Anda di halaman 1dari 10

MATERI KEWIRAUSAHAAN 2 PERTEMUAN 9

LABEL PRODUK

Kompetensi yang diharapkan :


- Mahasiswa mengerti fungsi desain dari Label.
- Mahasiswa mengerti mengenai Label.
- Mahasiswa mengerti mengenai jenis dan ketentuan Label.
- Mahasiswa mampu membuat desai Label.

1. Pengertian dan Fungsi Desain Label Makanan Sebuah Produk


Untuk mencari informasi suatu produk, konsumen pasti akan melihat label yang tertera
di kemasan. Sementara itu, untuk memberi informasi mengenai isi suatu produk,
produsen akan mencantumkan label di tiap kemasan makanan. Itulah esensi utama dari
label makanan suatu produk.
Kemasan makanan punya peran penting untuk menyampaikan pesan dari perusahaan,
termasuk label makanan di dalamnya. Peran keduanya sedikit beda, dimana kemasan
makanan berfungsi menarik perhatian konsumen, sedang label makanan berfungsi
meyakinkan konsumen.

2. Apa Itu Label Makanan?

Lewat sebuah informasi yang menampilkan detil produk secara gamblang, konsumen

diharap bisa mendapat gambaran jelas mengenai tata cara pemakaian, komposisi, dan

efek samping satu produk. Informasi semacam bisa didapat lewat label makanan yang

tertera di kemasan.

Mudahnya, label makanan merupakan bagian kemasan berisi keterangan suatu produk.

Keterangan yang dimaksud bisa berupa tulisan, gambar atau kombinasi keduanya

sebagai rujukan sumber informasi. Saking pentingnya, desain label makanan sudah

diatur dalam perundangan.

Aturan ini sudah dicantumkan dalam undang-undang tentang pangan nomor 7 tahun

1996. Ketentuan ini juga mengatur poin apa saja yang musti dimasukkan ke sebuah label

makanan. Mengurangi satu poin saja salah, dan itu termasuk melanggar aturan tentang

pangan.

Mengacu ke undang-undang, label makanan bisa berwujud gambar, tulisan, atau

kombinasi dua jenis ini. Media penempatan label makanan bermacam-macam, bisa di
dalam kemasan atau di luar kemasan. Akan lebih baik kalau label makanan ditempatkan

di bagian terluar kemasan.

3. Jenis Label Produk

Mensarikan beberapa sumber, ada beberapa jenis label produk yang banyak dipakai di

dunia industri, baik berdasar fungsi atau klasifikasi. Implementasinya bisa disesuaikan

dengan desain label makanan yang diproduksi, yang penting tak mengurangi konten

informasi yang disampaikan.

1.      Label produk (product label)

Merupakan jenis label yang banyak dipakai. Informasi yang dimuat label produk harus

lengkap, termasuk bahan dasar, bahan tambahan, informasi gizi, komposisi, kandungan,

isi produk, legalitas, dan tanggal keluarga. Semua ini harus ada di label produk.

Beberapa jenis perijinan dari dinas terkait wajib ditambahkan, misalnya dari BPOM atau

sertifikat halal dari MUI. Ada banyak poin yang wajib dicantumkan, karena itu

pemanfaatan ruang kemasan produk harus diatur saat membuat desain label

produk makanan.
2.      Label merek (brand label)

Beda dengan label produk, label merek hanya sebuah merek atau logo yang ada di

kemasan produk. Lokasi label merek bisa dimana saja, begitu juga dimensi yang

digunakan. Label merek ditujukan untuk menjelaskan siapa pembuat produk tersebut.

Desain label makanan ringan paling sering menggunakan label merek di kemasannya.

Ada alasan kenapa label merek dicantukam di kemasan. Selain untuk menjelaskan, label

merek ditujukan untuk membuat ciri khas dari suatu perusahaan agar nampak jelas.

