Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAHASA “PUISI”
INDONESIA

NAMA : NISA AULIA SAFITRI


KELAS : X MIPA 3
ABSEN : 2

TAHUN PELAJARAN
2019/2020
A. PENGERTIAN
1. PENGERTIAN SECARA UMUM
Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan
dari penyair dan secara imajinatif serta disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan
bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik serta struktur batinnya. Penekanan pada segi
estetik pada suatu bahasa serta penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima
merupakan hal yang membedakan pada puisi dari prosa.
2. PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI
 Herman Waluyo
Menurut Herman Waluyo puisi adalah karya sastra yang bersifat tertulis yang paling
awal ditulis oleh manusia.
 Sumardi
Menurut Sumardi puisi adalah salah satu karya sastra dengan bahasa yang
dipersingkat, dipadatkan, serta diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan
kata-kata yang imajinatif.
 James Reevas
Menurut James Reevas puisi adalah suatu ekspresi bahasa yang kaya dan penuh
dengan daya pikat.
 Thomas Carlye
Puisi merupakan ungkapan pikiran yang memiliki sifat musikal.
 Pradopo
Puisi merupakan rekaman serta interpretasi pengalaman manusia yang sangat penting
dan digubah dalam wujud yang berkesan.
 Herbert Spencer
Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang memiliki sifat emosional dengan
mempertimbangkan efek keindahan.

B. JENIS-JENIS PUISI
Puisi dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Puisi lama
2. Puisi baru

1. PUISI LAMA
A. PENGERTIAN PUISI LAMA

Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan. Aturan
puisi lama seperti jumlah kata yang terdapat dalam 1 baris, jumlah baris
yang terdapat dalam 1 bait, persajakan atau rima, banyak suku kata pada
tiap baris, dan irama.
B. CIRI-CIRI PUISI LAMA
Berikut ciri-ciri puisi lama :
1. Puisi lama bisanya berupa puisi rakyat dan tidak diketahui nama
pengarangnya.
2. Puisi lama masih terikat oleh berbagai aturan-aturan seperti dari
jumlah baris pada setiap baitnya, sajak serta jumlah suku kata pada
setiap barisnya.
3. Disampaikan dari mulut ke mulut dan dapat disebut juga dengan sastra
lisan.
4. Menggunakan majas atau gaya bahasa tetap dan klise.
5. Biasanya berisikan tentang kerajaan, fantastis, serta istanasentris.
C. JENIS PUISI LAMA
1. Mantra merupakan sebuah ucapan-ucapan yang masih dianggap
memiliki sebuah kekuatan gaib
2. Pantun merupakan salah satu puisi lama yang mempunyai ciri bersajak
a-b-a-b, tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata, 2 baris pada awal
pantun disebut sampiran, 2 baris berikutnya disebut sebagai isi, tiap
bait 4 baris.
3. Karmina merupakan salah satu jenis pantun yang kilat seperti sebuah
pantun tetapi sangat pendek.
4. Seloka adalah pantun yang berkait.
5. Gurindam adalah puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris, bersajak a-a-
a-a, dan biasanya berisi nasihat.
6. Syair merupakan puisi yang bersumber dari negara Arab dan dengan
ciri pada tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, biasanya berisi nasihat atau
sebuah cerita.
7. Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari bilangan genap
seperti 6, 8, ataupun 10 baris.
2. PUISI BARU
A. PENGERTIAN PUISI BARU
Puisi baru merupakan puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan, berbeda dengan puisi
lama. Puisi baru memiliki bentuk yang lebih bebas dibandingkan puisi lama baik dalam
jumlah baris, suku kata, ataupun rima.
B. CIRI-CIRI PUISI BARU
Ciri-ciri puisi baru antara lain:
1. Diketahui nama pengarangnya, berbeda dengan puisi lama yang tidak diketahui
nama pengarangnya
2. Perkembangannya secara lisan serta tertulis.
3. Tidak terikat oleh berbagai aturan-aturan seperti rima, jumlah baris dan suku kata.
4. Menggunakan majas yang dinamis atau berubah-ubah.
5. Biasanya berisikan tentang kehidupan.
6. Biasanya lebih banyak memakai sajak pantun dan syair.
7. Memiliki bentuk yang lebih rapi dan simetris.
8. Memiliki rima akhir yang teratur.
9. Pada tiap-tiap barisnya berupa kesatuan sintaksis.
C. JENIS-JENIS PUISI BARU
1. Balada merupakan salah satu jenis puisi baru. Balada merupakan puisi tentang
cerita. Balada terdiri dari 3 bait dan masing-masing dengan 8 larik serta dengan
skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.
Pada larik terakhir dalam bait pertama digunakan refren dalam bait-bait
selajutnya.
2. Himne merupakan puisi yang digunakan sebagai pujaan untuk Tuhan, tanah air,
atau seorang pahlawan.
3. Ode adalah puisi sanjungan bagi orang yang telah berjasa. Nada serta gayanya
sangat resmi, bernada sangat anggun, dan membahas sesuatu yang mulia,
memiliki sifat yang menyanjung baik itu terhadap pribadi tertentu atau suatu
peristiwa umum.
4. Epigram adalah puisi yang memiliki isi berupa tuntunan atau ajaran hidup.
5. Romansa adalah puisi yang berisi tentang luapan perasaan penyair tentang cinta
kasih.
6. Elegi adalah puisi yang memiliki isi tentang kesedihan.
7. Satire adalah puisi yang berisi tentang sindiran atau suatu kritikan.
8. Distikon adalah suatu puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris (puisi 2 seuntai).
9. Terzinaa adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris (puisi 3 seuntai).
10. Kuatrain adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 4 baris (puisi 4 seuntai).
11. Kuint adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 5 baris (puisi 5 seuntai).
12. Sektet adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 6 baris (puisi 6 seuntai).
13. Septime, adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 7 baris (puisi 7 seuntai).
14. Oktaf atau Stanza merupakan puisi yang pada tiap baitnya terdiri 8 baris (double
kutrain atau dapat disebut juga dengan puisi 8 seuntai).
15. Soneta merupakan salah satu jenis puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi
menjadi 2, 2 bait pertama masing-masing terdiri dari 4 baris dan 2 bait kedua
masing-masing 3 baris.

