Makalah Arief

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN
“PEMASARAN JASA”

Dosen Pengampuh: Drs. Iswanto MM


Di susun oleh : Arief Rahmannur (1822037)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PONTIANAK


MANAJEMEN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen
Pemasaran.
Makalah yang saya susun ini menjelaskankan tentang  Pemasaran Jasa dan
Relationship Marketing yang terdiri dari berbagai bahasan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan pengajar yaitu Bapak
Drs. Iswanto. MM  yang dengan kesabaran dan kelebihannya telah mengajar saya dan teman-
teman.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas bagi pembaca.
Terima kasih.

                                                                                                           

                                                                                                            

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2 
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................4 
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3. Tujuan Masalah.................................................................................................4 

BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Peranan Pemasaran...........................................................................................5 
2.2. Jasa dan Bauran Pemasaran..............................................................................6 
2.3. Evolusi Pemasaran Jasa....................................................................................7 
2.4. Relationship Marketing.....................................................................................9
2.5. Menentukan Penekanan Pasar dalam Relationship Marketing........................12
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Jasa merupakan bagian yang besar dalam perekonomian, meskipun bisnis di bidang
jasa bersifat tidak terlihat, tetapi tetap diperlukan analisis untuk mengamati perilaku pasar,
pasar yang selalu berubah, menuntut penyesuaian dari dalam dan luar perusahaan untuk
memperbaiki kualitas pelayanan secara berkelanjutan terhadap pasar. Berbagai strategi pun
digunakan untuk saling bersaing memperebutkan pasar.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Pemasaran Jasa dan Relationship Marketing?
2. Apa saja Peranan Pemasaran?
3. Apa saja Jasa dan Bauran Pemasaran?
4. Apa yang dimaksud Evolusi Pemasaran Jasa ?
5. Apa yang dimaksud Relationship Marketing ?
6. Bagaimana Menentukan Penekanan Pasar dalam Relationship Marketing

1.3 Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Apa yang dimaksud dengan Pemasaran Jasa dan Relationship Marketing?
2. Apa saja Peranan Pemasaran?
3. Apa saja Jasa dan Bauran Pemasaran?
4. Apa yang dimaksud Evolusi Pemasaran Jasa ?
5. Apa yang dimaksud Relationship Marketing ?
6. Bagaimana Menentukan Penekanan Pasar dalam Relationship Marketing

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan Pemasaran


Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan
memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber –
sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan tersebut. Dengan
demikian, pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber – sumber sebuah organisasi
terhadap kebutuhan pasar.
Adapun fungsi pemasaran dapat dianggap terdiri dari tiga komponen kunci, sbb :
a. Campuran pemasaran – unsur-unsur atau elemen-elemen internal penting yang
membentuk program pemasaran sebuah organisasi.
b. Kekuatan pasar – peluang dan ancaman eksternal dimana operasi-operasi pemasaran
sebuah organisasi berinteraksi
c. Proses penyelarasan – proses strategi dan manajerial untuk memastikan bahwa campuran
pemasaran dan kebijakan-kebijakan internal baik bagi kekuatan pasar.

Campuran pemasaran merupakan satu dari sekian konsep yang paling universal yang
telah dikembangkan dalam pemasaran. Kebanyakan pembahasan mengenai pemasaran
memusatkan perhatian sekitar empat komponen kunci campuran pemasaran, yang disebut 4P,
komponen ini meliputi :
a. Produk – produk atau jasa yang sedang ditawarkan.
b. Harga (Price) – harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat yang berhubungan dengan
penjualannya.
c. Promosi – program komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran produk & jasa.
d. Tempat (place) – fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka
menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan.

Konsep campuran pemasaran telah memperoleh penerimaan yang luas dalam bisnis
dan meliputi empat unsur utama ini, yang masing-masing berisi sekumpulan aktivitas
(misalnya, promosi meliputi periklanan dan penjualan personal). Kekuatan-kekuatan pasar
terdiri dari sejumlah bidang yang perlu dipertimbangkan, di antaranya :
a. Pelanggan – perilaku pembelian dalam hal motivasi untuk membeli, kebiasaan membeli,
lingkungan, ukuran pasar, dan daya beli.

