Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II

SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET DAN VISIBEL

Nama : Yollan Sari


NIM : F1F118048
Gol/Kel :I/V

Asisten Laboratorium :

1. Asima Widyawaty Sinurat (F1F117007)


2. Kristin Simamora (F1F117047)
3. Maya Tri Putri Pasae (F1F117048)

Dosen Pengampu:
1. Dr.rer.nat. Muhaimin, S.Pd., M.Si.
2. Havizur Rahman, S.Farm., M.Farm., Apt.
3. Mia Prajuwita, S.Farm., M.Si., Apt.

LABORATORIUM LINGKUNGAN DAN GEOKIMIA I


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN VI

SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET DAN VISIBEL

I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari spektrofotometri uv /vis
2. Mahasiswa dapat mengetahui instrument spektrofotometri uv/vis
3. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan spektrofotometri uv/vis
4. Mahasiswa dapat menyiapkan sampel analisis menggunakan
spektrofotometer uv/vis
5. Mahasiswa dapat menggunakan spektrofotometer uv/vis untuk analisa
kualitatif dan kuantitatif
6. Mahasiswa dapat menginterpretasikan data analisis

II. Landasan teori

Spektrofotometri uv-vis adalah teknik analisis spektroskopi yang


menggunakan sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dan sinar tampah
menggunakan instrumen spektrofotometer. Peinsip spektrofotometer uv-vis
adalah sinar-sinar tampah untuk ultra violet dengan molekul dapat
menyebabkan eksistasi molekul dari tingkat energi dasar (keadaan dasar)
ketingkat energy yang paling tinggi.Sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh
suatu molekul umumnya menghasilkan ikatan polimer.menghasilkannya
panjang terserap maksimum dapat ditoleransi dengan jenis ikatan yang ada
didalam molekul ( Sumar,1994).

Prinsip kerja spektrofotometer uv-vis yaitu apabila cahaya


monokromatik melalui suatu media (larutan),maka sebagian cabang tersebut
diserap ( I ),larutan dipantulkan ( Ir ),dan sebagian lagi dipancarkan
( It ),aplikasi rumus tersebut dalam pengukuran kuantitatif dilaksanakan
dengan cara comparative menggunakan kurva kalibrasi dari hubungan
konsentrasi deret larutan alat untuk analisa suatu unsur yang berkadar rendah
secara kuantitatif maupun secara kualitatuf, pada penentuan secara kualitatif
berdasarkan puncak-puncak yang dihasilkan spektrum dari suatu unsur
tertentu pada panjang gelombang tertentu sedangkan penentuan secara
kuantitatif berdasarkan nilai adsorbansi yang dihasilkan dari spektrum dengan
adanya senyawa pengompleks sesuai dengan unsur yang dianalisisnya. Adapun
yang melandasi pengukuran spektrofotometer ini dalam pengunaannya adalah
hokum lambert-Beer yaitu bila suatu cahaya monokromatis dilewatkan melalui
suatu media yang transparan maka intensitas cahaya yang ditransmisikan
sebanding dengan table dari kesepakatan media larutan yang digunakan
( Yanlinasturi dan Fatimah,2016 ).

Menurut Sumar ( 1994 ), Spektrofotometer uv-vis dapat digunakan


untuk mengukur serapan cahaya pada daerah uv ( 100-200 nm ) dan daerah
sinar tapah ( 200-700 nm ).Prinsip dasar analisis kuantitatif dalah hokum
Lambert Beer dengan persamaan.

A= log T = E bc = abc

Keterangan :

A = Absorbansi

T = Transimitansi

E = Absorptivitad molar,l/cm,mol (jika konsentrasi dalam satkal mol/liter

a = Absorptivitas,L/ cm.gram ( jika konsentrasi dalam satuan gram/liter

b = Panjang sel,cm

c = Konsentrasi

Syarat sumber sinar yang ideal pada suatu instrumen spektrofotometer


uv-vis adalah mampu mencakup semua kisaran pengukuran didaerah uv-
vis,mempunyai intensitas sinar yang kuat dan stabil pada keseluruhan kisaran
panjang gelombang sehingga penguatan sinyal yang ekstentif dari detektor
dapat dihindari,Intensitas sumber tidak boleh bervariasi secara signifikan pada
panjang gelombang yang berbeda,intensitas sumber sinar tidak berfluktuasi
( naik turun ) pada kisaran waktu yang lama dan ( s ) Intensitas sumber pijar
tidak berfluktuasi ( naik turun ) pada kisaran waktu yang singkat. Fluktuasi
dalam jangka waktu yang singkat ini disebut dengan fickers ( Gandjar dam
Rohman ,2018 ).