C. STRUKTUR PUIISI
1. STRUKTUR FISIK
 Rima atau Irama adalah persamaan bunyi yang terdapat pada puisi, baik itu di awal,
tengah, atau di akhir baris puisi.
 Imaji merupakan suatu kata atau susunan kata-kata yang mampu untuk dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti perasaan, penglihatan, dan
pendengaran.
 Diksi yaitu pemilihan beberapa kata-kata yang dilakukan penyair dalam karya
puisinya.
 Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap dengan menggunakan indera yang
dapat memungkinkan munculnya imaji.
 Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan efek serta
menimbulkan konotasi tertentu.
 Tipografi adalah bentuk puisi seperti pada halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-
kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris pada tiap puisi yang tidak
selalu dimulai dengan menggunakan huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik.
Hal-hal tersebut menentukan dalam pemaknaan terhadap puisi.
2. STRUKTUR BATIN
o Tema atau makna; media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah suatu hubungan
tanda dengan makna, maka puisi harus memiliki suatu makna baik itu tiap kata
ataupun keseluruhan.
o Rasa merupakan sikap penyair terhadap suatu pokok permasalahan yang ada dalam
puisinya.
o Nada atau tone adalah sikap penyair terhadap pembacanya serta nada berhubungan
dengan tema dan rasa.
o Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan dari penyair kepada pembaca
puisi tersebut.