5
b. Perilaku industri – motivasi, struktur, praktik dan sikap para pengecer dan anggota-
anggota rantai pemasok yang lain.
c. Pesaing – cara berposisi dan perilaku sebuah perusahaan dipengaruhi oleh struktur
industri dan sifat kompetisi.
d. Pemerintah dan perundang-undangan – pengawasan terhadap pemasaran yang
menghubungkan dengan baik kegiatan-kegiatan pemasaran maupun praktik-praktik
kompetitif.

Tugas manajer dalam menyusun program pemasaran adalah untuk menyatukan unsur-
unsur campuran pemasaran untuk memastikan keselarasan yang terbaik antara kemampuan
internal perusahaan dan lingkungan pasar eksternal. Keberhasilan sebuah program marketing
yang pokok tergantung pada tingkat keselarasan antara lingkungan eksternal dan kemampuan
internal organisasi tersebut. Dengan demikian, program pemasaran dapat dipandang sebagai
proses penyelarasan, dan ini penting khususnya dalam konteks jasa.
Kekuatan eksternal dalam pasar jasa yang bergerak cepat bersifat tidak stabil
Pemasaran telah hadir sedikit terlambat bagi jasa. Sebuah study terhadap 4P usaha
jasa & manufaktur menyimpulkan bahwa perusahaan jasa :
a. Kurang memiliki rencana penjualan keseluruhan.
b. Kurang mengembangkan program pelatihan penjualan.
c. Kurang menggunakan dana untuk pemasaran bila diekspresikan sebagai presentase
penjualan kotor
d. Lebih cenderung menangani bidang periklanan internal mereka daripada menggunakan
agen eksternal.

2.2 Jasa & Campuran Pemasaran


Meningkatkan perhatian pada aplikasi pemasaran dalam sektor jasa telah mengarah pada
pertanyaanapa saja komponen-komponen atau unsur-unsur yang dipilih untuk
mengembangkan campuran pemasaran jasa. 4P campuran pemasaran dikembangkan dari
Harvard Business School di tahun 1960-an. Terdiri dari dua belas unsur, termasuk rencana
produk, penetapan harga, penentuan merek, saluran distribusi, penjualan personal, periklanan,
promosi, pengemasan, pajangan, pelayanan, penanganan fisik, pencarian dan anlisis fakta.

6
A. Ada tiga faktor yang menentukan apakah sebuah unsur khusus dimasukkan atau tidak
dalam campuran pemasaran suatu perusahaan. Sbb :
a. Tingkat pengeluaran untuk unsur tertentu yang ada dalam campura pemasaran,
yaitu seberapa penting unsur itu di dalam pengeluaran keseluruhan
perusahaan.
b. Tingkat elastisitas yang di persepsikan dalam daya tanggap pelanggan,
misalnya : dalam kasus monopoli atau badan pemerintah, harga mungkin
ditetapkan secara eksternal dan dengan demikian tidak perlu dimasukkan
dalam campuran pemasaran.
c. Alokasi tanggung jawab berdasarkan keyakinan bahwa campuran pemasaran
yang ditentukan dengan baik dan tersusun dengan baik memerlukan alokasi
tanggung jawab yang jelas.
B. Adapun tiga unsur tambahan yang cukup penting, sbb :
a. Layanan Pelanggan (customer service). Ada beberapa alasan untuk
memasukkan layanan pelanggan sebagai unsur campuran pemasaran jasa. Ini
meliputi konsumen yang lebih menuntut dan memerlukan tingkat jasa yang
lebih tinggi, semakin pentingnya layanan pelanggan (sebagian di
karenakanpesaing memandang jasa sebagai senjata kompetitif), dan kebutuhan
untuk membangun hubungan yang dekat dan lebih langgeng dengan
pelanggan.
b. Orang (people). Orang-orang merupakan unsur penting, baik dalam produksi
maupun penyampaian kebanyakan jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi
bagian yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba menciptakan nilai
tambahan dan memperoleh keunggulan kompetitif.
c. Proses (process). Proses merupakan seluruh prosedur, mekanisme dan
kebiasaan dimana sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan,
termasuk keputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan pelanggan dan
persoalan-persoalan keleluasaan karyawan. Manajemen proses merupakan
aspek kunci penyempurnaan kualitas jasa.