Menurut Triyati ( 2011 ). Pemakaian spektrofotometer ultraviolet dan


sinar tampak dalam analisis kuantitatif mempunyai beberapa keuntungan,
yaitu:

1. Dapat dipergunakan untuk banyak zat organik dan anorganik,


adakalanya beberapa zat harus diubah dulu menjadi senyawa berwarna
sebelum dianalisa
2. Selektif pada pemilihan kondisi yang tepat dan dicari panjang gelombang
untuk zat yang dicari
3. Mempunyai ketelitian yang tinggi,dengan kesalahan relative besar 1%-
3% tetapi kesalahan ini dapat diperkecil lagi
4. Dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Kelemahan spektrofotometer ultra-violet dan sinar tampak dalam
analisis kualitatif adalah kurang teliti, Hal tersebut disebabkan karena
pira-pira adsorpsi yang diperoleh melebar,dengan demikian kurang
khusus atau berbatas pemakaiannya, walaupun demikian,berdasarkan
spektrum serapan ultra-violet dari sinar tampak,dapat dipakai untuk
mengetahui ada atau tidak adanya gugus fungsional tertentu dalam
senyawa organic. Alat ini dapat juga dipergunakan untuk menentukan
jumlah kecil senyawa berkadar rendah yang dapat mengabsorbsi dalam
media absorben ( Uno etal., 2015 ).
Persyaratan kadar asam mefenamat menurut farmakope
Indonesia edisi IV, yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak kurang dari
110%.untuk melakukan penetapan kadar obat dalam suatu keadaan
metode sediaan dibutuhkan suatu metode sediaan dibutuhkan suatu
metode yang teliti dan akurat. Penetapan kadar dilakukan secara
analisis instrumental menggunakan metode spektrofotometri uv-vis alas
an menggunakan metode spektrofotometri uv karena berdasarkan
penelitian asam mefenamat dalam sediaan tablet dapat diterapkan
keadaannya kadarnya secara spektrofotometri ultraviolet pada serapan
maksimum 285 nm,lebih mudah dan cepat spesifik untuk analisis zat uji
( Uno etal.,2015 ).
Menurut sitorus ( 2019 ),komponen-komponen peralatan
spektrofotometer uv-vis dijelaskan sebagai garis besar sebagai berikut :
1. Sumber cahaya
Sebagai sumber radiasi uv digunakan lampu Hydrogen (N) atau
Deuterium (D), sedangkan sumber radiasi tampak yang juga digunakan
sinar infra merah (IR), dapat menggunakan lampu filament ningsten
yang dapat mengahsilkan tenaga radiasi 350-3500 nm.
2. Monokromotor
Radiasi yang diperoleh dari berbagai sumber radiasi adalah sinar
poliaromatis ( banyak panjang gelombang ).Monokromotor berfungsi
untuk mengurai sinar tersebut menjadi monokromatis sesuai dengan
yang diinginkan monokromator terbuat dari bahan optic yang berbentuk
prisma.
3. Tempat sampel
Dalam bahasa sehari-hari tempat sampel ( sel penyerap ) dikenal dengan
istilah kuvet.kuvet ada yang berbentuk tabung ( silinder ) tapi ada juga
yang berbentuk kotak.Syarat bahan yang dapat dijadikan kuvet adalah
tidak menyerap sinar yang dilewatkan sebagai sumber radiasi dan tidak
bereaksi dengan sampel dan pelarut.
4. Detektor
Detektor berfungsi sebagai untuk mengabah tenaga radiasi menjadi ams.