3.      Label tingkat (grade label)

Jenis lain yaitu label tingkat. Jenis ini dimanfaatkan untuk memberi tahu mutu atau

tingkat suatu produk. Metodenya sederhana, yaitu menambah kode tertentu. Misalnya S,

M, L, dan XL untuk ukuran baju. Atau grade 1, grade 2, dan seterusnya untuk kualitas.

Kalsifikasi kode yang dipakai bisa berupa apapun, karena memang tak diatur. Di era

industri sekarang, label tingkat wajib dicantumkan guna membuat mudah konsumen saat

mau beli suatu barang. Label tingkat paling banyak dipraktikkan di industri wearable.

4.      Label deskriptif (descriptive label)

Yang juga banyak ditemui yaitu label deskriptif. Sesuai namanya, label ini berfungsi

menjelaskan suatu produk. Ambil contoh industri makanan. Saat melihat label makanan

pasti ada penjelasan seperti “Dibuat 100% dari bahan organik”, atau “100% bebas

pengawet”.

Penjelasan dimaksud sangat luas maknanya, bisa ciri-ciri produk atau cara pemakaian.

Contoh label makanan yang memakai format ini seperti tepung bumbu, makanan kaleng,

juga lainnya. Produk seperti ini wajib disertai keterangan di label kemasannya.
4. Ketentuan Membuat Label Produk

Untuk menjamin keamanan konsumen, pemerintah sudah menetapkan aturan

menyangkut poin apa yang mesti dicantumkan. Aturan tentang label dan iklan pangan

ada di peraturan pemerintah nomor 69 tahun 1999. Berikut uraian singkat ketentuan

membuat label produk.

1.      Nama produk pangan

Di tiap kemasan harus disertai nama produk untuk memberi keterangan ke konsumen

mengenai identitas produk. Identitas ini harus jelas, dan khusus makanan yang

diproduksi dalam negeri wajib dicantumkan tambahan Standar Nasional Indonesia

(SNI).

2.      Bahan baku yang digunakan

Bahan dasar makanan wajib dicantumkan, dan urutannya harus berdasarkan bahan baku

yang paling banyak digunakan. Bahan pewarna, pengawet, atau bahan tambahan lain

juga wajib ditulis supaya tak menyesatkan konsumen.


3.      Berat bersih

Bagian ini menyatakan jumlah berat seluruh isi makanan yang ada di dalam kemasan.

Perlu diingat, berat bersih tak termasuk berat kemasan. Keterangan harus dinyatakan

dalam satuan, gram untuk berat, meter untuk panjang, dan liter untuk benda cair.

4.      Nama dan alamat pabrik

Desain label terbaik pasti disertai nama dan alamat perusahaan, entah sebagai produsen

atau distributor. Aturannya seperti ini. Nama kota dan kode pos harus dicantumkan di

bagian utama, sedang nama dan alamat perusahaan diletakkan di bagian deskripsi.

5.      Tanggal kadaluarsa

Tiap produk makanan yang diedarkan harus disertai pernyataan tanggal kadaluarsa.

Definisi kadaluarsa yaitu batas waktu suatu makanan yang dijamin kualitasnya oleh

produsen. Tanggal kadaluarsa harus ditulis dipisah dari “Baik digunakan Sebelum”.

6.      Nomor pendaftaran

Supaya produk makanan bisa diedarkan, label kemasan harus disertai nomor regristasi

pangan. Ada perbedaan kode yang dipakai nomor pendaftaran. MD merupakan kode

makanan yang diproduksi dalam negeri, sedang ML adalah kode makanan impor.

7.      Kode produksi

Tak cuma mengatur kadaluarsa, masa pembuatan atau produksi juga wajib ada di

kemasan label makanan. Kode produksi menyangkut tanggal, bulan, dan tahun saat

suatu makanan diolah. Kode produksi bisa memberi penjelasan singkat mengenai proses

produksi makanan.
8.      Penggunaan, penyajian, penyimpanan, dan pemanfaatan

Untuk jenis makanan yang tak mungkin habis sekali makan, cara penyimpanan wajib

disertakan. Begitu juga makanan yang harus diolah dulu, tata cara penyajian harus

dituliskan. Khusus ini, label kemasan makanan wajib diberi penjelasan berupa gambar.