2.3 Evolusi Pemasaran Jasa


Pada decade 1950-an perusahaan-perusahaan barang konsumen dikenali sebagai
pemasaran yang berpengalaman. Mereka sering kali merupakan perusahaan pertama untuk

7
mengembangkan rencana pemasaran formal dan banyak sokongan akademis diarahkan pada
analisis dan penelitian pasar-pasar konsumen. Pada decade 1960-an perhatian besar diberikan
kepada pasar industrial dan teks-teks dan jurnal pemasaran yang mengulas pasar industrial
secara khusus mulai muncul. Pada decade 1970-an pemasaran dalam organisasi nirlaba dan
bidang-bidang sector publik yang berhubungan dan pemasaran yang bersifat umum. Dekade
1980-an pemasaran jasa mulai menarik perhatian, ini mengejutkan mengingat ukuran, dan
cepatnya pertumbuhan sektor jasa.
            Bagi sebagian orang, secara pokok masih sesuai dengan penjualan dan tujuan
penjualan, dari pada kepuasan pelanggan. Bagi mereka yang menawarkan jasa professional,
ini dipandang sebagai pembuatan brosur, periklanan dan komunikasi pemasaran tingkat
rendah. Bahkan di antara perusahan-perusahaan jasa telah mengembangkan pemasaran yang
lebih canggih.
            Beberapa tahap utama yang biasanya dilakukan perusahaan-perusahaan jasa, termasuk
diantaranya :
1. Penjualan
2. Periklanan dan komunikasi
3. Pengembangan produk dan jasa
4. Analisis diferensiasi dan pesaing
5. Layanan pelanggan
6. Kualitas jasa
7. Pemasaran terpadu dan relationship marketing

Tahap-tahap ini bersifat ilustratif dan jelas tidak semua perusahaan jasa akan melalui semua
tahap evolusi ini, dan mereka juga tidak harus melewati secara urup bertahap seperti
ditunjukkan di atas.
            Bank merupakan sebuah ilustrasi bagus terhadap beberapa tahap pengembangan ini,
meskipun overlapantara tahap-tahap tersebut. Hingga decade 1960-an bank tidak banyak
mengkhawatirkan pemasaran. Kompetisi semakin insentif pada decade 1970-an, pada decade
1980-an penekana pada produk baru dan pengembangan layanan baru. Namun hanya sedikit
proteksi paten dan sedikit rahasia dalam jasa. Sebagai konsekuensinya , inovasi dapat ditiru
dengan cepat. Jasa secara khusus merosot menjadi imitasi kompetitif dan keunggulan-
keunggulan dari pengembangan produk cenderung berumur pendek. Ini menghasilkan
“kesamaan” dalam produk bank dan bagi banker cabang, merupakan sususnan produk yang
besar dan secara potensial membingungkan untuk dicoba dan dijual.

8
            Selama awal decade 1980-an bank melakukan analisis kompetitif yang lebih tepat dan
mengembangkan pemasaran dan rencana-rencana setrategis yang lebih canggih. Mereka juga
mulai mengerti positioning dan menjadi lebih terampil pada segmentasi pasar dan juga dalam
mengidentifikasi alat diferensi setrategis.

      Pada pertengahan decade 1980-an, bank juga menemukan kembali pelanggan dan
mengembangkan program-program “dahulukan pelanggan”. Menjadi ‘kampanye senyum”
yang dimaksudkan untuk membuat penyedia jasa lebih ramah dan disertai oleh perubahan-
perubahan dalam lingkungan fisikuntuk lebih hangad dan lebih menarik.
        Memasuki decade 1990-an beberapa bank telah mulai menilai kembali program-
program layanan pelanggan dan memulai perburuan kualitas jasa yang lebih kuat yang
berdasar pada identifikasi persoalan kualitas jasa dan gap-gap kualitas jasa yang
menggunakan teknik, termasuk service blue printing. Ini telah disertai dengan pendekatan
yang lebih teratur terhadap pelanggan dan riset pasar.
         Pemasaran terpadu dan relationship marketing, melibatkan integrasi upaya masa lalu
dalam konteksrelationship marketing. Ini menantang baik banker maupun pemasar jasa
lainnya untuk melakukan tindakan sebagai berikut :
1. Mengintegrasikan beragam inisiatif pemasaran.
2. Mengutamakan penggunaan teknik-teknik pemasaran berdasarkan data.
3. Mengembangkan pendekatan yang lebih teratur, realistis, dan terfokus bagi
perencanaan pemasaran.
4. Memusatkan perhatian pada pengembangan kultur yang berorientasi pada pemasaran.
5. Menyadari potensi pemasaran eksternal dan internal dan penggunannya dalam
sejumlah pasar relationship yang biasanya tidak terpikirkan dalam dominan kegiatan
pemasaran.
6. Meningkatkan profitabilitas melalui retensi pelanggan yang disempurnakan.