I. Alat dan Bahan

I.1 Alat
a. Spektrofotometer UV-VIS
b. Timbangan analitik
c. Labu ukur
d. Pipet volume
e. Bola hisap
f. Gelas ukur
g. Corong
h. Erlemeyer
i. Becker glass
j. Pipet tetes
k. Kaca arloji
l. Spstel
m. Tissue
n. Kertas perkamen
I.2 Bahan
a. Paracetamol
b. Asam klorida pekat
c. Natrium hidroksida
d. Aquadest
e. Etanol
II. Prosedur Percobaan

II.1 pembuatan larutan baku

Parasetamol

Ditimbang teliti sebanyak 60 mg


Dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 mL
Ditambah etanol hingga 10 mL (6000 bpj)
Dipipet 1 mL kedalam labu tentukur 10 mL
Ditambah etanol hingga 10 mL (600 bpj)

Hasil

II.2 Pembuatan spectrum normal

Parasetamol

Dicukupkan volume parasetamol baku(600 bpj) 1 mL


dengan etanol hingga 10 mL (60 bpj)
Dipipet sebanyak 1 mL
Diencerkan hingga 10 mL (6 bpj)
Diukur serapan pada panjang gelombang 200-400 nm
Dibuat spektra serapan normal

Hasil

II.3 Pembuatan kurva baku

Parasetamol
Ditimbang teliti sebanyak 50 mg
Dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL
Ditambahkan etanol hingga 50 mL (1000 bpj)
Dipipet 1 mL kedalam labu tentukur 10 mL tambah etanol
Hingga 10 mL (100 bpj)
Dipipet 5 mL kedalam labu tentukur 10 mL tambah etanol
Hingga 50 mL (10 bpj)
Dipipet kembali sebanyak 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 mL
Dicukupkan volumenya masing - masing dengan etanol hingga
10 mL hingga diperoleh konsentrasi 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 bpj
Diukur masing-masing serapan pada gelombang 245 nm

Hasil
II.4 Penetapan kadar sampel

20 Tablet merek dagang

Ditimbang satu persatu dan dihitung bobot rata-ratanya


Diserbukkan lalu ditimbang seksama 472,0 mg
Dimasukkan kedalam gelas erlenmeyer yang berusi 25 mL
etanol
Dikocok lalu disaring ulangi sebanyak 3 kali kemudian
cukupkan volumenya hingga 100 mL
Dipipet 1 mL dari larutan tersebut kedalam labu tentukur 10
mL kemudian tambahkan etanol hingga 10 mL
Dipipet sebanyak 1 mL kemudian diencerkan hingga 10 mL

Dipipet lagi sebanyak 1 mL kemudian diencerkan kembali


hingga 10 mL
Diukur serapannya pada panjang gelombang maximum

Dihitung kadar parasetamol dari nilai absorban dengan


menggunakan persamaan regresi linier dari kurva kalibrasi
larutan standar parasetamol

Hasil
V. Hasil dan Pembahasan

Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk menganalisa suatu


senyawa baik kuantitatif maupun kualitatif, dengan cara mengukur
transmitanataupun absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.
Penentuansecara kualitatif berdasarkan puncak-puncak yang dihasilkan pada
spektrumsuatu unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu, sedangkan
penentuan
secara kuantitatif berdasarkan nilai absorbansi yang dihasilkan dari
spektrumsenyawa kompleks unsur yang dianalisa dengan kompleks unsur yang
dianalisadengan pengompleks yang sesuai. Spektrofotometris dapat dianggap
sebagaiperluasan suatu pemeriksaan visual, lebih mendalam dari absorpsi
energi radiasioleh macam-macam zat.
Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sampel
berwarna juga untuk sampel tak dan karena itu memerlukan kromofor di dalam
molekulnya. Transisi ini terjadi dalam daerah spektrum kira-kira 200-700 nm.
Spektrokopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-visible
melibatkan spektroskopi dari foto dalam daerah UV-VIS terlihat. Ini berarti
menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan dekat ultra violet dan
dekat dengan inframerah kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat
secara langsung mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat
Kegunaan dari spektrofotometer UV/VIS adalah untuk mengukur
transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang.
Menurut Gandjar dan Rohman (2018), Kelebihan dan kekurangan
Spektrofotometer UV/VIS adalah sebagai berikut :
Kelebihan :

1. Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi


2. Caranya sederhana
3. Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil

Kekurangan :
1. Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu
dan kebersihan dari kuvet.
2. Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang
>185 nm.
3. Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron
valensi dengan energy eksitasi rendah.
4. Sinar yang dipakai harus monokromatis.

