DISUSUN OLEH:
NURUR RACHMAN MACHMUD (33411801061)
OKTANIA AGUS RIANI (33411801062)
RASIDI (33411801063)
Puji Tuhan, terima kasih Saya ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah mempermudah
dalam pembuatan tesis ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan,
Saya bukanlah siapa-siapa. Selain itu, Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang
tua, keluarga, serta pasangan yang sudah mendukung hingga titik terakhir ini.
NUTRISI DALAM TRANSCULTURAL NURSING”. Dalam hal ini, Saya ingin membahas
mengenai cara menjadi orang tua yang baik terutama orang tua muda. Zaman sekarang, tidak
sedikit kaum milennials yang memutuskan diri untuk menikah. Namun, mereka kurang dengan
ilmu parenting sehingga yang dibutuhkan para orang tua adalah ilmu tambahan mengenai hal
parenting. Untuk membaca lebih lengkap, Anda dapat membaca hasil makalahsaya dengan baik.
Saya menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada
Demikian Saya ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya ilmiah Saya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
C. Hubungan antara Budaya dengan Makanan.........................................................................................7
D. Pengaruh akibat Kekurangan Nutrisi dalam Suatu Kebudayaan atau Transkultural............................7
E. Contoh – contoh Makanan Pantangan yang Justru Adalah Makanan Bergizi......................................8
F. Gambaran Masyarakat dengan Kasus Nutrisi yang berhubungan dengan Budaya.............................15
BAB III....................................................................................................................................................17
PENUTUP.................................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faktor budaya sangat berperan penting dalam status gizi seseorang. Budaya memberi
peranan dan nilai yang berbeda terhadap pangan dan makanan. Misalnya tabu makanan yang
masih dijumpai di beberapa daerah. Tabu makanan yang merupakan bagian dari budaya
menganggap makanan makanan tertentu berbahaya karena alasan - alasan yang tidak logis. Hal
ini mengindikasikan masih rendahnya pemahaman gizi masyarakat dan oleh sebab itu perlu
berbagai upaya untuk memperbaikinya. Pantangan atau tabu adalah suatu larangan untuk
mengkonsumsi suatu jenis makanan tertentu karena terdapat ancaman bahaya atau hukuman
terhadap yang melanggarnya.
Selain itu unsur - unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk
yang kadang bertentangan dengan prinsip prinsip ilmu gizi. Kebiasaan makan adalah tingkah
laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang meliputi
sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan (Khumaidi, 1989). Suhardjo (1989) menyatakan
bahwa kebiasaan makan individu atau kelompok individu adalah memilih pangan dan
mengonsumsi sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, pskologis, social dan budaya.
Kebiasaan makan yang terbentuk sejak kecil dapat dipngaruhi oleh berbagai hal antara lain
perbedaan etnis, tingkat social ekonomi, geografi, iklim, agama dan kepercayaan serta tingkat
kemajuan teknologi (wardiatmo,1989). Kebiasaan makan banyak dipengaruhi oleh variable
lingkungan. Menurut den Harog (1995) kebiasaan makan dapat dibentuk oleh lingkungan sekitar
dimana seseorang hidup. Adapun beberapa variable lingkungan yang berpengaruh terhadap
kebiasaan makan suatu masyarakat adalah lingkungan hidup yang meliputi topografi, keadaan
tanah, iklim, dan flora, lingkungan budaya (system produksi pertanian) dan populasi (kelahiran,
kematian, migrasi, pertambahan penduduk, umur dan jenis kelamin).
Oleh karena itu, penyuluhan gizi penting untuk terus menerus dilakukan untuk memperbaiki
pengetahuan izi dan kebiasaan makan masyarakat. Penyuluhan gizi menjadi landasan terjadinya
perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kelembagaan penyuluhan gizi seperti
posyandu perlu lebih diperkuat sehingga penyuluhan aktivitas tidak terabaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi ?
2. Apa yang dimaksud dengan transkultural nursing ?
3. Bagaimana hubungan antara budaya dengan makanan ?
4. Bagaimana pengaruh akibat kekurangan nutrisi dalam suatu kebudayaan atau
transkultural ?
5. Apa saja contoh – contoh makanan pantangan yang justru adalah makanan bergizi ?
6. Bagaimana gambaran masyarakat dengan kasus nutrisi yang berhubungan dengan
budaya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi.
2. Untuk mengetahui pengertian transkultural nursing.
3. Untuk mengetahui hubungan antara budaya dengan makanan
4. Untuk mengetahui pengaruh akibat kekurangan nutrisi dalam suatu kebudayaan atau
transkultural.
5. Untuk mengetahui contoh – contoh makanan pantangan yang justru adalah makanan
bergizi.
6. Untuk mengetahui gambaran masyarakat dengan kasus nutrisi yang berhubungan dengan
budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan. Nutrien (zat gizi) adalah
komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dan
membantu pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel – sel tubuh. Terdapat enam kelas zat gizi
yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air. Protein, karbohidrat, lemak
merupakan termasuk makronutrien, sedangkan vitamin, mineral, dan air merupakan termasuk
mikronutrien.
Beberapa ahli memberikan penjelasan mengenai pengertian nutrisi adalah ikatan kimia
yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yang berupa energi. Selain itu energi
juga dapat membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh serta mengatur proses kehidupan.
Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam
tubuh bekerja dengan baik. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses organism yang
menggunakan objek utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi yang
normal, dengan menggunakan proses degesti, absorsi serta metabolisme yang pada nantinya akan
membuang beberapa zat yang memang tidak digunakan oleh tubuh.
B. Definisi Transkultural Nursing
Keperawatan transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang berfokus pada
analisis dan studi perbandingan tentang perbedaan budaya (Leininger,1987). Keperawatan
transkultural merupakan ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada prilaku individu atau
kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku yang sehat atau
perilaku sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984).
Pelayanan keperawatan transkultural diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan. Nutrien (zat gizi) adalah komponen
kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dan membantu
pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel – sel tubuh.
Budaya dan makanan memiliki hubungan yang sangat erat.
1. Makanan berfungsi untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengembalikan kesehatan
yang optimal
2. Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dalam menentukan makanan yang
dikonsumsi
3. Makanan juga dikaitatkan dengan jenis kelamin, makanan maskulin atau feminim.
4. Makanan juga dikaitkan dengan usia
5. Makanan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang
6. Makanan dapat juga memperat hubungan kekerabatan.
7. Makanan dapat membangun dan mempertahankan hubungan antar manusia.
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan
pada proses-proses yakni :
1. Pertumbuhan
2. Produksi tenaga
3. Pertahanan tubuh
4. Stuktur fungsi otak
5. Perilaku
6. Akibat gizi lebih pada proses tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
James, Joyce., Colin Baker., & Helen Swain. 2008. Prinsip – Prinsiip Sains untuk Keperawatan.
Jakarta: Erlangga.