Pada dekade 1990-an penekanan baru pada pemasaran nampaknya muncul relationship


marketing yang memiliki potensi untuk menyatukan arus focus pemasaran ke dalam satu
kesatuan. Relationship marketingsangat menekankan pemikiran pemasaran jasa, tetapi juga
memiliki aplikasi ke sector lain.
2.4 Relationship Marketing
Istilah Relationship Marketing diperkenalkan pada dekade 1980-an dan merupakan
sebuah konsep yang relative baru dan terus berkembang , menurut leonard berry: relationship

9
marketing merupakan upaya menarik, mempertahankan. Dan dalam organisasi multijasa
yaitu upaya meningkatkan hubungan pelanggan. Mind set pemasaran adalah menarik
pelanggan baru, dan itu merupakan langkah pertama dalam proses pemasaran.
Pandangan tentang relationship marketing memiliki tiga perspektif tambahan :
1.      Sifat bagaimana cara perusahaan memandang hubungan mereka dengan pelanggan
berubah-ubah. Penekananan ergerak dari focus pada transaksi hingga focus pada hubungan
dengan tujuan mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang.

2.      Munculnya pasar dengan siapa perusahaan berinteraksi, untuk pasar pelanggan, organisasi
juga memusatkan perhatian kepada perkembangan dan peningkatan hubungan yang lebih
nyaman dengan pasar eksternal lain yang termasuk pemasok, rekrutmen, koneksi dan
pengaruh, dan juga pasar internal.

3.      Kesadaran bahwa kualitas, layanan pelanggan dan kegiatan-kegiatan pemasaran perlu


diintegrasikan, orientasi relationship marketing berfokus pada upaya menyatukan ketiga
unsur tersebut ke dalam jajaran yang lebih dekat dan memastikan potensi sinergisme terpadu
mereka tercapai.

Macam-macam pasar:
1. Pasar pelanggan
Pelanggan tentu merupakan bidang focus utama bagi kegiatan pemasaran, tetapi focus
perlu dikurangi  pada pemasaran transaksional, penekanan nya untuk menjaring pelanggan
baru dan penekanan lebih pada penciptaan hubungan jangka panjang dengan klien, dua
pendekatan ini dapat dibedakan seperti berikut :

Pemasaran Transaksi Relationship Marketing


Fokus pada penjualan tunggal Fokus pada customer
Orientasi pada karakteristik produk Orientasi pada manfaat produk
Skala waktu pendek Skala waktu panjang
Sedikit penekanan pada layanan pelanggan Penekanan tinggi pada layanan pelanggan
komitmen pelanggan rendah Komitmen pelanggan tinggi
Kontak pelanggan moderat Kontak pelanggan tinggi
Kualitas terutama merupakan perhatian Kualitas merupakan perhatian semua
produksi orang

Perusahaan-perusahaan saat ini mulai menyadari bahwa pelanggan yang sudah ada
merupakan sarana penjualan yang lebih mudah dan sering kali lebih menguntungkan, namun
sumber-sumber yang lebih besar seringkali dicurahkan untuk menarik pelanggan baru.