Dari beberapa konsentrasi diatas dapat praktikan peroleh


absorbansi dengan menggunakan spektrofotometer uv vis sehingga di peroleh

persamaan regresi linier y=−3,70× 10−2 x+1,073 . Sehingga jika diketahui


absorbansi yang belum diketahui berapa konsentrasinya dapat dicari dengan
persamaan regresi linier tersebut. Misalnya diketahui nilai absorbansi sebesar
0,973. Dari nilai absorbansi tersebut diperoleh nilai x yang menyatakan
konsentrasi dapat dihasil 2,7027 ppm. Sehingga dari konsentra Pembuatan
kurva baku dengancara mengambil paracetamol sebanyak 10 gram yang
ditambahkan 10 mL etanol ( 1000 PPM) kemudian di lakukan pengenceran
kembali untuk mendapatkan konsentrasi 50,100,200,300,400 ppm. Dilakukan
dengan pengenceran bertingkat.Didapatkan hasil sebagai berikut:

Ansorbansi
konsentrasi (x) (y)
2,7027 0,973
50 1,065
100 1,076
1,071
300 1,058
400 1,059

1.1
1.08
1.06
1.04
Absorbansi

1.02
1
0.98
0.96
0.94
0.92
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Konsentrasi
Dalam percobaan ini digunakan alat yaitu alu, batang pengaduk,
erlenmayer, gelas kimia, gelas ukur, kuvet, neraca analitik, pipet tetes,
spektrofotometri UV-VIS. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu aquadest,
kafein, NaOH, parasetamol.Alasan penggunaan bahan, yaitu aquadest
digunakan sebagai pembersih kuvet dan dalam pembuatan NaOH. NaOH
digunakan sebagai blanko, di mana blanko digunakan untuk mengetahui
besarnya serapan oleh zat yang bukan analit. Kertas saring digunakan untuk 
menyaring sampel saat dilakukan pengenceran. Tablet panadol digunakan
karena tablet ini mengandung bahan campuran dari parasetamol dan kafein.
Adapun alasan parasetamol dan kafein dapat dianalisis dengan spektro UV–VIS
ialah karena parasetamol   memiliki gugus autokrom  (-OH) dan gugus kromofor
(- CO) sehingga bisa menyerap sinar UV. Begitu pula dengan kafein mampu
menyerap sinar UV. Kuvet merupakan suatu wadah dari sampel
berupa cairan yang telah diatur takarannya hingga dapat terbaca oleh
spektrofotometer UV-VIS.Biasanya sampel yang digunakan adalah sampel yang
berwarna yang mudah menyerap sinar yang dipancarkan oleh sumber
cahaya.Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan
daerah UV digunakan kuvet kuarsa. Dimana prinsip kerja alat
spektrofotometer UV-VIS ini adalah saat sumber cahaya dihidupkan,cahaya
berasal dari sumber tersebut akan mengenai monokromator yang berfungsi
mengubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang
dibutuhkan oleh pengukuran dan kemudian cahaya yang telah difilter
memasuki sampel cell yang didalamnya terdapat sampel dan kemudian sampel
akan menyerap cahaya tersebut atau mengalami absorbs.Dimana energi cahaya
yang diserap atom/molekul tersebut digunakan untuk bereksitasi ke tingkat
energi elektronik yang lebih tinggi.Absorbs hanya terjadi jika selisih kedua
tingkat energi elektronik tersebut.
Parasetamol dianalisis kadaarnya dengan menggunakan spektrofotomete
rkarena secara struktur diketahui bahwa paracetamol mempunyai gugus kromo
fordan gugus auksokrom yang menyebabkan senyawa ini dapat menyerap radia
si pada daerah ultraviolet. Parasetamol mempunyai spektrum ultraviolet dalams
uasana asam pada panjang gelombang 245 nm.
 Gugus auksokrom mengandung pasangan elektron bebas yang disebab
kanoleh terjadinya mesomeri kromofor.Gugus ini akanmemperlebar sistem kro
mofor dan menggeser maksimum absorpsi kearah panjanggelombang yang lebih 
panjang (Roth dan Blaschke, 1985). Gugus auksokromtidak menyerap pada pan
jang gelombang 200ssampaii800 nm, namun mempengaruhispektrum kromofor 
dimana auksokrom tersebut terikat .Pemilihan spektrofotometer ultraviolet adal
ah karena spektrofotometer merupakaninstrument analisis yang tidak rumit, se