D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK PUISI


Unsur Pembentuk Puisi
1. Majas dan Irama.
Teks puisi merupakan teks yang mengutamakan majas dan
mengutamakan irama.
 Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk
menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk
menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa
perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. Majas yang
biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas paralelisme, majas
metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan.
 Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-
ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah
puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti
sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.
2. Penggunaan Kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah
mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman,
kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Kata-kata dalam puisi
memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Kata-kata itu
merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.
3. Kata-kata Berlambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata
yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam
gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka.
Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami
umum.Untuk kata-kata dalam puisi, seperti kata putih yang melambangkan
kesucian atau kebersihan, bunga yang melambangkan kecantikan, api yang
melambangkan kemarahan, dan baja yang melambangkan kekuatan atau
ketangguhan.
4. Pengimajinasian dalam Puisi
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan
khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-
olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair.
Dengan kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah mendengar
suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau
meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).
E. LANGKAH LANGKAH MEMBUAT PUISI
1. Tentukan Tema dan Judul

Pertama, pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam
membuat puisi agar puisi kita lebih menarik. Tema puisi ada banyak sekali.
Jadi, sebisa mungkin pilihlah tema yang benar-benar menarik. Setelah
menentukan tema, langkah selanjutnya adalah menentukan judul yang
berpacu pada tema. Misalnya saja kita menentukan temanya, yaitu kesetiaan.
2. Menentukan Kata Kunci
Setelah menentukan tema, langkah-langkah menulis puisi selanjutnya adalah
menentukan kata kunci dan kemudian mengembangkan kata tersebut. Jika
kamu telah menemukan tema, misalnya tadi kesetiaan, maka selanjutnya
adalah menemukan kata kunci yang berkaitan dengan keabadian tersebut.
Apabila sudah dirasa cukup untuk memulai membuat puisi, maka kamu
tinggal mengembangkannya dalam sebuah kalimat atau larik puisi. Misalnya
satu kata kunci digunakan untuk satu larik. Atau bisa saja, satu kata kunci
kemudian dikembangkan menjadi satu bait.
3. Menggunakan Gaya Bahasa
Langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya
bahasa. Salah satunya adalah dengan majas misalnya majas perbandingan
atau majas metafora misalnya.
4. Kembangkan Puisi Seindah Mungkin
Selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah di atas menjadi puisi
yang indah. Susun kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait.
Kembangkanlah menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna. Kamu harus
ingat bahwa puisi bukanlah sebuah artikel. Tulisan yang kamu buat untuk
puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah. Pilihlah kata yang sesuai yang
mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.
Ingatlah tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam menulis puisi,
yaitu:
 Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis atau indah, atau yang
merdu
 Makna kata bisa menimbulkan banyak tafsir
 Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.

F. CARA MEMBACA PUISI YANG BAIK


1. Ekspresi, mimik muka dan penjiwaan puisi
2. Kinesik atau gerakan tubuh yang sesuai dengan puisi yang dibawakan
3. Artikulasi atau kejelasan dan ketepatan pelafalan kata.
4. Irama Panjang pendek, tinggi rendah, keras lembutnya suara
5. Intonasi atau penekanan kata

G. CONTOH PUISI
Derai-Derai Cemara
Karya : Chairil Anwar

 Cemara menderai sampai jauh

terasa hari akan jadi malam

ada beberapa dahan di tingkap merapuh

dipukul angin yang terpendam

  Aku sekarang orangnya bisa tahan

sudah berapa waktu bukan kanak lagi

tapi dulu memang ada suatu bahan

yang bukan dasar perhitungan kini

  Hidup hanya menunda kekalahan

tambah terasing dari cinta sekolah rendah

dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan

sebelum pada akhirnya kita menyerah


H. REFERENSI
 CONTOH PUISI
https://gasbanter.com/kumpulan-puisi-karya-chairil-anwar/
 Pengertian Puisi, Jenis-Jenis Puisi, Ciri-Ciri Puisi, dan Struktur Puisi
http://gopengertian.blogspot.com/2015/09/pengertian-puisi-jenis-jenis-puisi-
ciri-ciri-puisi-struktur-puisi.html
 Pengertian Puisi, Ciri-Ciri, Jenis, Unsur dan Contoh Puisi
https://yhmdepok.blogspot.com/2018/01/materi-puisi-kelas-x-smk.html
 Pengertian Puisi, Ciri, Jenis-Jenis, Unsur & Struktur Puisi
https://artikelsiana.com/pengertian-puisi-ciri-jenis-jenis-unsur/
 PENGERTIAN PUISI: Struktur, Unsur, Ciri, Jenis-Jenis & Contoh Puisi
https://salamadian.com/pengertian-puisi/

Anda mungkin juga menyukai