10
2. Pasar Koneksi (Referral)
Pemasaran terbaik adalah pemasaran yang diselenggarakan oleh pelanggan anda sendiri,
namun pelanggan yang sudah ada bukan satu-satunya sumber koneksi (referral). Pemasaran
koneksi beroperasi dengan beberapa nama perantara, penghubung, pengganda, agen, dan
sebagainya. Pentingnya sumber-sumber referral saat ini dan yang potensial harus dibentuk
dan rencana yang disusun untuk mengalokasikan sumber-sumber pemasaran untuk mereka,
upaya-upaya juga harus dibuat untuk memantau hasil dan manfaat biaya. Namun, penting
kiranya menekan-kan bahwa mengembangkan hubungan-hubungan ini bakal memakan
banyak waktu dan bahwa manfaat dari meningkatkan kegiatan pemasaran dalam bidang ini
mungkin tidak membawa hasil dengan segera.
3. Pasar Pemasok
Hubungan antara sebuah organisasi dengan pemasoknya mengalami beberapa perubahan
yang fundamental, dimana dahulu sebuah perusahaan mencoba menekan pemasok demi
keuntungan nya sendiri, kini digantikan hubungan yang lebih berdasarkan kemitraan dan
kolaborasi, tujuan dari hubungan ini kerjasama erat antara pelanggan dan pemasok dari tahap
yang paling awal, pemusatan imbal-balik pada kualitas, komitmen, komitmen terhadap
fleksibilitas, biaya paling rendah, dan hubungan jangka panjang.
4. Pasar Rekrutmen
Sumber daya langka dalam organisasi-organisasi bisnis (dan lainnya) bukan lagi bahan-
bahan mentah, tetapi sumber daya manusia yang terampil, penyebab sulitnya menarik-
menarik tenaga-tenaga muda yang berkualitas, adalah literature rekrutmen nya yang
bermodel kuno dan kurang berdampak visual, maka dari itu sebuah rencana pemasaran
mencoba untuk memperbaiki situasi ini, mencakup perancangan kembali literature
rekrutmen, dan mengirimkan mitra-mitra yang paling cemerlang dalam kunjungan, maka
akan berdampak pada perekrutan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas.

5. Pasar Pengaruh (Influence Markets)


Pasar Pengaruh cenderung beragam menurut jenis industry atau sector industry yang
digeluti sebuah organisasi, beberapa tugas pemasaran kunci mengenai pasar pengaruh
meliputi :
1. Bisnis modal ventura
2.  Para pembuat peraturan
3.  Para penglobi
4.  Para ligitor

11
6. Pasar Internal
Pemasaran internal melibatkan dua konsep utama. Yang pertama adalah bahwa
setiap karyawan dan setiap departemen dalam sebuah organisasi merupakan pelanggan
internal dan pemasok internal. Operasi optimal organisasi tersebut dapat terjamin bila
setiap individu dan departemen memberi dan menerima layanan terbaik. Yang kedua
adalah memastikan bahwa seluruh staff bekerja sama sedemikian rupa sesuai dengan
misi, strategi dan tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi. Konsep ini sangat penting
bagi perusahaan jasa, dimana ada interaksi dan hubungan langsung dengan pelanggan.
Pemasaran internal bertujuan untuk meyakinkan bahwa seluruh staff ,e,berikan
representasi terbaik atas organisasinya melalui penanganan yang berhasil melalui kontak
telepon, surat, elektronik, dan kontak pribadi dengan pelanggan. Pemasaran internal
sangat lah penting karena dipusatkan pada pengembangan orientasi pelanggan.

2.5 Menentukan Penekanan Pasar dalam Relationship Marketing


Enam Pasar, - pelanggan, koneksi, pemasok, rekrutmen, pengaruh dan internal tidak
memerlukan rencana pemasaran tertulis secara formal. Tetapi perusahaan-perusahaan perlu
mengembangkan beberapa bentuk strategi pemasaran  masing-masing, sebuah persoalan
strategis kunci adalah lebih penting dari pada rencana tertulis. Sebagai contoh, pemasaran
formal untuk pasar internal adalah kurang bernilai staf kontak pelanggan tidak termotivasi
dan tidak diberdayakan untuk menyampaikan tingkat kualitas layanan yang dibutuhkan.
            Namun, tidak semua pasar memerlukan tingkat perhatian dan sumber-sumber yang
sama besarnya, tingkat perhatian yang sesuai dapat dicapai melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Mengidentifikasi partisipan kunci dalam masing-masing pasar.
b. Penelitian untuk mengidentifikasi keinginan dan permintaan partisipan kunci.
c. Meninjau kembali tingkat penekanan saat ini dan diusulkan dalam masing-masing
pasar.
d. Merumuskan strategi hubungan yang diinginkan dan menentukan apakah rencana
pasar formal secara formal diperlukan.

