kue ini masih terlalu besar, saya akan memberikan anda

sepotong roti.

Pria itu kemudian memotong sebuah roti.

Pengemis : Terima ka...

Pria : Potongan ini terlalu besar untukmu. Ini kerak roti untukmu.

Pengemis itu kemudian menjabat tangannya dan berkata.

Pengemis : Semoga anda tidak pernah bisa merasakan rasa roti yang anda buat sendiri.

Semua roti yang anda buat akan terasa seperti kerak roti.

Pria : Anda bukannya berterima kasih dan malah marah marah. Sudah pergi sana!

Pengemis itu kemudian pergi. Keesokan harinya pria itu mulai memikirkan perkataan
pengemis kemarin, ia kemudian mencoba roti buatannya.

Pria : Masa’ iya rotiku bisa berasa seperti kerak roti.

Ia kemudian mencoba roti buatannya sendiri dan dia terkejut dengan rasanya.

Pria : Apa ini?, Ini berasa seperti kerak roti, aku akan mencoba kue lainnya.

Ia makan roti lainnya.


Pria : Kenapa rasanya seperti ini... rasanya sungguh tidak enak. Mungkin ini adalah

kutukan dari pengemis itu. Aku sangat menyesal karena sangat pelit pada
pengemis itu.

NAMA : Ady Nusantara

ABSEN : 03

KELAS : XI TPTL

Anda mungkin juga menyukai