18014101024
Masalah yang sering terjadi dalam menegakkan diagnosisi kehamilan postterm adalah penentuan
usia kehamilan berdasarkan HPHT seringkali tidaklah mudah,karena ibu tidak ingat kapan
tanggal HPHT yang pasti, selain itu penentuan saat o v u l a s i y a n g p a s t i j u g a
t i d a k m u d a h , t e r d a p a t p u l a f a k t o r - f a k t o r y a n g mempengaruhi
perhitungan: variasi siklus haid, kesalahan perhitungan oleh ibu dansebagainya. Dengan
adanya pemeriksaan USG terutama pada trisemester I, usia kehamilan dapat ditentukan
lebih tepat , dengan penyimpanagn hanya lebih atau kurang satu minggu.
B. Faktor Resiko
Primiparitas
Riwayat kehamilan post term sebelumnya
Anensephali janin
Jenis kelamin bayi adalah laki-laki
Predisposisi genetik
C. Diagnosis
E. Penatalaksanaan
• Berdasarkan ACOG, jika dalam 41 minggu tanpa komplikasi pantau kesejahteraan janin
42 minggu diperiksa apakah ada komplikasi atau tidak
• Jika ada (ganggunan janin dan oligohidramnion) induksi
• Jika tidak ada, pantau kesejahteraan janin dan induksi (terutama dengan pematangan serviks)
• Belum ada penelitian yang membedakan persalinan pada 41 dan 42 minggu kematian
perinatal 0,7% dan 3 % per 1000 kehamilan pada 41 dan 42 minggu konsep intervensi pada
41 minggu
Fabiola Valentine Umboh
18014101024
F. Prognosis
Kehamilan lewat waktu menyebabkan komplikasi pada janin
Bayi yang dilahirkan lebih dari 42 minggu atau lebih akan beresiko mengalami ensepalopati neonatal yang
dapat menyebabkan Cerebral palsy
Distosia bahu dan trauma pada kehamilan akan meningkat pada kehamilan lewat waktu
Oligohidramnion dan hipoksia janin
Makrosomia juga menjadi salah satu komplikasi pada kehamilan post term akibat pertumbuhan janin
yang terus terjadi meskipun melewati 37 minggu
Referensi