Relationship marketing spidergram yang ditunjukan dalam gambar dapat digunakan


untuk membantu mengidentifikasi tingkat upaya saat ini dan tingkat penekanan yang
diinginkan.

12
            Banyak Perusahaan jasa menempatkan penekanan terlalu besar pada menarik
pelanggan baru dan sedikit penekanan pada mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Sebuah pendekatan objektif untuk mementukan tingkat penekanan adalah menguji sumber-
sumber rinci, dalam hal dana maupun waktu eksekutif, yang diperluas pada masing-masing
dua tugas ini. Dalam banyak hal dimana penilaian kuantitatif yang telah diselenggarakan
tampak bahwa mayoritas bauran pemasaran, pengeluaran pemasaran dan waktu manajerial
dilakukan dalam menarik pelanggan-pelanggan baru.
            Spidergram dalam gambar dapat diilustrasikan dengan referensi British Airways
(BA), sebuah kelompok yang termasuk dua mantan eksekutif senior di British Airways pada
dekade 1970 British Airways sangat miskin, penunjukan Lord King dan Colin
Marshallpada dekade 1980-an, sebuah revolusi terjadi di BA. Penekanan yang lumayan
besar ditempatkan pada pasar internal dan serangkaian program peduli pelanggan
dipropagandakan, termasuk “dahulukan pelanggan” dan “satu hari dalam hidup”.
            Pemasaran ke pelanggan baru yang sudah ada, agen-agen perjalanan dan pasar referral
lain berkembang dengan sangat pesat. Saatchi dan Saatchi mengembangkan serangkaian
iklan televisi global yang ditujukan untuk hamnpir semua relationship markets.
            Diawal dekade 1990-an BA pertimbangkan sejumlah persoalan dalam spidergram
relationship markets, usulan 1990-an dalam gambar melibatkan berikut :
a. Perhatian yang lebih besar untuk menggaet pelanggan baru.
b. Penguatan persoalan-persoalan peduli pelanggan dan kualitas jasa dengan stasf
internal.
c. Perhatian yang lebih besar untuk pasar pengaruh, khususnya pemerintah.
(Penjaminan hak-hak, menggunakan Heathrow bagi beberapa perusahaan
pengangkut Amerika, yang mengikuti keberangkatan Mrs. Thatchersebagai
perdana menteri).

13
Model 6 Pasar memberikan ilustrasi bagaimana organisasi-organisasi jasa memiliki
jaringan hubungan dengan pasar-pasar yang berlainan. Model enam pasar telah digunakan
dalam berbagai bisnis jasa untuk mengembangkan rencana-rencana pemasaran bagi
masyarakat tipe pasar dan untuk mengilustrasikan konseprelationship marketing, termasuk :
a. Pialang asuransi.
b. Hotel.
c. Divisi jalur kereta api utama.
d. Cabang dari sebuah perusahaan konsultasi teknik Belanda.
e. Bandar udara internasional.
f. Universitas.
g. Hospice.

Model ini terlah terbukti menjadi alat mempertimbangkan jaringan hubungan yang kuat yang
diperlukan oleh organisasi jasa.

14
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan
memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber –
sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan tersebut. Dengan
demikian, pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber – sumber sebuah organisasi
terhadap kebutuhan pasar.
relationship marketing merupakan upaya menarik, mempertahankan. Dan dalam
organisasi multijasa yaitu upaya meningkatkan hubungan pelanggan. Mind set pemasaran
adalah menarik pelanggan baru, dan itu merupakan langkah pertama dalam proses pemasaran

15
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Danang Sunyoto, S.H, S.E, M.M dan Fathonah Eka Susanti, S.E MANAJEMEN
PEMASARAN JASA, Penerbit CAPS (Center for Academic Publishing Service) Cetakan
Pertama, 2015

16

Anda mungkin juga menyukai