lektif, serta kepekaan dan ketelitiannyatinggi.Selain itu, senyawa parasetamol y
ang akan dianalisis memiliki kromofor pada strukturnya berupa ikatan rangkap 
terkonjugasi dan juga merupakansenyawa aromatic karena memiliki gugus aro
matic sehingga memenuhi syaratsenyawa yang dapat dianalisis menggunakan s
pektrofotometri.Pada spektrofotometer membutuhkan penentuan panjang gelom
bangmaksimum, dimana panjang gelombang maksimum merupakan panjanggel
ombang yang memberikan absorbansi maksimal terhadap kompleks warnayang 
terbentuk dari analit. Penentuan panjang gelombang maksimal dilakukandenga
n membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombangdari 
suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu sehingga diperolehkurvakalibrasi
makalarutanstandar.
Dalam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada
cuplikan(larutan sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan, diukur
besarnya.Radiasi yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan
membandingkan intensitassinar yang diteruskan dengan intensitas sinar yang
diserap jika tidak
adaspesies penyerap lainnya. Intensitas atau kekuatan radiasi cahaya sebandin
g dengan jumlah foton yang melalui satu satuan luas penampang perdetik. Sera
pan dapatterjadi jika foton/ radiasi yang mengenai cuplikan memiliki energi
yang samadengan energi yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya
perubahan tenaga.Kekuatan radiasi juga mengalami penurunan dengan adanya
penghamburandan pemantulan cahaya, akan tetapi penurunan karena hal ini s
angat kecildibandingkan dengan proses penyerapan.
Prinsip keja dari spekrtofotometri adalah suatu cahaya monokromatis
akan melalui suatu media yang memiliki suatu konsentrasi tertentu, maka
akanmembentuk spectrum cahaya, namun ketika melewati monokromator,
cahaya yang keluar hanyaakan terdapat satu cahaya yaitu sesuai dengan
settingan awal, misalnya warna hijau. Setelah keluar dan monokromator,
cahaya akan menembus sampel yang kemudian akan terbaca hasil pada
readout (monitor). Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas
oleh cermin yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama
akan melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati
kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan.
Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase
dari sumber cahaya.
Hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa intensitas yang diteruskan
olehlarutan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan
konsentrasilarutan. Dalam larutan-Beer tersebut ada beberapa pembatasan,
yaitu: sinar yangdigunakan dianggap monokromatis, penyerapan terjadi dalam
suatu volume yangmempunyai penampang luas yang sama, senyawa yang
menyerap dalam larutantersebut tidak tergantung terhadap yang lain dalam
larutantersebut.

VI.Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktiku,maka dapat disimpulkan bahwa :

1.Prinsip kerja spektrofotometri uv-vis adalah interaksi yang terjadi antara


energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan matrid
yang berupa molekul.

2. Instrumen spektrofotometri uv-vis sebagai beriku sumber cahaya


( lampu niaston),monokromotis kompartrumen sampel,detector, viskal
display
3. Kegunaan spektrofotometri untuk pengukuran ultraviolet dan diagak
tampak
4. Mahasiswa dapat menyiapkan sampel yaitu konsentrasi tinggi ,distribusi
rendah
5. Mahasiswa dapat menggunakan spektrofotometer uv-vis
6. Data analisis yang di dapat pada perekator kadar sampel pada tablet
generic
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar,I.G dan A Rohman.2018.Kimia Farmasi Analisis,Pustaka
Belajar,
Yogyakarta.
Sitorus,M.2009. . Spektroskopi Elusidasi Struktur Molekul Organik Edisi
Pertama,Graha Ilmu,Yogjakarta.