5. Fungsi Label Produk Makanan

Label kemasan punya nilai lebih kalau dikaitkan tingkat persaingan bisnis. Konsumen

akan lebih percaya, dan perusahaan dinilai lebih kredibel kalau di tiap kemasan

produknya dibubuhi label. Label bahkan bisa mempengaruhi gagal berhasilnya suatu

produk dalam persaingan bisnis.

1.      Menguatkan merek

Ciri khas suatu perusahaan bisa dilihat dari merek yang dipajang di tiap kemasan

produknya. Ini sekaligus menjadi pembeda dengan kompetitornya yang bergerak

di bidang yang sama. Label seakan menjadi alat pengenal suatu perusahaan serta

produknya.
2.      Alat pemasaran

Kemasan produk merupakan alat pemasaran yang paling dekat dengan

konsumen. Bagaimana tidak, kebanyakan konsumen akan menyimpan kemasan

produk untuk jangka lama, dan ini termasuk promosi. Apalagi di tiap kemasan

pasti tertera label merek dan produk.

3.      Penilaian konsumen

Dari sisi konsumen, label produk bisa memberi gambaran jelas suatu produk

yang mau dibeli. Label berisi keterangan lengkap jelas lebih disukai sehingga

ada kemungkinan akan dibeli lagi. Respon positif dari konsumen bisa

berpengauh baik untuk perkembangan produk.

4.      Pertimbangan membeli

Sebelum memutuskan membeli, konsumen umumnya menimbang suatu produk

lewat label yang tertera. Makin informatif penjelasan yang ada, ada

kemungkinan konsumen membeli. Karena itu, kelengkapan informasi punya

peran penting menggaet konsumen.


6. Pentingnya Mencantumkan Label Kemasan Makanan

Ilmu pemasaran menjelaskan, apapun yang ada di sekitar produk bisa dimanfaatkan

untuk promosi. Praktiknya bisa disesuaikan, termasuk lewat label yang tertera di

kemasan. Baik konsumen dan produsen, sama-sama butuh label kemasan sesuai

keperluan masing-masing.

1.      Menjaring pembeli

Calon konsumen yang merasa tercerahkan setelah membaca label pasti akan membeli.

Tentu ini harus disertai desain label makanan yang menarik. Misalnya dengan memakai

komposisi warna yang memadai, atau lewat tipografi yang khas untuk menampilkan

informasi.
2.      Mendongkrak penjualan

Karena konsumen merasa aman dan nyaman lewat label kemasan yang informatif, ada

potensi mereka akan datang lagi hingga menjadi loyal. Strategi pemasaran seperti ini

bisa dicapai kalau desain label makanan yang gunakan sangat menarik perhatian.

3.      Mendapat kepercayaan

Tak ada yang mudah untuk meraih keperayaan konsumen. Tapi lewat label kemasan,

peluang untuk dapat kepercayaan konsumen jadi lebih terbuka. Dengan syarat, label

yang ada di kemasan produk memenuhi standar mutu yang ditetapkan.

4.      Sarana informasi

Penting untuk mencantumkan label makanan karena merupakan informasi penting

terkait isi suatu produk. Lewat keterangan yang ada, konsumen bisa dapat informasi

mengenai produk. Konsumen merasa dimudahkan karena informasi yang mereka cari

sudah tertera.

Untuk kepentingan yang lebih luas, label makanan wajib disertakan di tiap kemasan

produk. Tak cuma wajib ada, tapi harus ada nilai estetika dan prinsip yang

mencerminkan perusahaan. Desain label makanan penting untuk dua arah, karena baik

konsumen dan produsen sama-sama butuh.

TUGAS :
- Buatlah disain Label untuk produk kelompok.

Anda mungkin juga menyukai