Sumar,H.1994. Kimia Analisa Farmasi,UI Press,Jakarta.


Triyati,E.2011.Spektrofotometer ultra-violet dan sinar tampak serba
aplikasinya dalam oseanologi. Jurnal Oseanografi. 10(1):39-47.
Uno,N.R.,S.Sudewi dan W.A.Lolo.2015. VAlidasi Metode Analisis untuk
penetapan kadar tablet asam mefenamat secara
spektrofotometri
ultraviolet.Jurnal ilmiah farmasi.4(4);156-161.
Yanlinastuti dan s.Fatimah.2016.Pengaruh Konsentrasi Pelarut untuk
Menentukan kadar zirconium dalam paduan u-zr dengan
menggunakan metode spektrofotometri uv-vis. Jurnal Teknologi Nuklir.
9(17);22-29.
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KFA II
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Golongan/Kelompok : I / I
1. Dafa Riska Maulida (F1F118041)
2. Maulizarni Ruza (F1F118039)
3. Michara Gidah (F1F118052)
4. Yolan sari (F1F118048)

Asisten Laboratorium :

Asima Widyawaty Sinurat (F1F117007)


1. Kristin Simamora (F1F117047)
2. Maya Tri Putri Pasae (F1F117048)
LABORATORIUM LINGKUNGAN DAN GEOKIMIA I
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Soal :

1. Carilah nilai a dan b dari tabel menggunakan kalkulator, lalu carilah


nilai x (konsentrasi) jika diketahui adsorbansi (y) sebesar 0,973

Konsentrasi Adsorbansi

50 ppm 1,065
100 ppm 1,076
200 ppm 1,071
300 ppm 1,058
400 ppm 1,059

2. Buatlah kurva baku dari adsorbansi (y) terhadap konsentrasi (x)

Jawaban :

1. Pembuatan kurva baku dengan cara mengambil paracetamol sebanyak


10 gram yang ditambahkan 10 mL etanol ( 1000 PPM) kemudian di
lakukan pengenceran kembali untuk mendapatkan konsentrasi
50,100,200,300,400 ppm dengan perhitungannya :
 Membuat konsentrasi 400 ppm

4 mL campuran / at 10 mL etanol x 1000 ppm = 400 ppm

 Membuat konsentrasi 300 ppm

3 mL campuran / at 4 Ml etanol x 400 ppm = 300 ppm

 Membuat konsentrasi 200 ppm

2 mL campuran / at 3 mL etanol x 300 ppm = 200 ppm

 Membuat konsentrasi 100 ppm

1 mL campuran / at 2 mL etanol x 200 ppm = 100 ppm

 Membuat konsentrasi 50 ppm


0,5 mL campuran / at 1 mL etanol x 100 ppm = 50 ppm

2. Tabel dan kurva baku

Nilai a dan b dari persamaan kurva Y = bx + a

Nilai a = 1,071
Nilai b = -3,70 x 10-2
Persamaan kurva Y= bx + a
0,973 = -3,70 x 10-2 x + 1,071
0,973 – 1,071 = -3,70 x 10-2 x
X = -0,1 /-3,70 x 10-2
X = 2,70 ppm

Konsentrasi Adsorbansi

2,70 ppm 0,973


50 ppm 1,065
100 ppm 1,076
200 ppm 1,071
300 ppm 1,058
400 ppm 1,059

Adsorbansi
1.1
1.08
1.06 f(x) = 0.01 x + 1.01
R² = 0.31
1.04
1.02 Adsorbansi
Axis Title 1 Linear (Adsorbansi)
0.98
0.96
0.94
0.92
0 1 2 3 4 5 6 7
Axis Title

Anda mungkin juga menyukai